Definisi
Pencekikan adalah penekanan pada leher dengan tangan atau lengan bawah, yang
menyebabkan dinding saluran nafas bagian atas tertekan dan terjadi penyempitan saluran
nafas sehingga udara pernafasan tidak dapat lewat. Pencekikan merupakan jenis strangulasi
yang hampir selalu disebabkan oleh pembunuhan.namun dapat juga disebabkan kecelakaan
misalnya pada latihan bela diri, namun jarang sekali hal tersebut terjadi. Pencekikan tidak
mungkin digunakan untuk bunuh diri, sebab cekikan akan lepas begitu orang yang melakukan
bunuh diri itu mulai kehilangan kesadaran. Daftar pustaka (Dahlan S. Ilmu kedokteran
forensik.2007.116-7.)
Asfiksia adalah kumpulan dari berbagai keadaan dimana terjadi gangguan dalam
pertukaran udara pernafasan yang normal.
Gejala asfiksia :
a. Fase dyspnea :
-
Tanda sianosis
b. Fase konvulsi
c. Fase apneu :
-
Kesadaran menurun
Relaksasi sfingter
pustaka
Bagian
kedokteran
forensik
FKUI.
Ilmu
kedokteran
forensik.1997.h.59-60)
Cara Kematian
Terdapat 2 cara kematian pada kasus pencekikan, yaitu pembunuhan dan kecelakaan
yang biasanya mati karena vagal reflex. Selain itu, terdapat 3 cara melakukan pencekikan
(manual strangulasi), yaitu :
a. Menggunakan 1 tangan dan pelaku berdiri di depan korban.
Bekas kuku
Sidik jari
Arah pencekikan
c. Tanda kekerasan pada tempat lain yang dapat menunjukkan bahwa korban melakukan
perlawanan.
2. Pemeriksaan Dalam Jenazah
a. Resapan darah nampak lebih jelas dari pada strangulasi jenis lain, yaitu pada jaringan
ikat dibawah kulit, dibelakang kerongkongan, dasar lidah, dan kelenjar tyroid.
Pencekikan Terdapat
pendarahan pada lidah
akibat pencekikan
Source: Color Atlas of Forensic
Pathology
b. Fraktur, yang paling sering ditemukan pada os hyoid. Fraktur lain pada kartilago
tiroidea, kartilago krikoidea, dan trakea. Patah pada tulang laring mencakup tulang
hyoid, tyroid dan cricoid cartilago sering diidentifikasi pada kasus pencekikan. Pada
umur korban yang berusia sekitar 20 tahun tulang hyoid dan kartilago belum
mengalami kalsifikasi dan cukup fleksibel dan mungkin dapat menahan kompresi
sebelum terjadinya fraktur, dibandingkan dengan meningkatnya usia korban, mungkin
tulang hyoid dan kartilago tyroid mengalami fraktur mrningkat, karena meningkat
kalsifikasi pada tulang kartilago yang meningkatkan kerapuhan struktur. (Daftar
pustaka: Dolinak D. Forensic pathology. 2005.h.215-217.)
c. Memar atau robekan membrane hipotiroidea
d. Tanda Asfiksia :
Darah lebih gelap dan lebih encer
Busa dalam saluran pernafasan
Organ tubuh lebih berat, lebih gelap, pada pengirisan banyak keluar darah
e.
Petekie pada :
mukosa usus halus
epikardium daerah aurikuloventrikular
subpleura viseralis paru terutama pars diafragmatika dan fisura interlobaris
kulit kepala sebelah dalam terutama daerah temporal
f. Edema paru terjadi jika anoksia berlangsung lama. Bila penekanan pada leher terjadi
secara intermiten maka pada mulut dan lubang hidung akan terlihat adanya buih
halus.