Case Besar Kejang Demam
Case Besar Kejang Demam
Pembimbing
Disusun oleh :
Gladys Irma Hartono - 11 2014 284
KEPANITERAN KLINIK
ILMU KESEHATAN ANAK
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RS MARDI RAHAYU KUDUS
PERIODE 29 FEBRUARI 2016 7 MEI 2016
Tanda Tangan
NIM : 11-2014-284
Dokter Pembimbing : dr. Josef Setia Budi, Sp.A
I. IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : An. RRA
Tanggal lahir : 27 Desember 2014
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Payaman RT 02 RW 07,
Mejobo, Kudus
Tanggal masuk RS : 6 Maret 2016
Ibu : Ny. S
Usia : 23 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
1. ANAMNESIS
Tanggal dikasuskan
: 6 Maret 2016
obat penurun panas dan anti muntah. Panas turun tak lama setelah pemberian obat namun
naik kembali beberapa jam setelahnya. Keesokannya anak masih panas tinggi. Anak menjadi
gelisah, merintih dan tidak mau minum. Sekitar pukul 06.00, anak kejang. Mata anak
mendelik, kedua kaki dan tangan kelojotan. Bibir anak tampak biru. Kejang terjadi selama
kurang lebih 5 menit dan berhenti sendiri. Setelah kejang anak sadar dan menangis. Suhu
sebelum kejang tidak sempat diukur. Kemudian ibu membawa anak ke IGD Rumah Sakit
Mardi Rahayu. Keluhan diare pada anak disangkal. Adanya keluar cairan dari telinga
disangkal. Nafsu makannya berkurang, anak hanya makan 2 sendok setiap kali makan.
Sekarang anak masih panas naik turun, batuk pilek, nafsu makan berkurang, tidak
sampai 1 sendok makan per kalinya, dan menurut orang tuanya kemauan untuk minum juga
berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Anak belum pernah dirawat inap di rumah sakit sebelumnya. Tidak ada riwayat
kejang sebelumnya, asma, alergi maupun batuk berulang.
Riwayat Penyakit Keluarga
Anak tinggal bersama kedua orang tua dan kakak laki-lakinya. Menurut keterangan
ibu, di rumah tidak ada yang sedang panas tinggi maupun batuk pilek. Riwayat kejang pada
keluarga pasien tidak ada.
Silsilah Keluarga (Family tree)
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: 4 bulan
Tengkurap
: 4 bulan
Duduk
: 6 bulan
Gigi keluar
: 8 bulan
Merangkak
: 9 bulan
Berdiri
: 12 bulan
Bicara
BCG
DPT
Polio
Campak
+
-
+
+
-
+
+
-
+
+
-
+
4
Hepatitis B
Kepala
Bentuk dan ukuran
Rambut dan kulit kepala
Mata
Telinga
Hidung
Bibir
Mulut :
Lidah
Tonsil
Faring
Leher
Trakea lurus di tengah, KGB tidak teraba membesar
Thorax
Inspeksi
: tampak simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, retraksi sela iga (-).
Pulsasi ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi
:sela iga normal, tidak melebar maupun mengecil, tidak teraba massa, teraba
ictus cordis pada 1 cm sebelah medial linea midklavikula sinistra ICS V.
Perkusi
Paru-paru : Sonor di seluruh lapang paru, batas paru hati normal.
Jantung
: Perkusi pekak
Auskultasi
Paru-paru : Suara nafas vesikuler, wheezing -/-, ronkhi basah halus +/+
Jantung
Abdomen
Inspeksi
: datar
Palpasi
: supel
Hepar
: tidak teraba
Lien
: tidak teraba
Perkusi
: timpani
Auskultasi
Genitalia
Anus
Kulit
: labia mayor, labia minor, vulva tidak tampak kelainan, lesi (-)
: perianal rash (-)
: tidak ikterik, akral hangat, turgor kulit baik
: < 2s
Kekuatan:
Edema:
+5
+5
+5
+5
-
Sensori:
Cyanosis:
Pemeriksaan Neurologis
Refleks Fisiologis
: (+)
Refleks Patologis
Rangsang Meningeal
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil laboratorium tanggal 14 Maret 2016 pukul 19.25
Parameter
Hasil
Satuan
Pemeriksaan
Nilai Rujukan
Hemoglobin
13,1
g/dl
10,8-12,8
Leukosit
20,27
ribu/l
6-17
Eosinofil
0,40
1-3
Basofil
0,40
0-1
Neutrofil
82,30
50-70
Limfosit
10,00
25-40
Monosit
4,70
2-8
Luc%
2,10
1-4
MCV
74
fL
73-101
MCH
25
Pg
23-31
MCHC
34
g/dL
26-34
Hematokrit
38,90
33-39
Trombosit
235
ribu/l
229-553
Eritrosit
5,3
juta/l
3,60-5,20
RDW
11,9
11,5-14,5
PDW
38,3
fL
10-18 (Sysmex)
25-65 (Advia)
MPV
6,9
fL
6,8-10
DIFF COUNT
RESUME
7
Dua hari SMRS, anak batuk berdahak disertai hidung tersumbat. Nafas anak berbunyi.
Anak juga muntah terutama setelah batuk. Pada hari itu, anak muntah sebanyak 2 kali.
Muntahan berupa air dan lendir berwarna kekuningan. Anak juga panas tapi tidak terlalu
tinggi. Satu hari SMRS, anak panas tinggi sejak pagi. Panas tinggi terus-menerus. Panas
turun tak lama setelah pemberian obat, namun naik kembali beberapa jam setelahnya. Anak
juga masih pilek dan batuk berdahak tetapi anak sudah tidak muntah lagi. Keesokannya anak
masih panas tinggi. Anak menjadi gelisah, merintih dan tidak mau minum. Sekitar pukul
13.30, anak kejang. Mata anak berkedip-kedip, kaki kanan dan kiri menjadi kaku. Bibir anak
tampak biru. Kejang terjadi selama kurang lebih 5 menit. Setelah kejang anak merintih dan
masih menyaut saat dipanggil. Kemudian ibu membawa anak ke IGD Rumah Sakit Mardi
Rahayu. Di tengah perjalanan sekitar pukul 14.30, anak kembali kejang. Keluhan diare dan
sesak nafas disangkal. Sekarang anak masih panas naik turun, batuk pilek, nafsu makan
berkurang, tidak sampai 1 sendok makan per kalinya.
Anak tampak kurang aktif. Frekuensi nadi 117x/menit, frekuensi nafas 28 kali/menit
dan suhu tubuh 37,90C. Pada pemeriksaan auskultasi paru, ditemukan ronkhi basah halus (+/
+).
Pada pemeriksaan penunjang, ditemukan hemoglobin 13,1 g/dL, leukosit 20,27 x
103/uL, eosinofil 0,40%, neutrofil 82,30%, eritrosit 5,3 x 106/uL.
DIAGNOSIS BANDING
1. Kejang demam kompleks
2. Epilepsi yang diprovokasi oleh demam
3. Meningoensefalitis
4. Bronkitis
DIAGNOSIS KERJA
1. Kejang demam kompleks
2. Bronkitis
3. Gizi baik
ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
- EEG (elektroensefalografi)
- CT Scan atau MRI kepala
- Lumbal pungsi
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
1. Tirah baring
2. Monitoring keadaan klinis dan kemungkinan kejang berulang
8
Medika mentosa
- IVFD KaEN 3A 15 tpm
Kebutuhan basal = 10x100cc/hari = 1000cc/hari
(1000 cc x 15 tetes) : (24jam x 60 menit) = 9,7 ~ 10 tetes per menit
- Injeksi Paracetamol 6 x 100mg
- Injeksi Ceftazidime 3 x 1/3 gram
- Injeksi Dexamethasone 2 x gram
- Lasal expectorant 3 x 1 cth
- Nebulizer: Ventolin 1, Fulmicort 1, Bisolvon 5 tetes
- Valium IV 5mg (jika kejang)
EDUKASI
Menjelaskan kepada keluarga mengenai gambaran penyakit yang diderita dan perjalanan
penyakit ini serta kemungkinan kejang kembali
Memberitahukan cara penanganan kejang:
Tetap tenang dan tidak panik
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring, bersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit,
PROGNOSIS
- Ad vitam
- Ad functionam
- Ad sanationam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal 16 Maret 2016 pukul 13.00
S : Orang tua mengatakan anaknya masih panas naik turun. Anak juga masih batuk berdahak
dan pilek. Kejang berulang tidak ada. Anak masih malas makan dan minum . Anak terlihat
lemas.
O:
Abdomen : BU (+) ,
Extremitas (lengan & tungkai): normotonus, CRT<2s
A : Kejang demam kompleks dengan perbaikan
Bronkhitis
Gizi baik
P : - IVFD KaEN 3A 15 tpm
- Injeksi Ceftazidime 3 x 1/3 gram
- Injeksi Paracetamol 6 x 100 mg
- Injeksi Dexamethasone 2 x amp
- Lasal expectorant 3 x 1 cth
- Stesolid IV 5mg (jika kejang)
: 122x/menit
RR
: 28x/menit
Suhu : 36,7oC
Mata : CA -/- , SI -/Telinga
Hidung
Cor
Paru-paru
Abdomen
: BU (+)
: 132x/menit
RR
: 30x/menit
Suhu : 36,5 oC
Mata : CA -/- , SI -/Telinga
Hidung
Cor
Paru-paru
Abdomen
: BU (+)
11