Anda di halaman 1dari 6

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL

: Hubungan Hipogonadisme Terhadap Fungsi Seksual

NAMA

: Chintya Putrima Agadita

NPM

: 1010070100156

Menyetujui
Pembimbing I

Pembimbing II

dr. Abdullah Wali Nasution, DABK,Sp.Amd Dessy Abdullah,S.Si,M.biomed,Apt

Mengetahui
Dekan fakultas kedokteran
Universitas baiturrahmah

Prof. dr. Amirmuslim Malik. PhD

KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmatnya penulis bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul Pengaruh Hipogonadisme Terhadap Fungsi Seksual. Topik yang dipilih
sesuai dengan penyakit yang dijumpai di masyarakat dan ditulis demi mengetahui
lebih dalam mengenai Pengaruh Hipogonadisme Terhadap Fungsi Seksual.
Karya tulis ini diharapkan berguna sebagai khasanah ilmu pengetahuan khususnya
dalam bidang kesehatan yang memberikan gambaran mengenai hipogonadisme
dan dapat bermanfaat untuk institusi pendidikan sebagai sarana pendidikan untuk
mempersiapkan peserta didik dilingkungan pendidikan kesehatan.
Selain itu kami mengucapakan terima kasih kepada dr. dr. Abdullah
Wali Nasution DABK Sp.Amd selaku pembimbing I dan dr. Desy
Abdullah Mbiomed.Apt selaku pembimbing II penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dengan tepat waktu demi
memenuhi tugas perkuliahan Modul Sex And Health.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna,
karena itu, penulis mengharapkan masukan dan saran dari para pembaca Karya
Tulis Ilmiah ini untuk peyempurnaannya di masa yang akan datang. Semoga jerih
payah dalam penulisan menghasilkan karya yang lebih baik dan dapat memberikan
manfaat bagi semua kalangan pembaca terutama dibidang kesehatan.
Padang, 19 Februari 2014

Penulis

ABSTRACT
Sexual problems is an important issue for most people. Decreased sexual
desire can cause problems in domestic life. The role of libido in sexual activity is
very vital because without libido or sex drive, there will be no sexual intercourse.
Decreased sexual desire can be triggered by several factors, including the
physical and psychological factors.
The absence or disruption of testicular function after puberty results in loss of
libido. Loss of libido and impotence in approximately 15% to 20% of men, due to
hypogonadism. In adult males, testosterone serves to maintain male sexual
characteristics. If ovarian and testicular function or decreased sexual function
does not work then it will not work properly or do not even have a sexual function.

ABSTRAK
Masalah seksual merupakan masalah yang penting bagi kebanyakan orang.
Menurunnya gairah seksual dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan rumah
tangga. Peran libido dalam aktivitas seksual adalah sangat vital karena tanpa libido
atau gairah seks, tidak akan ada hubungan seksual. Penurunan gairah seksual dapat
dipicu oleh beberapa faktor, antara lain faktor fisik dan psikis.
Tidak adanya atau terganggunya fungsi testis setelah pubertas
mengakibatkan hilangnya libido. Hilangnya libido dan impotensi pada sekitar 15%
sampai 20% laki-laki, disebabkan oleh hipogonadisme. Pada laki-laki dewasa,
testosteron berfungsi mempertahankan karakteristik seksual laki-laki. Jika ovarium
dan testis mengalami penurunan fungsi atau tidak berfungsi maka fungsi seksual
tidak akan bekerja sebagaimana mestinya atau bahkan tidak mempunyai fungsi
seksual.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR..................................................................................

ABSTRACT...................................................................................................

ii

ABSTRAK......................................................................................................

iii

DAFTAR ISI...................................................................................................

iv

BAB I.

BAB II.

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang........................................................................

1.2Tujuan Penulisan.....................................................................

1.3Manfaat Penulisan...................................................................

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipogonadisme................................................................................2
2.1.1Definisi...................................................................................2
2.1.2Anatomi..................................................................................2
2.1.3Klasifikasi...............................................................................7
2.1.4Etiologi...................................................................................7
2.1.5Patofisiologi............................................................................8
2.1.6Gejala Klinis...........................................................................9
2.1.7Diagnosa.............................................................................. 10
2.1.8Penatalaksanaan....................................................................11
2.1.9Komplikasi............................................................................12
2.1.10Prognosis.............................................................................12
2.2 Pengaruh Hipogonadisme terhadap Fungsi Seksual ....................13

BAB III. PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................... 14
3.2Saran...................................................................................

14
5

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 15

Anda mungkin juga menyukai