Anda di halaman 1dari 30

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEORI

Oleh:
Jendra Annisa Zen
201510104025

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK


UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
2016

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


A. IDENTITAS
1. Mata Kuliah
2. Program Studi
3. Kode/Bobot SKS
4. Semester
5. Elemen Kompetensi
6. Jenis Kompetensi
7. Waktu Kuliah
8. Pokok Bahasan

: Asuhan neonatus, bayi dan balita II


: DIV bidan pendidik
: MW3305/ 4 SKS
: IV (empat)
: MKB
: Utama
: 1 x 50 Menit
: Pemanauan Tumbuh Kembang Balita.

B. STANDAR KOMPETENSI
Kemampuan mahasisa untuk memahami, menguasai dan mengimplemantasikan teoriteori serta praktik pemantauan tumbuh kembang balita dengan benar sesuai dengan
teori. Berdasarkan dengan standar kompetensi kebidanan (Kepmenkes 369 th 2007)
yaitu dapat memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi dan
balita sehat umur (1 bulan sampai 5 tahun).
C. KOMPETENSI DASAR
Mampu memahami teori tentang pemantauan tumbuh kembang balita.
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Mahasiswa Dapat :
1. Menjelaskan mengenai pertumbuhan dan perkembangan.
2. Menjelaskan macam-macam deteksi dini untuk balita.
3. Menjelaskan cara menghitung usia anak.
4. Menjelaskan bagaimana cara melaksanakan tes pemantauan tumbuh kembang
balita.
5. Megerti tentang pemberian skor untuk setiap item.
6. Mengerti tentang cara menginterpretasikan hasil pemeriksaan tumbuh kembang.
7. Mengerti tentang petunjuk penilaan item.
8. Mengerti stimulasi yang diberikan sesuai dengan tahapan usia .
9. Mengerti deteksi dini pertumbuhan balita
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui perkuliahan dikelas mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan mengenai pertumbuhan dan perkembangan
2. Menjelaskan macam-macam deteksi dini untuk balita.
3. Menjelaskan cara menghitung usia anak.

4. Menjelaskan bagaimana melaksanakan tes pemantauan tumbuh kembang balita


usia 36-72 bulan.
5. Mengeri tentang pemberian skor untuk penilaian setiap item.
6. Mengerti tentang cara mengintrepretasikan hasil pemeriksaan tumbuh kembang.
7. Mengerti tentang petunjuk penilaian item.
8. Mengerti stimulasi yang diberikan sesuai dengan tahapan usia.
9. Mengerti deteksi dini pertumbuhan balita
F. DESKRIPSI MATERI
1. Pertumbuhan dan perkembangan.
2. Cara menghitung usia anak.
3. Macam-macam deteksi dini untuk balita
4. Pelaksanaan tes pemantauan tumbuh kebang balita.
5. Pemberian skor untuk penilaian setiap item.
6. Cara mengintrepretasikan hasil pemeriksaan tumbuh kembang.
7. Petunjuk penilaian item.
8. Stimulasi yang diberikan sesuai dengan tahapan usia.
9. Deteksi dini pertumbuhan balita
G. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Ceramah
4. Word Square
5. Scramble
H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Slide Power Point
2. LCD
3. Proyektor
4. Laptop
5. Kartu soal
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen

Uraian kegiatan

langkah
Pendahuluan

Inti

a. Menyiapkan fisik dan psikis


b. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-nilai
c.
d.
e.
1.
2.
3.
4.

islam
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menyampaikan cakupan materi
Mengaitkan dengan realita kehidupan sehari-hari
Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan
Menjelaskan cara menghitung usia anak
Macam-macam deteksi dini.
Menjelaskan bagaimana melaksanakan tes

pemantauan tumbuh kembang balita.


5. Menjelaskan tentang pemberian skor untuk
penilaian setiap item.
6. Menjelaskan tentang cara mengintrepretasikan

Estimasi Waktu
5 Menit

40 Menit

hasil pemeriksaan tumbuh kembang.


7. Menjelaskan petunjuk penilaian item.
8. Menjelaskan stimulasi yang diberikan sesuai
dengan tahapan usia .
9. Deteksi dini pertumbuhan balita.
10. Menceritakan permainan/ metode yang akan
dipakai yaitu dengan menggunakan Word Square
dan Scrambel
a. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan lisan

Penutup

5 menit

atau tertulis
b. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran dan
integrasi nilai-nilai islam
c. Tindak lanjut pemberian tugas pada pertemuan
selanjutnya
d. Menutup dengan salam
J. PENILAIAN
1. Jenis
Test tertulis
Lisan
2. Bentuk
MCQ, Essay
3. Instrument
Terlampir
K. SUMBER BELAJAR
Nugroho, Whito Heru Santoso. 2009. Denver Developmental Screening Test petunjuk
Praktis. Jakarta.EGC
Purwandari,dkk.2014. Perkembangan Balita: Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rokhanawati, dkk .2012. Modul asuhan neonatus, bayi, dan anak balita Yogyakarta :
STIKES aisyiyah yogyakarta.
Sulistyawati, Ari.2014. Deteksi dini tumbuh kembang anak. Jakarta selatan : Salemba
Medika.
Soedjatmoko.2011. Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita. Sari Pedriatri
vol 3

Yogyakarta, 3 April 2016

Dosen Pembimbing/koordinator mata kuliah

(Elika Puspita Sari, S.SiT)

Praktikan

(Jendra Annisa Zen)

L. LAMPIRAN MATERI
Didalam Al-Quran Allah telah menjelaskan bagaimana manusia itu tumbuh dan
berkembang, dimana di jelaskna pada ayat Q.S Ar-rum ayat 54 :



Artinya :
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Kuasa.
Ayat ini ditujukan kepada orang-orang musyrik yang mengingkari adanya
hari berbangkit. dengan mengatakan "Kamu hai orang-orang musyrik diciptakan
dalam keadaan lemah; kamu berasal dari air mani, kemudian menetap dalam
rahim ibumu, kemudian lahir ke dunia. Pada saat-saat yang demikian kamu dalam
keadaan lemah, tidak berdaya, dan memerlukan bantuan dan pertolongan orang
lain, terutama ibu dan bapakmu sendiri. Dia menjadikan bagi kamu telinga untuk
mendengar, mata untuk melihat, hati untuk merasakan sesuatu dan sebagainya,
sehingga kamu menjadi dewasa dan kuat. Dalam keadaan dirimu merasa kuat dan
berkuasa kamu perserikatkan Dia dengan sesuatu yang lain, sampai pada waktu
yang ditentukan. Kemudian kamu menjadi lemah kembali, setelah mencapai
umur lanjut dalam keadaan tua bangka, tidak berdaya. Jika kamu mau
memperhatikan yang demikian itu, yaitu pada permulaannya kamu lemah,
kemudian menjadi kuat, kemudian menjadi lemah kembali, tentulah kamu akan
sampai kepada kesimpulan bahwa Dia yang kuasa dan menentukan proses
kejadianmu itu, kuasa pula membangkitkan kamu kembali pada hari kiamat.

Dialah yang menciptakan segala sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, Dialah


yang berkuasa mengatur dan mengurus hamba-hamba Nya dan Dia pulalah yang
berkuasa mematikan, menghidupkan dan menentukan segala sesuatu
1. Pertumbuhan didefisinikan sebagai bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan intraselular, bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh baik sebagian
atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan stuan panjang dan berat.
Perkembangan merupakan bertambahnya struktur dan fungsi yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, bahasa, serta
sosialisasi serta kemandirian.
Dapat disimpulkan bahawa pertumbuhan berkaitan dengan bertambahnya ukuran
tubuh, umumnya diukur dengan peningkatan tinggi badan (cm), berat badan(kg)
lingkar lengan atas (cm). Sedangkan perkembangan ditandai dengan kematangan
perkembangan gerak kasar, halus, bahasa dan sosialisasi serta kemandirian,
Purwandari,dkk(2014).
2. Purwandari, dkk (2014) menjelaskan ada tiga aktivtas deteksi dini untuk balita,
yang dapat dilakukan oleh petugugas kesehatan dipuskesmas.
a. Deteksi dini untuk penyimpangan pertumbuhan yaitu aktifitas untuk
mengidentifikasi status gizi balita atau identifikasi adanya makro/ mikrosefali.
b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan , yaitu mengidentifikasi adanya
keterlambatan perkembangan , gangguan daya lihat dan daya dengar.
c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu mengidentifikasi masalah
mental emosional, autism, gangguan pemusatan perhatia dan hiperaktivitas.
Pertumbuhan melibatkan aktifitas pengukuran indicator pertumbuhan seperti
tinggi badan/panjang badan. Sedangkan deteksi dini perkembangan melibatkan
identifikasi keterlambatan aspek mmotorik kasar, halus, bahasa dan personal
sosial.
3. cara menghitung usia anak
untuk menghitung usia anak, kita dapat menggunakan langkah-langkah berikut:
a. tuliskan tanggal,bulan, dan tahun pelaksanaan tes
b. kurangi dengan cara bersusun dengan tanggal, bulan, tahun kelahiran anak.
c. Jika jumlah hari dikurangi lebih besar, ambil jumlah hari yang sesuai dengan
angka bulan didepannya (misalkan Agustus : 31 hari, september 30 hari).
d. Hasilnya adalah anak usia dalam tahun, bulan dan hari.
e. Ubah usia anak kedalam satuan bulan jika perlu
f. Jika pada saat pemeriksaan usia anak dibawah 2 tahun, anak lahir kurang dari
2 minggu, atau lebih dari HPL, lkukan penyesuaian prematuritas dengan cara
mengurangi umur anak dengan jumlah minggu tersebut, Nugroho(2008)
4. Cara pelaksanaan tes
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tes adalah sebagai berikut :

a. Semua item harus diujikan sesuai dengan prosedur yang sudah di standarisasi
(sesuai dengan pedoman pelaksanaan tes per item).
b. Perlu kerja sama aktif dari anak sebab anak tersebut harus merasa tenang,
senang, sehat (tidak lapar, tidak mengantuk, tidak haus dan tidak rewel).
c. Harus berbina kerjasama yang baik antara kedua belah pihak caranya adalah
dengan berkenalan terlebih dahulu dengan orang tua, baru dengan menekati
anak agar ia merasa lebih nyaman dengan kehadiran orang yang baru.
d. Tersedia ruangan cukup yang luas , ventilasi baikdan berikan kesan yang
santai dan menyenangkan.
e. Orang tua harus diberitahu bahwa tes ini bukan untuk tes kepandaian/IQ
melainkan tes untuk melihat perkembangan anak secara keseluruhan.
Beritahukan bahwa bahwa anak tidak selalu dapat melaksanakan semua tugas
yang dberikan.
f. Item-item tes sebaiknya disajikan secara fleksibel. Akan tetapi, lebih
dianjurkan mengikuti prtunjuk tersebut :
1) Item yang kurang memerlukan keaktifan anak sebaiknya didahulukan.
Misalkan sektor personal sosial, baru kemudian dilanjutkan dengan
sektor motorik
2) Item yang lebih mudah didahulukan. Berikan pujian pada saat ia dapat
menyelesaikan tugas dengan baik. Juga saat ia mampu menyelesaikan
tetapi kurang tepat. Ini ditunjukan agar anak tidak segan untuk
menjalankan tes selanjutnya.
3) Item dengan alat yang sama baiknya dilakukan secara berurutan agar
penggunaan waktu lebih menjadi lebih efisien.
4) Hanya alat-alat yang digunakan saja yang diletakan diatas meja.
5) Pelaksanaan tes pada bayi dalam berbaring sebaiknya dilakukan secara
berurutan.
6) Pelaksanaan tes untuk semua sektor dimulai dari item yang terletak
disebelah kiri garis umur lalu dilanjutkan keitem disebelah kanan garis
umur.
g. Jumlah item yang dinilai bergantung pada lama waktu yang tersedia, yang
terpenting pelaksanaannya mengacu pada tujuan tes, yaitu mengidentifikasi
perkembangan anak dan menentukan kemampuan anak yang relatif lebih
tinggi.
Upaya identifikasi perkembangan dilakukan jika anak beresiko mengalami
kelainan perkembangan. Ini dilakukan melalui langkah-langkah berikut :

Pertama : pada setiap skor, test dilakukukan sedikitnya 3 item terdekat


sebelah kiri garis usia, juga apada semua item yang dilalui oleh garis
usia.
Kedua

: bila anak tidak mempu melakukan salah satu item (gagal, menolak,
tidak ada kesempatan), item tambahan dimasukan kesebelah kiri
garis usia (dalam skor yang sama) sampai anak dapat lulus / lewat
dari 3 item secara berturut-turut.

Untuk menentukan kemampuan anak yang relatif lebih tinggi, daat dilakukan
langkah-langkah berikut.
Pertama

: pada setiap sektor lakukan tes minimal 3 item terdekat disebelah


kiri garis usia, juga pada semua item yang dilakui oleh garis usia.

Kedua

: lanjutkan dengan melakukan tes pada setiap item disebelah kanan


garis usia hingga akhirnya didapat skor gagal tiga kali berturut-turut.

Penilaian tes perilaku dilakukan setelah tes selesai. Dengan menggunakan


skala pada lembar tes, penilaian ini dapat membandingkan perilaku anak
selama tes dengan perilaku sebelumnya kita boleh menanyakan kepada orang
tua atau pengasuh adakah perilaku anak sehari-hari sama dengan perilaku saat
itu. Terkadang anak dalam kondisi sakit, lapar atau marah saat menjalani
pemeriksaan tersebut. Jika demikian tes dapat ditundadan dilanjutkan pada
hari lain saat anak telah kopertif. Nugroho(2008).
5. Pemberian skor untuk setiap item
Pada setiap item, kita perlu mencantumkan skor diarea kotak yang berwarna putih
(dekat tanda 50%), dengan ketentuan sebagai berikut :
a. L = Lulus/Lewat (P= pass). Anak dapat melakukan item dengan baik atau
orang tua/ pengasuh melaporkan secara terpecaya bahwa anak dapat
menyelesaikan item tersebut (item yang bertanda L).
b. G = Gagal(F= fail). Anak tidak dapat melakukan item dengan baik atau orang
tua/ pengasuh melaporkan secara terpecaya bahwa anak tidak dapat melakukan
item tersebut (item yang bertanda L).
c. M= menolak (R= refusal). Anak menolak untuk melakukan tes untuk item
tersebut.
g. TAK = Tak Ada Kesempatan (No= No Opportunity). Anak tidak ada
kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan (khusus item yang
bertanda L), Nugroho(2008)
6. Interpretasi hasil ini terdiri atas dua tahap, yaitu penilaian per itemdan penilaian tes
secara keseluruhan

a. Penilaian per item


Ilustrasi untuk penilaian per item dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Penilaian item lebih (advance). Nilai lebiih tidak perlu diperhatikan dalam
penilaian tes secara keseluruhan (karena biasanya hanya dapat dilakukan oleh
anak yang usiannya lebih tu). Nilai lebih diberikan jika anak dapat lulus/
lewat (L) dari item tes sebelah kanan garis usia. Anak dinilai memiliki
kelebihan karena anak dapat melakukan tugas perkembangan yang
seharusnya dikuasai oleh orang yang lebih tua.
2) Penilaian ok atau normal. Nilai normal ini tidak perlu diperhatikan dalam
penilaian tes secara keseluruhan. Nilai ok dapat diberikan kepada anak
dalam kondisi tersbut.
a) Anak gagal(G) atau menolak (M)

melakukan tugas untuk item

disebelah kanan usia. Kondisi ini wajar , karena item disebelah kanan
garis usia pada dasarnya merupakan tugas untuk anak yang lebih tua.
Dengan demikian, tidak menjadi masalah jika anak gagal atau menolak.
b) Anak Lulus/Lewat(L), gagal (G) atau menolak (M) melakukan tugas
untuk item didaerah putih kotak (25%-75%). Jika anak lulus hal ini
dianggap normal, sebab hal tersebut ditunjukan untuk anak usia tersebut.
3) Penilaian item P= peringatan C=caution. Nilai Peringatan diberikan
jika anak gagal atau menolak melakukan tugas untuk item yang dilalui oleh
garis usia pada daerah gelap kotak (daerah75%-90%).
4) Penilaian item T= terlambatD= delayed. Nilai terlambat diberikan jika
anak gagal atau menolak melakukan tugas untuk item disebelah kiri garis
disebelah kiri garis usia sebab tugas tersebut untuk menunjukan untuk anak
yang lebih muda.
h. Penilaian item Tidak ada kesempatan (No Opportunity). Nilai Tak ini
tidak perlu diperhatikan dalam penilaian dalam penilaian tes secara
keseluruhan. Nilai tak ada kesempatan diberikan jika anak mendapat skor
Tak atau tidak ada kesempatan untuk mencoba melakukan tes.
Nugroho(2008).
b. Penilaian keseluruhan tes
Hasil interpretasi untuk keseluruhan tes dikategorikan menjadi 3 yaitu,
normal, suspek, dan tidak dapat diuji. Penjelasan mengenai ketiga
kategori tersebut adalah sebagai berikut :
1) Normal. Intrepetasi NORMAL diberikan jika tidak ada skor
TERLAMBAT (0 T) dan / atau maksimal 1 Peringatan (1 P). Jika

hasil ini didapat, lakukan pemeriksaan ulang pada kunjungan


berikutnya.
2) Suspek. Intrepetasi suspek diberikan jika terdapat 1 atau lebih skor
terlambat (1 T) dan/ atau dua lebih peringatan (2P). Ingat dalam hal ini
T dan P harus disebabkan olwh kwggalan G bukan penolakan (M). Jika
hasil ini di dapat, lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu mendatang
untuk menghilangkan faktor-faktor sesaat seperti rasa takut , sakit atau
kelelahan.
3) Tidak dapat diuji. Intrepretasi TIDAK DAPAT DIUJI diberikan jika
terdapat satu atau lebih sekor Terlambat (1 T) dan / atau dua atau
lebih peringatan (2P). Ingat dalam hal ini T dan P harus disebabkan
oleh penolakan (M), bukan oleh kegagalan (G). Jika ini didapat,
lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu mendatang.
Jika hasil tes berulang kali ini menunjukan SUSPEK atau TIDAK DAPAT
DIUJI, anak perlu menjalani konsultasi dengan seseorang ahli guna
menentukan keadaan klinis anak berdasarkan :
1)
2)
3)
4)
5)

Profil tes (item yang mendapat nilai peringatan atau terlambat


Jumlah peringatan dan terlambat
Tingkat perkembangan sebelumnya
Perhatikan klinis lainnya(riwayat klinis, pemeriksaan kesehatan, dll)
Sumber rujukan yang tersedia.

7. Petunjuk penilaian item, menurut Nugroho (2008)


a. sektor personal-sosial
berikut ini adalah item-item yang harus dinilai dalam sektor personal sosial untuk
balita usia 36 bulan -72 bulan
1) Melepas pakaian
Cara Pemeriksaan :
Tanyakan kepada orang tua apakah anak dapat melepas pakaiannya sendiri,
jika y ajenis pakaian apa ?
Syarat lulus :
Anak dapat membuka pakaiannya, seperti sepatu, disertai usaha membuka
dan mengembalikan kembali jaket, celana atau kaus jangan memberi nilai jika
topi, kaus kaki, popok, sandal/ sepatu terlepas dengan mudah.
2) Memberi minum boneka
Cara pemeriksaan :

Letakan boneka dan bool minuman minuman diatas meja didepan anak.
Katakan kepada anak beri adik bayi minum ! atau beri adik bayi botol
susu
Syarat lulus :
Anak meletakan botol kemulut boneka atau dengan jelas mencoba
meletakannya ke mulut. Bila anak meniru memberikan asi , dorong untuk
menggunakan botol. Kegiatan memberikan asi seperti ibu ke bayi di beri skor
gagal.
3) Memakai pakaian
Cara pemeriksaan :
Tanyakan kepada orang tua apakah anak dapat memakai pakaian sendiri. Jika
ya, jenis pakaian apa yang bisa anak pakai.
Syarat lulus :
Anak dapat memakai dan menjelaskan beberapa jenis pakaian, seperti celana
dalam, kaus kaki, jaket dll. Sepatu tidak perlu di talikan/ disimpulkan . topi
yang diletakan sembarang dikepala tidak diberi skor lulus.
4) Gosok gigi dengan bantuan
Cara pemeriksaan :
Tanyakan kepada orang tua apakah anak dapat menggosok gigi dengan
bantuan. Jika ya, minta orang tua menjelaskan bagaimana kegiatan itu
dilakukan anak.
Syatrat lulus :
Orang tua melaporkan bahwa anak dapat memegang dan menggerkan sikat
gigi diantara gigi. Orang tua boleh memberikan sedikit bantuan untuk
mengarahkan sikat, tetapi anak harus lebih banyak. Orang tua boleh
mengawasi anak dan membantu mengoleskan pasta gigi ke sikat.
(tak ada kesempatan/ tak, jika orang tua tidak memperbolehkan anak
mencobanya).
5) Mencuci dan mengeringkan tangan
Cara pemeriksaan :
Tanyakan kepada orang tua apakah anak dapat mencuci dan mengeringkan
tangannya sendiri tanpa bantuan, kecuali jika letak keran jauh dari jangkauan
anak.
Syarat Lulus:
Orang tua melaporkan anak dapat menyabuni, membilas, dan mengeringkan
tangannya.
6) Menyebut nama teman
Cara pemeriksaan :
Minta anak menyebutkan nama teman bermainnya (tidak tinggalbersama anak
tersebut)
Syarat lulus :

Anak

menyebutkan

nama

panggilan

salah

satu

temennya.

Nama

sepupu/saudara dapat diterima jika merekka tidak tinggal bersama. Nama


binatang atau teman imajinasi tidak diterima.
7) Memakai T-shirt
Cara pemeriksaan:
Tanyakan kepada orang tua apakah anak dapat memakai/ melepaskan T shirt
tanpa bantuan
Syarat lulus :
Ank dapat melepas T shirt dari kepala dan memasukan dan memasukan
lengan ke lengan baju .
8) Berpakaian tanpa bantuan
Cara pemeriksaan :
Tanyakan kepada orang tua apakah anak dapat berpakaian tanpa banyak
bantuan.
Syarat lulus :
Anak dapat berpakaian sendiri dengan baik dan lengkap tanpa bantuan. Dia
harus terbiassa mengambil pakaiannya sendiri (untuk bermain), dan dibantu
hanya ketika menalikan sepatu dan mengaitkan kancing baju di belakang
(jika lulus dalam berpakaian tanpa bantuan. Anak juga lulus pada memakai
pakaian atau memakai T-shirt.
9) Bermain ular tangga atau kartu
Cara pemeriksaan :
Tanyakan kepada orang tua apakah anak dapat bermain kartu atau permainan
papan yang sederhana, seperti ular tangga, monopoli, cangkul. Khususnya
anak harus benar-benar memahami permainan tersebut.
Syarat lulus :
Orang tua melaporkan anak dapat memahami dan memainkan kartu atau
permainan papan dengan orang lain, duduk dan menanti giliran.
10) Mengambil makanan
Cara pemeriksaan :
Tanyakan kepada oramg tua apakah anak dapat menyiapkan dan mengambil
makanan tanpa bantuan (lebih baik memberi makanan jika sulit diraih),
termasuk menggunakan mengkuk dan sendok, menuangkan makanan dan
susu ke mangkuk tanpa banyak yang tumpah. Bila kotak sangat besar , tanya
apakah anak dapat menunangnya dari kotak yang agak kosong , tempat susu
kecil, atau dari gelas
Syarat lulus :
Orang tua melaporkan bahwa anak dapat melakukannya, termasuk
menuangkan susu dari beberapa jenis kotak/ wadah makanan.
b.Sektor motorik halus-adaptif

1) Menara 6 , 8 kubus
Cara pemeriksaan :
Menunjuk pada item motorik halus no 17
Syarat lulus :
Anak meletakan 1 kubus dikubus lainnya sehingga tersusun hingga 6 kubus
kemudian 8 kubus dan tidak jatuh saat memindahkan tangannya.
2) Meniru garis vertikal
Cara pemeriksaan
Anak sebaiknya duduk dikursi yang nyamanuntuk menulis. Katakan kepada anak
untuk menggambar garis seperti yang telah anda buat. Dilembar kertas tersebut.
Jangan membimbing/ memegang tangan anak. Percobaan dapat dilakukan
sebanyak 3 kali.
Syarat lulus :
Anak dapat membuat 1 garis vertikal atau lebih diatas kertas minimal sepanjang
2,5 cm dengan sudut kemiringan tidak lebih dari 30 derajat. Garis tidak harus
sempurnya, lurus dan tajam.
3) Mengoyangkan ibu jari
Cara pemeriksaan :
Contohkan pada anak dengan menggunakan 1 atau 2 tangan untuk menggunakan
genggaman, dengan ibu jari mengarah ke atas. Ayun-ayunkan ibu jari anda(hanya
ibu jari). Katakan kepada anak untuk mengaynkan atau menggerakan ibu jari ke
kanan dan kekiri dengan cara yang sama.
Syarat lulus :
Anak menggerakan genggaman baik dengan menggunakan 1 atau 2 tangan tanpa
menggunakan gerakan pada jari-jari selain ibu jari.
4) Mencontoh O
Cara pemeriksaan :
Tunjukan kepada anak gambar lingkaran dibelakang lembar denver. Tanpa
menyebutkan bentuk gambar den menggerakkan jari telunjuk atau pensil atau
menunjukan bagaimana cara membuat lingkaran.
Syarat lulus :
Anak menggambar beberapa bentuk yang mendekati atau sangat mendekati
lingkaran tertutup.
5) Menggambar orang 3 bagian dan 6 bagian
Cara pemeriksaan :
Berikan kepada anak sebuah pensil dan selembar kertas. Katakan kepadaa anak
untuk menggambar seseorang. Pastikan anak menyelesaikan sebelum gambar
dinilai.
Syarat lulus :
Anak menggambar 3 bagian dan 6 bagian. atau lebih bagian tubuh.bagian yang
sepasang dinilai sebagai 1 bagian. Untuk memberikan nilai, kedua bagian harus
sepasang. Buat catatan sesuai dengan pengamatan tentang hal-hal yang tidak

biasa dalam menggambar, walau anak telah mengidentifikasi bagian yang dapat
diterima.
6) Mencontoh + (tanda plus)
Cara pemeriksaan :
Tunjukan pada anal gambar + dibelakang lembar tes. Tanpa menyebutkan gambar
dan membantu menggerakan jari pada pensil untuk menunjukan cara
membuatnya.
Syarat lulus :
Anak menggambar 2 garis yang saling berpotongan, setidaknya mendekati titik
tengah. Garis tidak perlu benar-benar lurus, yang penting berpotongan.
7) Memilih garis yang lebih panjang
Cara pemeriksaan :
Tunjukan kepada anak gambar garis yang lebih panjang . kemudian putar
kesamping hingga kembali ke tempat pertama.
Syarat lulus :
Anak memilih garis yang lebih panjang 3 dari 3 tes atau 5 dari 6 tes.
8) Mecontoh persegi dengan petunjuk
Cara pemeriksaan :
Tunjukan kepada anak cara membuat kotak
Syarat lulus :
Anak menggambar bujur sangkar dengan garis yang lurus sehingga membentuk 4
sudut. Sudut yang berpotongan tetapi sudut harus benar . panjang sebainya tidak
melebihi 2 kali lebar.
c. Sektor bahasa
1) Menyebut 4 gambar
Cara pemeriksaan :
Menunjuk pada item bahasa nomor 20
Syarat lulus :
Anak menyebut 4 nama gambar dengan benar
2) Mengetahui 2, 4 kegatan
Cara pemeriksaan :
Tunjukan kepada anak gambar dibelakang tes. Berikan petunjuk kepada anak
untuk menunjukan gambar yang benar sesuai pertanyaan.
Syarat lulus :
Anak dapat menunjukan 2 dari 3 gambar yang benar.
3) Mengerti 2, 3 kata sifat
Cara pemeriksaaan :
Tanyakan kepada anak pertanyaan berikut satu persatu
apa yang kamu lakukan saat kedinginan ?
apa yang kamu lakukan saat kecapaian?
apa yang kamu lakukan saat kamu lapar
Syarat lulus :
Anak menjawaab dengan benar 2 pertanyaan.
4) Menyebut ,4 warna
Cara pemeriksaan :
Letakan kubus beberapa warna, kemudian tunjuk satu kubus.

Syarat lulus :
Anak dapat menyebut dengan benar 1,2, atau 3 warna.
5) Kegunaan 2 benda
Cara pemeriksaan :
Tanyakaan kepada anak satu persatu pertanyaan berikut
apa guna cangkir?
apa gunanya kursi?
apa gunanya pinsil?
Syarat lulus :
Anak menjawab 2pertanyaan, atau dengan kata-kata yang berhubungan.
6) Berlawanan
Cara pemeriksan :
Ucapan kalimat dengan lambat dan berjarak satu demi satu, tunggu sampai ada
jeda. Kalimat bisa di ulang 3 kali bila perlu.
Syarat lulus :
Anak dapat menyelesaikan 2 kalimat dengan benar.
d. Sektor motorik kasar
Berikut adalah item-item yang dinilai dalam sektor motorik kasar
1) Menendang bola kedepan
Cara pemeriksaan :
Letakan bole sekotar 15 cm didepan anak. Katakan agar anak menendangnya .
anda dapat melihat bagaimana anak melakukannya.
Syarat lurus:
Anak menendang bola kedepan tanpa berpegangan.
2) Melompat
Cara pemeriksaan:
Minta anak melompat dan lihat bagaiman ia melakukannya.
Syarat lulus :
Anak melompat atau mengangkat kedua kakinya secara bersamaan.
3) Melempar bola tangan keaatas
Cara pemeriksaan :
Beri anak bola dan berdiri 3 kaki (kira-kira 1 m) darinya.
Syarat lulus :
Anak melempar bola dengan lengannya kearah anda, antara lutut dan kepala.
4) Loncat jauh
Cara pemeriksaan:
Letakan selembar kertas (folio) dilantai dan berikan contoh kepada ank
bagaiman melompati lembaran kertas.
Syarat lulus :
Anak melompati kertas dengan kedua kaki bersama-sama tanpa menyentuh
kertas.
5) Berdiri 1 kaki 1 detik, 2 detik, 3 detik, 4 detik, 5 detik, 6 detik
Cara pemeriksaan :
Tunjukan kepada anak bagaimana menyeimbangkan diri untuk berdiri 1 kaki
tanpa pegangan.
Syarat lulus :
Anak dapat berdiri 1 detik- 6 detik.
6) Melompat dengan 1 kaki

Cara pemeriksaan :
Anak berdiri tanpa berpegangan, lalu diperintahkan anak untuk melompat
dengan 1 kaki. Anda dapat menunjukan bagaiman cara melakukannya.
7) Berjalan dengan menggunakan tumit kejari kaki
Cara pemeriksaan :
Tunjukan kepada anak cara berjalan digaris yang lurus dengan menempelkan
tumit salah satu kaki di depan jari-jari kaki yang lain. Berjalanlah 8 langkah
lalu perintahkan anak untuk melakukannya.
Syarat lulus :
Anak berjalan 4 langkah atau lebih pada garis lurus dengan meletakan tumit
tidak lebih dari 2,5 cm didepan jari kaki lainnya tanpa berpegangan.
8.stimulasi yang diberikan pada tahap usia, menurut Purwandari (2014)
a. Gerak motorik kasar untuk 36 bulan- 72 bulan
1) stimulasi lanjutan
memanjat, melompat, berlatih keseimbangan dan bermain bola
2) menghadapi rintangan, naik sepeda roda 3
bermain merangkak dibawah meja, berjinjit mengelilingi kursi, melompati
kotak, dll.
3) Lokmpat jauh
Ajak anak berlomba. Dengan melompat paling jauh dengan dua kaki
4) Melempar dan menangkap
Tunjukan cara melempar bola yang benar, dan meminta anak untuk
melempar kembali. Bisa gunakan bola yang kecil (bole tenis)
5) Berjalan mengikuti garis lurus.
6) Lomba karung
Gunakan karung/ sarung yang bisa digunakan untuk anak dan temantemannya dan saling berlomba melompat.
7) Main engklek
Ajari anak cara bermain
8) Lompat tali
Minta dua anak untuk memegang tali karet dikeduan ujungnya, atur
tingginya dan bergantian saling melompat
b. Gerak motorik halus
1) Stimulasi lanjutan. Bermain balok-balok, bermain puzzle, memasukan benda 1
dengan lainnya, menggambar
2) Menempelkan gambar
Bantu anak menggunting

gambardari

majalah,

kemudian

bersama

menempelkan gambar di karton.


3) Memilih dan mengelompokkan
Berikan bermacam benda, ajari anak untuk mengellompokkan berdasarkan
warna, bentuk dan jenisnya.
4) Mencocokan gambar dengan benda

Cocokan sebuah gambar bola dengan bola yang sesungguhnya


5) Konsep jumlah
Tunjukan cara mengelompokan dalam jumlah satu-satu, dua-dua dst.
6) Membuat buku cerita gambar tempel
Gunting gambar-gambar dari majalah, ajak anak membuat buku cerita dengan
gambar yang ditempel.
7) Menggambar dan menulis
Membuat anak menggambar garis lurus lingkaran, segitiga, menulis huruf dan
angka
8) Menghitung kacang dalam mangkok
9) Menggambar dengan jari, celupkan jari pada cat dan mintalah anak
menggambar di kertas yang lebih besar.
10) Membuat gambar tempel, dengan kertas berwqarna yang di gunting dalam
segitiga, lingkaran, dll
c. Bahasa
1) Stimulasi lanjutan
Perhatikan anda sedang membaca buku, ceritakan apa yang dilihat dijalan.
2) Menyebut nama lengkap sendiri
3) Bercerita tentang diri anak ceritakan hal-hal yangg menyenangkan
4) Menyatakan keadaan suatu benda ketika berbicara, menggunakan kalimat
yang menyatakan keaddan suatu benda.
5) Mengenal huruf
d. Sosialisasi dan kemandirian
1) Bujuk, pelukdan tenangkan ketika anak kecewa, lebih sering mengunjung
tempat bermain, ajak membersihkan tubuh sendiri, bantu sedikit mungkin.
2) Ajari jika anak ingin buang BAB dan BAK ditoilet.
3) Membentuk kemandirian
Minta anak menceritakan tempat atau orang yang baru dikunjungu.
9.Deteksi dini pertumbuhan balita
Aktifias deteksi dini pertumbuhan yang disarankan oleh Departmen Kesehatan
(2008) adalah pengukuran tinggi badan/panjang badan, berat badan, dan lingkar kepala.
Tujuan pengukuran ini adalah untuk mengidentifikasi status gizi dan kondisi kepala
anak, apakah mengalami makrosefali atau mikrosefali. Selain indicator pengukuran
pertumbuhan yang disarankan oleh departemen kesehatan.
Adapun cara melakukan pengukuran adalah sebagai berikut :
a. Pengukuran berat badan
1) Menggunakan timbangan bayi
2) Menggunakan timbangan injak
b. Mengukur tinggi badan
1) Siapkan peralatan : stature untuk pengukur tinggi badan anak.
2) Anak dilepas alas kakinya
3) Anak menghadap menghadap kedepan
4) Punggung, pantat dan tumit anak menempel pada tiang pengukur
5) Turunkan batas pengukur sampai menempel di ubun-ubun

6) Baca hasil pengukuran


c. Pengukuran lingkar lengan atas.

VIGNETTE 1
TINJAUAN

Area kompetensi bidan :

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

TINJAUAN

Domain:

2
TINJAUAN
3

Etik legal dan keselamatan pasien


Komunikatif efektif
Pengembangan diri profesionalisme
Landasan ilmiah praktik kebidanan
Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
Promosi kesehatan dan konseling
Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan

a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
a.
b.
c.
d.

Remaja
Prakonsepsi
Hamil
Bersalin

TINJAUAN
4

TINJAUAN
5

TINJAUAN
6
TINJAUAN

e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
Sasaran:
a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan

Vignette

a.
b.
c.
d.
Ibu

Rumah
Komunitas
Klinik/ Unit kesehatan
Rumah sakit
membawa putranya, hari ini pada tanggal 5 Februari 2016 ke

posyandu untuk melakukan penimbangan dan melakukan pemeriksaan


tumbuh kembang. putranya lahir pada tanggal 17 September 2013. Ibu
sari ingin melingetahui perkembangan anaknya.
Pertanyaan
Pilihan jawaban

Berdasarkan kasus di atas berapa usia anak sekarang ?


a.
b.
c.
d.
e.

3 tahun 7 bulan 9 hari


3 tahun 8 bulan 9 hari
3 tahun 7 bulan 14 hari
3 tahun 7 bulan 12 hari
3 tahun 6 bulan 12 hari

Kunci

D. 3 tahun 7 bulan 12 hari.

Penulis soal
Asal institusi
Referensi

Jendra Annis Zen


Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Purwandari,dkk.2014. Perkembangan Balita: Deteksi Dini Tumbuh

Kembang Balita. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

VIGNETTE 2
TINJAUAN

Area kompetensi bidan :

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

TINJAUAN

Domain:

2
TINJAUAN
3

TINJAUAN
4

TINJAUAN
5

Etik legal dan keselamatan pasien


Komunikatif efektif
Pengembangan diri profesionalisme
Landasan ilmiah praktik kebidanan
Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
Promosi kesehatan dan konseling
Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan

a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
Manajemen asuhan:
a.
b.
c.
d.
e.

Pengkajian
Diagnosis
Planing
Intervensi
Evaluasi

TINJAUAN
6
TINJAUAN
7

f. Dokumentasi
Sasaran:
a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan
a.
b.
c.
d.

Rumah
Komunitas
Klinik/ Unit kesehatan
Rumah sakit

Vignette
Seorang Ibu membawa anaknya ke puskesmas Wirobrajan karena ingin
memeriksakan perkembangan anaknya yang sudah berusia 3 tahun. Dari
hasil pemeriksaan oleh bidan menggunakan Denver didapatkan hasil Suspek
pada anaknya.
Pertanyaan

Berdasarkan dari kasus diatas, anjuran untuk melakukan kunjungan ulang


pada balita tersebut ?

Pilihan jawaban

a. 3 Hari
b. 1minggu-2minggu
c. 4minggu-6 minggu
d. 3 minggu- 4minggu
d. tidak dianjurkan untuk melakukan kunjungan ulang

Kunci

b. 1minggu-2minggu

Penulis soal
Asal institusi
Sumber

Jendra Annisa Zen


Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Sulistyawati, Ari.2014. Deteksi dini tumbuh kembang anak. Jakarta selatan :
Salemba Medika.

VIGNETTE 3

TINJAUAN
1

TINJAUAN
2
TINJAUAN
3

Area kompetensi bidan :


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Etik legal dan keselamatan pasien


Komunikatif efektif
Pengembangan diri profesionalisme
Landasan ilmiah praktik kebidanan
Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
Promosi kesehatan dan konseling
Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan

Domain:
a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
a.
b.
c.
d.

Remaja
Prakonsepsi
Hamil
Bersalin

TINJAUAN
4

TINJAUAN
5

TINJAUAN
6
TINJAUAN
7

e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
Manajemen asuhan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Sasaran:

Pengkajian
Diagnosis
Planing
Intervensi
Evaluasi
Dokumentasi

a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan

Kunci

a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Seorang ibu mengantarkan anaknya yang berusia 4 tahun 6 bulan ke
puskesmas tempat tinggalnya. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan
menggunakan denver. Pada garis kanan umur ternyata anak tersebut dapat
melakukan apa yang seharusnya untuk usia yang lebih tua pada sektor
motorik halus.
Berdasarkan dengan kasus tersebut, Apa penilaian yang diberikan pada
sektor item motorik halus ?
a. Delay
b. Normal
c. Advance
d. Caution
e. Tak Ada Kesempatan
C. Caition

Penulis soal
Asal institusi
Referensi

Jendra Annisa Zen


Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Sulistyawati, Ari.2014. Deteksi dini tumbuh kembang anak. Jakarta selatan :

Vignette

Pertanyaan
Pilihan jawaban

Salemba Medika.

Nugroho, Whito Heru Santoso. 2009. Denver Developmental Screening Test


petunjuk Praktis. Jakarta.EGC

VIGNETTE 4

TINJAUAN
1

TINJAUAN

Area kompetensi bidan :


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Domain:

TINJAUAN
3

TINJAUAN
4

TINJAUAN
5

TINJAUAN

Etik legal dan keselamatan pasien


Komunikatif efektif
Pengembangan diri profesionalisme
Landasan ilmiah praktik kebidanan
Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
Promosi kesehatan dan konseling
Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan

a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor
(prosedural

knowledge)

(perilaku)
c. Konatif (sikap)
Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
Manajemen asuhan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Sasaran:

Pengkajian
Diagnosis
Planing
Intervensi
Evaluasi
Dokumentasi

6
TINJAUAN
7

Vignette

Pertanyaan
Pilihan jawaban

a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan
a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Seorang ibu mengantarkan anaknya yang berusia 3 tahun 6
bulan 11 hari kepuskesmas tampat tinggalnya untuk
dilakukan tes tumbuhkembang. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapatkan hasil pada garis sebelah kiri usia
untuk sektor bahasa mendapatkan hasil 1 delayed

Kunci

Bagaimana interpretasi penilaian dari kasus tersebut ?


a. Suspect
b. Normal
c. Advance
d. Caution
e. Tidak dapat diuji
a. Suspect

Penulis soal
Asal institusi
Referensi

Jeendra Annisa Zen


Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Sulistyawati, Ari.2014. Deteksi dini tumbuh kembang anak.
Jakarta selatan : Salemba Medika.
Nugroho, Whito Heru Santoso. 2009. Denver
Developmental Screening Test petunjuk Praktis.
Jakarta.EGC

VIGNETTE 5

TINJAUAN

Area kompetensi bidan :

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

TINJAUAN

Domain:

2
TINJAUAN
3

a.
b.
c.
Siklus

Etik legal dan keselamatan pasien


Komunikatif efektif
Pengembangan diri profesionalisme
Landasan ilmiah praktik kebidanan
Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
Promosi kesehatan dan konseling
Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan

Kognitif (pengetahuan)
Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
Konatif (sikap)
kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks

keluarga
a.
b.
c.
d.

Remaja
Prakonsepsi
Hamil
Bersalin

TINJAUAN
4

TINJAUAN
5

TINJAUAN
6
TINJAUAN
7

e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
Lingkup praktik bidan
a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
Manajemen asuhan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
Sasaran:
a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
Setting pelayanan

Vignette

a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Seorang ibu sudah melakukan pemeriksaan tumbuh
kembang anaknya yang berusia 4 tahun di puskesmas. Dari
hasil didapatkan hasil akhir normal. Bidanmenyarankan agar
anaknya selalu di stimulasi untuk motorik kasar dan motorik
halusnya

Pertanyaan

Bagaimana cara melakukan stimulasi pada motorik halus

Pilihan jawaban

pada kasus tersebut ?


a. Berlari, melompat, berdiri 1 kaki, melempar bola
keatas, menangkap bola
b. Bermain puzzle, memotong,

menggunting,

menempel, menggambar,menulis
c. Bermain balok,mencocokan sebuah gambar,
menyebutkan nama teman, menggambar orang
d. Menyebutkan nama teman,cuci tangan, berlari,
menggambar, menunjuk nama hewan, bermain

bola
e. Bermain bola, menulis, menggambar, berpakaian
sendii, menggosok gigi, mengerti kata sifat,
mengerti kata depan, menyuapi boneka.
a. Berlari, melompat, berdiri 1 kaki, melempar bola

Kunci

keatas, menangkap bola


Penulis soal
Asal institusi
Referensi

Jendra Annisa Zen


Universitas Aisiyah Yogyakarta
Purwandari,dkk.2014. Perkembangan Balita: Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Balita. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soal Essay
1. Seorang balita lahir pada tanggal 17 Januari 2013. Saat ini anak dita dibawa oleh
ibunya pada hari kamis, 10 Maret 2016 ke puskesmas untuk menlakukan
pemeriksaan deteksi tumbuh kembang, anak dita pada awalnya sedikit rewel saat
akan di lakukan pemeriksaan oleh bidan.
Berapakah umur anak saat dilakukan pemeriksaan ? dan ketrampilan pada motorik
kasar dan halus apa yang seharusnya dapat dikuasai oleh anak tersebut ? apabila
hasil pemeriksaan dalam keadaan normal.
2. Seorang ibu merasa khawatir dengan pertumbuhan anaknya yang berusia 4 tahun.
Ibu melakukan pemeriksaan deteksi tumbuh kembang. Bidan menganjurkan ibu
untuk lebih menstimulasi tumbuh kembang putranya khususnya pada motorik
halus.
Pada kasus diatas stimulasi apa yang tepat diberikan pada anak tersebut ?
3. Seorang ibu mempunyai anak berusia 3 tahun 8 bulan, ibu tersebut menginginkan
agar anaknya dapat diberikan stimulasi-stimulasi yang baik untuk
perkembangannya. Khususnya pada bahasa karena ibu dina takut kalau anaknya
tidak lancar dalam berbicara. Asuhan apa yang diberikan bidan untuk membantu
masalah yang dialami ibu tersebut ?
Jawaban soal essay
1. 3 tahun 1 bulan 23 hari, mnara 4 , 8 kubus, contoh garis vertical,
menggoyangkan ibu jari, mencontoh o, menggambar orang 3 bagian,
mencontoh +,memilih garis yang lebih panjang.
Melompat,menendang melempar bola keatas, loncat jauh, berdiri 1 kaki.
2. Stimulasi lanjutan. Bermain balok-balok, bermain puzzle, memasukan benda 1
dengan lainnya, menggambar

Menempelkan gambar, Bantu anak menggunting gambardari majalah,


kemudian

bersama

menempelkan

gambar

di

karton.

Memilih

dan

mengelompokkan
Berikan bermacam benda, ajari anak untuk mengellompokkan berdasarkan
warna, bentuk dan jenisnya. Mencocokan gambar dengan benda Cocokan
sebuah gambar bola dengan bola yang sesungguhnya Konsep jumlah Tunjukan
cara mengelompokan dalam jumlah satu-satu, dua-dua dst. Membuat buku
cerita gambar temple Gunting gambar-gambar dari majalah, ajak anak
membuat buku cerita dengan gambar yang ditempel. Menggambar dan
menulis
3. Menganjurkanibu untuk telus melatih dan menstimulasi anak dalam bicara
seperti dengan selalu mencontohkan anak bicara yang baik.

Anda mungkin juga menyukai