Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Metode Konstruksi Sistem Top Down dan Bottom Up
sebagai tugas Mata Kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir.
Yuslan Irianie, MT dan Ibu Eliatun, MT sebagai dosen pembimbing pada mata
kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi, juga kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Penulis juga menyadari akan adanya keterbatasan pengetahuan yang
penulis miliki, namun penulis juga berusaha menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata dengan segala kekurangan dan kerendahan hati penulis
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................... 1
1
3
3
3
4
ISI.................................................................................................... 5
2.1 ..........................................................................................................Peng
antar.................................................................................................. 5
2.2 ..........................................................................................................Meto
de Pelaksanaan Konstruksi Sistem Bottom Up
(Konvensional)................................................................................. 6
2.3 ..........................................................................................................Meto
de Pelaksanaan Konstruksi Sistem Top Down................................. 8
2.4 ..........................................................................................................Kele
bihan dan Kekurangan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Sistem Bottom Up dan Sistem Top Down........................................ 13
BAB III PENUTUP....................................................................................... 15
3.1 ..........................................................................................................Kesi
mpulan.............................................................................................. 15
3.2 ..........................................................................................................Saran
..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Metode konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam proyek
konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan
waktu. Aspek teknologi, sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi.
Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis,
cepat, dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada
suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu
sebagaimana ditetapkan akan dapat tercapai.
Dalam
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi,
adakalanya
juga
dengan
perkembangan
kemajuan
teknologi
dimana
1.2
Rumusan masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan sistem bottom up dan sistem top down?
2. Bagaimana metode pelaksanaan konstruksi sistem bottom up
(konvensional)?
3. Bagaimana metode pelaksanaan konstruksi sistem top down?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode pelaksanaan
konstruksi sistem bottom up dan sistem top down?
1.3
Batasan masalah
Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin dapat dibahasnya
secara keseluruhan, karena mengingat kemampuan yang dimiliki sangat
terbatas. Maka perlu diberikan batasan-batasan masalah untuk makalah ini.
Oleh karena itu, kami memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Gambaran umum sistem bottom up dan sistem top down pada
pelaksanaan konstruksi.
2. Tahapan pelaksanaan metode
konstruksi
sistem
bottom
up
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Mengetahui yang dimaksud dengan sistem bottom up dan sistem top
down pada pelaksanaan konstruksi.
b. Menjelaskan tahapan pelaksanaan metode konstruksi sistem bottom
up (konvensional) dan top down pada pembuatan basement
bangunan gedung.
c. Mengetahui kelebihan dan kekurangan secara umum metode
pelaksanaan konstruksi sistem bottom up dan sistem top down.
1.5
Metode Penulisan
BAB II
ISI
2.1 Pengantar
Pelaksanaan struktur basement saat ini ada dua cara, yaitu:
a
Sistem Bottom Up
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh
pekerjaan galian selesai mencapai galian elevasi rencana (sistem
konvensional). Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu
sehingga menjadi Raft foundation dengan metode papan catur,
kemudian basement diselesaikan dari bawah keatas, dengan
menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor ditempat (cast
in place). Pada sistem ini galian tanah dapat berupa open cut, sering
tidak menggunakan dewatering cut off, tetapi menggunakan
dewatering sistem predrainage dan struktur dinding penahan tanahnya
menggunakan steel sheet pile yang bisa sementara maupun permanen
dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever. Dalam
hal ini pekerjaan dewatering akan diberhentikan, harus dihitung lebih
dahulu apakah struktur basement yang telah selesai dibangun mampu
menahan tekanan ke atas dari air tanah yang ada, agar terjadi
deformasi dari bangunan yang dapat menyebabkan keretakan struktur.
off dewatering.
2.2 Metode Pelaksanaan Konstruksi Sistem Bottom Up (Konvensional)
Secara
garis
besar
kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan
pada
sehingga
pengalaman
dan
contoh
cukup
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan pada bab II, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Bottom Up merupakan metode pelakasaan konstruksi
pembuatan struktur basement yang dilaksanakan setelah seluruh
pekerjaan galian selesai mencapai galian elevasi rencana (sistem
konvensional). Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu
sehingga menjadi Raft foundation dengan metode papan catur,
kemudian basement diselesaikan dari bawah keatas, dengan
menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor ditempat
(cast in place).
2. Sistem Top Down merupakan metode pelakasaan konstruksi
pembuatan struktur basement yang dilaksanakan bersamaan dengan
pekerjaan galian basement, urutan penyelesaian balok dan pelat
lantainya dimulai dimulai dari atas kebawah, dan selama proses
pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut didukung oleh tiang
baja yang disebut King Post (yang dipasang bersamaan dengan
bored pile). Sedangkan dinding basement dicor lebih dulu dengan
sistem diaphragm wall, dan sekaligus diaphragm wall berfungsi
sebagai cut off dewatering.
3.2 Saran
Dari kedua metode pelaksanaan konstruksi untuk pembuatan struktur
basement yaitu metode bottom up dan top down, masing-masing metode
memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Khusus untuk metode
top down yang dapat dikatakan sebagai metode baru, memang masih perlu
banyak
dilakukan
penelitian
lebih
mendalam
lagi
tentang
DAFTAR PUSTAKA
http://agunghartoyo.wordpress.com/2010/02/05/metode-konstruksi-gedung/.
Diakses pada tanggal : 15 November 2013 Pukul 15.35 WITA.