Kelas : Akuntansi-6C
NPM: 02271311091
RESUME : ASPEK PERILAKU DALAM PENGANGGARAN
Penetapan tujuan
Implementasi
Pengendalian dan evaluasi kinerja
Tahap Penetapan Tujuan
Aktivitas perencanaan dimulai dengan menerjemahkan tujuan organisasi yang luas
kedalam tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. Untuk menyusun rencana yang realistis
dan menciptakan anggaran yang praktis, interaksi yang ekstensif diperlukan antara
manajer lini dan manajer staf organisasi. Dalam suatu perusahaan, direktur
perencanaan memainkan peranan kunci dalam proses manusia dari penyusunan
anggaran ini.
Direktur
perencanaan
bertanggungjawab
menginisiasi
dan
melakukan
administrasi atas proses penyusunan anggaran serta membantu karyawan lini, jika
diperlukan dalam melaksanakan berbagai tugas perencanaan. Jika sesuai dengan
struktur organisasi dan gaya kepemimpinan, maka manajer tingkat bawah dan
untuk
keputusan dan pandangan mereka harus memiliki bobot tertentu dalam hasil akhir.
Manfaat Partisipasi
Manfaat dari partisipasi yang berhasil antara lain, partisipan menjadi terlibat secara
emosi bukan hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka. Partisipasi meningkatkan
moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen,
meningkatkan rasa kesatuan kelompok, meningkatkan kerjasama antar anggota
kelompok dalam penetapan tujuan (internalisasi tujuan), penurunan tekanan dan
kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran. Partisipasi juga dapat menurunkan
ketidakadilan yang dianggap ada dalam alokasi sumber daya organisasi diantara subunit
organisasi dan menghindari permasalahan potensial yang berkaitan dengan anggaran
bisa
memasukan
slack
organisasional
ke
dalam
anggaran
mereka. Slack adalah selisih antara sumber daya yang sebenarnya diperlukan untuk
secara efisien menyelesaikan suatu tugas dan jumlah sumber daya yang lebih besar
dan diperuntukkan bagi tugas tersebut. Dengan kata lainslack adalah penggelembungan
anggaran. Manajer menciptakan slack dengan mengestimasi pendapatan lebih rendah
sedangkan biaya diestimasi lebih tinggi . Masalah slack yang berlebihan dapat diatasi
jika manajemen puncak menetapkan prosedur yang efektif untuk tinjauan mendalam
selama proses penyusunan anggaran.
Intinya adalah anggaran yang terlalu ketat atau terlalu longgar atau disusun
dengan slackyang berlebihan atau tanpa slack sama sekali dapat menciptakan tanggapan
keperilakuan yang berlawanan dengan kepentingan perusahaan. Harus ada kehati-hatian
dalam memastikan bahwa dokumen anggaran akhir menghindari kekurangan yang berkaitan
dengan anggaran yang terlalu ketat atau terlalu longgar. Sebagaimana kebanyakan hal
lainnya, organisasi sebaiknya mengambil arah tengah.
C. Budgetary Slack
Ada dua aspek penting dalam penganggaran yaitu mengenai organizational slack
dan yang kedua adalah budgetary slack. Aspek keperilakuan dalam penganggaran dapat
dibedakan atas unit analisis yang ada. Satu sebagai unit organisasi dan yang lainya adalah
sebagai unit individual. Slack atau senjangan adalah kecendrungan dari organisasi atau
individu untuk tidak mengoptimalkan sumber daya yang tersedia dan kecendrungan untuk
tidak melakukan efisiensi.Organizational slack secara mendasar mengacu pada kapasitas
yang tidak digunakan, sedangkan budgetary slack adalah proses penganggaran yang
ditemukan adanya distorsi secara sengaja dengan menurunkan pendapatan yang
dianggarkan dan meningkatkan biaya yang dianggarkan. Saat ini saya akan membahas
tentang Budgetary Slack.
Slack anggaran adalah perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan estimasi
anggaran terbaik yang secara jujur dapat diprediksinya. Manajer menciptakan slack dengan
mengestimasikan pendapatan lebih rendah dan biaya lebih tinggi. Yang tahu slack atau
tidak adalah pembuat anggaran.
D. Konsekuensi Disfungsional
Penyusunan anggaran dapat menimbulkan dampak psikologis langsung pada karyawan. Berbagai
fungsi anggaran seperti penetapan suatu tujuan, pengendalian dan mekanismen evaluasi kinerja dapat
memicu berbagai konsekuensi disfungsional seperti rasa tidak percaya, resistensi, konflik internal, dan
efek samping lain yang tidak diinginkan. Hal ini memiliki implikasi negatif seperti kesalahan alokasi
sumber daya dan bias dalam evaluasi kinerja bawahan terhadap unit pertanggung jawaban mereka dan
akan menimbulkan kesenjangan atau slack. Oleh karena itu diperlukan adanya monitoring dan
meningkatkan kualitas pengungkapan untuk mengurangi dampak negatif dari penyusunan anggaran.
a. Rasa tidak percaya
Anggaran merupakan suatu sumber tekanan yang dapat menimbulkan rasa tidak percaya, rasa
permusuhan, dan mengarah pada penurunan kinerja. Alasan dari rasa tidak percaya ini didasarkan
pada keyakinan penyelia.
b. Resistensi
Walaupun anggaran telah digunakan secara luas dan manfaatnya sangat didukung, anggaran
masih ditolak oleh banyak partisipan dalam suatu organisasi. Salah satu alasan utama adalah
anggaran
menandai
dan
membawa
perubahan
sehingga
merupakan
suatu
ancaman
terhadap status qou. Banyak orang menjadi terbiasa melakukan sesuatu dan memandang kejadian
dengan cara-cara tertentu, serta tidak tertarik untuk berubah.
Alasan lain dari resistensi anggaran adalah proses anggaran memerlukan waktu dan
perhatian yang besar. Manejer atau penyelia mungkin merasa terbebani dengan permintaan yang
ekstensif atas waktu dan tanggung jawab rutin mereka. Oleh karena itu mereka tidak ingin terlibat
dalam proses penyusunan anggaran. Banyak dari alasan tersebut dapat diatasi dengan mendidik
manajer dan penyelia mengenai manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan anggaran.
c. Konflik internal
Konflik internal menciptakan suatu lingkungan kerja yang kompetitif dan bermusuhan. Konflik
internal menyebabkan orang berfokus pada kebutuhan departemannye sendiri secara eksklusif
dari pada kebutuhan organisasi secara total. Hal tersebut menimbulkan kebencian pada
manajemen dan anggaran. Oleh karena itu manajemen harus mengidentifikasikan dan
mendiagnosis penyebabnya. Kemudian tindakan untuk menghilangkan konflik internal dan
mengembalikan hubungan kerja yang harmonis dan produktif dapat dimulai.
d. Budgetary Slack
Pada umumnya ada dua bentuk slack yaitu organizational slack dan budgetary slack.
Organizational slack mengacu pada kapasitas yang tidak digunakan sedangkan budgetary slack
adalah proses penganggaran yang ditemukan adanya distorsi secara sengaja dengan menurunkan
pendapatan yang dianggarkan dan meningkatkan biaya yang dianggarkan.