Anda di halaman 1dari 13

1.

2.
1)
2)
3.

Topik: Organ-organ indra


Tujuan
Mengetahui susunan anatomi mata dari kelima kelas vertebrata
Mengetahui susunan anatomi pendengaran dari kelima kelas vertebrata
Dasar Teori
Indra adalah kumpulan reseptor yang khas untuk menyadari suatu bentuk
perubahan lingkungan, atau dapat dikatakan sebagai sarana komunikasi

dengan lingkungan luar tubuh (Tenzer dkk, 2014: 22).


1) Mata
Mata merupakan organ pelihat (aparatus visual) yang bersifat peka cahaya
(fotosensitif). Mata berbagai vertebrata mempunyai ketajaman yang
berbeda-beda, kemampuan menangkap intensitas cahaya yang berbeda,
dan berbeda pula dalam adaptasi untuk melihat dalam medium air atau
udara (Tenzer dkk, 2014: 230)
a) Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan
pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu
memfokuskan cahaya. Memiliki diameter sekitar 12 mm dan jari-jari
kelengkungan sekitar 8 mm (Tenzer dkk, 2014: 230).
b) Sklera (selaput putih): Terletak di lapisan luat. SkleraLapisan luar yang
keras / keras. Lapisan ini berwarna putih, kecuali dibagian depan yaitu
tidak berwarna atau bening (Angga, 2014). Merupakan selaput jaringan
ikat yang kuat, berfungsi untuk melindungi bagian-bagian dalam mata dan
mempertahankan kekakuan bola mata (Medika, 2013: 2)
c) Pupil berupa celah yang berbentuk lingkaran terdapat ditengah-tengah iris .
Pupil berfungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yangmasuk kedalam mata. Pupil juga Lubang di dalam Iris yang dilalui
berkas cahaya. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina
(Medika, 2013: 2)
d) Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang
kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk
ke mata dengan cara merubah ukuran pupil (Angga, 2014).
e) Retina merupakan bagian peka cahaya pada mata, merupakan lapisan
terdalam dari bola mata. Bagian ini berfungsi untuk menerima cahaya,
mengubah menjadi impuls saraf dan menghantarkan ke saraf optik (Tenzer
dkk, 2014: 231).

f)

Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus

dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.


g) Badan siliaris terdiri dari siliaris obikularsis (daerah yang berhubungan
langsung dengan bagian anterior koroid), prosessus siliaris dan otot-otot
siliaris. Badan siliaris mengahsilkan humor akuoes, suatu cairan encer
yang mengisi rongga diantara kornea dan lensa (Tenzer dkk, 2014: 231).

h) Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil
2)
3)
4.
1)
2)
5.

dari retina ke otak.


Telinga
Kulit
Alat dan Bahan
Alat: kertas dan pensil
Bahan: torso mata, torso telinga dan torso kulit
Prosedur
Mengamati torso atau model dari mata, telinga, dan kulit lalu

mengidentifikasi bagian-bagian dari torso atau model yang diamati.


6. Hasil Pengamatan dan Analisa Data
1) Mata

kornea

retina
sklera
iris
pupil

Korpus
viteum

lensa
Badan
siliaris

Nervus
optikus

Pembuluh
darah

Berdasarkan hasil pengamatan bagian-bagian yang dapat jelas


diidentifikasi adalah pertama kornea yaitu selaput bening seperti yang
ditunjukkan pada gambar.setelah itu sklera yaitu perpanjangan dari
kornea yang sebenarnya juga berwana putih bening. Selanjutnya pupil
bulatan hitam yang ditunjukkan pada gambar, iris bagian yang
berwarna abu-abu dan permukaannya terdapat guratan-guratan, korpus
viteum ditunjukan dengan bagian bulatan mata bening. Penunjukkan
lensa yaitu gambar lingkaran pada mata bagian depan yang berwarna
bening. Badan siliaris yang ditunjukkan yatu pada bagian depan lensa
dan retina merupakan keseluruhan dari mata tersebut. Lalu yang
terakhir terdapat nervus optikus yang ditunjukkan dengan gambar
ujung pada mata berwarna kuning.

2)
3)
7.
1)

Telinga
Kulit
Pembahasan
Mata
Berdasarkan hasil pengamatan, mata pada manusia atau mamalia yang

dapat diidentifikasi adalah


a. Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan
pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu

memfokuskan cahaya. Memiliki diameter sekitar 12 mm dan jari-jari


kelengkungan sekitar 8 mm (Tenzer dkk, 2014: 230).
b. Sklera (selaput putih): Terletak di lapisan luat. SkleraLapisan luar yang
keras / keras. Lapisan ini berwarna putih, kecuali dibagian depan yaitu
tidak berwarna atau bening (Angga, 2014). Merupakan selaput jaringan
ikat yang kuat, berfungsi untuk melindungi bagian-bagian dalam mata dan
mempertahankan kekakuan bola mata (Medika, 2013: 2)
c. Pupil berupa celah yang berbentuk lingkaran terdapat ditengah-tengah iris .
Pupil berfungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yangmasuk kedalam mata. Pupil juga Lubang di dalam Iris yang dilalui
berkas cahaya. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina
(Medika, 2013: 2)
d. Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang
kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk
ke mata dengan cara merubah ukuran pupil (Angga, 2014).
e. Retina merupakan bagian peka cahaya pada mata, merupakan lapisan
terdalam dari bola mata. Bagian ini berfungsi untuk menerima cahaya,
mengubah menjadi impuls saraf dan menghantarkan ke saraf optik (Tenzer

f.

dkk, 2014: 231).


Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus

dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.


g. Badan siliaris terdiri dari siliaris obikularsis (daerah yang berhubungan
langsung dengan bagian anterior koroid), prosessus siliaris dan otot-otot
siliaris. Badan siliaris mengahsilkan humor akuoes, suatu cairan encer
yang mengisi rongga diantara kornea dan lensa (Tenzer dkk, 2014: 231).

h. Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil
dari retina ke otak.
Pada pengamatan kali ini tidak terdapat torso mata dari kelima kelas
vertebrata sehingga kami mengambil dariliteratur untuk dibahas.
Akaomodasi mata:
Daya akomodasi adalah kemampuan mata untuk mencembungkan atau
memipihkan lensa mata. Pada proses melihat, lensa mata akan cembung
jika melihat benda yang dekat dan akan memipih jika melihat benda yang
jauh. Hal ini sebenarnya adalah usaha menempatkan bayangan yang dilihat
agar tepat pada retina sehingga dapat jelas.

Jenis-jenis daya akomodasi:


Daya Akomodasi Maksimum,
Daya akomodasi maksimum adalah keadaan lensa mata saat melihat benda
dengan jarak yang dekat dimana lensa mata akan menebal hingga mecapai
keadaan paling tebal.

Daya Akomodasi Minimum,


Daya akomodasi minimum adalah keadaan lensa mata saat melihat benda
dengan jarak yang jauh dimana lensa mata akan menipis hingga mencapai
keadaan paling tipis.

Sumber: http://www.artikelsiana.com

i. Mata aves

Sumber: http://www.artikelsiana.com
Mata pada aves sangat berkembang dan proporsinya cukup besar dibanding
ukuran tubuhnya. Akomodasi dilaksanakan dengan aksi otot-otot siliaris yang
merubah bentuk lensa. Salah satu bentuk yang tak biasa dari mata burung
adalah adanya struktur kipas disebut pecten yang memanjang ke dalam ruang
belakang di bagian saraf optik muncul dari retina (Sukiya, 2005: 84). Pecten
dapat memberikan makanan untuk bagian-bagian avaskuler mata, mungkin
menjadi alat bantu pandang. Pecten diduga menjadi alat orientasi yang
memungkinkan burung dapat menentukan arah gerakan jalannya berkaitan
dengan posisi matahari dan arah-arah bintang. Retina pada burung diurnal
lebih didominasi sel konus.sedangkan pada mata burung noktunal lebih
didominasi sel basilus (Sukiya, 2005: 84).
ii. Mata pisces

Sumber: http://www.artikelsiana.com

Indra penglihat ikan terletak di kedua sisi kepalanya. Bola mata ikan tidak
dilindungi oleh kelopak, tetapi dilindungi oleh selaput tipis yang tembus cahaya.
Ikan dapat melihat dengan jelas di dalam air karena baik air maupun kornea ikan
membiaskan cahaya pada sudut yang sama. Sel-sel saraf penglihat pada ikan
terdiri atas sel-sel batang dan sel-sel kerucut. Sel- sel batang menyebabkan ikan
dapat melihat dengan jelas di tempat yang kurang menerima cahaya. Ikan juga
dapat melihat warna walaupun hanya sampai tahap tertentu. Ikan mudah melihat
warna merah dan kuning, tetapi lebih sulit membedakan warna hijau, biru, dan
hitam.

Sumber: http://www.artikelsiana.com
Mata ikan dapat berakomodasi dengan cara mengubah kedudukan lensa mata ke
belakang (mundur) dan ke depan (maju). Gerakan itu dilakukan oleh otot kecil
yang disebut retraktor lentis. Ketika melihat benda dekat, otot retraktor lentis
berelaksasi (mengendur) sehingga lensa bergerak ke depan. Sebaliknya, ketika
melihat benda jauh, retraktor lentis berkontraksi (mengerut) sehingga lensa
tertarik ke belakang. Indra pencium ikan juga berkembang dengan baik. Indra
pencium tersebut terletak di ruang kecil tepat di depan mata.
iii. Mata amphibi

Sumber: http://www.artikelsiana.com
Mata katak berbentuk bulat serta dilindungi oleh kelopak mata atas dan
bawah. Bagian sebelah dalam mata terdapat membran niktitans, yaitu suatu
selaput tipis yang tembus cahaya. Membran niktitans berfungsi untuk
menjaga agar komea mata tetap lembap ketika berada di darat dan
menghindari gesekan ketika katak menyelam dalam air. Hal itu merupakan
bentuk penyesuaian sifat katak sebagai hewan amfibi. Lensa mata katak tidak
dapat berakomodasi. Oleh karena itu, katak hanya dapat melihat benda
dengan jarak tertentu saja. Lensa matanya tetap dan tidak berubah
kecembungannya untuk jarak pandang yang relatif jauh, mungkin berpindah
maju ke depan saat melihat objek yang dekat dengan akomodasi otot-otot
lensa yang kecil (Sukiya, 2005: 46). Pupil apertura mungkin vertikal,
horizontal, tiga sudut atau empat sudut. Kelopak mata kurang bagus bagi
yang di air tetapi berkembang bagus pada spesies yang hidup di darat
(Sukiya, 2005: 46). Kelopak baggian bawah biasanya lebih muda bergerak
daripada bagian atas. Karena kornea mata amfibi darat menjadi kering akibat
evaporasi maka perlu dibasahi dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
harderian lacrimal atau kelenjar air mata pada amfibi (Sukiya, 2005: 46).
iv. Mata reptile

Sumber: http://www.artikelsiana.com
Pada beragam vertebrata tingkat rendah, penyesuaian diri untuk melihat jauh
dan dekat diatasi dengan gerakan lensa ke depan atau ke belakang sehingga
menjadi berubah jarak anatara lensa dengan bagian sensitif. Penyesuaian
jarak pandang ini pada reptil diatasi bukan dengan gerakan lensa mata, tetapi
dengan mengganti bentuknya. Lensa mata bentuknya menjadi lebih pipih
untuk pandangan lebih jauh atau lensa lebih membulat untuk pandangan
dekat. Pipih atau membulatnya lensa ini dihasilkan dari kerja otot-otot lensa
(Sukiya, 2005: 63). Kelopak mata pada beberapa reptil umunya dapat
digerakka, beberapa reptil memiliki membran niktitan di bawah kelopak mata
atas dan bawah (Sukiya, 2005: 63).
2) Telinga
3) Kulit
8. Diskusi
1) Otot pergerakan mata bagian luar antara lain, otot rektus dan otot obliqus.
Sedangkan otot pergerak bagian dalam antara lain otot siliaris dan otot iris.
2)

Lensa

struktur

cembung ganda yang


tergantung
humor

diantara

aqueus

dan

vitreus
lensa

Lensa

berbentuk

seperti kipas

lensa mata lebih muncul


ke depan

lensa mata lebih kecil

Lensa mata bentuknya


menjadi lebih pipih untuk
pandangan lebih jauh
atau
lensa
lebih
membulat
untuk
pandangan dekat.

9. Kesimpulan
1) Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, susunan anatomi
mata pada vertebrata pada dasarnya sama. Namun, Mata berbagai
vertebrata mempunyai ketajaman yang berbeda-beda, kemampuan
menangkap intensitas cahaya yang berbeda, dan berbeda pula dalam
adaptasi untuk melihat dalam medium air atau udara

Daftar Rujukan
Angga, 2013. Alat Optik. (online), (https://anggadewikireina.com). Diakses 10
April 2015.
Siana, 2014. Sistem Indera Pada Hewan. (online), (http://www.artikelsiana.com).
Diakses 10 April 2015
Sukiya, 2005. Biologi Vertebrata.Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
Tenzer dkk, 2014. Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan Hewan 1. Malang:
Penerbit Universitas Negeri Malang
Tenzer dkk, 2014. Struktur Perkembangan Hewan 1. Malang: Penerbit
Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai