Anda di halaman 1dari 3

LARUTAN PENYANGGA

A. KEGUNAAN LARUTAN PENYANGGA

Kebanyakan reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh makhluk hidup hanya dapat


berlangsung pada pH tertentu. Oleh karena itu, cairan tubuh harus merupakan larutan
penyangga aga pH senantiasa konstan ketika metabolisme berlangsung

Dalam keadaan normal, pH dari cairan tubuh termasuk darah kita adalah 7,35 – 7,5.
Walaupun sejumlah besar ion H+ selalu ada sebagai hasil metabolisme dari zat-zat, tetapi
keadaan setimbang harus selalu dipertahankan dengan jalan membuang kelebihan asam
tersebut. Hal ini disebabkan karena penurunan pH sedikit saja menunjukkan keadaan sakit.
Untuk itu tubuh kita mempunyai hal-hal berikut.

1. Sistem buffer, untuk mempertahankan pH tubuh agar tetap normal


2. Sistem pernapasan
Di sini dipakai buffer H2CO3/HCO3-
Misalnya konsentrasi H3O+ dalam darah naik, berarti pH-nya turun.
H3O+ + HCO3- ↔ H2CO3 + H2O
Bila pH turun maka pusat pernapasan kita akan dirangsang, akibatnya kita bernapas
lebih dari sehingga kelebihan CO2 akan dikeluarkan melalui paru-paru. Sedangkan
bila konsentrasi OH- naik
H2CO3 + OH- ↔ HCO3- + H2O
Karena kemampuan mengeluarkan CO2 ini, maka buffer H2CO3 dan HCO3- paling
baik untuk tubuh
3. Ginjal
Ginjal kita juga menolong untuk menatur konsentrasi H 3O+ dalam darah agar tetap
konstan, dengan jalan mengeluarkan kelebihan asam melalui urine, sehingga pH
urine dapat berada sekitar 4,8 – 7,0.

Kegunaan larutan penyangga tidak hanya terbatas pada tubuh makhluk hidup.
Reaksi-reaksi kimia di laboraturium dan di bidang industri juga banyak menggunakan
larutan penyangga. Reaksi kimia tertentu ada yang harus berlangsung pada suasana asam
atau suasana basa. Buah-buahan dalam kaleng perlu dibubuhi asam sitrat dan natrium sitrat
untuk menjaga pH agar buah tidak mudah rusah oleh bakteri.

B. LARUTAN PENYANGGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari cukup banyak, baik dalam
tubuh mahkluk hidup maupun aplikasinya di bidang industru. Perhatikan beberapa contoh
larutan penyangga alami dan sintetis berikut ini.
1. Larutan Penyangga Alami
a. Larutan penyangga dalam darah

Pada orang sehat, pH darah tidak pernah berbeda lebih dari 0,2 satuan dari pH normal,
yaitu 7,4. pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0 ataupun naik di atas 7,8 karena akan
berakibat fatal bagi tubuh. Untuk mempertahankannya, darah memiliki bebarapa larutan
penyangga alami yaitu hemoglobin, H2CO3 / HCO3- dan H2PO4- / HPO42-

1) Penyangga hemoglobin

Agar sel-sel dalam tubuh kita dapat berfungsi, diperlukan O 2 yang diperoleh melalui
pernapasan dan dibawa ke seluruh tubuh. Transportasi O2 oleh darah di dalam tubuh
digambarkan dengan reaksi kesetimbangan berikut.

HHb+ + O2 ↔ HbO2 + H+

Asam hemoglobin oksi hemoglobin

Ion H+ akan diikat oleh ion HCO3- membentuk H2CO3 yang oleh enzim karbonat
anhidrase terurai menjadi H2O dan CO2. Pelepasan CO2 oleh paru-paru mengakibatkan
pengurangan H+ dalam darah. Oleh karena itu CO 2 yang dihasilkan dalam jaringan sel
diubah oleh enzim karbonat hidrase dalam darah menjadi H2CO3 yang segera terurai
menghasilkan ion H+ dan HCO3-. Selanjutnya, ion H+ diikat oleh basa konjugasi HbO2
menghasilkan O2 yang masuk ke jaringan sel dan digunakan untuk reaksi metabolisme.

2) Penyangga karbonat H2CO3 / HCO3-

Penyangga ini terlibat untuk mengontrol pH darah agar perbandingan [H2CO3]:[HCO3-]


adalah 1 : 20, agar dapat mempertahankan pH darah normal yaitu 7,4

3) Penyangga fosfat H2PO40 / HPO42-

Penyangga ini mengontrol pH darah terutama dalam sel, seperti ginjal. Ion H+ juga
dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal melalui pembentukan ion HPO42- dan dibuang sebagai
garam dalam urine.

Taukah anda bahwa penyakit diabetes mellitus adalah salah satu penyebab asidosis
(kondisi dimana pH darah di bawah mormal)? Mengapa?

Penderita diabetes memiliki kelebihan asam organic dalam darahnya, artinya [H +] dalam
darah naik (pH darah turun). Oleh karena itu, HbO 2 dipaksa melepas O2. Akibatnya, Hb
tidak dapat mengedarkan O2 ke seluruh tubuh.
Disamping itu, olahraga intensif yang dilakukan terlalu lama dapat mengakibatkan
asidosis sementara karena meningkatkan produksi ion bikarbonat sehingga pH darah
turun.

Para pendaki gunung, dapat mengalami kondisi alkalosis sementara (kondisi dimana pH
darah di atas pH normal). Mengapa hal initerjadi? Kadar O2 yang rendah di gunung
membuat pendaki bernapas lebih cepat. Akibatnya, terlalu banyak CO 2 yang dilepas
sehingga pH darah akan naik.

b. Larutan penyangga dalam air ludah

Larutan penyangga H2PO4- / HPO42- ternyata ditemukan dalam air ludah, yang berfungsi
untuk menjaga pH mulut sekitar 6,8 dengan cara menetralisir asam yang dihasilkan dari
fermentasi sisa-sisa makanan yang dapat merusak gigi

2. Larutan Penyangga Sintetis


a. Larutan penyangga salam biologi

Enzim bakteri memerlukan pH tertentu untuk aktivitasnya. pH tertentu ini dapat dibuat
dalam bentuk campuran penyangga yang pH-nya sesuai

b. Larutan penyangga dalam industri

Larutan penyangga juga digunakan pada electroplating (penyepuhan), penanganan limbah


dan proses fotografi.

c. Larutan penyangga dalam farmasi

Perubahan pH pada larutan obat dapat merusak komposisi, fungsi, dan efektivitas obat
tersebut. Oleh karena itu, obat-obatan dalam bentuk larutan sering kali bertindak sebagai
sistem penyangga bagi obat itu sendiri untuk mempertahankan kadar larutan obat tetap
berada dalam trayek pH tertentu.

Anda mungkin juga menyukai