Anda di halaman 1dari 3

Bahaya Kecanduan Seks

Kompas - Minggu, 2 Mei

• Kirim
• Kirim via YM
• Cetak

Bahaya Kecanduan Seks

JAKARTA, KOMPAS.com — Problem seks sangat beragam. Gangguan bisa dimulai


dari hasrat yang tidak menyala, sakit saat berhubungan intim, hingga gangguan ereksi.
Banyak di antara gangguan itu dapat diatasi menggunakan obat dan terapi. Namun, salah
satu gangguan seks yang tergolong sulit dihadapi adalah kecanduan.

Kecanduan seks (sexual addiction) sering dianggap bukan merupakan masalah bagi
banyak orang. Padahal, bagi penderita dan pasangan hidupnya, gangguan itu bisa sangat
merusak. Tidak hanya merusak kehidupan pribadi penderitanya, tetapi juga lingkungan
sosial, keluarga, dan terutama pasangan hidup penderita (baca boks: Bentuk Kecanduan
dan Akibatnya).

Menurut para ahli, kecanduan seksual adalah kegiatan seks yang sesuai ukuran kelaziman
tergolong di luar kendali. Pengidap kecanduan seks merasa terdorong untuk mendapatkan
dan membenamkan diri dalam kegiatan seksual, meski menyadari semua risiko yang
mungkin dihadapi.

Seks bisa menimbulkan kecanduan sebagaimana alkohol dan obat-obat terlarang. Saat
berkegiatan seks, tubuh melepaskan senyawa kimia yang membuat tubuh kita menjadi
nyaman. Sejumlah orang menjadi kecanduan untuk mengeluarkan senyawa kimia ini dan
menjadi terobsesi untuk mendapatkan lagi dan lagi dan lagi, rasa nyaman yang
ditimbulkan.

Sebagaimana kecanduan terhadap yang lainnya, tubuh semakin terbiasa dengan


terlepasnya senyawa kimia tersebut. Tubuh pecandu butuh jumlah yang semakin banyak,
semakin banyak, dan semakin banyak, yang artinya merasa butuh ngeseks terus, tak
pernah ada puasnya.
Di antara terpenuhinya kebutuhan seksual dan senyawa kimia yang tinggi, muncullah
keterpurukan. Hal ini sering dikenali dengan adanya perasaan malu, menyesal, menderita,
memelas, dan gelisah. Pengidap kecanduan bisa merasa terpencil, terisolasi, dan tak
berdaya untuk mengubah perilakunya. Nah, seiring dengan terus berputarnya lingkaran
tak berujung itu, pengidap kecanduan terus berupaya mendapatkan seks sebagai upaya
untuk melarikan diri dari perasaan yang membelenggu.

Lebih dari 6 persen Menurut perkiraan konservatif, 3 hingga 6 persen dari populasi
masyarakat mengidap kecanduan seks dan 20 persen di antaranya adalah wanita. Mereka
berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Namun, angka tiga hingga enam persen itu
diperkirakan terlalu rendah dari jumlah pengidap sesungguhnya.

Mengingat kecanduan seks lazim disertai dengan perasaan malu dan tercela, menurut
situs milik Dr Patrick Carnes, seorang konsultan dan pakar kecanduan seks terkemuka,
www.sexhelp.com, pengidap jadi sering menemukan kesulitan untuk mendapatkan
pertolongan. Karena alasan ini pula, tipe profil penderita kecanduan seks sulit didapatkan.

Sejak dibukanya internet dengan aneka jasa layanan seksual yang murah tanpa harus
membuka identitas diri peminatnya, para ahli hanya bisa tahu bahwa pengidap kecanduan
seks itu meningkat tajam tanpa tahu persis jati diri mereka. Dengan terbatasnya layanan
pertolongan bagi penderita, para ahli berpendapat jumlah penderita kecanduan seks itu
akan terus meningkat.

Lalu, seperti apakah tanda-tanda dari mereka yang menderita kecanduan seks? Dr Patrick
Carnes mengisyaratkan adanya 10 kemungkinan tanda yang perlu diwaspadai:

1. Merasakan bahwa perilaku Anda tidak terkendali. 2. Sadar bisa muncul akibat yang
parah bila Anda terus berlanjut dengan perilaku itu. 3. Merasa tak sanggup
menghentikan perilaku Anda meski sadar akan akibatnya. 4. Tetap memburu kegiatan
yang destruktif dan/atau berisiko tinggi itu. 5. Terus berharap akan menghentikan atau
mengendalikan apa yang Anda lakukan dan bertindak aktif untuk membatasi kegiatan
berbahaya yang Anda lakukan. 6. Menggunakan fantasi-fantasi seksual sebagai cara
untuk mengatasi perasaan atau situasi sulit. 7. Butuh ngeseks terus-menerus agar selalu
merasa nikmat. 8. Menderita akibat perasaan yang terus bergejolak di seputar kegiatan
seks. 9. Menghabiskan banyak waktu guna merencanakan, melakukan, atau menyesali
dan melakukan lagi kegiatan seksual. 10. Mengabaikan kegiatan sosial, kegiatan
kantoran, dan kegiatan rekreasional yang penting demi seks. Perlu mengakui Bila Anda
melihat ada salah satu dari tanda-tanda di atas yang terdapat dalam perilaku Anda,
langkah terpenting yang dapat dilakukan adalah mengakui bahwa kecanduan seksual
adalah suatu problem yang nyata dan tidak bisa hilang begitu saja atau akan hilang
dengan sendirinya. Anda harus memilih sikap bertanggung jawab secara pribadi demi
pulihnya gangguan yang bisa jadi sedang Anda alami.

Umumnya pengidap gangguan seks memang merasa kesulitan untuk mengubah sendiri
perilaku mereka. Namun, setidaknya sedikit demi sedikit Anda harus mampu
meminimalisasi perilaku sebagaimana tergambar pada tanda-tanda di atas meski kadang
siklus datangnya dorongan untuk mengulangi perbuatan terlalu kuat untuk dilawan.
Seorang terapis profesional dapat membantu Anda untuk memahami apa yang
sesungguhnya terjadi dan mendorong Anda mengambil langkah untuk berubah menuju ke
gaya hidup seksual yang lebih sehat.

Sebaliknya, bila Anda menduga bahwa pasangan hidup Anda adalah penderita kecanduan
seks, sudah seharusnya Anda membantu untuk mengubah perilaku tersebut. Sikap mental
yang perlu Anda persiapkan untuk diri sendiri adalah, tak seorang pun akan sembuh dari
kecanduan kecuali menerima bahwa mereka mengidap suatu gangguan dan ingin
berubah. Karena itu, bantulah memperkuat tekad pasangan Anda yang kecanduan agar
semakin kuat kemauannya untuk melakukan perubahan.

Memang repot, menyakitkan, dan membingungkan punya pasangan yang kecanduan


seks. Kalau di masyarakat Barat, bahkan tersedia bantuan bagi mereka yang memiliki
pasangan pecandu seks. Bantuan itu bisa bersifat pribadi maupun dalam bentuk kelompok
pendamping (support group). Nah, meski di sini belum tersedia layanan seperti itu, Anda
bisa ngintip-ngintip mencari wawasan, misalnya saja ke Sex Addicts Anonymous, situs
internasional yang menyediakan informasi bantuan dari Inggris di www.saa-recovery.org
atau di British Association of Sexual and Relationship Therapists, yang menawarkan
direktori terapis seks pribadi di: www.basrt.org.uk. Bentuk kecanduan dan akibatnya
Kecanduan seks dapat memperlihatkan berbagai bentuk, tetapi umumnya dikenali dari
perilaku yang terasa di luar kendali. Perilaku ini mencakup:

- Menghabiskan banyak waktu untuk menikmati produk-produk pornografi -


Masturbasi tak terkendali - Ekshibisionisme - Voyeurisme - Fetishes - Seks
berisiko tinggi - Pelacuran - Telepon seks dan ngeseks lewat internet -
Perselingkuhan - Berhubungan seks dengan pasangan yang baru saat itu dikenal

Menurut Dr Carne, survei mengungkapkan akibat dari perilaku kecanduan seks, antara
lain:

70 persen mengalami gangguan yang parah dengan pasangan hidupnya 40 persen


kehilangan pasangan hidup 27 persen kehilangan peluang dalam karier 40 persen
mengalami kehamilan yang tak diinginkan 72 persen terobsesi ingin bunuh diri 17 persen
mencoba bunuh diri 68 persen terkena penyakit menular seksual.

Anda mungkin juga menyukai