PENGANTAR GEOGRAFI
dibuat oleh :
Nama
: Mei Wulandari
NIM
: E100150124
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2015
Partikel yang melonggar tersebut ada dikarenakan kondisi yang kering dan
angin, antara lain arus udara yang dingin bergerak ke udara yang kering dan tidak
menghasilkan curah hujan. Gejala tersebut adalah jenis badai pasir umum di
Amerika. Sedangkan di daerah gurun, debu dan badai pasir paling sering
disebabkan oleh arus badai atau tekanan kuat yang menyebabkan peningkatan
kecepatan angin di wilayah yang luas. Badai pasir dapat mengangkat debu hingga
ketinggian 6.100 meter.
Badai pasir bisa membawa ribuan hingga jutaan ton pasir, semakin kecil
partikel pasir yang dibawa, semakin besar pula jarak yang akan ditempuh dan
partikel pasir yang terberatlah yang akan terjatuh menuju tanah lebih cepat
dibandingkan partikel pasir yang lebih ringan. Salah satu tempat yang paling
sering terjadi badai pasir adalah gurun sahara dengan badai pasirnya yang
disebut simoom. Kecepatan badai pasir dapat mencapai 150 km/jam, badai ini
dapat membawa segala macam benda serta mematikan beberapa fasilitas dan
menyebabkan kematian. Salah satunya menyebabkan jarak pandang menjadi
berkurang karena terhalang oleh debu/pasir.
Arus udara/angin yang kencang sebagai salah satu syarat penyebab
terjadinya badai pasir/debu merupakan kekuatan alam, dan manusia tidak berdaya
dihadapannya. Akan tetapi padang pasir sebagai syarat lain penyebab badai pasir
dan debu dapat ditanggulangi dalam batas-batas tertentu oleh manusia. Misalnya
memperbaiki kondisi permukaan tanah untuk mencegah penggurunan tanah,
membenahi tanah tandus, dalam rangka mengurangi frekuensi dan intensitas
terjadinya badai pasir dan debu.
Beberapa waktu yang lalu badai pasir melanda kawasan barat Timur Tengah.
Badai menghantam beberapa kawasan di Suriah sejak hari senin 7 September
2015 dan pada selasa pagi yang kemudian menyebar ke beberapa negara lain.
Seperti dilansir BBC dalam artikel news.liputan6.com, pada hari selasa 8
September 2015, sebagian Negara Lebanon, Israel, Turki, dan Siprus ikut terkena
dampak dari badai pasir ini.
Berdasarkan artikel yang dimuat oleh citrasatelit.wordpress.com sebuah
studi yang dilakukan Paul Ginoux pimpinan laboratorium Geophysical Fluid
Dalam gambar tersebut, seperti dikutip dari NBC News dalam artikel
news.liputan6.com, terlihat pola dari debu dan pasir berputar-putar yang menjadi
penyebab berkurangnya visibilitas dan menyebabkan bahaya kesehatan di Suriah,
Israel, Lebanon, Suriah, Yordania, Siprus, Irak, Mesir, dan Arab Saudi.
Pada tanggal 9 September 2015, badai pasir mulai bergerak ke arah barat
daya dan menyebar sampai ke wilayah Timur Laut negara Mesir serta Teluk Suez.
B. Analisis Pola
Berdasarkan representasi citra satelit MODIS dapat diketahui pola geografis
dan pola ruang dari bencana badai pasir yang termasuk salah satu fenomena
atmosfer. Badai pasir yang melanda Timur Tengah memiliki pola geografis yang
bersifat horizontal dan vertikal. Badai pasir memiliki pola bersifat vertikal karena
pada proses terjadinya badai pasir, arus udara atau angin yang kuat/kencang
mampu mengangkat pasir dan debu hingga ketinggian 6.100 meter.
Selain itu juga, badai pasir memiliki pola bersifat horizontal karena terjadi
pergerakan material pasir dan debu oleh angin sehingga material tersebut mampu
berterbangan dan menyebar ke beberapa wilayah lain. Seperti contoh bencana
badai pasir di Timur Tengah, pada tanggal 7 September 2015 sebagian besar badai
pasir melanda wilayah Suriah, dan sebagian kecilnya berada di wilayah Mafraq
Yordania, serta berada di Laut Mediterania. Namun pada tanggal 8 September
2015, badai pasir telah menyelimuti wilayah Palestina, Lebanon, Israel, Siprus,
serta Yordania dan pada tanggal 9 September 2015 badai pasir telah menyebar
sampai ke wilayah Timur Laut negara Mesir serta Teluk Suez.
Badai pasir memiliki pola ruang tersebar, hal ini disebabkan karena salah
satu faktor yang berpengaruh terjadinya badai pasir yaitu adanya arus udara atau
angin yang kuat/kencang. Angin tersebut bersifat menyebarkan material pasir dan
debu, sehingga material-material tersebut dapat tersebar sampai ke wilayah
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2015.
Citra
Satelit
Badai
Pasir
di
Timur
Tengah
2015.
Badai
Pasir
Mungkin
Saatnya
Perantian
Musim
Angkasa
http://news.liputan6.com/read/2313485/dahsyatnya-
badai-pasir-kuning-timur-tengah-dari-luar-angkasa.
tanggal 25 September 2015 pukul 19:09 WIB.
Diakses
pada