PENDAHULUAN
kesehatan
dilakukan
untuk
perumusan
kebijakan,
perencanaan
- Cakupan MKET
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Kegiatan:
- Distribusi Vit A/ Fe/ yodium
- PSG
- Promosi Gizi
Indikator :
- Cakupan Vit A/ Fe/ yodium
- % Gizi Kurang/ Gizi Buruk
- % Kadarzi
- SKDN
e. Upaya pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Kegiatan :
- Diare
- ISPA
- Malaria
- Tubercolosis
Indikator :
- Cakupan Kasus Diare
- Cakupan Kasus ISPA
- Cakupan Pneumonia Balita
- Cakupan Kasus Malaria
- Cakupan Kelambunisasi
- Cakupan Penemuan Kasus Angka Penyembuhan
f. Upaya Pengobatan :
Kegiatan :
- Medik dasar
- UGD
- Laboratorium sederhana
Indikator :
- Cakupan pelayanan
- Jumlah kasus yang ditangani
- Jumlah pemeriksaan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan ini
terdiri dari:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
Kegiatan :
d.
e.
f.
g.
h.
Kegiatan :
- Kunjungan rumah
- Konseling
Indikator :
% keluarga rawan yang dikunjungi
Upaya Kesehatan kerja
Kegiatan :
memasyarakatkan norma sehat dalam bekerja
Indikator :
- % Pos UKK
- Tingkat perkembangan pos UKK
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Kegiatan :
Poliklinik Gigi
Indikator :
Jumlah kasus gigi
Upaya Kesehatan Jiwa
Kegiatan :
Konseling
Indikator :
Jumlah kasus penyakit jiwa
Upaya Kesehatan Mata
Kegiatan :
Mencegah kebutaan
Indikator :
- Jumlah penderita katarak yang dioperasi
- Junmlah kelainan visus yang dikoreksi
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Kegiatan :
Memasyarakatkan perilaku sehat di usia lanjut
Indikator :
% posyandu usila, tingkat perkembangan posyandu usila
Pengertian Perencanaan
Secara umum, perencaaan (planning) dapat dikatakan sebagai suatu proses penyusunan
yang sistematis mengenai kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan kegiatan kesehatan/Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) merupakan
usaha untuk merinci kegiatan-kegiatan upaya kesehatan dalam mengatasi masalahmasalah kesehatan yang ada dan menetapkan alokasi sumber daya se-efisien mungkin
dalam rangka mencapai status kesehatan masyarakat yang dikehendaki, dalam periode
tertentu pada masa yang akan datang.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) merupakan suatu proses kegiatan yang
sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
puskesmas pada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan pada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah-masalah kesehatan
setempat.
Secara umum PTP ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajemen
puskesmas untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat. Secara khusus PTP ini bertujuan agar dapat disusunnya Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) Puskesmas yang akan dilaksanakan pada bulan/tahun berikutnya dalam
menanggulangi masalah kesehatan prioritas dalam wilayah kerjanya sesuai dengan
petunjuk teknik dari Pemerintah Kota Bandar Lampung.
BAB II
ANALISIS SITUASI UMUM
2.1
Data Umum
2.1.1
: Kelurahan Sukarame II
: Teluk Lampung
: Kelurahan Keteguhan
: Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan
3.
Perwata
4.
Keteguhan
5.
Sukamaju
6. Way Tataan
Kependudukan
Proporsi usia produktif penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kota Karang
adalah:
30-45 %.
No
.
1.
2.
3.
Kelurahan
Jumlah Penduduk
Kota Karang
Kota Karang Raya
Perwata
Total
57
32
40
97 Ha
12.027
5.524
4.760
22.311 Jiwa
Keadaan Lingkungan
a. Lingkungan Fisik
Kecamatan Teluk Betung Timur terletak diwilayah pesisir dan dapat dijangkau
oleh kendaraan roda empat dan roda dua dengan suhu udara 320C serta curah
hujan antara 400-2000 mm/tahun.
b. Lingkungan Sosial Ekonomi
Untuk tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Kota Karang adalah
mayoritas lulusan SD. Untuk mata pencaharian pada umumnya adalah nelayan,
tukang dan buruh.
Sejarah Puskesmas Kota Karang
10
Puskesmas Kota Karang didirikan pada tahun 1985 yang pada waktu itu hanya
terdiri dari 3 puskesmas pembantu yaitu :
- Puskesmas Pembantu Sukarame II
- Puskesmas pembantu Sukamaju
- Puskesmas Pembantu Negeri Olok Gading
Selanjutnya puskesmas pembantu bertambah 3 Unit lagi :
-
Sehingga pada waktu itu puskesmas pembantu menjadi 6 Unit. Kemudian setelah
adanya perubahan wilayah kelurahan, puskesmas pembantu menjadi 8 Unit terdiri
dari :
-
Hingga saat ini Puskesmas Kota Karang telah mengalami perkembangan dalam
berbagai bidang antara lain :
1. Perbaikan gedung pada tahun 1998
2. Sudah dapat melaksanakan 18 program pokok puskesmas
3. Semakin meningkatnya jumlah pengunjung
11
Karena ada perubahan wilayah pada akhir 2001 Puskesmas Pembantu Batu Putu
menjadi Pustu Sumur Batu jadi yang ada di wilayah Kota Karang menjadi 7 Unit
Pustu yaitu :
-
Tahun 1986
Tahun 1987
Tahun 1988
Tahun 1989
5. dr. Sukarliono
Tahun 1990
Tahun 1992
12
Tahun 1993
Tahun 1996
Batas-batas wilayah
Puskesmas Kota Karang berada di kelurahan Kota Karang, yang berada dalam
wilayah Kecamatan Teluk Betung Barat, dengan batas wilayah di sebelah :
Utara
: Kelurahan Sukarame II
Selatan
: Teluk Lampung
Barat
: Kelurahan Keteguhan
Timur
: Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan
Secara georafis wilayah kerja Puskesmas Kota Karang merupakan daerah pesisir
dan pegunungan. Tiga Kelurahan yang terletak di pinggir pantai yaitu: Sukamaju,
Keteguhan dan Kota Karang. Sedangkan wilayah di pegunungan yaitu : Kelurahan
Keteguhan dan Sukarame II.
Secara administrasi Kecamatan Teluk Betung Timur membawahi 8 ( delapan )
kelurahan, yaitu :
1. Kota Karang
2.
3.
Perwata
4.
Keteguhan
5.
Sukamaju
6. Way Tataan
13
2.1.2
2.1.3
Jumlah
Ket
3
1
5
1
1
3
4
1
1
1
1
1
2
1
7
4
1
6
2
1
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PTT
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
TKS
TKS
TKS
TKS
TKS
TKS
14
Peralatan Kesehatan
Sumber Pembiayaan
Adapun sumber daya keuangan Puskesmas Kota Karang untuk tahun 2016 adalah
dana Kapitasi BPJS, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dan APBD.
( Sumber pembiayaan terlampir )
2.1.6
15
Tahun 2016
No
Jumlah
Poskeskel
Apotek
Posyandu
18
2.1.7
2.1.8
Jumlah
18
90
Kelurahan
No
Sasaran
Jumlah
Kota
Kota Karang
Karang
Raya
Perwata
Bayi
146
91
99
336
Balita
725
454
429
1.608
Anbal
580
362
393
1.335
16
Apras
335
209
227
771
Anak Usia
1861
1164
1263
4.288
558
349
379
1.286
167
105
113
385
33
21
23
77
153
96
104
353
291
182
198
671
1629
1019
289
2.937
279
174
189
642
16
10
11
37
510
319
346
1.175
258
161
175
594
47
29
32
108
Sekolah
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Remaja
PUS
Bumil
Buresti
Bulin
Busui
WUS
Batita
BBLR
Lansia (45-59 Th)
16
17
2.1.9
Data Sekolah
17
Kelurahan
Luas
Jumlah
Wilayah
Pendud
(ha)
uk
Jumlah Sekolah
TK
SD/MI
SLTP/MT
SLTA/MA
S
1
Kota
57
Karang
2
Perwata
TOTAL
21.956
40
4.207
2098
38.409
2.2
Data Khusus
2.2.1
Status Kesehatan
JUMLAH
18
0
2011
0
2012
0
2013
0
2014
2015
13
JUMLAH
8
10
5
0
2011
2012
2013
2014
2015
19
1521
JUMLAH
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
180
BUMIL
BAYI/BALITA
e. Grafik Cakupan (%) Balita Ditimbang (D/S) & (N/D) Tahun 2015
20
90
89.3
86.4
82
80
90
79
87.4
89.2
87.7
90.08
86.4
84.9
84
81.8
77.7
80.6
80.3
78.2
76
70
63.4
60
89.3
87.2
63.9
58.4
D/S
50
N/D
40
30
20
10
0
21
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
10
8
6
4
2
0
FREKWENSI PENIMBANGAN
648
648 648
ASI EXLUSIF
648
600
508
568
456
500 BERYODIUM BERANEKA
GARAM
RAGAM MAKANAN
SUPPLEMEN
400
300
200
KADARZI
100
0
1
i.
22
5151
50
4949
4848
5050
5050
5252
5050
4141
VIT A
40
30
5151
FE
3333
2828
2222
20
10
0
j.
60
51
50
40
35
40
38
63
59
54
51
45
50
48
54
53
60 58
60
56
49
58
50
42
42
FE 1
FE 3
30
30
20
10
0
23
l.
100
80
60
40
14.4
12.4
7.7
20 8.9
80.6
K1
43.2
33.7
29.8
38
51.5
88.8
104.1
97.1 92.8
76.4
86.1
66.4
60.4 62.1
K4
56.4
46.4
55.4
24
20.8
24
P
R
O
S
E
N
T
A
S
E
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
LINAKES
41
32.1
7.8
48
58.1
67.2
76
84.9
90.7 86.9
LIN DUKUN
21.5
12.2
P
R
O
S
E
N
T
A
S
E
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
90.7
91
86.9
84.9
82.6
76
73.1
KN1
41.1
32.1
4145
4853
58.8
58.1
65.5
KN2
27.5
21.5
16.2
11.912.2
7.8
25
69
47
34 37
29 29
25
22
1917 20
17 1717
13
13 13
12 14 14 14
10
10
77
7
3 1 2 2 2 2
000 0
26
IUD
MOP/MOW
Column3
839839
736
800
569609
600
485506501
423
400 280335
302312312
165185185210
1
40
125
120
200
3031 75
1 1515151515 2525
Suntik
Pil
Column2
0 0 0 0
69
47
34 37
29 29
25
2220
1917
17 1717
13 13 13
12 14 14 14
7 710 10
7
3 1 2 2 2 2
000 0
27
IUD
MOP/MOW
Column3
107.10%
106.00%
104.00%
105.60%
105.10%
102.70%
102.00%
Column3
100.00%
s.
28
2014
t.
5
3
3 3
2 2 2
2 1
0
2014
GRAFIK JML PASIEN TB.PARUPKM KOTA KARANG(Masuk Dana BOK Thn 2014)
12
10 10
9
10
8
5 5 5
4
2
0
5 5 5
0 0
29
2014
GRAFIK KUNJUNGAN RUMAHPERKESMAS PKM KOTA KARANG(Masuk Dana BOK Thn 2014)
2.5
2
1.5
2014
1
0.5
0
30
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
Masih tingginya kasus kematian bayi pada tahun 2016 ada 5 kasus.
2.
3.
Jml Kunjungan Immunisasi lebih dari 100% karna banyak kunjungan dari luar
wilayah yang datang.
4.
KN.1 tidak sama dengan PN karna pasien luar wilayah yang partus dipuskesmas
dimasukkan kedalam laporan jumlah bayi yang lahir.
diperoleh
beberapa masalah Kesehatan Ibu dan Anak, masalah gizi serta masalah imunisasi.
Maka diperlukan metode atau cara tertentu untuk menentukan prioritas. Adapun
metode yang digunakan yakni metode PAHO (Pan American Health Organization).
Dalam metode ini digunakan kriteria sebagai berikut :
a. Besaran masalah (magnitude), yaitu menggambarkan seberapa banyak penduduk
yang terkena (prevalens atau insiden penyakit).
b. Importancy : Tingkat kepentingan diselesaikan masalah tersebut
31
NO
Masalah Kesehatan
Kematian bayi/ balita
yang masih tinggi
Magnitude
Importancy
Vulverable
Cost
Score
20
32
D/S Menurun
dikarenakan tidak
adanya makanan
tambahan yang
16
12
diberikan diposyandu
(PMT)
Jml Kunjungan
Immunisasi lebih dari
3
dipuskesmas
dimasukkan kedalam
laporan jumlah bayi
yang lahir.
NO
Masalah Kesehatan
Score
Rangking
20
16
33
12
Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah kesehatan tersebut diatas, maka yang
menjadi prioritas masalah berdasarkan peringkat/ rangking adalah tingginya kasus
kematian bayi. Angka Kematian Bayi / Balita (AKB) merupakan salah satu indikator
yang digunakan dalam penetapan Kecamatan Teluk Betung Sehat dan juga merupakan
salah satu indikator penilaian derajat kesehatan suatu negara. Karena itu perlu dibuat
alternatif pemecahan masalah dan rencana pemecahan masalahnya.
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
34
Untuk dapat memecahkan masalah yang ada, maka dicari penyebab masalah
menggunakan metode fish bone. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
35
Sarana
Blm semua
bidan APN
Rasio bidan : pendd Terlalu besar
(1:3.402)
Pusling
Penyakit berbasis lingkungan
blm efektif
Kematian bayi&ibu
40
Sarana
Blm semua
bidan APN
Lingkungan
Proses
41
Sarana
Proses
42
Lingkungan
1. Kematian Bayi
N
o
1
1.
2.
Penyebab
Masalah
Prioritas
2
Alternatif
Pemecahan
Masalah
3
- Pelacakan
neonatus resti
- Data sekunder
posyandu
Alternatif
Terpilih
Rencana
Kegiatan
4
- Pelacakan
neonatus resti
- Data sekunder
posyandu
5
- Pelacakan
Neonatus resti
neonatus resti
secara detail blm
Kunjungan
na-kes
ke
diketahui
posyandu
Kematian
bayi - data sekunder
- Memeriksa data Pelacakan
belum diketahui posyandu
kematian bayi
kematian
jelas
- Memeriksa data
neonatal
kematian bayi
Penyebab
Masalah
Prioritas
2
Alternatif
Pemecahan
Masalah
3
Sistem
kewaspadaan dini
gizi buruk belum
ada
- Pelacakan &
inves-tigasi
gizi
buruk
- Pencatatan dan
pe-aporan
kasus
gizi buruk
Alternatif
Terpilih
Rencana
Kegiatan
Penyebab
Masalah
Prioritas
2
Rendahnya
pengetahuan
masyarakat akan
pentingnya
Kunjungan
Alternatif
Pemecahan
Masalah
3
- Penyuluhan pada
masyarakat tentang
Kunjungan pertama
KN1 pada bayi usia
0-7 hari
43
Alternatif
Terpilih
Rencana
Kegiatan
pertama KN1
pada bayi usia 0-7
hari
2.
Sikap dan
Perilaku
masyarakat (ibu
bayi/balita, suami,
keluarga, kader,
dukun, dll) yang
tidak peduli
tentang
Kunjungan
pertama KN1
pada bayi usia 0-7
hari
- Penyuluhan pada
masyarakat tentang
Kunjungan pertama
KN1 pada bayi usia
0-7 hari
Penyuluhan
pada masyarakat
tentang
Kunjungan
pertama
KN1
pada bayi usia 07 hari
- Penyuluhan
pada
masyarakat
tentang
Kunjungan
pertama KN1
pada bayi usia
0-7 hari
3.
Kurangnya
sosialisasi pada
masyarakat
mengenai
komplikasi
Kunjungan
pertama KN1
pada bayi usia 0-7
hari
- Penyuluhan pada
masyarakat tentang
Kunjungan pertama
KN1 pada bayi usia
0-7 hari
Penyuluhan
pada masyarakat
tentang
Kunjungan
pertama
KN1
pada bayi usia 07 hari
- Penyuluhan
pada
masyarakat
tentang
Kunjungan
pertama KN1
pada bayi usia
0-7 hari
44
4.6 KEGIATAN
4.7 TUJUAN
4.8 PELAKSA
NA
4.9 SASARAN
4.10
OUTPUT
4.11
KET
4.14
4.15
4.16
4.17
4.18
4.19 4.20
A
4.21
4.22
4.23
4.24
4.25
Penurunan AKB
4.29
4.30
- Menurunkan angka
kematian bayi
4.33 Plk.
Bidan,nakes
lain
4.34 Neonatus
resti serta
keluarga
4.35 Terdeteksiny
a neonatus resti
4.36
4.42 Plk
Bidan, nakes
lain
4.43 Sarana
kesehatan tempat
kejadian dan
keluarga korban
4.44 Menurunnya
tingkat kematian
bayi
4.45
4.49 Plk.
Bidan, nakes
lain
4.50
4.51 Angka
Kematian Bayi
menurun.
4.52
4.31 - Meningkatkan
cakupan
4.32
Penemuan neonatus
resti
4.37 4.38
2 4.39
kematian neonatal
45
Ibu bayi,
suami, keluarga
toma/toga, dll
Posyandu tentang
Komplikasi Neonatus
yang bisa
menyebabkan
kematian neonates/
bayi.
4.53 4.54 Resiko Gizi
B
Buruk
4.60 4.61 Pelacakan gizi
1
buruk
Posyandu tentang
Komplikasi Neonatus
yang bisa menyebabkan
kematian neonates/ bayi.
4.55
4.62 - Meningkatkan
cakupan
4.56
4.57
4.58
4.59
4.67 Terdeteksiny
a kasus gizi
buruk dan balita
resti gizi buruk
4.68
4.73
4.74 Terpantauny
a status gizi
balita
4.75
4.63
penemuan gizi
buruk
4.64 - Menurunkan kasus
gizi buruk
4.69 4.70
2
Pemantauan BGM
4.85 - Meningkatkan
pengetahuan masyarakat
4.79
4.86 Plk.
Bidan, nakes
46
Balita
4.80
4.87 Rumah
Penduduk di
4.81
4.88 Meningkatn
ya pengetahuan
4.82
4.89
Kunjungan pertama
KN1 pada bayi usia 07 hari
4.90
2
tentang Kunjungan
pertama KN1 pada bayi
usia 0-7
lain
wilayah kerja
Puskesmas Kota
Karang
masyarakat
tentang
Kunjungan
pertama KN1
pada bayi usia 07 hari
4.95 PLK.
Bidan, nakes
lain
4.96
4.103 Plk.
Bidan, nakes
lain
Ibu bayi,
suami, keluarga
toma/toga, serta
masyarakat pada
umumnya.
4.92
4.99
3
47
suami, keluarga
toma/toga, serta
masyarakat pada
umumnya.
4.109
4.110
4.111
4.112
4.113
4.117 - Meningkatkan
cakupan
4.125 Plk.
Imunsasi
4.127 Meningkatnya
4.135
4.118
imunisasi
4.119 - Mencegah
terjadinya KLB
4.129
4.130
4.131
lainnya
4.132 Terjaminnya
4.128 cakupan
imunisasi
4.133 pasokan
perbekalan
Imunisasi
4.124 - Melaksanakan
BIAS
4.134
48
4.140 Balita
penderita
penumonia
4.147 Masyakat
umum, sekolah,
institusi kerja
imunisasi
4.141 Meningkatn
ya cakupan
pelayanan
pneumonia
4.142
Meni
ngkatnya kualitas
kesehatan kelarga
4.149
4.152 (Pembinaan
TTU/TP2M,
pembinaan kesehatan
dan lingkungan
sekolah, inspeksi
sanitasi, kunjungan
rumah pasien klinik
sanitasi)
4.156 4.157 Kegiatan
3
Penunjang
4.158 (Kegiatan
posyandu, poskeskel dan pustu, posyandu
lansia, home care)
dan nakes
lain.
4.153 Plk.
Peningkatan
PHBS di sekolah, tempat
sanitarian ,
umum, dan tempat kerja.
Promkes,
Meningkatkan
dan nakes
kesehatan lingkungan (baik
lain.
tempaat umum, pengolahan
makanan, dan lainnya)
4.154 Masyakat
umum, sekolah,
institusi kerja
formal & non
formal, tempat
pengolahan
makanan, tempat
umum..
4.160 Petugas
poskeskel, pustu,
dan kader
posyandu dan
masyarakat
4.148
Meni
ngkatnya kualitas
kesehatan
Lingkungan
4.155
4.161 Meningkatn
ya peran kader
kesehatan,
posyandu,
poskeskel, dan
pustu
4.163
4.162 Meningkatka
n status
kesehatan
masyarakat
49
Menjamin
ketersediaan perbekalan
farmasi
4.166 (suplay
perbekalan farmasi)
4.167 plk.
farmasi, dan
nakes lain
4.168 gudang
farmasi
puskesmas
4.169 Tersedianya
perbe-
4.171
4.170 kalan
farmasi.
4.181 Siswa
Sekolah
Melakukan
penyuluhan kesehatan di
sekolah
4.177
4.178
Melaksanakan
pemeriksaan kesehatan
siswa baru
4.179
Meni
4.184
ngkatnya
pelayanan
kesehatan di
sekolah
-
Berta
mbahnya
pengetahuan
kesehatan siswa
sekolah
Diket
ahuinya status
kesehatan siswa
baru
4.182
4.183
4.187
4.188
4.189
4.190
4.191
4.194 - Menyediakan
manajemen
4.202 TU,
pegawai
puskesmas
4.203 Pemegang
program
kesehatan dan
4.204 Tersedianya
4.210
50
4.205
manajemen
lokmin, pelaporan)
4.195
lainnya.
nakes lain.
program
4.196 - Meningkatkan
kerjasama lintas
4.206 Meningkatnya
4.197
4.207 kerjasama
lintas
Program
4.198 - Menyampaikan
laporan
4.199
ke
4.208
kegiatan Puskesmas
4.209
4.213
4.214
4.215
4.216
4.217
51
program
4.218
4.219
4.220
4.221 V. P E N U T U P
4.222
4.223 Demikianlah Perencanaan Tingkat Puskesmas Rawat Inap Kota Karang untuk tahun 2016. Dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan
program-program yang akan dilaksanakan di Puskesmas sehingga pencapaian program dan sasaran sesuai dengan yang diharapkan.
4.224 Keberhasilan program Puskesmas merupakan keberhasilan dari peran serta masyarakat dengan pendamping tenaga kesehatan dengan
peran serta aktif dari lintas sektoral dan lintas program, untuk itu diharapkan selalu partisipasinya.
4.225
4.226
4.227
4.228
4.229
4.230
52
4.231
4.232
4.233
4.234
4.235
4.236
4.237
53