Judul praktikum
: Stereom ( kolenkim dan sklerenkim )
Tanggal praktikum : 26 Februari 2014
Tujuan praktikum :
1. Mengidentifikasi jaringan kolenkim (kolenkim angular, lameral, anular atau
lakunar ) dan sel-sel pembangunnya pada berbagai jenis tumbuhan
2. Mengidentifikasi jaringan sklerenkim ( serbut dan sklereid) dan sel-sel
pembangunnya pada berbagai jenis tumbuhan
A. Landasan teori
Stereom adalah jaringan penguat pada tumbuhan. Stereom terdiri dari kolenkim
dan sklerenkim. Kolenkim merupakan jaringan penguat pada tumbuhan, terutama
tumbuhan lunak. Jaringan kolenkim terdapat di batang, daun, bagian-bagian bunga, buah
dan akar. Bentuk dan ukuran sel kolenkim bervariasi dan mengandung kloroplas.
Kolenkim biasanya berada di bawah epidermis. Tetapi ada pula yang terpisah oleh
beberapa lapisan sel parenkim. Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang dindingnya
dapat mengalami penebalan selulosa, vectin atau lignin yang tidak merata. Dinding sel
kolenkim sulit di bedakan primer dan sekundernya.
Berdasarkan penebalan dinding selnya. Kolenkim di bedakan atas empat macam,
yaitu :
a. Kolenkim angular ( sudut ), penebalan dindingnya di sudut-sudut tempat bertemunya
tiga atau lebih sel.
b. Kolenkim lamelar ( lempeng / papan ), penebalan dindingnya terutama pada dinding
tangensial. ( sejajar permukaan organ ) sehingga pada irisan melintang terlihat seperti
papan berderet.
c. Kolenkim lakunar, penebalan dinding selnya pada bagian yang mengahadap ruang
antar sel.
d. Kolenkim anular/tubular, penebalan dinding selnya merata sehingga lumennya
berbentuk pipa.
Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya mengalami penebalan
sekunder dengan lignin atau zat lain. Sklerenkim dapat berasal dari kolenkim yang
mengalami penebalan lignin. Sklerenkim terdiri atas serabut dan sklerein. Sel serabut
umumnya panjang-panjang sedangkan sel sklereid umumnya pendek-pendek.
Serabut dapat berupa sel tunggal di antara jaringan dasar, tetepi umumnya
bergerombol membentuk pita atau anyaman pada berkas pengangkut. Serabut dibedakan
atas serabut xilar dan ekstra xiliar. Serabut xilar terbentuk dari sel intial (pemula) yang
sama dengan xylem, sedangkan serabut ektra xiliar dapat berasal dari floem atau jaringan
dasar tempat terdapatnya.
Sklereid terdapat sel tunggal dalam satu jaringan atau dapat membentuk jaringan
khusus yang keras seperti pada tempurung kelapa. Sklereid merupakan idioblas, yaitu sel
yang membentuk ukuran dan ketebalan dindingnya berada dari sel-sel yang lain. Sel
sklereid umumnya terbentuk dari sel parenkim yang mengalami penenbalan dinding.
Pada tumbuhan dewasa sklereid umumnya berupa sel-sel mati, namun adapula yang
masih hidup selama organ yang ditempatinya masih hidup.
Sklereid dapat di kelompokan dalam empat bentuk, yaitu :
a. Brakisklereid (sel batu), bentuknya relatif berat, umumnya terdapat di floem, korteks,
kulit batang, dan daging buah beberapa jenis tumbuhan, misalnya pada Pyrus
comunis.
b. Makrosklereid, bentuknya seperti batang, sering membentuk deretan tegak lurus
permukaan biji, misalnya pada kulit biji dan mesofil beberapa daun.
c. Asterosklereid, seperti bintang atau bercabang-cabang. Terutama terdapat di daun.
d. Trikosklereid, relatif panjang dan bercabang, terdapat di mesofil daun.
Alat
Bahan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Buku Gambar
Pensil
Pensil warna
Kamera
Pulpen
Buku catatan
Mikroskop
Coverglass
Piperglass
Silet
Cutter
Kotak praktikum
Pinset
Daun alpukat
Batok kepala
Batang daun babadotan
Batang daun teh
Buah Pir
Batang seledri
Batang pepaya
Aquades
C. Langkah Kerja
Pilihlah satu persatu bahan yang sudah ada ( batok kelapa, tangkai daun teh,
babadotan, pir, seledri, dan batang pepaya )
Buatlah sayatan melintang setipis mungkin pada bahan yang telah ada
Teteskan reagen aquades di kaca objek yang telah sudah ada sayatan melintangnya
Tutuplah dengan kaca penutup
Amati sediaan yang sudah disiapkan dengan mikroskop
Foto dan gambarkanlah yang sudah di liat di mikroskop dan beri keterangan lengkap
D. Hasil Pengamatan
Gambar manual
Gambar pengamatan
Pir
Gambar literatur
Sklereid tipe D
Sklereid tipe D
brakisklereid pir
brakisklereid
Sumber
dnurningsih.blospot.com
Teh
Sklerenkim
pada the
Sumber :
dnurningsih.blospot.com
Babadotan
Kolenkim angular
babadotan
pada
Kolenkim angular
Sumber :
dnurningsih.blospot.com
Batang pepaya
Sklerenkim angular
Sumber :
vivisiphieelfada.blogspot.c
om
Seledri
Kolenkim
angular
pada
sledri
Kolenkim angular
Sumber :
denisaputra26.wordpress.c
om
Batok kelapa
Sklereid tipe A
brakesklereid
Sklereid tipe A
Sumber :
dnurningsih.blospot.com
brakesklereid
E. Pembahasan
Pada praktikum pengamatan tentang stereom dari berbagai macam tumbuhan
dapat diperoleh hasil berikut :
Batok Kelapa
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Arecales
Famili
: Arecaceae
Genus
: Cocos
Spesies
: Cocos nucifera L.
Batang pepaya
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Violales
Family
: Caricaceae
Genus
: Carica
Spesies
: Carica papaya L.
Seledri
Klasifikasi
Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies
Pir
Klasifikasi
Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies
Batang teh
Babadotan
Klasifikasi
Klasifikasi
: Plantae
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Apiales
: Apiaceae
: Apium
: Apium graveoles L.
: Plantae
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Rosales
: Rosaceae
: Pyrus
: Pyrus L.
Kingdom
: Plantae
Kingdom
: Plantae
Divisi
:Magnoliophyta
Divisi
: Magnoliophta
Kelas
: Magnoliopsida
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Euphorbiales
Ordo
: Asterales
Family
: Euphorbiaceae
Family
: Asteraceae
Genus
: Acalypha
Genus
: Ageratum
Spesies
: Acalypha siamensis
Spesies
: Ageratum conyzoides
Batok kelapa
Pada sayatan tempurung batok kelapa ini yang di tetesi dengan aquades ini tampak
kelihatan secara jelas bagian dari jaringan sklerenkim dan mengandung jaringan
skelereidnya. Pengamatan ini menggunakan pembesaran 10 x 10. Sklereid ini berupa
sel tunggal. Skelereid merupakan idioblas, yaitu sel yang bentuk, dan ukuran dan
ketebalan dindingnya berbeda dari sel-sel yang lainnya. Sel skelereid umumnya di
bentuk dari sel paarenkim yang mengalami penebalan dinding pada tumbuhan dewasa
skelereid umunnya berupa sel-sel mati namun adapula yang masih hidup selama organ
yang ditempatinya.
Batang pepaya
Dalam pengamatan sayatan batang pepaya yang di tetsi dengan aquades ini tampak
terlihat secara jelas bagian kolenkim tipe angular. Pengamatan ini menggunakan
pembesaran 10 x 10. Bentuk dan sel ukuran kolenkim bervariasi dan mengandung
kloroplas. Jaringan kolenkim ini biasanya terdapat di bawah epidermis tetapi ada pula
yang terrpisah oleh beberapa lapisan sel parenkim. Ukuran dan bentuk sel kolenkim
beragam, ada yang berbentuk prisma pendek, mirip sel parenkim, atau panjang seperti
serabut dengan ujung meruncing. Dinding sel kolenkim terdiri atas lapisan yang
berselang seling, kaya akan selulosa dengan sedikit pectin dan lapisan lain dengan
sedikit selulosa dan kaya pectin.
Seledri
Pengamatan pada sayatan seledri ini menggunakan pembesaran 10 x 10 dan
juga di tetesi dengan aquades. Sayatan seledri yang terlihat di mikroskop ini termasuk
jaringan kolenkim tipe angular. Kolenkim angular merupakan penebalan dinding sel
kolenkim ini terjadi pada sudut-sudut sel. Pada penampang melintangnya, penebalan
ini tampak terjadi pada tempat bertemunya tiga sel atau lebih. Kolenkim ini tersusun
atas sel-sel hidup yang dindingnya dapat mengalami penebalan selulosa, pectin atau
leginin yang tidak merata, dan dinding kolenkim ini di bedakan atas primer dan
sekundernya.
Kolenkim dapat ditemukan pada batang, daun, serta pada bagian bunga dan
buah.Pada akar, kolenkim bisa dibentuk, terutama bila akar didedahkan kepada
cahaya.Di banyak monokotil tak ditemukan kolenkim jika sklerenkim dibentuk sejak
Pir
Sayatan pir ini menggunakan pembesaran 10 x 10 dan juga di tetesi dengan aquades.
Pada syaratan pir ini yang terlihat di mikroskop terdapat jaringan sklerenkim dan
mengandung sklereid. Jenis sklereid pir ini brakisklereid atau yang di sebut sel batu.
Sel batu ini yang bentuknya lebih kurang isodiametrik; sklereid semacam itu biasanya
dijumpai dalam floem, korteks, dan kulit batang. sel-sel batu ini sering disebut sebagai
grit cells atau sel-sel pasir yaitu yang terdapat dalam buah yang berdaging karena
berukuran kecil-kecil. Sklereid terdapat di dalam semua bagian pada tumbuhan,
terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis, dan dalam buah atau biji.
Batang teh
Dalam pengamatan batang teh ini yang sudah di sayat melintang terlebih dahulu
menggunakan silet yang tajam dan di tetesi aquades ini terdapat kolenkim lakunar.
Kolenkim lakunar ini merupakan penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada
dinding-dinding yang berbatasan dengan ruang antar sel. Kolenkim terdapat dalam
batang, daun, bunga, buah, dan akar. Kolenkim biasanya dibentuk tepat di bawah
epidermis, tetapi dalam hal khusus terdapat satu atau dua lapisan parenkim diantara
epidermis dan kolenkim. Apabila kolenkim berada tepat di bawah epidermis, serinkali
dinding epidermis juga menebal dengan cara yang sama dengan dinding sel kolenkim.
Pada batang, kolenkim terdapat suatu silinder atau berbentuk pita memanjang
(membujur). Pada daun, kolenkim terdapat pada satu atau kedua sisi tulang daun dan
sepanjang tepi daun.
F. Pertanyaan dan Jawaban
1. Di mana jaringan kolenkim dari setiap organ tumbuhan tersebut di atas berada ?
Apakah sel-selnya masih hidup? Bagaimana ciri-cirinya?
Jawab :
Di bawah epidermis batang yang masih muda dan tangkai daun. Sel-selnya masih
hidup. Ciri-cirinya yaitu bentuk panjang, dinding sel nya lebih tebal dari dinding sel
parenkim.
2. Bagaimana bentuk dan ukuran sel kolenkim pada setiap organ bagian tumbuhan di
atas dibandingkan sel epidermis dan sel parenkim di sekitarnya?
Jawab :
ukuran sel kolenkim lebih tebal dari sel parenkim. Bentuknya memanjang
dibandingkan parenkim yang seperti bintang
3. Kolenkim apakah yang di miliki oleh masing-masing tumbuhan tersebut diatas?
Bagaimana ciri sel-sel kolenkim tersebut (bagaimana penebalan dinding selnya dan
apakah ada ruang antar selnya)?
Jawab :
Kolenkim yang ada pada pepaya, seledri, dan babadotan yaitu kolenkim angular.
Pada daun teh yaitu kolenkim lakunar. Penebalannya yaitu pada sudut-sudut tempat
bertemunya tiga atau lebih (kolenkim angular) dan bagian yang mengahadap ruang
antar sel (kolenkim lakunar).
4. Dari setiap objek yang di amati pada kegiatan 2, apakah anda menemukan serabut
sklereidnya? Bagaimana ciri yang dapat anda temukan (bentuk sel, lumen, penebalan
dinding dan saluran noktahnya)?
Jawab :
Di temukan pada tempurung batok kelapa. Ciri-cirinya berupa sel tunggal, bentuk
ukuran dan ketebalannya berbeda dengan sel-sel yang lain umumnya sel sklereid
dibentuk dari sel parenkim
5. Pada jaringan apa anda menemukan serabut dan sklereid ? Apakah serabut dan
sklereid yang anda temukan berupa sel tunggal atau berada dalam kelompokkelompok (bergerombol) ?
Jawab :
Di temukan pada tempurung batok kelapa pada sel sklereid. Sklereid pada tempurung
batok kelapa berupa sel tunggal.
6. Apakah serabut dan sklereid yang ada temukan berupa sel hidup atau sel mati?
Jelaskan ciri-ciri yang dapat anda temukan untuk menyatakan bahwa sel tersebut
hidup atau mati?
Jawab:
Berupa sel hidup. Ciri-cirinya yaitu penebalan terjadi pada dinding tangensial(yaitu
pada bagian dinding yang sejajar dengan permukaan organ, penebalan dinding selnya
merata sehingga lamennya berbentuk pita.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum ini bahwa batang pepaya termasuk dalam
kolenkim angular, seledri termasuk kolenkim angular, pir termasuk sklerenkim tipe
brakisklereid, batang daun teh termasuk kolenkim lakunar, batang daun babadotan
termasuk kolenkim angular, dan batok kelapa termasuk sklerenkim tipe brakisklereid.
Penebalan pada dinding sel pada kolenkim angular yaitu pada sudut-sudut tempat
bertemunya tiga atau lebih. Sedangkan kolenkim lakunar pada batang daun teh penebalan
dinding selnya yaitu bagian yang mengahadap ruang antar sel. Dan pada sklerenkim tipe
brakisklereid terdapat di floem, korteks, kulit batang, dan daging buah yaitu pada pir.
H. Daftar Pustaka
Hidayat, Estiti. 1955. Anatomi tumbuhan Berbiji. Bandung: Institut Teknik Bandung
Fahn. A. 1965. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Alihbahasa Ir. Ahmad Sudiarto dkk.
Yogyakarta: Gadjah Mada Press
Tim Pengajar . 2014. Buku Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan. Bandung : UIN
Sunan Gunung Djati Bandung.
http://www.scribd.com/doc/37416849/Laporan-Praktikum-IV-Stereom
http://cahyobiologi.wordpress.com/2010/05/23/sklereid/