MAKALAH
MAKALAH
Disusun:
Jockie Suprayogo
Ahmad Hambali
Muhammad Ramdhany
Wasiyatur Rohman
Salamet
Cici
(2014120080)
(2014120009)
(2014120110)
(2014120162)
(
)
(
)
Latar Belakang
Istilah Korupsi.
Secara garis besar korupsi merupakan persoalan klasik yang telah lama ada.
penting. Sebagaimana yang terdapat dalam hadis nabi yang diriwayatkan oelh
ahmad dan tirmizy, yang artinya :
Diriwayatkan oleh Jabir RA dari nabi SAW, Nabi bersabda : Tidak ada
(hukuman) potong tangan bagi pengkhianat, perampok dan perampas/pencopet.
(HR.Ahmad dan Tirmizy).
Sebagai aturan pokok islam membolehkan menjatuhkan hukuan tazir atas
perbuatan maksiat apabila dikehendaki oleh kepentingan umum, artinya
perbuatan-perbuatan dan keadaan yang dapat dijatuhi hukuman tazir tidak
mungkin ditentukan hukumannya sebelumnya, sebab hal tersebut tergantung pada
sifat-sifat tertentu, dan apabila sifat tersebut tidak ada maka perbuatan tersebut
tidak lagi dilarang dan tidak dikenakan hukuman. Sifat tersebut merugikan
kepentingan dan ketertiban umum, dan apabila perbuatan tersebtu telah dibuktikan
didepan pengadilan maka hakim tidak boleh membebaskannya, melainkan harus
menjatuhkan hukuman tazir yang sesuai untuknya. Perjatuhan hukuman tazir
untuk kepentingan dan ketertiban umum ini merujuk terhadap perbuatan
rasulullah saw, dimana ia pernah menahan seorang laki-laki yang dituduh mencuri
unta setelah diketahui buktinya ia tidak mencurinya, maka nabi membebaskannya.
[7] Syariat islam sendiri tidak menentukan macam-macam hukuman untuk tazir,
akan tetapi hanya menyebutkan sekumpulan hukuman, dimulai dari hukuman
yang seringan-ringannya, seperti nasehat, ancaman, sampai hukuman yang
seberat-beratnya.
Penerapan sepenuhnya diserahkan terhadap hakim (penguasa), dengan
kewenagan yang dimilikinya, ia dapat menetapkan hukuman yang sesuai dengan
kadar kejahatan dan keadaan pelakunya, dengan memperhatikan ketentuanketentuan umum islam dalam menjatuhkan hukuman yaitu:
1.
2.
3.
4.
Tanpa ada pilih kasih, yaitu semua sama kedudukannya didepan hokum.[8]
Seorang hakim dapat mempertimbangkan dan menganalisa bedat dan
ringannya perbuatan yang dilakukan oleh pelaku korupsi. Kejahatan yang telah
ditetapkan sanksi hukuman oleh nash, seorang hakim tidak punya pilihan lain
kecuali menerapkannya. Meskpun sangsi hukuman bagi pelaku korupsi tidak
dijelaskan dalam nash secara tegas, akan tetapi perampasan dan penghianatan
dapat diqiyaskan sebagai penggelapan dan korupsi.
1.
a.
jarimah yang dikenakan hukuman had dan qishash, apabila tidak terpenuhi
salah satu rukunnya seperti pada jarimah pencurian dihukum tazir bagi orang
yang mencuri barang yang tidak disimpan dengan baik, atau bagi orang yang
mencuri barang yang tidak mencapai nishab pecurian. Pada jarimah zina dihuk
tazir bagi yang menyetubuhi pada selain pada oral sex. Pada jarimah qadzaf
dihukum tazir bagi yang mengqadzaf dengan tuduhan berciuman bukan berzina.
b.
Jarimah yang tidak dikenakan hukuman had dan qishash, seperti jarimah
penghianatan terhadap sesuatu amanah yang telah diberikan jarimah pembakaran,
suap dan lain sebagainya.[9]
2.
1)
2)
3)
a.
Hukuman hanya dilimpahkan kepada orang yang berbuat jarimah, tidak boleh
orang yang tidak berbuat jahat dikenai hukuman.
b.
c.
d.
1)
2)
3)
Pidana atas harta (Al-Uqubah Al-Maliyah), yaitu hukuman yang dijatuhkan atas
harta kekayaan seseorang, seperti diyat, denda, dan perampasan.
4)