Referat Hipertiroid
Referat Hipertiroid
Pembimbing:
dr. Shila Suryani, M.Sc, Sp. An
Kelompok H3
Dwijayanti Titie A.
Bagas Ryan Kusuma
M. Savvyany Saputra
Astarie Bella Larasati
G1A011088
G1A011089
G1A011090
G1A011091
Tinggi badan
: 162 cm
Berat badan
: 51 kg
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Denyut Nadi
: 120x/menit
Frekuensi nafas
: 29x/menit
Temp. Axiller
: 37.8C
Kulit
Kepala
: Tidak anemis
Mata
: Eksoftalmus
Leher
Thorax
Cor
: dbn
Pulmo
: dbn
Abdomen
: dbn
Ekstremitas
: 14 g/dl
Leukosit
: dbn
Trombosit
: dbn
TSH
: 0,04 mU/L
T3
: 10,5 ug/dl
T4
: 40,6 ug/dl
: (-)
Glukosa
: (-)
B-HCG
: (-)
EKG
: sinus takikardi
I.
PENDAHULUAN
wanita sebesar (1 ,9%) dan pria (0,9%). Di Eropa ditemukan bahwa prevalensi
hipertiroid adalah berkisar (1-2%). Di negara lnggris kasus hipertiroid terdapat
pada 0.8 per 1000 wanita pertahun (Guyton, 2007 ).
Tujuan dari penulisan untuk mengetahui penyakit hipertiroid yang mencakup
definisi, epidemiologi, etiologi, penegakkan diagnosis, patofisiologi dan
pathogenesis, penatalaksanaan pada kasus hipertiroid sehingga petugas kesehatan
dapat mengenali dan memberi terapi secara tepat.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Menurut American Thyroid Association dan American Association of
Clinical Endocrinologists, hipertiroidisme didefinisikan sebagai kondisi
Berupa peningkatan kadar hormon tiroid yang disintesis dan disekresikan
oleh kelenjar tiroid melebihi normal. Hipertiroidisme merupakan salah satu
bentuk thyrotoxicosis atau tingginya kadar hormon tiroid, T4, T3 maupun
kombinasi keduanya, di aliran darah.
Hipertiroidisme adalah sindrom yang dihasilkan dari efek metabolic yang
beredar secara berlebihan oleh hormone tiroid T4, T3 atau keduanya.
Subklinis hipertiroidisme mengacu pada kombinasi konsentrasi serum TSH
yang tidak terdeteksi dan konsentrasi serum T3, T4 normal, terlepas dari ada
atau tidak adanya tanda-tanda gejala klinis (Pauline, 2007).
B. Etiologi
Penyebab Hipertiroidisme adalah adanya Imuoglobulin perangsang tiroid
(Penyakit Grave), sekunder akibat kelebihan sekresi hipotalamus atau
hipofisis
anterior,
hipersekresi
tumor
tiroid.
Penyebab
tersering
Hipofisis
Tiroid
(menerima
TRH/TIH)
Kurang Lebih
Pengeluaran TIH
Reseptor
TSH/TIH
(tiroid inhibiting
hormon)
Kadar
hormon
tiroid di tubuh
Sekresi
hormone
Pengeluaran Pengeluaran
tiroid ke pembuluh
hormon
hormon
tiroid
tiroid
dihentikan
Keterangan:
Panah hitam : umpan balik positif
Panah merah : umpan balik negative
Dari bagan tersebut dapat diketahui bahwa apabila terjadi suatu
peningkatan kadar hormone tiroid didalam tubuh maka akan terjadi
feedback negative menuju hipotalamus. Ketika feedback negative
diterima oleh hipotalamus, maka akan terjadi pengeluaran hormone
inhibiting yang akan menurunkan sekresi/pembuatan hormone tiroid.
Proses ini terjadi ketika tiroid tidak mengalami suatu kelainan, apabila
terjadi suatu kelainan pada tiroid maka proses yang akan terjadi adalah
sebagai berikut (Guyton, 2007).
Hipotalamus
Hipofisis
Tiroid
(menerima
TRH/TIH)
Lebih
Pengeluaran
Reseptor
TIH
ditutupi
oleh
(Tiroid
(Tiroid
Stimulating
Inhibiting
TSH/TIH
TSI
Imunoglobulin)
Hormone)
Kadar
hormon
tiroid di tubuh
Sekresi
hormone
Pengeluaran
Pengeluaran
tiroid ke pembuluh
hormon
hormon
tiroid tidak
tiroid
makin meningkat
dihentikan
produksi hormone tiroid telah dirasa cukup oleh tubuh, maka tubuh akan
memberikan
umpan
balik
negative
kepada
hipotalamus
untuk
pada
kasus
penderita
hipertiroidisme,
yang
akan
dan
peningkatan
jaringan
ikat
retrobulbar
2) Untuk
menilai
proptosis
juga
bisa
menggunakan
alat
terjadinya
yang
dibentuk
medulla
suprarenal,
yaitu
hipertiroidisme
hipermetabolisme
Kontraksi usus
Kebutuhan metabolisme
Sering lelah
BB
Nafsu makan
Mengekspresikan molekul-molekul
permukaan sel kelas II (MHC kelas II,
seperti DR4) untuk mempresentasikan
antigen pada limfosit T
T3&T4 meningkat
Kepekaan saraf
Rangsangan berlebih
tremor
metimazol/
tiamazol
5-10
mg/hari
yang
masih
dapat
KESIMPULAN
4.
DAFTAR PUSTAKA
Amory, JK., Irl BH. 2011. Hyperthyroidism from Autoimmune Thyroiditis in a
Man with Type 1 Diabetes Mellitus: a Case Report. Journal of Medical
Case Reports 2011, 5:277
Gardner, David G, Dolores Shoback. 2007. Basic and Clinical Endocrinology.
Jakarta: Sagung Seto.
Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta: EGC
Harrison, Tinsley R. 2005. Harrisons Principles of Internal Medicine 16th
Edition. United States of America: McGraw-Hill Companies.
Lee, S.L., Ananthankrisnan, S., Ziel, S.H., Talavera, S., Griffing, G.T., 2011.
Hyperthyroidism. http://emedicine.medscape.com (Diakses tanggal 3
November 2014)