a. Fase Prasejarah
Perkembangan administrasi dalam fase ini dapat dilacak dari beberapa
peradaban antara lain :
1. Peradaban Mesopotamia
2. Peradaban Babilonia
3. Peradaban Mesir
4. Peradaban Cina, dan
5. Peradaban Roma
Dalam peradaban-peradaban prasejarah itu telah dikenal prinsip-prinsip
administrasi dan manajemen di bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi,
dan lain-lain. Juga telah dikenal sistem desentalisasi dan penggunaan staf penasehat
pada raja-raja mesir. Di Cina telah dikenal prinsip-prinsip perencanaan,
1
Pengantar Ilmu Administrasi Negara
c. Manajemen Ilmiah
Lahirnya gerakan manajemen ilmiah merupakan fase modern dalam
perkembangan administrasi dan merupakan titik awal perkembangan administrasi
sebagai ilmu pengetahuan. Administrasi ditelaah secara ilmiah baru mulai
dilakukan pada akhir abad 19 atau awal abad 20, yang dipelopori oleh F.W. Taylor
2
Pengantar Ilmu Administrasi Negara
dan Henry Fayol. Tahapan perkembangan administrasi atau manajemen ini dapat
dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :
tenaga ahli. Organisasi harus diatur secara rasional, impersonal, dan bebas dari
sikap prasangka. Dengan demikian birokras dimaksudkan sebagai satu sistem
otorita yang ditetapkan secara rasional dalam berbagai peraturan untuk
mengorganisasi secara teratur, bersifat spesialisasi, hirarkhis dan terelaborasi.
Birokrasi sebagai suatu bentuk organisasi yang amat efisien dapat digunakan lebih
efektif bagi organisasi yang kompleks sifatnya sepeerti perusahaan, pemerintahan,
dan militer.
b. Process Approach
Pendekatan utama yang digunakan aliran proses adalah melakukan
identifikasi fungsi-fungsi manajemen (management functions) atau tugas-tugas
manajerial (managerial tasks), yaitu planning, organizing, commanding,
coordinating, dan controlling. Manajemen adalah proses, sehingga pekerjaan
manajer merupakan proses pelaksanaan fungsi-fungsi yang saling berhubungan
satu dengan yang lain, dan bukan sebagai suatu proses yang sekuensial.
managing all situations. Atau managers are not free to manage in any way that
might fit their personal biases (Hellriegel & Slocum, 1978). Dengan demikian
pendekatan kontingensi mengidentifikasi variasi-variasi tiper-tipe dari hubungan if
than dan membuat rekomendasi umum, bahwa praktek-praktek administrasi,
manjemen dan organisasi, dipengaruhi oleh dan bergantung pada situasi-situasi.
Atau dengan kata lain harus ada penyatuan antara organisasi dengan
lingkungannya, sehingga manajer perlu mencari titik temunya.
SUMBER ACUAN