PENCEGAHAN INFEKSI
Kewaspadaan Universal
Cuci Tangan & Aseptik/Antiseptik
Barier Protektif
Proses PI Peralatan & Prosedur
Penanganan Benda Tajam
Pengelolaan Limbah
Proses Peralatan
Dekontaminasi
Sterilisasi
Kimiawi
Uap panas tekanan
tinggi
Panas kering
Keringkan,dinginkan,
simpan atau siap pakai
DTT
Merebus
Mengukus
Kimiawi
Sterilisasi
endospora
Antiseptik
Bakterisid/bakteriostatik kulit & mukosa
Dapat dicampurkan dengan sabun cuci tangan
isopropyl alcohol
chlorhexidine gluconate
iodine/iodophor
Infeksi
Infeksi Nifas
Demam pascapersalinan ( 38.5C)
yang terjadi sejak hari kedua
pascapersalinan yang disertai dengan
gejala infeksi lainnya (nyeri, lochia
sanguinea purulenta, sekret berbau,
eritema, dsb)
Patofisiologi
flora normal pada traktus genitalis adalah potensial
patogenik
fungsi protektif selaput ketuban akan hilang bila
selaput pecah jauh sebelum lahirnya bayi
infeksi intrapartum ditandai dengan meningkatnya
lekosit dan C-reactive protein
persalinan traumatik memberi peluang bagi invasi
mikroorganisme patogen
Faktor Predisposisi
Bakteri penyebab
- paling sering:
Escherichia coli, Kelbsiella, Proteus &
Bacteroides fragilis
- penyerta:
Clostridium, Staphylococcus aureus &
Pseudomonas
- eksogenik:
Group A beta-hemolytic streptococci
Gambaran klinik
umumnya mulai dari 2-3 hari postpartum
demam, nyeri perut bawah, nyeri tekan uterus
disertai pula dengan : lemah, anoreksia, lochia
berbau
penyakit makin berat bila terjadi demam tinggi dan
gejala peritonitis
Group A beta-hemolytic stretpococci adalah bakteri
Pencegahan
gunakan teknik aseptik
antibiotika profilaksis pada seksio sesar dan KPSW
(cefotaxime atau ampicillin dosis tunggal 1-2 G
terbukti menurunkan kejadian infeksi)
Terapi
persalinan pervaginam: ampicillin 1 g / 6 jam)
seksio sesar:
Terapi
Antibiotika diberikan hingga 48 jam bebas demam.
Bila demam berlanjut setelah pemberian kombinasi
aminoglikosida-clindamycin, tambahkan golongan
penisilin untuk mencakup enterococci
Antibiotika diberikan untuk minimal 5 hari
Perhatikan!
makin banyak jenis antibiotika diberikan, akan
makin tinggi risiko kolitis nekrotik
antibiotika diekskresikan melalui ASI tetapi pada
banyak kasus, jumlahnya tidak bermakna secara
klinik
hindarkan penggunaan tetrasiklin
Hal penting:
infeksi episiotomi: beri antibiotika, lepaskan
Kemungkinan diagnosis
Metritis , (Endometritis /
Endomiometritis)
Abses pelvik
Mastitis
Disuria
Pneumonia
Peritonitis
Perhatikan!
septik pelvio thromboflebitis umumnya
Mastitis
umumnya membaik dengan pemberian penicillin
dan derivatnya (methicillin atau cloxacillin)
selama 7-10 hari
tetap menyusukan bayinya
Insisi dan drainase bila terjadi abses
Kasus khusus:
Rangkuman
infeksi persalinan dan nifas merupakan masalah
utama kualitas pelayanan
diperlukan ketepatan diagnosis
lakukan pengobatan dini dan agresif
pencegahan lebih baik dari pengobatan