Tetanus
Masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia terutama
pada daerah risiko tinggi dengan cakupan imunisasi DPT
rendah
Insidens di seluruh dunia : 700.000 1 juta kasus/tahun
Mortalitas 6 60%
Tetanus neonatorum
50% seluruh kematian perinatal
20 % angka kematian bayi
Etiologi...
Clostridium tetani :
Batang
Gram-positif
Terdapat di
tanah pertanian / peternakan, debu jalanan
Patogenesis...
port d entree :
luka tusuk, patah tulang komplikasi kecelakaan,gigitan
binatang, luka bakar yang luas, luka operasi, luka yang
tidak dibersihkan dengan baik, karies gigi, luka kronik,
Dampak toksin
1. Pada ganglion pra sumsum tulang blkg memblok
sinaps jalur antagonis tonus meningkat dan otot
kaku
2. Pada otak karena toksin menempel pd gangliosida
serebri shg menyebabkan kekakuan dan spasme
3. Pada saraf otonom mengenai saraf simpatis shg
timbul keringat berlebihan, hipertermia, hipotensi,
hipertensi, aritmia, heart block atau takikardia
Manifestasi Klinis...
Masa Inkubasi 3 - 21 hari
Berhubungan dengan jarak tempat masuknya
C.tetani (tempat luka) ke SSP
4 bentuk tetanus :
Tetanus umum (generalized tetanus)
Sering ditemukan
Masa inkubasi 7 21 hari
Gejala utama : trismus (75% kasus)
Tetanus neonatorum
Terjadi pada neonatus
Akibat penggunaan alat2 terkontaminasi utk
memotong tali pusat pada ibu yang belum
diimunisasi
Rhisus Sardonicus
Tetanus Neonatorum
Opistotonus
Sedang
Berat
Sangat Berat
Trismus (+)
ringan
Sedang
Berat
Hipertensi +
takikardi
Kaku otot,
opistotonus,
perut papan
(+)
Spastis
Hipotensi +
bradikardi
Ringan
Berat
Hipertensi/
hipotensi
Kejang (-)
Kejang Rangsang
Kejang spontan
Gangguan
Respirasi (-)
Takipnea
Takipnea, apnetic
spell
Sistem autonom
me
Gangguan
autonom berat
Pemeriksaan Penunjang...
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Tambahan...
Tes Spatula
Penyentuhan dinding posterior faring dengan
spatula lidah
Refleks muntah & mencoba mengeluarkan
spatula hasil tes negatif
Diagnosis...
Anamnesa :
Riwayat Imunisasi
pemeriksaan fisik :
Trismus
Karper mond
Rhisus sardonikus
Opistothonus
Otot dinding perut kaku seperti papan
Kejang rangsang (awal) s /d status konvulsius
Gangguan Pernafasan
Diagnosa Banding...
Penatalaksanaan...
Prinsip penatalaksanaan tetanus:
Antibiotika
Metronidazol (pilihan pertama)
Penisilin prokain
50.000 100.000 U/kgBB/hari selama 7-10 hari
Eritromisin
Klindamisin
Tetrasiklin
Vankomisin
Metronidazol
Spektrum sempit,
obligat anaerob
Mekanisme menghambat
sintesis DNA
Stabil
Jarang reaksi alergi
Jarang resistensi
Penetrasi ke abses baik
Akses : oral, rektal, iv
Netralisasi toksin
Human Tetanus
Imunoglobulin (HTIG)
3000 6000 IU im
dosis tunggal
Bayi : 500 IU im dosis
tunggal
Anti spasme
Diazepam 0,1-0,3
mg/kg/kali interval 2-4
jam sesuai gejala klinis
Tetanus neonatorum
dosis 0,1-0,2 mg/kg iv
untk spasme akut,
diikuti infus tetesan
tetap 15-40 mg/kg/hari.
Setelah 5-7 hari dosis
diturunkan bertahap 510 mg/hari
Dosis maksimal 40
mg/kg/hari
Tatalaksana
umum
Pencegahan pada
luka
Rawat luka
Luka ringan dan
bersih
Luka sedang / berat,
kotor
Perhatian khusus A, B
Cairan parenteral atau
nutrisi parenteral
Tetanus Berat
Terapi dasar tetanus
sedang
ICU
Balans cairan
Spasme hebat
pankuronium bromida
Aktivitas simpatis
berlebih -bloker
(propranolol) / dan bloker (labetalol)
Tetanus neonatorum :
Komplikasi...
Prognosis...
Imunisasi Pasif
Imunisasi aktif (-)
Pencegahan...
Imunisasi aktif
Persediaan Preparat
Tetanus Toxoid
Tetanus-Diphteria
vaccine ( DT, Td )
Diphteria Tetanus
acelullar Pertussis
vaccine (DTaP )
DTaP Hib
Diphteria-Tetanusacelullar pertussisHepatitis B-HibInactivated Polio
Virus (DTaP-Hep BHib-IPV )
Tetaglobuline ( pasteurized )
Indikasi :
Pencegahan tetanus baru mengalami luka
terkontaminasi spora tetanus & tidak
menerima vaksinasi dalam 10 tahun terakhir /
riwayat vaksinasi terdahulu belum lengkap /
tidak diketahui
Rekomendasi
Depkes RI 2008
Tetanus masih merupakan masalah kesehatan
di Indonesia (RISKEDAS 2007 : salah satu
dari 10 penyebab kematian pada anak)
Rekomendasi C
Rekomendasi C