Anda di halaman 1dari 5

.

JKN merupakan sistem jaminan sosial terbaru yang


resmi diberlakukan sejak 1 januari 2014 oleh pemerintah.
Namun banyak warga Indonesia yang belum
mengetahui apa itu BPJS dan JKN.
JKN adalah singkatan dari Jaminan Kesehatan Nasional
yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Ia
bertujuan melindungi seluruh penduduk Indonesia
dalam sistem Asuransi sehingga pelayanan kesehatan
menjadi aman, bermutu dan terjangkau.
JKN dan BPJS dalam prakteknya saling berhubungan
karena JKN sendiri merupakan programnya sedangkan
BPJS merupakan badan pelaksana penyelenggara yang
kinerjanya diawasi oleh DJSN (Dewan Jaminan Sosial
Nasional).
Karena sistem ini bersifat nasional, seluruh warga
Indonesia secara bertahap akan diwajibkan untuk
menyisihkan sebagian kecil dari penghasilannya tiap
bulan untuk jaminan kesehatan di masa depan.

Peserta Jaminan Kesehatan


Pekerja Bantuan Iuran
-

Masyarakat miskin dan tidak mampu membayar


Iuran BPJS
Gratis dibayarkan oleh pemerintah

Pekerja Bukan Penerima Upah


-

Wiraswasta/ Profesi
Mendaftarkan diri sendiri dan anggota keluarga
Besar iuran ialah:
Pelayanan kelas I: Rp 59.500,- /orang/bulan
Pelayanan kelas II: Rp 42.500,- /orang/bulan
Pelayanan kelas III: Rp 25.500,- /orang/bulan

Pekerja Penerima Upah


-

Pekerja dan penerima upah secara rutin:


PNS, TNI/POLRI, Pegawai Swasta, dsb
Pendaftaran dilakukan oleh pemberi kerja

*Pembayaran paling lambat tanggal 10 setiap bulan


*Terlambat membayar iuran didenda 2% dari total iuran tertunggak maksimal 3 bulan

Standar Pelayanan
Pelkes Tingkat I (Dasar)
-

Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi


medis
Tindakan medis non spesialistik
Transfusi darah
Pemeriksaan penunjang tingkat pertama
Rawat inap tingkat pertama

Pelkes Tingkat II (Lanjut)


-

Semua pelayanan tingkat pertama dengan


lebih spesialistik
Rehabilitasi medis
Pelayanan kedokteran forensik
Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan
Rawat inap lanjutan dan intensif

Definisi
Pelayanan Kesehatan Darurat Medis ialah pelayanan kesehatan yang harus dilakukan sesegera mungkin untuk
menghindari kematian, keparahan, dan/atau kecacatan sesuai kemampuan Fasilitas Kesehatan.
Cakupan
Pelayanan Gawat Darurat diberikan berdasarkan kewenangan dan kompetensi yang dimiliki oleh Faskes dengan
tingkatan-tingkatannya, kewenangan tersebut berupa:
a. Pelayanan Administrasi;
b. Pemeriksaan medis, proses pengobatan serta konsultasi medis
c. Tindakan medis berupa operatif maupun non operatif;
d. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
e. Pelayanan alat-alat kesehatan;
f. Penunjang untuk penegakan diagnostik yang sesuai dengan indikasi medis;
g. Pelayanan yang berkaitan dengan darah;
h. Akomodasi jika indikisa medis memerlukan; dan
i. Pelayanan ambulan untuk merujuk pasien antar faskes dengan kondisi kegawatdauratan yang telah
teratasi dan dengan kondisi memungkinkan untuk dipindahkan ke Faskes rekanan.
Prosedur
a. Dalam kondisi kegawatdaruratan peserta dapat dilayani di Faskes manapun termasuk yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
b. Pelayanan tidak memerlukan surat rujukan.
c. Peserta harus dirujuk ke Fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan apabila kondisi
kegawatdaruratan telah teratasi serta kondisi pasien memungkinkan untuk dipindahkan.
d. Pengecekan diagnosa penyakit yang termasuk kategori gawat darurat dan validitas peserta dilakukan oleh
Fasilitas kesehatan.
e. Fasilitas kesehatan tidak diperbolehkan untuk meminta biaya pelayanan kesehatan kepada peserta.

Anda mungkin juga menyukai