Anda di halaman 1dari 74

Seorang pasien dengan

nefrolithiasis dan ureterolithiasis


Oleh:
Inggrid Monica
406151004
Pembimbing:
Dr. Lia Sasdesi Mangiri,Sp Rad

Latar Belakang

BSK dapat menyerang penduduk di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Di Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati porsi terbesar


dari jumlah pasien di klinik urologi.

BSK merupakan salah satu dari tiga penyakit terbanyak di bidang urologi
disamping infeksi saluran kemih dan pembesaran prostat benigna.

Tujuan

Mengetahui dan memahami anatomi traktus urinarius.

Mengetahui dan memahami fisiologi traktus urinarius.

Mengetahui dan memahami penyakit BSK dan hidronefrosisi(definisi,


epidemiologi, etiologi, faktor resiko, tanda dan gejala, patofisiologi,
diagnosis, pemeriksaan penunjang, tatalaksana, prognosis, komplikasi,
pencegahan, diagnosis banding).

Anatomi Traktus Urinarius

Sistem traktus urinarius memegang peranan dalam pembentukan,


penampungan sementara, dan pengeluaran urin.

Organ-organnya terdiri dari :

Ren (ginjal), yang membentuk urin.

Ureter, yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.

Vesica urinaria, yang menampung air kemih (urin) untuk sementara.

Uretra, saluran yang mengluarkan urin.

FUNGSI GINJAL

Menyaring /filtrasi sisa metabolisme dan toksin dari darah,serta


mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit tubuh,yang kemudian
dibuang melalui urine.

Mengontrol sekresi hormon aldosterone dan ADH (Anti Diuretic Hormone) yang
berperan dalam mengatur cairan tubuh

Mengatur metabolisme ion kalsium dan vitamin D

Menghasilkan beberapa hormon,seperti eritropoetin,renin dan hormon


prostaglandin.

Fisiologi traktus urinarius

Membantu memelihara keseimbangan asam basa tubuh.

Mengekskresikan produk sisa dari metabolisme seperti urea, asam urat, dan
kreatinin.

Mengekskresikan banyak senyawa asing, misalnya obat, pestisida, dll.

Mensekresikan eritropoietin untuk merangsang pembentukan sel darah merah.

Mensekresikan renin, suatu hormon enzimatik yang memicu reaksi berantai


yang penting dalam proses konservasi garam oleh ginjal.

Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya.

Tiga proses pembentukan urin,yaitu :

Filtrasi glomerulus :

1.Menahan SDM dan protein plasma


2.Melewatkan H2O dan molekul yg lebih kecil

Reabsorbsi :

1.Bahan yang diperlukan tubuh di reabsorbsi kembali pada tubulus kontortus


2. Glukosa,asam amino,PO4

Sekresi tubulus :

1.Bahan yang tidak diperlukan oleh tubuh akan disekresi


2.Hidrogen,kalium,natrium,klorida.

BATU SALURAN KEMIH

Batu di dalam saluran kemih adalah massa keras seperti batu yang terbentuk
di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran urin, atau infeksi.

Menurut lokasinya :

nefrolitiasis (ginjal),

ureterolitiasis (ureter),

vesikolitiasis (kandung kemih),

uretrolitiasis (uretra).

Etiologi

Gangguan aliran urin

Gangguan metabolik

Infeksi saluran kemih

Dehidrasi

Idiopatik

Faktor Resiko
Intrinsik

Ekstrinsik

Herediter

Umur

Jenis kelamin

Geografis
Asupan air

Diet

Pekerjaan

Patofisiologi

Kristal organik dan anorganik presipitasi nukleasi pengendapan


bahan-bahan lain nempel di epitel sal.kemih cukup untuk menyebabkan
obstruksi.

Zat pembentuk batu dan inhibitor

Inhibitor : Mg,sitrat,GAG,THP

Jenis Batu

Batu kalsium

Hiperkalsiuri
(absorptif,renal,resorptif),hiperoksaluri,hiperurikosuria,hipositraturia,hiomagnes
uria

Batu struvit

Batu asam urat

Lainnya

Batu Ginjal dan Batu Ureter

Keluhan yang sering :

Nyeri pada pinggang (kolik dan nonkolik)

Hematuria

Demam

PF : nyeri ketok CVA (+),teraba ginjal

Pemeriksaan penunjang yang membantu diagnosis:

Px laboratorium seperti urinalisis,pemeriksaan darah perifer lengkap dan kadar ureum kreatinin
serum

Px. USG Abdomen

Foto polos abdomen

BNO -IVP

USG pada BSK

Kelebihan menggunakan USG :

Tidak ada kontraindikasi

Dapat melihat semua jenis batu beserta ukurannya

Relatif murah

Dapat digunakan oleh pasien hamil atau alergi kontras

Dapat menentukan hidronefrosis sebagai akibat dari obstruksi batu

Kekurangan menggunakan USG :

Tidak dapat menilai batu di ureter

Tidak dapat membedakan batu radioopak atau radiolusen

Sulit menunjukkan batu yang ukurannya sangat kecil

USG

Persiapan :
Puasa

minimal 6 jam

Sebelum

pemeriksaan minum air putih yang banyak dan


menahan kencing agar vesica urinaria dapat dilihat
pada USG abdomen

Nephrolithiasis pada USG

Ureterolithiasis pada USG

Vesicolithiasis pada USG

Nefrolitiasis (FPA)

Kelebihan menggunakan BNO :

Relatif murah

Cepat

Dapat menentukan posisi batu

Memberikan gambaran abdomen dan pelvis secara lengkap

Kekurangan menggunakan BNO:

Tidak dapat mendeteksi batu radiolusen

Tidak dapat membedakan batu radioopak atau kalsifikasi

Nefrolitiasis (FPA)

Persiapan untuk BNO :

Tidak merokok

Minum laksan saat malam sebelum pemeriksaan

Puasa minimal 8 jam sebelum pemeriksaan

Makan rendah serat 3 hari sebelum pemeriksaan

Telah BAB di rumah pada pagi sebelum pemeriksaan

Nefrolitiasis (FPA)
Normal

Batu

Vesicolithiasis (FPA)

IVP pada BSK

IVP merupakan pemeriksaan radiografi pada sistem urinaria dengan


menyuntikkan zat kontras melalui pembuluh darah vena.

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan gambaran


radiologis dari letak anatomi dan fisiologi serta mendeteksi kelainan
patologis dari ginjal, ureter, dan kandung kemih.

IVP pada BSK


Indikasi

Kontraindikasi

Alergi terhadap media kontras

Pasien yang punya kelainan


atau penyakit jantung

Batu saluran kemih

Kecurigaan tumor/keganasan
traktus urinarius

Pasien yang punya riwayat atau


dalam serangan jantung

Infeksi traktus urinarius


berulang setelah terapi
antibiotik yang adekuat

DM tidak terkontrol

Pasien yang sedang dalam


keadaan kolik

Hidronefrosis

Faal ginjal menurun

Hasil ureum dan kreatinin tidak


normal

IVP pada BSK

Persiapan :

Kadar ureum kreatinin darah harus normal

Makan rendah serat dan tekstur lunak selama 3 hari sebelum pemeriksaan

Malam sebelumnya diberi laksan (12 jam sebelum pemeriksaan)

Tidak minum sejak jam 22.00 untuk mendapatkan kondisi dehidrasi


ringan

Mengurangi rokok

Memastikan tidak alergi kontras dengan melakukan skin test

Sebelum pemeriksaan pasien disuruh berkemih untuk memastikan


pengosongan traktus urinarius

IVP pada BSK


Fase nephrogram (5 menit)

Fase pielogram (15 menit)

IVP pada BSK


Fase sistogram (30 menit)

Fase post voiding

CT scan pada BSK

Pada kasus batu ginjal, CT scan non kontras memiliki sensitivitas 95100% dan spesifisitas 94-96%.

Kelebihannya adalah paling definitif dan spesifik, juga memberikan


informasi tentang kondisi selain sistem genitourinarius.

Kerugiannya adalah mahal dan kurang terjangkau, tidak mengukur


fungsi ginjal, dan adanya radiasi.

CT scan pada BSK

Persiapannya adalah minum laksansia saat malam sebelum


pemeriksaan, puasa minimal 8 jam, makan rendah serat 3 hari
sebelum pemeriksaan, telah BAB di rumah pagi sebelum pemeriksaan.

CT Scan pada BSK


Normal

Nephrolithiasis

Tatalaksana

Indikasi untuk melakukan tindakan pada batu saluran


kemih adalah jika batu telah menimbulkan obstruksi atau
infeksi

Pilihan tatalaksana :
Medikamentosa
ESWL
Endourologi
Bedah

(PNL,ureteroskopi)

terbuka

HIDRONEFROSIS

Definisi

Dilatasi pelvis renalis dan kalices, serta atrofi progresif ,


pembesaran kistik ginjal, serta dapat pula disertai pelebaran
ureter (hidroureter).

Etiologi

Obstruksi dan non obstruksi

Patofisiologi

Obstruksialiran urin mengalir balik tekanan ginjal


meningkat.

Obstruksi di kandung kemih dan uretra hidronefrosis di


kedua ginjal

Obstruksi di salah satu ureter hidronefrosis di salah satu


ginjal

Tumorobstruksi oleh karena menekan ureter

Bekas jaringan parut akibat abses/inflamasi dekat ureter

Pembesaran prostat

Kehamilan

Obstruksi akumulasi urin di pelvis dan kaliksatrofi


ginjalhipertrofi kompensantorifungsi renal terganggu

Gejala klinis

Sakit di panggul dan pinggang,disuria,menggigil,demam,nyeri


tekan serta piuria.

Diagnosis

Px fisik: ginjal dapat teraba membesar,nyeri ketok


kostovertebral

Mild hydronephrosis pada


USG

Moderate hydronephrosis
pada USG

Gambar 1.17
Mild : pelebaran ringan pd kaliks,echo sinus normal,ketebalan parenkim
normal
Moderate : balloning pada kaliks mayor dan minor,echo sinus
berkurang,parenkim normal atau menipis
http://www.ohsu.edu/emergency/ultrasound/stone.cfm

Severe hydronephrosis pada


usg

Gambar 1.18
Severe: dilatasi masif pada pelvis renalis dan kaliks,penipisan
korteks,hilangnya ekogenisitas sinus renal
http://www.ohsu.edu/emergency/ultrasound/stone.cfm

Derajat
Gambar 1.18hidronephrosis pada IVP
Grade I : dilatasi pelvis renalis tanpa dilatasi kaliks.Kaliks berbentuk blunting
Grade II: Dilatasi pelvis renalis dan kaliks mayor. Kaliks berbentuk flattening/mendatar
Grade III : Dilatasi pelvis renalis,kaliks mayor dan minor. Tanpa ada penipisan korteks.Kaliks
berbentuk clubbing/menonjol
Grade IV : Dilatasi pelvis renalis ,kaliks mayor dan minor,ada penipisan korteks. Kaliks
berbentuk balloning/menggembung
Sumber: http://www.urology-textbook.com/hydronephrosis.html

Gambar 1.19
Hidronefrosis pada ivp
Terlihat dilatasi pelvis renalis,kaliks mayor dan minor,berbentuk
balloning/menggembung dan penipisan korteks
sumber: emedicine.medscape.com

Tatalaksana

Tujuan : mengidentifikasi dan memperbaiki penyebab obstruksi,


menangani infeksi, dan mempertahankan serta melindungi fungsi
ginjal.

Pengobatan spesifik pasien dg hidronefrosis dan hidroureter


tergantung pada etiologinya.

LAPORAN KASUS

Identitas pasien:

Nama

: Tn. FIY

Jenis kelamin

: Laki-laki

Usia

: 26 tahun

Alamat

: Dsn. Ngrandah

Pekerjaan

: Wiraswasta

Pendidikan

: D1

Status Perkawinan: Belum menikah


Suku Bangsa

: Jawa

Agama

: Islam

Tanggal masuk

: 4 Oktober 2015

No CM

: 338310

Anamnesa ( 7 Oktober 2015 )


Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dalam kondisi sadar,mengeluh nyeri perut
kanan bawah sejak 4 hari SMRS.Nyeri menjalar sampai ke
pinggang belakang kanan. Nyeri dirasakan hilang timbul.Nyeri
dirasakan makin berat saat aktivitas dan berkurang saat
minum air putih yang banyak.Pasien mengaku aliran urine
saat berkemih lancar,tidak terhambat ditengah-tengah,tidak ada
nyeri saat berkemih,tidak ada urine menetes saat berkemih,tidak
pernah mengeluarkan batu kecil ataupun pasir saat BAK,warna
urine coklat seperti teh.Pasien tidak mengalami keringat dingin
ataupun mengigil saat nyeri timbul.Pasien mengaku sudah
muntah sebanyak 4 x.Pasien mengaku pola BAB
lancar,konsistensi lunak. Pasien mengaku telah mengalami
keluhan serupa satu tahun yang lalu tetapi nyeri yang dirasakan
hilang timbul. Pasien mengaku telah berobat ke dokter tetapi
keluhan nyeri belum berkurang

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat penyakit darah tinggi disangkal.Riwayat penyakit


gula disangkal. Riwayat kencing batu disangkal.Riwayat
kelainan ginjal sebelumnya disangkal.Riwayat alergi
disangkal.

Riwayat

Pengobatan :

Pasien mengaku telah minum obat warung dan


juga telah minum obat dari dokter yaitu sucralfate
dan asam mefenamat hanya pada saat nyeri tetapi
tetap tidak membaik.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Pasien mengaku bahwa orang tua pasien (bapak) juga


pernah mengalami keluhan yang sama.

Riwayat

Kebiasaan :

Pasien mengaku BAK lancar,berwarna coklat


teh,tidak ada riwayat BAK berdarah. Pasien
mengaku sering menahan kencing.BAB lancar,tidak
ada keluhan apapun. Pola makan pasien tidak
teratur,sedikit minum air putih hanya 1 botol
aqua ukuran sedang,kopi seminggu 3x,teh tiap
hari,jarang minum soda,tidak minum
alkohol,tidak memiliki kebiasaan minum jamu.
Pasien sudah merokok selama 2 tahun ( sehari 2-3
batang,seminggu 3-4x ). Pasien jarang berolahraga.

Pemeriksaan

Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
BB : 58 kg
TB : 168 cm
Tanda

vital: TD 110/80
Nadi 90x/mnt,isi cukup,reguler
Suhu 36,5C
Frekuensi napas 20x/mnt

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum

: Kompos mentis, status gizi baik, kontak wajar


dapat dipertahankan

Kepala

: Mesocephal

Rambut

: Hitam tidak mudah dicabut

Mata

: Palpebra simetris, mata cekung (-/-), konjungtiva


anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat
isokor, reflek cahaya pupil langsung (+/+)

Telinga

: Serumen (-/-), nyeri tarik (-/-), nyeri tekan (-/-)

Hidung

: Simetris, sekret (-/-), nafas cuping hidung (-/-)

Leher

: Simetris, pembesaran KGB leher (-/-)

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik
Abdomen

Inspeksi : Perut datar,tidak ada kelainan kulit


Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : nyeri tekan (-); hepar,ginjal,lien tidak
teraba; balotemen (-)
Perkusi :timpani di seluruh kuadran
abdomen,nyeri ketok costovertebra (+)

GINJAL KANAN ukuran dan bentuk normal,batas kortikomeduler jelas,PCS tampak


melebar,tak tampak batu,tak tampak massa.
URETER proksimal kanan tampak melebar,tampak batu ukuran sekitar 1,76
cm.
GINJAL KIRI ukuran dan bentuk normal,batas kortikomeduler jelas,PCS tampak
melebar,tampak batu multipel ukuran sekitar 0,72 cm,tak tampak massa.

Gambar 1.21 Aorta pada usg

Gambar 1.22 Hepar


pada usg

Gambar 1.23 Vesika Urinaria pada usg

Hasil USG Abdomen :

HEPAR : ukuran dan bentuk normal,parenkim homogen,ekogenisitas


normal,,tepi rata,sudut tajam,tak tampak nodul,V.porta dan V.hepatica
tak melebar. Duktus biliaris intra-ekstrahepatal tak melebar.

VESIKA FELEA tak melebar,dinding tak menebal,tak tampak batu,tak


tampak sludge.

LIEN ukuran normal,parenkim homogen,V.lienalis tak melebar,tak


tampak nodul.

PANKREAS ukuran normal,parenkim homogen,duktus pankreatikus tak


melebar.

GINJAL KANAN ukuran dan bentuk normal,batas kortikomeduler


jelas,PCS tampak melebar,tak tampak batu,tak tampak massa.

URETER proksimal kanan tampak melebar,tampak batu ukuran sekitar


1,76 cm.

GINJAL KIRI ukuran dan bentuk normal,batas kortikomeduler jelas,PCS


tampak melebar,tampak batu multipel ukuran sekitar 0,72 cm,tak
tampak massa.

AORTA tak tampak melebar,tak tampak pembesaran limfonodi


paraaorta.

VESIKA URINARIA dinding tak menebal,permukaan reguler,tak tampak


batu/massa.

PROSTAT ukuraan normal,tak tampak kalsifikasi,tak tampak nodul.

Tak tampak efusi pleura,tak tampak cairan bebas intraabdomen.

KESAN :

Moderate hydronephrosis kanan dan hidroureter


proksimal kanan ec ureterolithiasis ( ukuran sekitar
1,76 cm ).

Mild hydronephrosis kiri ec multiple nefrolithiasis


( ukuran sekitar 0,72 cm ).

Resume

Telah diperiksa seorang laki-laki usia 26 tahun datang dengan keluhan


nyeri perut kanan atas sejak 4 hari SMRS. Nyeri menjalar sampai ke
pinggang belakang kanan.Nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeri
dirasakan makin berat saat aktivitas dan berkurang saat minum air
putih yang banyak. Pasien mengaku pernah mengalami keluhan serupa
sejak 1 tahun yang lalu tetapi nyeri yang dirasakan hilang timbul.
Pasien mengaku sudah berobat ke dokter tetapi keluhan tidak
berkurang. Pasien jarang minum air putih hanya 1 botol aqua ukuran
sedang,minum kopi 3x seminggu, minum teh tiap hari,dan tidak
pernah minum jamu.

Resume

Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan nyeri ketok


costovertebra

Pada pemeriksaan usg didapatkan Moderate


hydronephrosis kanan dan hidroureter proksimal kanan ec
ureterolithiasis ( ukuran sekitar 1,76 cm ).

Mild hydronephrosis kiri ec multiple nefrolithiasis ( ukuran


sekitar 0,72 cm ).

DIAGNOSIS KERJA
nephrolithiasis renal sinistra
ureterolithiasis dextra

PENATALAKSANAAN
ESWL (non med)
Analsik 2dd1(med)
Urinter 3dd1(med)
Renax 2dd1(med)

Prognosis

Ad vitam

: Dubia ad bonam

Ad functionam : Dubia ad bonam

Ad sanationam : Dubia ad bonam

DAFTAR PUSTAKA

Setiati S,Alwi I,Sudoyo AW, et.all. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi keenam jilid II. Jakarta: Interna
Publishing.2014

Sherwood,L. Human Physiology from cell to system. 7th ed. USA: Brooks/Cole.2010

Rasad Siriraj. RADIOLOGI DIAGNOSTIK Edisi Kedua Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Palmer,Cockhsott, Hedegus, Samuel, 2000. Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. Penerbit
Kedokteran EGC. Jakarta.

Patel, Pradip R. Lecture notes: Radiologi. Penerbit Erlangga. Jakarta: 2005

Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Edisi ke-2. Jakarta: Perpustakan Nasional republik Indonesia. 2011.
62-65

Ultrasound Teaching Manual, 2000, USA: Thieme Publishing Group, Edisi 2, Bab 5: 75-80.

Drake,R.L.,Vogl,A.W.,Mitchell,A.W.M., 2012. Gray Dasar-Dasar Anatomi. Elsevier Churchill


Livingstone,Singapore.

Basuki B Purnomo. Dasar-Dasar Urologi edisi ketiga.Jakarta:Sagung Seto;2014

http://www.ohsu.edu/emergency/ultrasound/stone.cfm

http://emedicine.medscape.com/article/446934-overview#a8

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai