Tugas-04 PradityoNurO 1306392531
Tugas-04 PradityoNurO 1306392531
saling
menggunakan
berhadapan,
penjepit,
dijepit
berikutnya
dengan
memberikan
105
x 100
10
Deformasi=50
4. Explosion Welding adalah proses solid state welding dimana sambungan dihasilkan oleh
tumbukan yang memiliki kecepatan tinggi pada benda kerja akibat ledakan.
Prinsip kerja dari explosion welding yaitu menggunakan tiga komponen: base
metal, prime metal, explosive. Detail dari prinsip kerja explosion welding adalah:
a. Ketiga komponen disusun, prime component diletakan pada lapisan tengah dan
detonator di bagian atasnya.
b. Ketika detonator diledakan maka prime component akan menumbuk base metal
sehingga deformasi plastis terjadi dan kedua pelat tersambung.
5. Prinsip Kerja dari welding ini ialah dari vibrasi ultrasonic yang diperoleh dari
transduser yang di transmisikan ke ujung sonotrode sehingga dua logam yang ingin
disambung akan timbul panas dan ketika lapisan oksida pecah selanjutnya dengan
tekanan dari clamping akan mengakibatkan material tersambung.
Pada metode ultrasonic welding ini terdapat hubungan antara energi yang dibutuhkan
dan weldability, yang dapat dilihat dari rumus di bawah ini:
Dimana:
E = Electrical Energy, W.s (J)
K = Konstanta dari sistem pengelasan
H = Vicker Hardness Number
T = Ketebalan benda kerja yang kontak dengan sonotrode (mm)
Dari rumus tersebut dapat hubungan bahwa semakin keras suatu material maka
energi yang dibutuhkan pun akan semakin besar.
Contoh penggunaan aplikasi ultrasonic welding di lapangan ditunjukan seperti gambar
di bawah ini:
Pemanasan
Keuntungan
friksi hanya
Keterbatasan
lokal, Biasanya untuk benda yang berbentuk
batangan bulat.
Untuk logam yang sama jenis dan
Prosesnya cepat.
bentuk geometrinya.
Preparasi
benda
kerja
sangat
Keuntungan
Keterbatasan
Untuk menyambung dua material yang Relatif jarang digunakan untuk produksi
berbeda untuk memperoleh logam
dengan aplikasi yang berbeda
Dapat diaplikasikan pada suhu ruang dan
massal
Pengembangan dari metode ini belum
suhu panas
cukup luas
Aplikasi di lapangan: Untuk U.S. quarters, untuk membuat dua lapisan luar dari 75%
Cu-25% Ni dengan bagian tengah dari Cu murni.
8. Prinsip kerja friction stir welding :
1) Pin yang berputar dengan kecepatan 3000-4000 rpm diletakkan pada material
2) Material dipanaskan karena adanya friksi
3) Material yang telah dipanaskan tersebut akan mencapai temperatur plastisasi (800F
untuk aluminum)
4) Material yang telah terplastisasi tersampir kembali ke pin
5) Material tersebut mengalami pendinginan dengan terbentuknya butir butir yang
lebih halus dibandigkan dengan material induknya.
Ketika menggunbakan metode FSW didapatkan hasil pada daerah lasan berupa struktur
sambungan lebih halus dibandingkan pada base metal-nya. Hal tersebut didapatkan
karena pada struktur sambugan menghasilkan butir yang lebih halus dibanding base
metal-nya.
10. Material yang cocok antara lain AISI H13, AISI H22 dll
Material tersebut harus mempunyai melting point yang lebih tinggi dari benda
kerja. Sebaiknya material pengaduk harus memiliki melting point setidaknya 100 fahrenheit
lebih tinggi dari benda kerja atau 200 F untuk aluminium. Lebih lanjut material pengaduk
tersebut juga harus memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan benda kerja. Selain itu
material pun harus memiliki ketahanan aus yang baik, dan machinability yang baik. Jenis
perlakuan permukaan yang dapat dilakukan antara heat treatment berupa hardening,
tempering (menurunkan kekerasan menjadi 45-47 HRC)
welding Ultrasonic welding
Spot resistance
Untuk
logam
yang
untuk
menyambung
(dissimilar)
bahkan
logam Terdapat
bunga
api
yang
dapat
berlapis (plating/coating)
Umumnya digunakan untuk logam yang Electrical shock rentan terjadi
berukuran relatif kecilv
Mempunyai daerah lebur
Tidak terdapat daerah lebur
Apabila menggunakan densitas arus
yang
terlalu
tinggi
maka
dapat