MAKROSOMIA
IDENTITAS
Nama lengkap
Tempat dan tanggal lahir
10 Januari 2016
Jenis Kelamin
Umur
Masuk RS tanggal
2016
: By. Ny. T
: Ponorogo,
: Laki-laki
: 1 Hari
: 10 Januari
Nama Ayah
Pekerjaan Ayah
Umur
Pendidikan Ayah
Alamat
Bangunsari Ponorogo
: Tn. R
: PNS
: 36 tahun
: S1
: Jl. Moh.Thamrin,
Nama Ibu
Pekerjaan Ibu
Umur
Pendidikan Ibu
Alamat
Bangunsari Ponorogo
: Ny. T
: Swasta
: 28 Tahun
: SMA
: Jl. Moh.Thamrin,
HMRS
HARI PEMERIKSAAN
GENOGRAM
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
Anamnesis sistem :
Cerebrospinal
: demam, kejang (-).
Kardiovaskuler
: sianosis (-).
Respiratorius
: batuk (-), sesak (-), retraksi dinding dada (-).
Gastrointestinal
: perdarahan lambung (-), kembung (-) BAB
(+), darah (-),
Urogenital
: BAK (-), anus (+)
Muskuloskeletal
: eutrofi, kelainan bentuk (-)
Integumentum
: ikterik (-), sianosis (-), anemis (-)
Kesan : sistem cerebrospinal, kardiovaskuler, muskuloskeletal
respiratorius dan integumentum tampak normal.
KESAN UMUM
KU
: Baik, gerak aktif, tangis kuat.
Nadi
: 146 x/menit
Pernapasan : 54 x/menit
Suhu
: 37,10C
Saturasi
: 97%
Status Gizi
BB/U
: 5 kg/ 1 hari
Kesan : status gizi lebih, gerakan aktif, tangis kuat, pernafasan
normal, suhu badan sedikit meningkat.
Kulit
: sianosis (-), ikterik (-), anemis
(-)
Kel.limfe
: pembesaran kelenjar getah
bening (-)
Otot
: eutrofi (+), kelainan bentuk (-)
Tulang
: Tidak ada deformitas tulang
Sendi
: Gerakan bebas (+)
Kesan : tidak terdapat gangguan pada kulit dan
otot.
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala
: normocephal, rambut warna hitam, lurus. Ubun-ubun
belum menutup, datar dan tidak menonjol, CC (-), CH (-)
Wajah
: dalam batas normal.
Mata
: dalam batas normal.
Hidung
: tidak ada sekret, tidak terdapat nafas cuping hidung.
Telinga
: Kartilago (+)
Mulut
: mukosa mulut basah (+), lidah kotor (-), perdarahan
gusi (-)
Gigi
: belum tumbuh.
Kesan : tidak terdapat kelainan
Leher
: pembesaran kelenjar getah
bening (-), teraba massa abnormal (-), simetris (+)
Thorak
: simetris, retraksi (-),
ketinggalan gerak (-), papil mammae (+) areola timbul,
benjolan 3-4mm.
Jantung
Inspeksi
: ictus cordis tampak (-)
Palpasi
: ictus cordis kuat angkat (-)
Perkusi
: batas jantung dalam batas normal
Auskultasi
: BJ I-II intensitas reguler, bising (-)
Paru-paru
DEPAN
INSPEKSI
Kanan
Simetris (+),
Kiri
Simetris (+),
retraksi (-)
Retraksi (-)
Sama
Sama
PERKUSI
Sonor
Sonor
AUSKULTASI
(-),rhonki (-)
(-),rhonki (-)
PALPASI
Abdomen :
Inspeksi
: simetris, sejajar dengan dinding
dada, distended (-)
Auskultasi
: peristaltik ().
Perkusi
: timpani (+), meteorismus (-)
Palpasi
: turgor kulit baik
Hepar
: tidak teraba membesar
Lien
: tidak teraba membesar
Anogenital
: anus (+) dalam batas normal.
Integumentum : kulit keriput pecah-pecah (-), lemak
sub kutan tipis (-) sianosis (-)
Ekstremitas
: akral dingin (-), oedem (-), ikterik (-).
Status Neurologi
Tungkai
Lengan
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Gerakan
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Tonus
Normal
Normal
Normal
Normal
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Klonus
(-)
(-)
(-)
(-)
Reflek fisiologis
: Reflek hisap (+), r. morro
(+), genggam (+)
Refleks patologis
: Babinski (-), chaddock (-)
Meningeal Sign
: Kaku kuduk (-), Brudzinski
I (-), Brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas
: Dalam batas normal
Kesan : status neurologi dalam batas normal
No
Parameter
Jumlah
Satuan
Nilai Rujukan
1.
WBC
13,6 x 10^3/UL
uL
10-20,0 x 10^3
2.
HGB
16,7 g/dl
g/dl
17,0-20,0
3.
PLT
164 x 10^3/UL
g/dl
100-300
RENCANA PENGELOLAAN
SOAP
11 Januari 2016
S : tangis kuat,gerak aktif,
sesak (-), sianosis (-), ikterik
(-), kembung(-), BAB/BAK (-/+).
K/L : CH (-), CC (-), SI (-/-), CA
(-/-), PKGB (-/-)
PULMO :
I : retraksi (-)
P: fremitus (N)
P: sonor
A: SDV (+/+) lemah,
Rhonki (-) wheezing (-)
COR :
I : IC tidak tampak
P: IC tidak kuat angkat
P: redup
A: BJ I,II reg, bising (-)
ABDOMEN :
I : sejajar dinding dada
A: peristaltik ()
P: timpani
P: NT (-), hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
EKSTREMITAS : Akral
hangat
VITAL SIGN
U : 1 hari.
BB : 5000 gr.
N: 146 x/menit.
S: 37,1C.
R: 64x/menit.
SpO2: 97%
(13:20)
S: 38,5C
GDA: 69mg/dl
TERAPI
Infus D5%- NS
Inj Amoxicillin 3x100mg
Inj antrain 3x50mg
Inj Neo K 1x1 mg
ASI
SOAP
12 Januari 2016
S : tangis kuat (+), gerak aktif
(+), sesak (-), kejang (-),
sianosis (-), ikterik (-), kembung
(-), BAB/BAK (+/+).
K/L : CH (-), CS (-), SI (-/-), CA
(-/-), PKGB (-/-)
PULMO :
I : retraksi (-)
P: fremitus (N)
P: sonor
A: SDV (+/+)
Ronki (-) wheezing (-)
COR :
I : IC tidak tampak
P: IC tidak kuat angkat
P: redup
A: BJ I,II reg, bising (-)
ABDOMEN :
I : darm contour (-)
A: peristaltik ()
P: timpani
P: NT (-), hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
EKSTREMITAS :
Akral hangat (-)
Edema (-)
VITAL SIGN
U : 2 hari.
BB: 5000 gr.
N: 92 x/menit.
S: 36,8C.
R: 35 x/menit.
SpO2: 96%
GDA:111mg/dl
TERAPI
Infus: D5%- NS
Inj Amoxicillin 3x100mg
Neo K 1x1 mg
ASI
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
Pemeriksaan diagnostik
Pemantauan glukosa darah, kimia darah, analisa
gas darah
Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht)
Patofisiologi
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pemantauan glukosa darah
(Pada saat datang atau umur 3 jam, kemudian tiap 6 jam sampai 24
jam atau bila kadar glukosa 45 gr% dua kali berturut-turut.
Pemantauan elektrolit
Pemberian glukosa parenteral sesuai indikasi
Bolus glukosa parenteral sesuai indikasi
Hidrokortison 5 mg/kg/hari IM dalam dua dosis bila pemberian
glukosa parenteral tidak efektif.
KEBUTUHAN NUTRISI
NUTRISI PARENTERAL
Bayi makrosomia
menggunakan D10%
NUTRISI ENTERAL
KEADAAN UMUM
Pada neonatus dengan makrosomia, keadaannya lemah
dan hanya merintih. Keadaan akan membaik bila
menunjukkan gerakan yang aktif dan menangis keras.
Kesadaran neonatus dapat dilihat dari responnya
terhadap rangsangan. Adanya BB yang stabil, panjang
badan sesuai dengan usianya tidak ada pembesaran
lingkar kepala dapat menunjukkan kondisi neonatus yang
baik.
Pencegahan
1. Melakukan pemeriksaan kehamilan yang teratur sehingga kenaikan berat
badan janin saat masih dalam kandungan dapat dikontrol dengan baik.
2. Melakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah.
3. Konsultasikan pola makan dan asupan gizi semasa hamil dengan dokter.
4. Sesuaikan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan antara 8-12 kg.
5. Lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein (ikan,
susu, daging, tahu, tempe) vitamin dan mineral (sayur dan buah buahan).
6. Kurangi makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat seperti
nasi, gula, mie, roti/kue, dll. Melakukan USG secara rutin selama
kehamilan, sehingga dapat memantau penambahan berat badan bayi
selama dalam kandungan dan dapat diambil langkah langkah untuk
mencegah terjadinya bayi besar. (Hendrik, 2009)
PEMBAHASAN
Seorang bayi laki-laki lahir di RS Dr. Harjono ponorogo secara SCTP
atas indikasi bekas sectio caesaria dengan berat 5000 kg. Ibu
melahirkan pada usia kehamilan 40 minggu, ketuban jernih dan bayi
lahir lengkap. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bayi tampak besar,
pipi tampak menggembung, kulit kemerahan dan tidak tampak ikterik.
Ini merupakan ciri-ciri bayi makrosomia dimana pada bayi makrosomia
ditemukan berat bayi lebih besar dari masa kehamilan yaitu lebih dari
4000 gram.
Keadaan umum bayi baik, bayi menangis kuat, dan gerakan bayi
aktif, Nadi 146 x/menit, Pernapasan 54 x/menit, Suhu 37,10C,
Saturasi oksigen 97%. Pada tanggal 11 Januari 2016, suhu bayi
meningkat hingga 38,50C.