0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan1 halaman
Mahar berasal dari bahasa arab مهر – يمهر – مهرا dalam bahasa Indonesia yang berarti maskawin. Ada beberapa nama mahar dalam bahasa arab, yaitu Shadaq, Nihlah, Faridlah, Ajr, ‘Alaqah, ‘Aqr, Mahr, Haba. Mahar adalah harta benda pemberian lelaki kepada wanita karena adanya akad nikah, sehingga halal bagi lelaki tersebut untuk menggauli si wanita sebagai istrinya. Mahar juga menjadi simbol kepemilikan suami atas istrinya.
Mahar berasal dari bahasa arab مهر – يمهر – مهرا dalam bahasa Indonesia yang berarti maskawin. Ada beberapa nama mahar dalam bahasa arab, yaitu Shadaq, Nihlah, Faridlah, Ajr, ‘Alaqah, ‘Aqr, Mahr, Haba. Mahar adalah harta benda pemberian lelaki kepada wanita karena adanya akad nikah, sehingga halal bagi lelaki tersebut untuk menggauli si wanita sebagai istrinya. Mahar juga menjadi simbol kepemilikan suami atas istrinya.
Mahar berasal dari bahasa arab مهر – يمهر – مهرا dalam bahasa Indonesia yang berarti maskawin. Ada beberapa nama mahar dalam bahasa arab, yaitu Shadaq, Nihlah, Faridlah, Ajr, ‘Alaqah, ‘Aqr, Mahr, Haba. Mahar adalah harta benda pemberian lelaki kepada wanita karena adanya akad nikah, sehingga halal bagi lelaki tersebut untuk menggauli si wanita sebagai istrinya. Mahar juga menjadi simbol kepemilikan suami atas istrinya.
Indonesia yang berarti maskawin. Ada beberapa nama mahar dalam bahasa arab, yaitu Shadaq, Nihlah, Faridlah, Ajr, Alaqah, Aqr, Mahr, Haba. Mahar adalah harta benda pemberian lelaki kepada wanita karena adanya akad nikah, sehingga halal bagi lelaki tersebut untuk menggauli si wanita sebagai istrinya. Mahar juga menjadi simbol kepemilikan suami atas istrinya.1 Membayar mahar tidak harus diserahkan ketika dilaksanakannya akad nikah. Namun mahar boleh dibayar ketika berlangsungnya akad nikah ataupun sesudahnya.2 Harta yang dijadikan mahar harus berupa harta/barang yang berharga, halal, bermanfaat dan bukan barang yang najis.3 Ada dua macam mahar menurut kesepakatan ulama:4 1. Mahar Musamma, yaitu mahar yang sudah di tetapkan kadar dan besarnya. Dalam pelaksanaannya mahar musamma harus diberikan secara penuh apabila telah bercampur (bersenggama) atau salah satu dari suami atau istri meninggal. 2. Mahar Mitsil, yaitu mahar yang tidak disebutkan besar kecilnya, pada saat sebelum atau ketika pelaksanaan akad nikah. Dalam pelaksanaannya mahar yang dibayar mengikuti atau menyamakan dengan saudara atau kerabat (sepupu) perempuan yang sudah menikah. Mahar bisa gugur, yakni terbebas dari membayar mahar jika terjadi perceraian antara suami dan istri sebelum melakukan hubungan badan (bersenggama). Sedangkan perceraian itu disebabkan karena:5 1. Permintaan dari istri karena suami tidak bisa menafkahi, dan kemudian pernikahannya difasakhkan oleh hakim. 2. Murtadnya salah satu suami atau istri, dan kemudian pernikahannya difakhkan oleh hakim. 3. Suami mentalak istri sebelum terjadinya bersetubuh, sedang suami katika akad tidak menetapkan kesanggupannya membayar mahar.
hlm. 84. 2 3 4
55.
Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006,
Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, ... , hlm. 85. Tihami, Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, Jakarta: Rajawali Press, 2013, hlm. 40. Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perkawinan Islam, Yogyakarta: UII Press, 2004, hlm.
5 Zahri Hamid, Pokok-pokok Hukum Perkawinan Islam dan Undang-undang Perkawinan di Indonesia, Yogyakarta: Bina Cipta, 1978, hlm. 43-44.