METODE PENGOLAHAN
LIMBAH
UNTUK PAKAN
TERNAK
45
dan
46
47
pembengkakan
di
dalam
kristal
(intercrystalline swelling) dan pembeng
kakan antarkristal (intracrystalline
swelling). Air tidak dapat menembus
strukturselulosa,akantetapiberpengaruh
terhadap pembengkakan antarkristal di
dalam selulosa. Membengkaknya selulosa
menyebabkan
renggangnya
ikatan
lignoselulosa dan lignohemiselulosa dan
pecahsehinggadindingselmenjadilemah.
BahanKimia
Formula
Alkali
AmmoniumhidroksidaNH4OH
(amonia,urea)
(NH3,CO(NH2))
Kalsiumhidriksoda Ca(OH)2
Potasiumhidroksida KOH
Sodiumhidroksida
NaOH
Asam
Asetat
CH3COOH,
Propionat
C2H5COOH
Butirat
C3H7COOH
Asamformat
HCOOH
Asamklorida
HCl
Ortofosfat
H3PO4
Asamsulfat
H2SO4
Garam
Amoniumbikarbonat NH4HCO3
Sodiumbikarbonat NaHCO3
Sodiumkarbonat
NaCO3
Sodiumklorida
NaCl
Kalsiumkarbida
CaC2
Oxidisingagen
Senyawa Bubukpemutih
CaCl2O
klorin Kalsiumhipoklorit
Ca(OCl)2
Klorin
Cl2
Klorindioksida
ClO2
Potasiumklorat
KclO3
Sodiumklorit
NaCLO2
Senyawa Hidrogenperoksida H2O2
lain
Ozon
O3
Sodiumperoksida
Na2O3
Senyawa Sodiumbisulfit
NaHSO3
sulfur Sodiumsulfida
NaS
Sodiumsulfit
Na2SO3
Sulfurdioksida
SO2
Surfaktan EDTA
Sodiumlautylsulfat NaC12H25SO4
air
H2O
Sumber:Owendkk.(1984)
48
denganNaOH(Sundstol,1988)
Perlak Prosedur
uan
Perlakuan
1. Perendaman
bahandalam
larutanNaOH,
diikutidengan
pembilasan.
2. Perendaman
bahandalam
Cara larutanNaOH,
Basah tanpa
pembilasan.
Tapidisimpan.
3. Bahan
disemprot
denganlarutan
NaOHdalam
suaturuang.
Bahandi
rendam
Setengah
denganlarutan
Basah
NaOHdidalam
Silo
1. Bahan
digilingmenjadi
halusdan
dicampur
denganlarutan
Cara kaustiksoda
Kering konsentrasi
tinggi
2. Bahan
dipotongdan
disemprot
denganlarutan
NaOH
KondisiOptimum
1.52.5%LarutanNaOH,
direndam selama 12
jam, dibilas dengan
larutannetral
1.5 % larutan NaOH
direndam selama 0.5
1 jam dan disimpan
selama6hari.
5.5kgNaOH,disimpan
selama12jam
Larutan2747%NaOH
Tekanan di atas 100
atm temperatur 70
90oC
larutan
1
0.6kgNaOH30Lair
4
penambahan
per10kgbahan
perendaman
0.51jam
3
penyimpanan
36hari
peririsan
0.52jam
Pemberianpadaternak
(<50%drransum)
DewasainiperlakuandenganNaOHsudah
banyak ditinggalkan karena pengolahan
dengan NaOH menimbulkan kerugian
antara lain: kation Na+ dalam jumlah
banyak bersifat racun bagi ternak,
menimbulkanpolusitanahdanlingkungan,
residu NaOH di dalam saluran pencernaan
dapat bersifat racun bagi ternak serta
harganyamahaldansulitdiperoleh.
5.2.2Perlakuan dengan Amonia
Perlakuan dengan amonia atau amoniasi
merupakan salah satu alternatif untuk
meningkatkan pakan kasar sebagai
pengganti NaOH. Amoniasi mampu
meningkatkan nilai nutrisi pakan kasar
melaluipeningkatandayacerna,konsumsi,
kandungan protein kasar pakan dan
memungkinkanpenyimpananbahanpakan
berkadar air tinggi dengan menghambat
pertumbuhan jamur. Sama dengan alkali
lainnya, amonia menyebabkan perubahan
komposisi dan struktur dinding sel yang
berperan dalam membebaskan ikatan
antara lignin dengan selulosa dan
hemiselulosa. Reaksi kimia terjadi dengan
RCOR*+NH3RCNH2+HOR*
49
3444
a. dosis amonia
Temperatur
yang
lebih
tinggi
mempercepat reaksi kimia terjadi.
Temperatur yang paling ideal untuk
amoniasiadalah20100oC.Temperaturjuga
terkait dengan tekanan. Tekanan 16.2
kg/cm3padatemperatur121oCdenganlama
Suhu optimum perombakan urea berkisar perlakuan 4 menit menghasilkan daya
antara 3060oC. Kecepatan reaksi dikalikan cernabahanyanglebihbaik.
(atau dibagi) dengan 2 setiap kenaikan
(atau penurunan) suhu sebesar 10oC. c. lama perlakuan
Perombakan urea secara sempurna dapat Lama perlakuan adalah lamanya waktu
terjadisetelahsatumingguataubahkan24 memeram bahan limbah dalam larutan
jam pada kisaran suhu 2045oC. sumber amonia. Dibanding dengan NaOH,
Perombakan urea berjalan sangat lambat amoniamempunyaireaksikimiayanglebih
padakisaransuhu510oC.
rendah sehingga memerlukan waktu
Indikatorkeberhasilanpengolahandengan pemeraman yang lebih lama. Lama waktu
amonia dapat dilihat dari kandungan pemeraman sangat bervariasi tergantung
proteindandayacernabahanyangdiolah. pada temperatur saat perlakuan dan
Ada beberapa faktor yang menentukan metodeyangdigunakan.Halinidisebabkan
keberhasilan pengolahan tersebut, antara secara kimia reaksi akan berjalan lebih
lain: dosis amonia, temperatur dan cepat pada temperatur yang lebih tinggi.
amoniasi
dengan
urea
tekanan, lama pengolahan, kadar air, jenis Perlakuan
dan kualitas limbah serta perlakuan lain memerlukan waktu lebih lama karena
dibutuhkan proses perombakan urea oleh
yangdilakukanterhadapbahan.
enzim urease menjadi amonia. Lama
50
d. kandungan air
86
42
Bijisemangka
Bijilabu2
335
755
24
Bijinangka2
4871
.mgNH3/g/3jam(Jayasuryadan
Sannasgala1984)
.mgNH3/g/jam(Ibrahimdkk.1984)
51
delignifikasi
sekaligus
memperkaya
jaringan
pakan
dengan
protein
mikrorganisme. Delignfikasi dapat terjadi
dengan merombak dan melarutkan lignin
yang terkandung dalam pakan. Perlakuan
secara biologis dilakukan dengan
menggunakanenzimpendegradasidinding
sel seperti selulase, hemiselulase dan
enzim pemecah lignin, jamur ligninolitik,
bakteridanjamurrumen.
Biokonversimerupakanprosesprosesyang
dilakukan oleh mikroorganisme untuk
mengubah suatu senyawa menjadi produk
yang mempunyai struktur kimia yang
berhubungan. Biokonversi lignoselulosa
LIGNOSELULOSA
penggunaan langsung
tanpa perlakuan pendahuluan
Gula C5&C6
dilarutkan
lignin
dilarutkan
pemanasan,iradiasi,hidrolisis
asamatauenzimatis
perlakuanpanasalkali
fermentasi
substrat
padat white rot fungi
hidrolisis
(glukosa)
fermentasi
bakteri,khamir
PAKAN : campuran
fermentasi
bakteri,khamir
miseliasubstrat
lignin
gula C5,
PANGAN : kapang
selulosa
fermentasi
mikroorganisme
selulolitik
PSTPSTPSTPST
Gambar 22.Jalurbiokonversilignoselulosauntukproduksipakandanpangan
52
dari
Volvariella
esculenta,
dan
genus
(V.
V.
volvacea,
V.
displasia) dapat tumbuh pada merang
53
54
37.
Enzimyang
dihasilkan
LiP
MnP
LiP
LiP
LiP
MnP
LiP
LiP
MnP
MnP
MnP
MnP
LiP,MnP
LiP
LiP,MnP
LiP,MnP
LiP
MnP
MnP
LiP,MnP
LiP,MnP
MnP
hypha
glyoxaloxidase
ligninperoxidase+H2O2
Manyproduct
(spontaneous)
veratrylalcohol
cationradical
manganeseperoxidase+H2O2
2+
manganeseperoxidase+Mn +unsaturatedlipid
Many
product
benzylicradical
phenoxyradical
1997)
3.Degaradasi Selulosa
55
glukosa
glucosidase
selobiosa
endoglucanase
Exoglucanase(CHBI)
Exoglucanase(CHBII)
Ceratocystis cana
C. picea
C. tetroppii
Chaetomium elatum
C. funicola
C. globosum
C. thermophilum
Chloridium chamydosporum
Chrysosporium pannoizum
Coniothrium fockelii
C. minitans
Cordana pauciseptata
Corydne sarcoides
Dictyosporium elegans
Doratomices microsphorus
Penicillium funiculosum
Petriellidium boydil
Phialocephala sp
P. fastigiata
P. gregata
P. hoffmanii
P. lignicola
Phoma empyzena
P. glomerata
Pseudeorotium zonatum
Rhinoclapiella anceps
R. compacta
Scytalidium album
S. lignicola
Sporotricnum
thermophium
Fusarium solani
Stachybotrys atra
Gliocladium catenulatum Trichoderma polysporum
G. penicillidides
T. viride
Gliocladium viride
Wardomyces inflatus
Bakteri
Actinomyces cellulosae
C. flaviena
Angiococcus cellulosum
C. galba
Bacillus celluossae
Cellulomonas gelida
disolvens
B. cellulosam fermentans C. pusilla
Cellulomonas acidula
C. uda
C. aurogena
Clostridium
cellulosolvents
C. biazotea
Polyangium cellulosum
Sporangium cellulosum
C. cellasea
Streptomyces
C. fimi
celluloflavus
Sumber:Judoamidjojodkk.(1989)
56
2002)
dan
Xylanase
merupakan
hemiselulase utama yang menghidrolisis
ikatan 1,4 rantai xilan (Howard dkk.
2003).
Kapang
P.
chrysosporium
menghasilkan endoxylanase yang berperan
dalam
pemecahan
xilan
menjadi
Tabel 39.EnzimHemiselulasedanSubstratyangdihidrolisis
Enzim
Substrat
1,4Xylooligomersxylobiose
1,4Xylan
1,4Mannooligomersmannobiose
1,4Mannan
1,5Arabinan
Arabinofuranosyl(12)atau(13)xylooligomers
1,5arabinan
Glucuronidase
4OMethylglucuronicacid(12)xylooligomers
Galatosidase
Galactopyranose(16)mannooligomer
Endogalactanase
1,4Galactan
Glucosidase
Glucopyranose(16)mannopyranose
Acetylxylanesterases
2atau3OAcetylxylan
Acetylmannanesterase
2atau3OAcetylmannan
Ferulicandpcumaricacidseterase 2atau3OAcetylmannan
Exo1,4xylosidase
Endo1,4xylanase
Exo1,4mannosidase
Endo1,4mannanase
Endo1,5arabinanase
Larabinofuranosidase
NomorEC
3.2.1.37
3.2.1.8
3.2.1.25
3.2.1.78
3.2.1.99
3.2.1.55
3.2.1.139
3.2.1.22
3.2.1.89
3.2.1.21
3.2.1.72
3.1.1.6
3.1.1.73
Sumber:Howarddkk.2003
5.3.2Pembuatan Silase
Silase merupakan suatu produk yang
dihasilkan melalui proses fermentasi
terkontrolsuatubahanberkadarairtinggi.
Bahan yang dijadikan silase biasanya
berupa hijauan makanan ternak (rumput
dan legum) dan hasil tanaman pertanian
dan produk ikutannya serta beberapa
bahan asal ternak dan ikan. Tujuan utama
pembuatan
silase
adalah
untuk
mengawetkan,menurunkanantinutrisidan
mengurangikehilanganzatmakanansuatu
bahan baku untuk dimanfaatkan pada
masa mendatang. Silase dibuat jika
produksi bahan baku dalam jumlah yang
banyak atau pada fase pertumbuhan
dengankandunganzatmakananoptimum.
respirasi.
Enzim
tanaman
dan
mikroorganisme memanfaatkan oksigen
danmengoksidasikarbohidratmudahlarut
(water soluble carbohydrate = WSC))
menjadi karbondioksida dan panas. Fase
anaerobik dimulai jika oksigen yang ada
telah habis digunakan untuk respirasi.
Bakteri
anaerobik
dengan
cepat
berkembang dan proses fermentasi
dimulai. Mikroorganisme yang diharapkan
tumbuh dengan cepat adalah bakteri
Lactobacillus yang menghasilkan asam
laktat. Asam laktat menurunkan pH silase.
Pengurangan fase aerobik dengan
menghilangkan kandungan oksigen dari
bahan merupakan faktor yang sangat
penting untuk menghasilkan silase yang
baik.
Prosesensilasemeliputiduafaseyaitufase
Kualitas dan nilai nutrisi silase dipengaruhi
aerobik dan fase anaerobik. Fase aerobik
sejumlah
faktor seperti spesies tanaman
terjadi dengan adanya oksigen, yang
dimanfaatkan oleh tanaman untuk proses yang dibuat silase, fase pertumbuhan dan
kandungan bahan kering saat panen,
Metode Pengolahan Limbah untuk Pakan Ternak
57
PENGHILANGANAIR
DENGANCEPAT
KadarAir
PanjangPemotongan
Pengepakan
6.0
FERMENTASIJELEK
pHsilase
4.5
4.0
FERMENTASINORMAL
FERMENTASIDENGAN
BALHOMOLACTIC
PENURUNANpH
DENGANCEPAT
MENCEGAHPENETRATSIUDARAKEDALAMSILO
DANPENGHAMATANJAMUR
23HARI
FERMENTASI
MASAPENYIMPANAN
KadarAir
PanjangPemotongan
Penyegealansilo
Asampropionat
Amonia
PenghilanganUdara
TipeBakteri
JumlahBakteri
BufferingCapacity
Gulaterfermentasi
InokulasiMikroba
Enzim
Gambar 25.Peristiwadanfaktoryangmempengaruhiprosesfermentasisilase
58
LEVEL
pH
OKSIGEN
BAKTERI
FASE
AEROBIK
FASE
LAG
FASE
FERMENTASI
WAKTU(HARI)
14
FASE
STATIS
Gambar 26.Perubahanselamaprosesensilase(VanSoest1994)
1.Menghilangkan oksigen dari Bahan Silase. tinggi. Peningkatan tempetarur juga dapat
mempengaruhi struktur silase misalnya
Prosesensilaseterjadidalamkondisitanpa
perubahanwarnasilasemenjadigelap(Van
oksigen (anaerobik), bakteri yang bekerja
Soest1994).
dalam memproduksi asam laktat adalah
bakteri anaerob. Oksigen yang terdapat Peningkatan temperatur silase dapat
pada bahan silase dan silo dapat dibatasidenganpemanenantanamanpada
mempengaruhi proses dan hasil yang kadar air yang tepat dan dengan
diperoleh.Prosesrespirasitanamanakan meningkatan kepadatan (bulk density)
tetap berlangsung selama masih tersedia silase.Tabel40menggambarkanhubungan
oksigen. Respirasi dapat meningkatkan antara temperatur, kandungan bahan
kehilangan bahan kering, mengganggu kering dan kepadatan bahan dalam silo.
proses ensilase, menurunkan nilai nutrisi Pemadatan bahan baku silase terkait
denganketersediaanoksigendidalamsilo,
dankestabilansilase.
semakin padat bahan, kadar oksigen
a.Respirasiseltanaman.
semakin rendah sehingga proses respirasi
Aktivitasseltanamantidaksegeraterhenti semakinpendek.
setelah dipanen, sel meneruskan respirasi
Tabel 40.
Peningkatan
temperatur
selama masih cukup tersedia karbohidrat
dalam
silo
dengan
berbagai
tingkat
dan oksigen. Oksigen dibutuhkan untuk
kepadatandankandunganbahankering
proses respirasi yang menghasilkan energi
untuk fungsi sel. Karbohidrat dioksidasi KEPADATAN KANDUNGANBAHANKERING(%)
(lbs/ft3)
20 30 40 50 60 70
oleh sel tanaman dengan adanya oksigen
...OF
menjadi karbondioksida (CO2), air (H2O)
20
4.8 5.3 6.0 6.8 7.8 9.0
danpanas.
30
2.5 2.8 3.2 3.7 4.3 5.0
Panas yang dihasilkan selama proses
respirasi tidak dapat segera hilang,
sehingga temperatur silase dapat
meningkat.Peningkatantemperaturdapat
mempengaruhi kecepatan reaksi dan
merusak enzim (McDonald dkk. 1991).
Enzim merupakan protein yang akan
mengalami denaturasi pada temperatur
40
50
60
1.4
0.7
0.2
1.6
0.8
0.3
1.9
1.0
0.5
2.2
1.2
0.6
2.5
1.5
0.8
3.0
1.8
1.0
Sumber:Coblentz(2003)
Beberapa jenis bahan secara alami
memperangkaplebihbanyakudaradalam
silase. Dengan pengelolaan yang baik,
oksigen dapat hilang dari silase dalam 4
Metode Pengolahan Limbah untuk Pakan Ternak
59
Respirasi
yang
berlebihan
dapat
mempengaruhi nilai nutrisi silase. Oksidasi
gula tanaman menurunkan energi dan
secara tidak langsung meningkatkan
komponenserathijauan.Temperatursilase
yang
berlebihan
menyebabkan
pembentukan
produkproduk
reaksi
Maillard,
dimana
senyawa
yang
mengandung protein tidak tercerna di
dalam saluran pencernaan ternak
ruminansia. Kondisi anaerob yang lambat
tercapai memungkinkan berkembangan
bakteri aerob yang dapat mendegradasi 3.Faktor bahan baku
protein(proteolitik)menjadiamonia.
Silase dapat dibuat dari berbagai jenis
d. Pengaruh oksigen terhadap kestabilan tanaman seperti rumput, legum, sereal
silase.
dan hasil ikutan tananam lainnya. Bahan
Silase yang difermentasi dengan baik akan yangbaikdijadikansilaseharusmempunyai
menghasilkan pH yang lebih rendah. substrat mudah terfermentasi dalam
Kondisi ini dapat dimaksimalkan jika gula bentuk WSC yang cukup, buffering
difermentasi menjadi asam laktat. Silase capacity yang relatif rendah dan
60
Karakteristikdasaryangharusdimilikioleh
inokulan bakteri antara lain dapat
beradaptasi pada bahan berkadar air
tinggi, dapat beradaptasi dengan
Tanaman yang dipupuk dengan nitrogen temperatur lingkungan, toleransi terhadap
keasaman, menghasilkan bakteriosin, dan
dalam level yang tinggi umumnya tidak
menghasilkan silase yang lebih baik berperansebagaiprobiotik(Ohmomodkk.
2002).
dibandingkan dengan tanaman yang
dipupukdenganlevelyangbiasa.
Tabel 41. Mikrooragnisme yang mungkin
Tanaman merubah energi dari matahari terdapatselamaensilase
PRODUK/EFEK
UTAMA
Jalur
homofermenta
tit:asamlaktat
danbeberapa
asamasetat.
Jalur
heteroferment
atif:asam
laktat,ethanol,
mannitol,asam
4.Aditif Silase
asetatdanCO2.
Spesies
Anaerobik;
Aditifsilasedapatdibagimenjadi3kategori Clostridia
hijauansegar.
Saccharolytic:
umumyaitua.stimulanfermentasi,seperti
asambutirat,
inokulan bakteri dan enzim; b. inhibitor
CO2danH2.
fermentasi seperti asam propionat, asam
Spesies
format dan asam sulfat; dan c. substrat
Proteolytic:
asambutirat,
sepertimolases,ureadanamonia.
asamasetat,
a.Stimulanfermentasi
amina,CO2dan
NH3.
Tanaman secara alami mengandung
Enterobacteria Anaerobik;pH Asamasetat,
beberapa tipe bakteri baik yang
optimum7.0; ethanol,CO2H2
menguntungkanmaupunmerugikan(Tabel
aktifpadafase danNH3.
awal
41). Beberapa produk akhir dapat
fermentasi
dihasilkan dalam proses fermentasi (Tabel
Listeria
Aerobik;pHdi Listeriosis,
42) dan beberapa diantaranya dapat
atas5.5;
terutamapada
menurunkankualitassilaseyangdihasilkan.
tumbuhpada domba.
Konsep penambahan inokulan bakteri
silasedengan
temperatur
adalah untuk memacu pertumbuhan
rendahdanBK
bakteriasamlaktat(BAL)homofermentatif
tinggi
yang dapat segera menghasilkan asam
Aerobik;aktif Sporadan
Fungi
laktat untuk menurunkan pH silase.
padalapisan
mikotoksin
Beberapa BAL yang digunakan sebagai
atassilase
KONDISIYANG
DIPERLUKAN
Anaerobik;
pelayuan
hijauansangat
diperlukan;
hijauan
dipotong
untuk
perkembangan
BALyang
cepat.
61
Tabel 42. Beberapa produk akhir proses Populasi bakteri dalam inokulan harus
fermentasi
dalam jumlah yang cukup untuk proses
fermentasi
yang
efektif.
Bakteri
ITEM
PENGARUH
KERJA
Lactobaillus
plantarum
dianjurkan
pH
+
pHrendahmenghambat
mempunyai konsentrasi akhir sebesar
aktivitasbakteri
100.000 (105) colony forming unit (CFU)
Asam
+
Menghambataktivitas
per gram bahan baku. Penambahan 2
Laktat
bakteridengan
sampai
3 kali (200.000 300.000) lebih
menurunkanpH
Berhubungandengan
Asam
menguntungkan, tetapi penambahan
Asetat
fermentasiyang
hingga 1.000.000 (106) CFU gram1 tidak
merugikan
lagimenguntungkan(Kung2001).
Asam
Butirat
Ethanol
Amonia
Acid
Detergent
Insoluble
Nitrogen
(ADIN)
Menghambat
pembusukanaerobikoleh
yeast
Berkaitandengan
degradasiprotein,
pembentukantoksindan
meningkatkankehilangan
bahankeringdanenergi
Petunjukterjadinya
frementasiolehyeastdan
kehilanganbahankering
yangtinggi
Menunjukanpemecahan
protein
Menunjukkankerusakan
proteinkarenapanasdan
rendahkandunganenergi
Tabel 43.Beberapabakeriyangbiasadigunakansebagaiinokulan
ORGANISME
TIPEORGANISME
Enterococcus faecium
Propionibacterium
shermanii,
Propionibacterium
jensenii
Lactobacillus buchneri
BAL,
HOMOLAKTIK
PROPIONI
BAKTERI
BAL,
HETEROLAKTIK
ALASANPENGGUNAAN
- cepatmenghasilkanasamlaktat
- relatiftoleranasam
- cepatmenghasilkanasamlaktat
Asamlaktat
- tumbuhlebihcepatdaripadaLactobacillus
- Beberapa starin dapat tumbuh baik pada
temperaturlebihdingin
- Beberapa strain mempunyai osmo toleransi
yangbaik
- ceptamenghasilkanasamlaktat
Asamlaktat
- tumbuhlebihcepatdaripadaLactobacillus
- Menghasilkansenyawaantifungi
Asampropionat
asamasetatCO2
- Menghasilkansenyawaantifungi
Sumber:Kung(2001)
62
PRODUKAKHIR
UTAMA
Asamlaktat
Asamlaktat,
asamasetat,
propanediolCO2
63