MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Auditing yang
dibimbing oleh
Moh. Mansur, DR., S.E., M.M., Ak., Ca., Cpa.
Anggota:
Itisham Nafis Muhammad
Irni Wahyuni
Cindy Ayu Susanti
Satriawan Iman Yuliana
Ridwan Firdaus
Kelompok 4
(0113U380)
(0113U382)
(0113U384)
(0113U410)
(0113U433)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya makalah yang berjudul Hubungan Tanggung Jawab Akuntan Publik dengan
Fraud dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dalam rangka kewajiban
sebagai mahasiswa untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Seminar Audit.
Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada bapak Moh. Mansur., DR., S.E.,
M.M., Ak., Ca., Cpa. selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Seminar Auditing dan
kepada semua pihak yang telah mendukung hingga terselesaikannya makalah ini.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penyusun sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya dan dapat memberikan
kontribusi kepada mahasiswa lainnya terutama untuk mahasiswa prodi akuntansi sebagai
tambahan pengetahuan yang dapat bermanfaat di masa yang akan datang. Kritik dan saran
bagi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kecurangan (Fraud)..................................................................... 3
2,2 Penyebab Fraudulent Financial Reporting..................................................... 4
2.3 Tanggung Jawab Akuntan Publik................................................................... 4
2.3.1 Statement Auditing Standar................................................................. 4
2.3.2 SPAP.................................................................................................... 6
2.4 Karakteristik Kecurangan (Fraud)................................................................. 9
2.5 Salah Saji yang Timbul Karena Kecurangan Pelaporan Keuangan................. 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan
(error) dan kecurangan (FRAUD). Kedua jenis kesalahan ini dapat bersifat
material dan non material. Perbedaan antara kedua jenis kesalahan ini hanya
dibedakan oleh jurang yang sangat tipis, yaitu ada atau tidaknya unsur
kesengajaan. Untuk itu dibutuhkan keahlian profesional untuk bisa
membedakan antara kedua jenis kesalahan tersebut. Standar pun mengenali
bahwa sering kali mendeteksi kecurangan lebih sulit dibandingkan dengan
kekeliruan karena pihak manajemen atau karyawan akan berusaha
menyembunyikan kecurangan itu.Fraud (kecurangan) merupakan penipuan
yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh
pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku
kecurangan. Kesalahan dapat dideskripsikan sebagai Unintentional
Mistakes (kesalahan yang tidak di sengaja). Kesalahan dapat terjadi pada
setiap tahapan dalam pengelolaan transaksi terjadinya transaksi,
dokumentasi, pencatatan dari ayat-ayat jurnal, pencatatan debit kredit,
pengikhtisaran proses dan hasil laporan keuangan. Kesalahan dapat dalam
banyak bentuk matematis. Kritikal, atau dalam aplikasi prinsip-prinsip
akuntansi. Terdapat kesalahan jabatan atau kesalahan karena penghilangan /
kelalaian, atau kesalahan dalam interprestasi fakta.
FRAUD atau kecurangan dalam akuntansi merupakan penyimpangan
dari Prosedur Akuntansi yang benar. Jika Prosedur akuntansi diterapkan
dengan benar maka informasi akuntansi yang dihasilkan akan sangat
berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Informasi akuntansi yang
dihasilkan dari proses akuntansi dari suatu entiti sangatlah penting, dimana
informasi ini menjadi pertimbangan terhadap program atau kebijakan entiti
tersebut untuk mencapai tujuannya. Selain itu informasi akuntansi yang
benar juga dapat berfungsi untuk mengetahui gambaran keuangan atau
keadaan suatu entiti atau perusahaan. Bagaimanakah jika Informasi
Akuntansi yang dihasilkan tidak sesuai dengan prosedur akuntansi yang
benar atau terkandung kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi karena
adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk
memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran (diterima
secara umum) terhadap tindakan tersebut. FRAUD merupakan suatu
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pihak didalam maupun luar
organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau
kelompok yang secara langsung merugikan orang lain. Secara
umum FRAUD terdiri dari dua golongan, yaitu pengelapan aktiva
(misapporopriation) dan kecurangan pelaporan keuangan (FRAUDulent
financial reporting). Dalam tulisan ini akan dibahas khusus mengenai
kecurangan dalam laporan keuangan (financial statement FRAUD).
Kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting)
dapat didefinisikan suatu perilaku yang disengaja, baik dengan tindakan
Rumusan Masalah
Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang serta rumusan dan batasan masalah
penyusunan makalah ini yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan
penyusunan makalah ini yaitu untuk menjelaskan mengenai hubungan tanggung
jawab akuntan publik dengan kecurangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
a.
b.
c.
2.2
2.3
auditor
untuk
untuk
(audit
auditor
assessment) terhadap
dikumpulkan.
bukti
audit
(audit
evidence)
yang
f. SAS No. 110 Fraud & Error dinyatakan bahwa auditor harus
dapat mendeteksi terhadap kesalahan material (material
mistatement) dalam laporan keuangan yang ditimbulkan oleh
kecurangan atau kesalahan (fraud or error). SAS 110 , paragraf 14
& 18 berbunyi sbb. :
Auditors plan, perform and evaluate their audit work in order to
have a reasonable expectation of detecting material misstatements
in the financial statements arising from error or fraud. However,
an audit cannot be expected to detect all errors or instances of
fraudulent or dishonest conduct. The likelihood of detecting errors
is higher than that of detecting fraud, since fraud is usually
accompanied by acts specifically designed to conceal its
existence
2.3.2 SPAP
1. Tanggung Jawab Moral (Moral Responsibility)
Akuntan publik memiliki tanggung jawab moral untuk:
semua salah saji yang tidak material memerlukan biaya yang sangat besar, tidak
sejalan dengan prinsip cost-benefit.
2. Kepastian yang Layak
Kepastian yang layak adalah tingkat kepastian yang tinggi, tetapi tidak absolut,
bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Konsep ini
menunjukkan bahwa auditor bukanlah penjamin atau pemberi garansi atas
kebenaran laporan keuangan. Jadi kemungkinan salah saji yang material tidak
ditemukan dapat terjadi.
Alasan auditor bertanggung jawab atas kepastian yang layak:
o Bukti audit diperoleh dengan cara sampling
o Auditor mengandalkan bukti audit yang persuasif, tetapi tidak
meyakinkan. Hal ini disebabkan karena penyajian akuntansi
mengandung estimasi yang kompleks, yang melibatkan sejumlah
ketidakpastian serta dapat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa di masa
depan
o Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan seringkali
tidak mungkin untuk dideteksi oleh auditor. Pembelaan auditor jika
salah saji yang material tidak terungkap adalah melaksanakan audit
sesuai dengan standar auditing.
3. Kekeliruan (Error) vs Kecurangan (Fraud)
Kekeliruan adalah salah saji dalam laporan keuangan yang tidak disengaja,
sementara kecurangan adalah salah saji yang disengaja. Keduanya dapat bersifat
material maupun tidak material.
Kecurangan
dapat
dibedakan
menjadi
misaprosiasi
aktiva
(penyalahgunaan/kecurangan karyawan) dan pelaporan keuangan yang curang
(kecurangan manajemen).
4. Skeptisme Profesional
Agar auditing dapat memberikan kepastian yang layak untuk mendeteksi
kekeliruan ataupun kecurangan, maka auditing harus direncanakan dan
dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional, yaitu sikap yang penuh dengan
keingintahuan serta penilaian kritis atas bukti audit.
5. Kecurangan yang Berasal dari Pelaporan Keuangan yang Curang vs
Misaprosiasi Aktiva
Pelaporan keuangan yang curang akan merugikan pemakai karena
menyediakan informasi laporan keuangan yang tidak benar untuk membuat
keputusan sedangkan misaprosiasi aktiva akan mengakibatkan pemegang saham,
kreditor, serta pihak lainnya mengalami kerugian karena aktiva tersebut tidak lagi
menjadi milik pemiliknya yang sah.
2.4
2.5
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Fraudulent financial reporting dapat terjadi kapan saja dan di perusahaan
mana saja. Menurut SAS No. 99 dan SPAP, akuntan publik (auditor
independen) bertanggung jawab untuk mendeteksi adanya kecurangan
(fraud) dalam general audit atas laporan keuangan perusahaan.
2. Fraud merupakan problem yang serius, maka auditor harus mengambil
langkah-langkah komprehensif dalam pencegahan dan pendeteksian
fraudulent financial reporting. Pemahaman atas fraudulent financial
reporting di kalangan akuntan publik sangat penting, agar lebih dini bisa
dilakukan pencegahan dan pendeteksian terhadap fraud. Oleh karena itu,
IAI perlu menyelenggarakan suatu lokakarya (workshop) tentang
fraudulent financial reporting.
3. Fraud juga dapat terjadi adanya kolusi antara akuntan publik dengan
manajemen suatu perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan rotasi
akuntan publik dalam melakukan audit di perusahaan serta pengawasan
yang ketat dari pihak yang berwenang (regulator).
10
DAFTAR PUSTAKA
Accounting Standard Board (ASB). SAS No. 99 Consideration of Fraud in a
Financial Statement Audit. 2002.
http://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/22/auditkecurangan
http://diaryintan.wordpress.com/2010/11/21/etikadalamakuntansicreativeaccountingfraud
auditingaccountingdll/
11