PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari
teori dan cara-cara melakukan analisis kimia baik kualitatif maupun
kuantitatif. analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berhubungan
dengan apa yang terdapat dalam sampel sedangkan analisis kuantitatif
berhubungan dengan berapa banyaknya zat dalam sampel. Untuk analisis
kuantitatif, tipe analisis dapat dikelompokkan berdasarkan sifat informasi
yang dicari, ukuran sampel dan proporsi konstituen yang ditetapkan.
Analisis kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan utama untuk
mengenali komposisi atau struktur bahan kimia, cukup banyak jenisnya,
sesuai dengan jenis bahan kimia yang terdapat dalam sampel.Analisis
kualitatif untuk bahan organik biasanya menjadi bagian kimia organik
sehingga tidak dimasukkan dalam bagian kimia analitik.Bahan kimia dalam
sampel anorganik juga cukup banyak ragamnya sesuai dengan struktur dari
bahan tersebut. Bahan kimia anorganik molekuler berbeda cara penetapannya
dengan bahan kimia anorganik ionik.Analisis kualitatif kation dan anion
secara sistematis telah berkembang cukup lama.Berkat kajian yang dilakukan
oleh Karl Remeegius Fresenius sejak tahun 1840, yang kemudian diterbitkan
sebagai buku pada tahun 1897.langkah-langkah analisis kation dan anion
dapat dilakukan secara sistematis melalui diagram alir, yang sampai saat ini
menjadi standar untuk kajian analisis kualitatif bahan organik.
Analisis anion lebih sederhana dibandingkan analisis kation, tetapi
analisis kualitatif anion memerlukan ketelitian dalam melakukan observasi
dari gejala-gejala yang timbul.Dalam setiap kegiatan analisis kualitatif
pengamatan visual merupakan hal yang penting. Warna adalah penting ,
karena beberapa ion anorganik dapat diketahui dari warnanya yang
spesifik.Analisis kation dan anion sering kali dapat dibantu oleh diagram alir,
yang menggambarkan langkah-langkah sistematis untuk mengidentifikasi
jenis anion dan kation. Diagram alir untuk analisis kation lebih sistematis
1
1.4 Manfaat
1.3.1 Memberikan pengetahuan yang lebih tentang senyawa senyawa
anorganik
1.3.2 Memberikan penjelasan lengkap tentang senyawa analisis senyawa
anorganik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisa Kuantitatif
Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk
mengetahui kadar suatu zat (Svehla, 1985). Analisa kuantitatif berkaitan
dengan penetapan beberapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam
suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut, yang sering kali dinyatakan
sebagai konstituen atau analit, menyusun sebagian kecil atau sebagian besar
sampel yang di analisis (Day dan Underwood, 2002).
Macam-Macam Analisa Kuantitatif
Secara garis besar metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif
dibagi menjadi dua macam yaitu kimia analisis kuantitatif instrumental, yaitu
metode analisis bahan-bahan kimia menggunakan alat-alat instrumen, dan
analisa kimia konvensional. Metode dalam analisa kuantitatif dibedakan
menjadi 2 bagian : Metode Gravimeter dan metode volumetri.
Metode gravimeter, yaitu penetapan kadar suatu unsur atau senyawa
berdasarkan berat, tetapnya dengan cara penimbangan. Cara dilakukan
dengan unsur atau senyawa yang diselidiki dan bahan yang menyusunnya.
Bagian terbesar yang dilakukan metode gravimetri adalah perubahan unsur
berat tetapnya. Berat senyawa selanjutnya dapat dianalisa berdasarkan jenis
senyawa (khoppar, 1990).
Metode volumetri, adalah analisa kuantitatif yang dilakukan dengan
cara menambahkan sejumlah larutan baru yang lebih diketahui kadarnya.
2)
permanganametri
dan
kromatometri.
Permanganametri
sebagai
Analisis kuantitatif terhadap suatu sampel terdiri atas empat tahapan pokok:
dan
instrumental.
Analisis
titrimetri
berkaitan
dengan
menetapkan kadar
senyawa dalam konsentrasi yang kecil. Misalnya pada penetapan kadar
tersebut tidak banyak terpengaruh oleh adanya senyawa lain yang ada.
Praktis, artinya mudah dikerjakan serta tidak banyak memerlukan
waktu dan biaya.
Syarat ini perlu sebab banyak senyawa-senyawa yang tidak mantap
kemudian
dilarutkan
dengan
HCl
dan
dipanaskan
untuk
yang
disederhanakan
ini
diharapkan
dapat
lebih
uji terakhir yang dilakukan untuk memastikan gol unsur atau senyawa.
Kadang kadang untuk uji satu jenis unsur terdapat beberapa metode
Cuplikan dididihkan dengan larutan pekatcampuran kalium karbonat
dan kalium karbonat. Semua ion logam akan mengendapsebagai karbonat
kecuali Na, K, dan NH4.Jadi jika tidak terjadi endapan dapat dipastikan
bahwa cuplikan mengandung salah satu atau lebih kation di atas. Hal ini dapat
dikonfirmasikan dari uji reaksi nyala.Selanjutnya dapat dilakukan uji
identifikasi
1. Jika pada (a) diperoleh endapan, maka pisahkan endapan dengan cara
dekantasi (setelah disentrifugasi). Sentrat (biasa disebut dengan ekstrak
soda, E.S) digunakan untuk uji anion.
2. Endapan yang diperoleh ditambah dengan sedikit (beberapa mL) HCl
pekat dan panaskan hingga mendidih sehingga CO2, dari karbonat
hilang. Jika endapan tidak larut kemungkinan cuplikan mengandung Ag,
Pb,atau Hg. PbCl2 mengendap dalam keadaan dingin.Selanjutnya
lakukan uji identifikasi kation.
3. Jika pada (c) tidak terjadi endapan tambahkan NH4OH. Endapan yang
dihasiikankemungkinan dari Cd2+, Bi3+, Cu2+, As3+,Sn2+,Sb3+, Fe3+,
Cr3+, Al3+, Mn4+Mg2+, Ni2+,Co2+,Zn2+.Dengan mengkonfirmasikan
warna endapan yang terbentuk, selanjutnya lakukan uji identifikasi
kation.
4. Jika pada (d) tidak terjadi endapan, tambahkan amonium karbonat dan
ammonium klorida. Endapan yang terbentuk kemungkinan terdiri dari
Ba2+, Sr2+ atau Ca2+ Lakukan uji identifikasi kation.
2.3 Skema Pemisahan Amino
Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang didasarkan atas
distribusi diferensial komponen sampel diantara dua fase.Salah satu fase
dibuat diam dan dinamakan fase stasioner, fase diam dapat berupa padatan
atau cairan yang terikat pada permukaan padatan.Fase yang lainnya
dinamakan fase gerak yang bergerak diantara celah-celah atau permukaan
fase stasioner, fase gerak dapat berupa cairan disebut eluen atau
larutan.Gerakan fase gerak mengkibatkan terjadinya migrasi diferensial
10
tersebut.Dalam
kmponen-komponen
kecenderungan.
proses
dalam
Adapun
komatografi,
sampel
terjadinya
diakibatkan
kecenderungan
yang
pemisahan
oleh
terjadi
pada
beberapa
proses
Keuntungan
pemisahan
dengan
metode
kromatografi
11
12
Pada
setetes
larutan
cuplikan
tambahkan
setetes
larutan
setetes
larutan amonium
13
zat lebih besar sedangkan sisanya adalah solute. Larutan dapat terjadi karena
adanya gaya tarik-menarik antara molekul-molekul solven dan solute.
Macam-Macam Larutan
1. Larutan pekat dan larutan encer
Larutan pekat relatif mempunyai lebih banyak solute daripada
solven
solvennya
2. Larutan berdasarkan daya hantarnya
Ada juga larutan yang bersifat elektrolit. Air sebagai pelarut memang
bukan konduktor listrik yang baik tapi jika didalam air ditambahkan
senyawa ion yang larut seperti NaCl maka larutan ini akan menjadi
konduktor listrik atau disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit terdiri
dari
3. Larutan elektrolit kuat yaitu larutan yang semua molekul-molekulnya
terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna) sehingga daya hantarnya
pun kuat, contoh : HCl
4. Larutan elektrolit lemah yaitu larutan yang tidak semua molekulmolekulnya terurai menjadi ion-ion sehingga larutan ini dalam
menghantarkan arus listrik sangat lemah.
5. Larutan non elektrolit yaitu larutan yang molekul-molekulnya tidak
terionisasi sehingga tidak ada ion-ion yang dapat menghantarkan arus
listrik.
Larutan menurut kejenuhannya :
1. Larutan jenuh yaitu larutan yang mengandung sejumlah solute yang
2.
16
asam sulfat pekat.Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman maka asam
sulfat yang ditambahkan ke dalanm air, tidak boleh sebaliknya. Jika air yang
ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan akan begitu
besar dan menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam
sulfat memercik dan akan merusak kulit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis kualitatif dan kuantitatif kation dan anion secara sistematis telah
berkembang cukup lama.Berkat kajian yang dilakukan oleh Karl Remeegius
Fresenius sejak tahun 1840, yang kemudian diterbitkan sebagai buku pada
tahun 1897. Langkah-langkah analisis kation dan anion dapat dilakukan
secara sistematis melalui diagram alir, yang sampai saat ini menjadi standar
untuk kajian analisis kualitatif bahan organik. pemisahan kation dan anion
dilakukan sekaligus dengan cara membuat ekstrak soda, dimana endapan
yang dihasilkan digunakan untuk uji kation dan ekstraksnya untuk uji
anion.Pengujian kation yang diendapkan sebagai karbonat kemudian
dilarutkan dengan HCl dan dipanaskan untuk menghilangkan karbonatnya.
Pengendapan selanjutnya hanya dikelompokkan sebagai golongan klorida,
hidroksida dan karbonat. Untuk uji identifikasi larutkan sedikit cuplikan pada
pelarut yang sesuai, gunakan plat test untuk melalukan pengujian.Larutan
17
sangat jenuh yaitu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada
yang diperlukan untuk larutan jenuhnya.
3.2 Saran
Agar proses pembelajaran tentang kimia analisis dapat berjalan dengan
baik didukung dengan sarana dan orasarana yang menujang pengetahuan
lebih pada mahasiswa
18