Anda di halaman 1dari 10

PENGKAJIAN KELUARGA

A. DATA UMUM
1. Nama Keluarga ( KK )
2. Umur
3. Alamat Dan Telfon
4. Komposisi Keluarga
No
1.
2.
3.
4.
5.
5.
6.
7.
8.
9
10

: Tn, R
: 40 tahun
: Jalan Batu Busuk Kec, Pauh Kota Padang
( 081363584334)
: 10 orang

Nama
Tn. S
Ny. M
Ny. R
Ny. D
Tn. D
An. R
An. D
An. D
An. R
An. R
An.R

5. Genogram

`
= Laki-Laki
= Perempuan
= satu rumah
= retardasi mental

Gender
Laki-Laki
Perempuan
Perempuan
perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan

Hubungan kk
Ayah dari istri
Ibu dari istri
Istri
Adek
Ipar
Adek
Anak
Anak
Kemenakan
Kemenakan
Kemenakan

Umur
60
50
38
36
37
15
10
8
7
5
2

dan

= meninggal

6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. R adalah keluarga besar (ekstended family). Dimana Nenek,
kakek, ada Ayah, ibu, istri, Adek, Anak, Kemenakan yang tinggal dalam satu rumah
besar.
7. Suku
Suku berasal dari keluarga asli minangkabau, dimana keluarga lahir dan
penduduk asli daerah pauh. keluarga menganut sistem Matrilineal. Acara adat tidak
mempengaruhi kondisi kesehatan An. R karena An. R tidak terlalu dilibatkan dalam
hal tersebut.
8. Agama
keluarga menganut agama Islam. keluarga melakukan sholat lima waktu setiap
hari. pada An. R, melakukan sholat tepat waktu ke mesjid karena lokasi rumah
berdekatan dengan rumah sehingga ketika mendengar suara azan An. R langsung
pergi sholat ke mesjid.
9. Aktivtas Rekreasi Keluarga
Aktivtas rekreasi keluarga dengan menonton tv bersama, berkumpul bersama
keluarga. Jarang sekali keluarga pergi ke suatu tempat seperti ke suatu tempat wisata.
Ny. M mengatakan sejak An. R sakit, keluarga jarang sekali pergi berwisata karena
An. R tidak mau diajak jauh dari jangkauan rumah karena sebelumnya An. R pernah
hilang.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga melepaskan anak dewasa
muda, karena pada keluarga ini anak-anak sudah mulai meninggalkan rumah dan
berkeluarga. Pada keluarga ini anak Tn. S dan Ny. M semuanya sudah menikah,
kecuali An. R, dan yang anak meninggalkan rumah ada dua orang.
2. Tahap Perkembangan Keluaga yang Belum Terpenuhi
Klien mampu memenuhi perkembangannya dengan baik
3. Riwayat Keluarga Inti

Masalah kesehatan yang keluarga alami yaitu Ny. M menderita hipertensi,


vertigo, dan asam urat. Dan untuk asam urat dan hipertensi, klien masih rutin minum
obat. Ny. M sudah 10 kali dirawat di rumah sakit akibat hipertensi. Anak bungsu Ny.
M (An. R) mengalami sindrom down.
4. Riwayat Keluarga Sebelum
Orang tua Ny. M yaitu ayahnya memiliki riwayat hipertensi. Sewaktu hamil, Ny.
M sering minum procold karena sering sakit kepala. Klien juga mengalami
preeklamsia saat hamil. Anak-anak Ny. M semuanya mengalami step akibat demam
tinggi diwaktu bayi.
5. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tetangga masih dalam satu etnik minangkabau, permukiman cukup padat.
Keluarga bisa berinteraksi dengan baik dengan tetangga sekitar, namun An. R lebih
senang menghabiskan waktu di dalam rumah. Tetangga klien bersifat heterogen, tidak
terpaku pada satu jenis pekerjaan saja, ada pedagang, pegawai, dan lain sebagainya.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Keluarga ini tinggal di rumah yang terbuat dari beton atau permanen dengan
memanjang ke belakang dengan luas rumah 400 m. Rumah ini adalah rumah
peninggalan orang tua Ny. M, yang sekarang merupakan rumah Ny. M sendiri bukan
sewa. Rumah Ny. M berada di pemukiman yang padat penduduk dan berada di
pinggir jalan. Kondisi dalam rumah Ny. M tampak bersih, dan rapi dengan
pekarangan yang tertata rapi. Di depan rumah Ny. Mterdapat teras yang ada kedai.
Dalam rumah terdapat 8 kamar tidur yang saling berhadapan dengan masing-masing
kamar ada kamar mandinya, 1 dapur, 1 ruang makan, 1 ruang tamu, 1 tempat
menonton TV. Ruang dapur terdapat paling belakang berdekatan dengan ruang
makan dengan ventilasi yang layak dan baik. Aliran air kamar mandi lancar. Sumber
air berasal dari PDAM. 4 kamar di kontrakan sedangkan 4 lagi di pakai keluarga.
Kedai
Wc kamar
Kamar 1
Wc kamar
Kamar 2
Wc kamar
Kamar 3
Wc kamar
Kamar 4
Ruang keluarga

Teras
Ruang tamu
Ruang
kosong
untuk jalan

Kamar 5
Kamar 6
Kamar 7
Kamar 8
Ruang makan

Wc kamar
Wc kamar
Wc kamar
Wc kamar
Dapur

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga ini berada pada karakteristik lingkungan dan komunitas Jln. Batu Busuk
Kecamatan Pauh Kota Padang, dimana komunitas dari masyarakat tersebut saling
beriteraksi dengan baik dan saling tolong menolong antar sesama dengan mayoritas
tetangga adalah pedagang. Tetangga dari Ny. M adalah masih kerabat dekat nya bahkan
anaknya yang sudah menikah yang merupakan tipe tetangga homogen. Rumah anak
Ny.M berada di belakang rumah nya dan disamping nya juga ada kos-kos an. Sampai saat
ini mereka masih berhubungan baik bahkan sering makan bersama. Jarak antara rumah
Tn S dengan tetangga sekita 1 meter
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini menempati rumah tersebut sejak tahun 1970 an ketika mereka sudah
menikah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Sampai saat ini keluarga masih berinteraksi dengan kerabat dan masyarakat sekitar.
Tn S yang aktif dalam kegiatan masyarakat dan Ny. M yang aktif dalam arisan keluarga
dan masyarkat sekitar.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga ini menggunakan jasa BPJS kesehatan untuk mendukung pembiayaan
pengobatan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Tn S juga di bantu oleh menantunya
dan uang penyewaan kos-kosan.
6. Struktur kekuatan keluarga
Tipe keluarga ini adalah keluarga demokratik yang didasarkan pada kesetaraan
antara suami dan istri dengan kesepakatan dalam pembuatan keputusan dan peningkatan
peran serta anak anak sesuai dengan pertumbuhan mereka menjadi dewasa. Proses
pembuatan keputusan dengan kompromi antar anggota keluarga .
7. Struktur peran
Tn. D (menantu Ny.M) sebagai Kepala keluarga di rumahnya berperan dalam
mengambil keputusan Pada keluarga ini. Dengan adanya kos kosan dan kontrakan Ny.M
memiliki masukan untuk keluarga ditambah dengan nafkah yang dierikan menantunya.

8. Nilai dan norma budaya


Tidak ada masalah dalam nilai dan norma budaya keluarga
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektf
Baik, terlihat dari dukungan penuh dari semua anggota keluarga dalam
pengobatan anak dengan retardasi mental di keluarganya. Ny.M begitu sayang dengan
anak yang retardasi mental, tidak menyesal dengan keaadaan yang dialami oleh
anaknya, selalu memenuhi kebutuhan anaknya yang mengalami retardasi mental.
2. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi An.R dengan Retardasi mental sudah cukup bagus,
dibuktikan dengan An.R yang sudah 4 tahun bersekolah di SLB, selain itu An.R sudah
bisa berbaur dengan teman-teman yang ada di sekitar lingkungan rumahnya, selain itu
interaksi An.R dengan keponakan-keponakannya dirumah juga terjalin dengan baik.
Walaupun An.R masih belum jelas dalam berkomunikasi.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Menurut orangtua An.R, anaknya tidak memiliki masalah yang serius dengan
kesehatan dan kalaupun sakit, biasanya hanya dibawa berobat ke bidan didekat
rumah dan langsung bereaksi dengan baik. Namun pada saat berusia 20 hari An. R
pernah mengalami Kejang kejang sampai step yang menyebabkan An. R
didiagnosa Syndrom down oleh dokter. Bagi Ny. M kesehatan merupakan hal yang
paling disyukuri oleh keluarganya karna sebelumnya ayah Ny. M meninggal karna
riwayat hpertensi. Untuk itu keluarga Ny. M rutin memeriksakan kesehatan ke dokter
dan teratur dalam minum obat yang diresepkan.
5 tugas perawatan keluarga :
1. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga menganggap kesehatan merupakan hal yang terpenting bagi
keluarga Ny. M, hal ini dapat dilihat ketika salah satu anggota keluarga yang sakit,
keluarga tidak mengabaikan dan langsung berobat ke bidan atau rumah sakit.
2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Keluarga tidak memiliki masalah terhadap kondisi kesehatan anggota
keluarga, walaupun salah seorang anggota keluarga mengalami Syndrom
down(An. R), anggota keluarga lain tidak menganggap itu merupakan suatu

masalah dan tetap memperlakukan An. R seperti biasa. Karena keluarga meyakini
hal-hal yang dianjurkan dan yang dilarang oleh petugas kesehatan ketika terjadi
penyakit, dan untuk berobat keluarga memiliki akses yang cukup dekat, yaitu
bidan yang ada didekat rumah Ny. M.
3. Memberikan perawatan bagi keluarga yang sakit
Keluarga tidak memiliki keterbatasan dalam merawat An. R, karena Ny. M
selalu menghabiskan waktu bersama An. R dan merawatnya ketika sedang sakit,
namun tidak semua anggota keluarga dapat dekat dengannya karna An. R hanya
bisa mendengarkan anggota keluarga lain jika berbicara baik-baik dengannya.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
Lingkungan rumah Ny. M terlihat bersih dan nyaman, karena keluarga
sangat memperhatikan kebersihan rumah dan menanggap lingkungan yang kotor
dapat mendatangkan penyakit bagi anggota keluarga.
5. Menggunakan pelayanan kesehatan.
Keluarga menggunakan fasilitas BPJS untuk berobat. Keluarga menganggap
itu dapat membantu memperingan biaya pengobatan.
Ditinjau dari tugas kesehatan keluarga :
Masalah hipertensi, Artritis Gout, Diabetes Mellitus dan vertigo
Ny. M mengatakan ia sebelumnya mempunyai riwayat hipertensi dan atrtritis
gout sering memeriksakan ke puskesamas dan meminum obat hipertensi. Namun
untuk keluhan yang dirasakan saat ini seperti mudah lelah, sering makan, mata agak
kabur. Namun hal tersebut tidak terjadi kepada An. R dapat dilihat dari TD yang bisa
dikatakan normal.
4. PemeriksaanFisik :
Aspek yang dinilai
Keadaaan umum

Nama klien
An. D (15 tahun)
Kondisi badan kurang ideal karna anak bisa
dikategorikan obesitas, bersih, tidak ada penyakit
kulit
BB: 54 kg,
TB: 90cm

Tanda-tanda vital

TD: 100/80 mmHg, Nadi 70 x/mnt,


suhu 36,5C, Pernafasan 26x/mnt

Kulit

Warna kulit coklat, kulit kering dan hangat,


turgor kulit baik,
lesi (-), edema(-)

Rambut

Distribusi merata, tidak beruban, tekstur agak


kasar dan kering, kulit kepala tidak ada yang
mengelupas, ketombe(-)

Mata

Letak

mata

kanan

dan

kiri

tampak

asimetris.Pergerakan bola mata, dapat digerakan


ke atas ke bawah, ke kiri dan ke kanan, kejelasan
melihat cukup jelas.
kedua lubang hidung simetris warna mukosa
hidung

hidung merah muda, tidak ada sekret ,namun


klien selalu terlihat mengupil.
Telinga kanan dan kiri tampak simetris, tidak

Telinga

tampak adanya serumen, dan fungsi pendengaran


yang baik
Mukosa lembab, tidak terdapat stomatitis, warna

Mulut & Tenggorokan

gigi putih kekuningan, gigi atas masih ada, klien


dapat

membedakan

rasa

makanan,

lidah

berwarna merah muda.


Tekstur kasar, warna dasar kuku merah jambu,
Kuku

lesi (-), sianosis (-), pucat (-), kuku terawat

dengan baik
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
Leher

nyeri tekan, bisa di gerakan ke segala arah.


bentuk dada simetris, Frekuensi nafas 26 x /
menit Irama jantung reguler, frekuensi nadi 70

Thorax

x/menit, tidak terjadi pembesaran pada kelenjar


getah bening dan tidak terjadi peninggian pada
vena jugularis, tekanan darah 100/80 mmHg.
Frekuensi BAK 3 x sehari, warna urine bening,
dengan bau khas urine.

Ginjal

Tidak ada nyeri tekan pada saat di palpasi.


Klien tidak ada masalah dengan masalah
reproduksi

Abdomen
Ekstrimitas atas
Kedua tangan kanan dan kiri dapat digerakan ke
Reproduksi

Ekstremitas

segala arah dengan kulit kering.


Ekstrimitas bawah
Kedua kaki kiri dan kanan dapat digerakan, tidak
terdapat oedema, klien masih bisa berjalan tanpa
alat bantu.

E. Stress dan KopingKeluarga


1. Stressor jangka pendek
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, An. Rsedikit mengalami keluhan.
Orang tua An. R menyatakan bahwa anaknya sedikit susah dalam berkomunikasi
karna artikulasi yang kurang jelas saat berbicara dan An. R juga jarang bersosialisasi
dengan lingkungan luar rumah sehingga lebih senang sendiri melakukan aktivitas
dirumah. Dan An. R juga memiliki emosi yang kurang stabil, apabila keinginannya
tidak dituruti dia akan mengamuk dan berbicara kasar kepada anggota keluarga,
karena itu keluarga biasanya selalu menuruti keinginan An. R walaupun itu tidak baik.

2. Stressor jangka panjang


Keluarga ini mengalami penyakit turunan yang cukup serius Masalah
hipertensi, Artritis Gout, Diabetes Mellitus dan vertigo..Dan orangtua An. R
khawatir jika anaknya juga menderita penyakit tersebut.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Baik, dibuktikan dengan keluarga mampu menerima kondisi yang dialami An
R, selain itu Ny. M memberikan perhatian penuh terhadap kondisi An. R dengan
memenuhi kebutuhan dan keinginan dari An R. Ny M juga selalu menuruti keinginan
An.R. Dalam berkomunikasi dengan An. R, Ny. M melakukannya dengan lemah
lembut karena An. R lebih kooperatif jika dilakukan dengan cara lemah lembut.
Namun, Ny. M menderita hipertensi dan beberapa kali di rawat di RS, sehingga Ny.
M memiliki kekhawatiran mengenai masalah kesehatannya yang dapat berpengaruh
dalam merawat An. R
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga menerima keadaan dari An. R dengan ikhlas dengan mengambil
aspek positifnya. Keluarga juga menganggap An. R adalah anugerah yang diberikan
Allah dan bersyukur atas itu. Koping yang dilakukan Ny. M terkait masalah
kesehatannya dengan menjaga kesehatannya dengan cara mengatur pola makan dan
teratur control kesehatan ke pelayan kesehatan.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan anak, serta memberikan ancaman dalam menyelesaikan
masalah

F. Harapan keluarga
Ny. M berharap selalu sehat,. Karena beliau menderita hipertensi dan beberapa kali
harus dirawat di RS, sehingga Ny M berharap selalu sehat dan bisa terus merawat An. R.
Ny. M mengatakan tidak memiliki kekhawatiran tentang masa depan An. R. Ny. M juga
selalu berharap An. R terus tumbuh dengan sehat.
G. Diagnosa dan Intervensi

DIAGNOSA
NOC
NIC
Hambatan komunikasi verbal b.d 1. Komunikasi
1. Perbaikan komunikasi: defisit
kelainan fungsi kognitif
bicara
Indikator:
Menggunakan penulisan bahasa Beri satu kata simple setiap
bertemu, jika diperlukan
Menggunakan pengucapan
Dorong pasien untuk
bahasa
Menggunakan gambar dan
berkomunikasi secara
lukisan
perlahan untuk mengurangi
Menggunakan bahasa isyarat
permintaan
Menggunakan komunikasi non
Dengarkan dengan penuh
verbal
perhatian
Pengetahuan penerimaan pesan
Berdiri di depan pasien ketika
Interpretasi akurat dari pesan
bicara
yang diterima
Berikan pujian positif, jika
Pesan langsung pada orang yang
diperlukan
benar
Anjurkan ekspresi diri dengan
Pertukaran pesan yang akurat
cara lain dalam
dengan orang lain
menyampaikan informasi
(bahasa isyarat)

Anda mungkin juga menyukai