Anda di halaman 1dari 3

Hernia fermoralis.

Kondisi ini terjadi ketika usus mencuat ke bagian paha atas


atau selangkangan. Hasilnya Anda akan melihat adanya tonjolan pada area
tersebut. Risiko wanita tiga kali lebih tinggi terkena hernia jenis ini dibandingkan
pada pria. Risiko ini menjadi lebih tinggi jika Anda mengalami obesitas atau
sedang hamil. Terkadang hernia ini kerap disangka hernia inguinalis karena
tonjolannya muncul pada tempat yang sama, yaitu di selangkangan.
Hernia jenis ini sulit terlihat ketika ukurannya masih kecil. Penderita
pun umumnya tidak merasakan sakit pada area paha atas atau
selangkangan. Namun tonjolan dan rasa sakit akan mencuat ketika
ukuran hernia sudah membesar. Rasa sakit itu bisa terasa ketika Anda
berdiri atau mengangkat benda berat.
Hernia hiatus. Anda dikatakan memiliki hernia jenis ini ketika ada
tonjolan pada daerah rongga dada. Tonjolan itu muncul karena ada
bagian dari perut yang naik ke atas dan melalui diafragma, sebuah
kubah otot yang memisahkan rongga dada dari perut. Kondisi lebih
sering terjadi pada wanita. Risiko yang dihadapi akan lebih tinggi jika
Anda mengalami obesitas dan berusia di atas 50 tahun.
Sama seperti hernia fermoralis, hernia jenis ini juga tidak memberikan
tanda-tanda pada tubuh, terutama ketika ukurannya masih kecil. Tapi
kehadirannya baru terasa ketika sudah membesar. Anda akan
merasakan hal-hal seperti nyeri pada dada atau perut, sering
bersendawa, asam lambung naik, dan sulit menelan.
Hernia umbilikus. Kondisi ini terjadi ketika ada usus, lemak, atau
cairan yang mencuat ke dinding rongga perut dekat pusar. Hasilnya
ada tonjolan pada sekitar pusar Anda. Hernia jenis ini sering menimpa
wanita, terutama yang obesitas atau memiliki banyak anak.
Hernia inguinalis tidak langsung. Ini adalah salah satu jenis hernia
inguinalis. Hernia inguinalis pada umumnya lebih banyak menimpa
kaum pria, namun untuk jenis tidak langsung ini lebih sering ditemui
pada wanita. Jika Anda memiliki hernia jenis ini, maka akan terlihat
tonjolan pada selangkangan Anda. Hal ini terjadi karena adanya
ketidaknormalan pada cincin inguinal internal. Risiko yang lebih tinggi
bisa terjadi pada ibu hamil.
Tonjolan pada selangkangan itu bisa menimbulkan rasa sakit, terutama
ketika batuk, sedang membungkuk, atau mengangkat benda berat.

Risiko Anda terkena hernia lebih tinggi lagi jika Anda sering
mengangkat benda-benda berat tanpa menstabilkan otot-otot
perut, menderita batuk yang tidak kunjung sembuh, mengalami
konstipasi, suka merokok, atau kurang gizi.

Jika Anda Terkena Hernia


Jika Anda merasa ada tonjolan pada area pusar, paha atas, atau
selangkangan, jangan ragu untuk mengonsultasikannya kepada dokter.
Untuk mengetahui apakah itu hernia atau bukan, dokter akan
melakukan tes fisik. Anda akan disuruh berdiri, batuk, atau mengejan
agar tonjolan itu bisa terlihat dan diperiksa. Selain itu, dokter juga bisa
menganjurkan tes medis menggunakan teknik ultrasound atau X-ray.
Khusus untuk mengecek kehadiran hernia hiatus, dokter akan
melakukan tes yang berbeda, yaitu tes darah, tes endoskopi, tes
manometri, atau tes esophagram.

Tes darah. Sebagian penderita hernia hiatus mengalami muntah


darah akibat adanya pendarahan dalam sistem pencernaan. Oleh
karena itu tes darah diperlukan untuk mengetahui jika penderita
mengalami anemia atau tidak.
Tes endoskopi. Melalui tes ini dokter akan menerawang
lambung Anda dengan cara memasukkan alat khusus (tabung yang
dilengkapi kamera) melalui kerongkongan.
Tes manometri. Berbeda dengan endoskopi, pada tes ini sebuah
alat khusus (kateter) akan dimasukkan melalui hidung, lalu turun ke
kerongkongan, dan berakhir di lambung. Tes ini berguna untuk
mengukur tekanan dan gerakan dalam kerongkongan.
Tes esophagram. Anda akan menjalani tes X-ray sambil
meminum cairan mengandung barium kapur. Cairan ini bisa
memberikan gambaran jelas tentang kondisi kerongkongan, perut, dan
bagian atas usus kecil Anda.
Dengan melakukan pengecekan ke dokter, Anda bisa mengetahui
apakah Anda terkena hernia atau tidak. Jika dokter mendiagnosis Anda
mengidap hernia, Anda bisa mencegah kondisi hernia menjadi makin
parah dengan melakukan perawatan medis.
Hernia yang tidak ditangani berpotensi mengalami komplikasi yang
bahkan bisa mengancam jiwa Anda.

Namun bagi para wanita yang bebas dari hernia, Anda masih bisa
mencegah kehadirannya dengan cara rajin mengonsumsi makanan
berserat tinggi, seperti buah atau sayur. Melakukan olahraga secara
teratur dan senantiasa menjaga berat tubuh yang sehat juga akan
membantu mencegah kondisi ini.
Hindari mengangkat benda-benda yang berat. Namun jika Anda harus
mengangkat benda-benda berat, pastikan Anda menekuk lutut Anda,
bukan pinggang.

Anda mungkin juga menyukai