Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hiperemesis gravidarum merupakan kejadian mual dan muntah
yang
berlebihan
sehingga
mengganggu
aktivitas
ibu
hamil.
450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika
5%,
dan
abortus
5%.
16
mei 2014).
Dari profil dinas kesehatan provinsi Sulawesi selatan (Sulsel)
angka kematian ibu (AKI) tahun 2012 yaitu sebesar 160 orang atau
110,26 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu hamil 45
orang (28,1%), kematian ibu bersalinan 60 orang (40%), kematian ibu
nifas 55 orang (30%). Adapun kematian ibu menurut umur yaitu < 20
tahun sebanyak 12 orang, umur 20-34 tahun sebanyak 102 orang, dan
35 tahun sebanyak 46 orang.
Data yang di peroleh di BPS Hasibah Abubakar Maros dari
januari sampai desember tahun 2012 terdapat 703 orang ibu hamil
dan
diantaranya
terdapat
10
orang
mengalami
Hiperemesis
dapat
di
lihat
jumlah
Hiperemesis
meliputi
pengkajian,
maupun
potensial
merumuskan
melaksanakan
diagonasi\masalah
tindakan
segera
aktual
atau
kolaborasi,
dan
lingkunganya.
d. Studi dokumentar
Studi dokumentar
dilakukan
dengan
memplajari
status
yang
menangani
mengadakan
diskusi
lansung
dengan
klien
tersebut
dengan
penulisan
serta
dosen
dan
penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menyusun dan menulis dalam
bab sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
ABAB II
TINJAUAN PUSTAKA
persalinan
(TTP),
yang
dihitung
dengan
10
11
12
akhir
kehamilan
kadar
hormone
relaksasi
13
mengalami
edematus,
hypertropy,
lebih
sensitif
dan
tegang
akibat
hormon
14
seluruh
areola
mammae
karena
hiperpigmentasi.
Pada
desidua
dan
mencegah
pelepasan
serta
15
16
17
kekecewaan,
penolakan,
kecemasan
dan
18
19
20
komplikasi
susunan
saraf
pusat
(ensefalopati
21
1)
sebagai
ibu
dapat
22
keengganan
menjadi
hamil
atau
sebagai
pelarian
kemih
turun.
Selain
itu
juga
dapat
menyebabkan
23
dengan
24
karbohidrat
merupakan
faktor
dengan
isolasi
saja
gejala-gejala
akan
25
2) Terapi psikologik
a) Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat
disebutkan
b) Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan
c) Kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan
konflik
3) Cairan parenteral
a) Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5 % dalam cairan fisiologis (2-3 liter/hari)
b) Dapat ditambah kalium, dan vitamin (vitamin B kompleks,
vitamin C)
c) Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino
secara intravena
d) Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan
umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat
laun makanan yang tidak cair. (Ai Yeyeh, 2013:123).
D. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan
1. Pengertian manajemen Asuhan kebidanan
Manajemen kebidanan adalah metode/alur yang digunakan oleh
bidan dalam menentukan, melakukan dan mencari langkah
langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk
melakukan
pelayanan
dan
menyelamatkan
pasiennya
dari
26
1) Anamnesa/wawancara
Anamnesa/wawancara ini dilakukan untuk mengetahui
a) Biodata pasien
b) Keluhan pasien
c) Riwayat pernikahan, obstetric (kehamilan, persalinan,
nifas yang lalu), keluarga dan medis, pola kebiasaan
sehari-hari dan keadaan psikososial.
2) Pemeriksaan
a) Pemeriksaan fisik dari kepala sampai ke kaki yang
dilakukan
dengan
pemeriksaan
inspeksi,
palpasi,
27
pencegahan
sambil
mengamati
klien
bidan
di
28
29
Ekspresi
keluahannya
pasien
dicatat
mengenai
sebagai
kekhawatiran
kutipan
langsung
dan
atau
penunjang).
Pemeriksaan
dengan
inspeksi,
30
31
BAB III
STUDI KASUS
Pada bab ini akan diuraikan mengenai asuhan kebidanan pada Ny. A
gestasi 14-16minggu dengan Hyperemesis Gravidarum tingkat I di BPS
Hasibah Abubakar Maros dengan menggunakan proses manajemen
kebidanan meliputi pengkajian dan analisa data dasar, mengidentifikasi
diagnose/masalah actual dan potensial, mengidentifikasi tindakan segera dan
kolaborasi, rencana asuhan kebidanan, melakukan asuhan kebidanan dan
evaluasi asuhan kebidanan.
A. Identifikasi data dasar
1. Identitas istri dan suami
a. Nama
: NyA / TnA
b. Umur
: 29 tahun / 31 tahun
c. Pendidikan
: SMA / DIII
d. Pekerjaan
: IRT / w. swasta
e. Agama
: islam / islam
f. Suku
: bugis / bugis
g. Golongan darah : B
h. Alamat
: Barangdasi
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. HPHT : 02 februari 2014, TP : 09 November 2014
b. Belum terasa adanya pergerakan janin
c. Ibu mual muntah yang berlebihan sampai mengganggu aktivitas.
d. Ibu tidak pernah menggunakan obat-obatan termasuk jamujamuan.
e. Untuk BAK dan BAB tidak mengalami gangguan
32
33
5) Minum
ibu memuntahkan
lemah,
konjungtiva
merah
muda,
sclera
tidak
34
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri tekan,
tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid.
h. Dada
Payudara simetris kiri dan kanan ,puting susu terbentuk dan
menonjol, tidak ada massa pada payudara, tidak ada nyeri
tekan
i. Abdomen
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan TFU 2 jari atas
sympisis, tidak ada bekas operasi, tampak stria albican,
Leopold I TFU 2 jari diatas simpisis, belum teraba bagianbagian janin.
j. Ekstremitas bawah
Tidak ada varises, tidak oedema, refleks patella positif (+)
k. Pemeriksaan Laboratorium : 9 mei 2014, pukul 10.00 wita
1) Darah
: Hb 11gr%
2) Urine
: Albumin (-) dan reduksi (-).
3) Planotest
: Positif
B. Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
GIII PII A0, gestasi 14-16 minggu , hyperemesis gravidarum Tingkat I
dengan masalah keterbatasan aktivitas.
1. GI P0 A0
35
DS
DO
36
Gravidarum
Tingkat I
DS : Mual dan muntah setiap mengkonsumsi makanan, mengeluh
nyeri ulu hati, tidak ada nafsu makan.
DO : Ibu tampak lemah, berat badan menurun 6 kg,mata cekung dan
turgor kulit berkurang.
Analisis dan Interpretasi Data :
1) Mual dan muntah dialami oleh kurang lebih 70 % wanita hamil
puncaknya pada usia kehamilan 6-14 minggu kemungkinan
akibat peninggian hormon HCG.
2) Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah,
tidak mau makan, berat badan turun, nyeri epigasrtum, nadi
meningkat 100x/i, tensi menurun, turgor kulit turun, lidah kering
dan mata cekung. Keadaan ini disebut gejala pada hyperemesis
tingkat I . (Sarwono, 2010).
4. Masalah
aktivitas
keterbatasan
37
a.
b.
c.
d.
38
Rencana tindakan :
1. Ciptakan suasana akrab dan bersahabat dengan
Rasional:
dengan
diperhatikan,
hal
ibu,
ini
membuat
membantu
ibu
merasa
dalam
proses
penyembuhan.
2. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga.
Rasional: Penyampaian dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan
hari itu kepada ibu sangat penting agar ibu dapat
mengetahui keadaan kehamilannya (kondisi ibu dan janin).
3. Anjurkan makan dan minum sedikit demi sedikit
tapi sering misalnya kue kering dan teh manis.
Rasional : Pemberian makan sedikit demi sedikit dapat merangsang
nafsu makan dan mencegah kontraksi asam lambung
yang berlebihan yang dapat merangsang terjadinya mual
dan muntah dan sedangkan pemberian minum untuk
mengganti out put cairan, melembabkan bibir, mulut dan
tenggorokan agar tidak kering.
4. Anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang
berminyak, berlemak, dan pedas
Rasional : Makanan yang berminyak, berlemak, pedas dapat me
ningkatkan rasa mual.
39
karbohidrat
gangguan
pada
yang
lambung
cukup
dapat
mengurangi
yang
kosong
sedangkan
40
f. Suku
: bugis / bugis
g. Golongan darah
:B
h. Alamat
: Barangdasi
2. S ( Subjektif )
Kehamil ketiga dan tidak pernah keguguran, HPHT : 02 februari 2014,
gestasi 14-16 minggu, mual dan muntah setiap kali mengkomsumsi
makanan, tidak ada nafsu makan sehingga merasa lemah, nyeri pada
epigastrum.
3. O ( Osbjektif )
a. Keadaan
umum
lemah,
kesadaran
composmentis
b. TB 160 cm, BB sekarang 52 kg, LiLA : 23
cm
c. TTV : TD : 90/70 mmHg, N : 86 x/i, P : 22
x/i, S : 36,50C
d. Konjungtiva merah muda, lidah tampak
bersih,
caries
tidak
ada,
pembesaran
albumin
41
5. P ( Penatalaksanaan )
Tanggal 20 mei 2014, pukul 10.30 wita
Jam 10.30 : Menciptakan suasana akrab dan bersahabat dengan ibu,
serta berikan dukungan dan bimbingan, ibu senang
dengan dukungan yang diberikan
Jam 10.35 : Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan asuhan
yang diberikan, ibu memahami
Jam 10.37 : Menganjurkan ibu makan dan minum sedikit demi sedikit
tapi sering, misalnya kue kering dan teh manis, ibu
bersedia
Menganjurkan ibu untuk makan biskuit dan roti sebelum
bangun dari tempat tidur,ibu mengerti
Menghindari makanan yang berlemak, berminyak, dan
pedas, ibu mengerti
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi air 8-9 gelas per
hari, ibu mau melakukannya.
Jam 10.40
42
Jam 10.45
Jam 10.48
43
.
.
.
3.
4.
1. (S) Subjektif
Ibu masih mual dan tidak muntah
Ibu sudah merasa baikkan
Nyeri epigastrium mulai berkuran
2. (O) Objektif
a. Kesadaran komposmentis:
b. TTV TD : 90/70 mmHg, N : 82 x/I, S : 36 C, P: 20x/i
c. Wacah tampak ceriah
(A) Analisa
Ibu hamil dengan riwayat hiperemesis gravidarum tingkat I
(P) Penatalaksanaan
Jam 09.45 : Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang
muntah merupakan gejala yang normal pada kehamilan
muda dan akan hilang setelah 4 bulan. Ibu mengerti
penjelasan yang telah diberikan
Jam 09.48 : Menganjurkan ibu di pagi hari sewaktu bangun tidur
jangan langsung bangun cobalah duduk dahulu dan
baru perlahan berdiri bangun, bila merasa mual bangun
tidur pagi makanlah snak atau biskuit sebelum mencoba
untuk berdiri. Ibu mengerti dan akan melaksanakan.
Jam 09.50 : Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang
berminyak, berlemak, dan pedas seperti makanan yang
44
menganjurkan
ibu
untuk
sering
memeriksakan
BAB IV
PEMBAHASAN
45
pengkajian
dimulai
dari
pengumpulan
data
berupa
46
47
48
yaitu berupa anjuran makan dalam porsi kecil tapi sering, makan roti
kering atau biscuit dengan minuman teh manis, terapi obat dan terapi
psikologik, menghindari makanan yang berminyak,pedas, dan berlemak,
istirahat yang cukup, gizi ibu hamil, pemberian obat anti mual muntah dan
vitamin sehingga tidak berlanjut ke keadaan yang lebih berat.
F. Implementasi
Memantau keadaan muntah ibu dan tanda-tanda vital, pantau berat
badan, He tentang perubahan fisiologis, tanda bahaya dalam kehamilan,
istirahat yang cukup, pemberian obat anti muntah, vitamin dan penenang
sehingga tidak berlanjut ke keadaan yang lebih berat.
Rencana tindakan yang sudah dibuat pada Ny.A sudah
dilaksanakan seluruhnya di BPS Hasibah Abubakar Maros dari tanggal
20 Mei 2014 dalam pelaksanaan asuhan kebidanan penulis tidak
menemukan hambatan yang berarti karena adanya kerjasama dan
penerimaan yang baik dari klien dan keluarga serta dukungan, bimbingan
dan arahan dari pembimbing di lahan praktek.
G. Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses Asuhan kebidanan
yaitu penilaian terhadap tingkat keberhasilan asuhan yang diberikan klien
dengan berpedoman pada masalah dan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
49
BAB V
PENUTUP
50
dalam
memberikan
asuhan
kebidanan
pada
kasus
51