Anda di halaman 1dari 7

ANTIBIOTIK ALAMI UNTUK MENGATASI ANEKA PENYAKIT

A. Antibiotik
Antibiotik merupakan segolongan senyawa alami atau sintesis yang memiliki
Kemampuan untuk menekan atau menghentikan proses biokimiawi didalam suatu
organisme, khususnya proses infeksi bakteri. Antibiotik juga yaitu substansi yang mampu
menghambat pertumbuhan serta reproduksi bakteri dang fungi.
Maraknya penyakit infeksi, terutama pada anak membuat sebagian besar orang panik
dan khawatir. Tidak sedikit penderita yang dibawa ke dokter untuk mendapatkan obat.
Parahnya lagi, mereka merasa tenang saat dokter meresepkan antibiotik, meski
penyakitnya disebabkan oleh virus. Satu golongan antibiotik tertentu hanya mampu
membunuh jenis bakteri tertentu. Karena itu, pemberian antibiotik secara irasional dapat
menimbulkan terjadinya mutasi atau munculnya strain bakteri yang kebal terhadap suatu
antibiotik.
1. Jenis dan cara kerja antibiotik
Antibiotik berbeda dengan desinfektan dalam hal cara kerja. Cara desinfektan
membunu bakteri adalah menciptakan lingkungan tidak wajar bagi kehidupan bakteri,
sedangkan cara kerja antibiotik adalah menghentikan proses metabolisme suatu bakteri.
Antibiotik bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif atau merusak
suatu bakteri
Antibiotik bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat
pertumbuhan atau perkembangbiakan suatu bakteri.
Antibiotik dibedakan menjadi lima, sebagai berikut:
Antibiotik penghambat reaksi kimia dinding sel bakteri. Obat antibiotik yang
termasuk kedalam golongan ini antara lain penisilin, sefalosporin, basitrasin,
vankomisin, ristosetin, dan sikloserin.
Antibiotik penghambat reaksi kimia asam nukleat sel mikroba. Obat antibiotik yang
termasuk kedalam golongan penghambat sintesis asam nukleat sel mikroba adalah
rifampisin dan asam nalidiksat.
Antibiotik penghambat reaksi kimia protein. Obat antibiotik yang termasuk kedalam
golongan penghambat sintesis protein adalah aminoglikosit, makrolit, linkomisin,
tetrasiklin dan kloramfenikol.
Antibiotik penghambat fungsi membran sel. Contoh antibiotik penghambat fungsi
membran sel antara lain ionimycin.
Antibiotik penghambat metabolisme sel mikroba. Conto antibiotik penghambat
metabolisme sel mikroba adalah sulfa atau sulfonamid, trimetophrim, dan asam paminosalisilat.

2. Bahaya penggunaan antibiotik secara irasional

Konsumsi antibiotik harus benar. Antibiotik yang dikonsumsi tidak tepat waktu
dan tidak tepat sasaran dapat menyebabkan kerugian bagi konsumennya. Berikut tiga
kerugian akibat konsumsi antibiotik yang tidak benar.
Infeksi berulang.
Saat antibiotik dikonsumsi tidak tepat waktu, maka semua bakteri penyebab
infeksi tidak terbunuh. Akhirnya, infeksi dapat kembali muncul di tempat yang sama
bahkan muncul di tempat lain.
Bakteri semakin kebal terhadap antibiotik.
Cara paling baik dan mudah membuat bakteri menjadi resisten terhadap
antibiotik adalah memperlakukan mereka secara salah. Artinya, bakteri menjadi
kebal jika tidak tuntas mengonsumsi obat antibiotik.

B. Tanaman obat bersifat antibiotik


Antibiotik tidak hanya sebatas pis atau kapsul yang diberikan dokter atau dibeli di
apotek. Beberapa tanaman herbal di sekitar kita ternyata memiliki efek serupa dengan
obat-obatan antibiotik komersial.
1. Bawang putih (Allium Sativum)
Hippocrates, bapak kedokteran barat, merekomendasikan bawang putih untuk
mengobati infeksi paru, kanker, dan gangguan pencernaan. Bahkan ,Yunani Dioscorides
menyatakan bahwa bawang putih dapat digunakan untuk mengobati gigitan ular,
batukdan lepra.
Senyawa aktif dalam bawang putih segar yang dihancurkan memiliki sifat sebagai
antibakteri. Penelitina di laboratorium mengatakan bahwa ekstrak bawang putih mampu
meningkatkan sel kekebalan tubuh.
2. Meniran (Phylantus Niruri)
Inggris menjuliki meniran dengan stonerbreaker.dari namanya sudah bisa ditebak
bahwa maniran telah digunakan sebagai penghancur batu ginjal.
Secara empiris, meniran tealah digunakan sebagaianti radang, meningkatkan daya
tahan tubuh,mengobati inveksi liver, radang pencernaan di usus besar, dan sebagai
komponen obat diabetes melitus.
Selain itu bukti ilmia tentang manfaat meniran sudahBanyak dipublikasikan.
Khususnya sebagai anti bakteri, Pelarut asam urat, anti-tuberkulosis, terapi hepatitis
kronis,Penyakit kulit, dan mengatasi infeksi saluran pernapasan akut.
Daun meniran yang diekstrak mengunakan methanol memiliki efek anti bakteri
paling tinggi terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtillis, E.coli, dan
Psudomonas aeruginosa. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa meniran
lebih efektif untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh keempat bakteri tersebut.
Senyawa aktif yaang berada dalam tanaman meniran yaitu phylanthin, hypophylanthin,
niranthin, dan nieteralin.
3. Temulawak (curcuma xanthorriza)
Ekstrak rimpang temulawak ternyata mampu membunuh bakteri jahat pada gigi,
yaitu Staphylococcus, Actinomyces viscosus, dan porphromonas ginggvalis. Senyawa

aktif xanthorrizol di dalam temulawak membuat proteinketiga sel bakteri diatas


mengalami denaturasi. Akhinya, sel bakteri mengerut dan mati.
Actinomyces viscosus merupakan bakteri gram positif, anaerobik, berserabut dan
bagian flora normal mulut manusia. Bakteri ini dapat tumbuh di daerah sekitar gigi,
gusi dan tenggorokan manusia yeng sehat. Spesies bakteri dapat menyebabkan infeksi
aktinomikosis granulomatosa dan membentuk abses di mulut (benjolan disekitar gusi
yang berisi nanah), paru-paru, atau saluran pencernaan. Aktinomikosis bisa juga
disebabkan oleh trauma, seperti ekstrasi gigi atau pendarahan gusi. Bahkan infeksi ini
dapat masuk ke saluran pencernaan hingga mencapai usus buntu.
4. Jahe (Zingiber Officinale)
Senyawa penting yang terkandung di dalm jahe antara lain minyak asiri (bisabolen, cineol, phellandren, citral, limonel, linabol geranial, dan zingeberen),
oleoresin, enzim proteolitik, vitamin B6, vitamin C, kalsium, magnesium, fosfor,
kalium, dan asam linoleat. Rasa dan aroma pedas pada jahe disebabkan oleh kandungan
senyawa gingerol dan volatil.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa jahe memiliki khasiat untuk mencegah
penyakit dan membuang racun (profilaksis dan detoksifikasi). Bubuk jahe seberat satu
gram dapat menghilangkan rasa mual termaksuk mual pasca-operasi.
Pada penelitian in vivo menunjukan bahwa senyawa aktif 8-gingerol dan 10gingerol di dalam jahe mampu menghambat perbanyakan bakteri jahat di dalam usus
besar. Senyawa aktif di dalam jahe mampu menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri
jahat, seperti E.coli, proteus sp, Staphylococcus, streptococcus dan salmonella typhii.
5. Mengkudu (morinda citrifolia)
Masyrakat awam telah memanfaatkan ekstrak mengkudu atau air rebusan
mengkudu sebagai obat diabetes, asma, demam, beri-beri, hepatitis dan ganguan
saluran pernafasan. Selain itu, daun pohon mengkudu digunakan untuk mengobati sakit
perut.
kandungan fitokimia dala buah mengkudu yang bersifat sebagai anti bakteri
adalah antrakuinon, acubin, L-asperuloside, dan alizarin. Keempat senyawa tersebut
telah terbukti dapat membunuh beberapa bakteri penyebaba infeksi, seperti
Staphylococcus, pseudomonas, shigella, E.coli dan sallmonela.
6. Babandotan (Ageratum conyzoides)
Penelitian diberbagai negara menyatakan bahwa babandotan yang diekstrak
menggunakan alkohol efektif manghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus,
sallmonela, e-coli, pseudomonas yang tumbuh disaluran pernafasan dan pencernaan
Babandotan banyak digunakan sebagai obat luka, radaang, dan gatal-gatal.
Manfaat babandotan yang telah terbukti secara ilmiah adalah sebagai obat anti
inflamasi. Menurut profesor.MH. Hembing Wijayakusuma, pakar herbal dan ketua
himpunan pengobatan tradisional dan akupuntur indonesia, akar tanaman babandotan
mampuh mengatasi disentri, diare, dan demam.
7. Sambiloto (Andrographis paniculata)

Tanaman herbal ini telah digunakan secara empiris untuk menurunkan kadar gula
darah dan menurunkan tekanan darah. Bahkan, beberapa produsen tanman obat telah
banyak yang menggunakan sambiloto sebagai campuran obat hiperurisemia (kadar
asam urat tinggi dalam darah). Selain itu, sambiloto juga banyak digunakan sebagai
obat anti kanker, imunostimulan, antidiare dan antiinfeksi.
Didalam sambilito terkandung senyawa berkhasiat, seperti lakton (deoxyandrographolid,
andrographolid,
14-deoxy-11,
neoandrographolide,
12didehydroandrographolide, dan homoandrographolide) serta flavonoid alkane, keton,
dan aldehid.
8. Beluntas (Pluchea indica)
Pemanfaatan daun beluntas sebagai salah satu tanaman obat oleh masyarakat
tradisional.senyawa kimia yang terkandung di dalam daun beluntas meliputi minyak
asiri, quercetin, saponin, polifenol, flavonoid, alkohol, dan tamin.
Daun beluntas digunakan sebagai obat untuk mehilangkan bau badan dan bau
mulut, obat penurun panas, penambah nafsu makan, obat batuk, dan obat diare.
9. Mimba (Azadiracta indica)
Daun mimba mengandung senyawa-senyawa bermanfaat, di antaranya sitosterol, hiperosida, nimbolida, quercitrin, rutin, azadirachtin, 6-desacetylbimbin, dan
nimbin. Beberapa senyawa tersebut terbukti memiliki aktivitas antikanker.
Mimba digunakan untuk menyembukan penyakit kulit, anti-inflasi, demam,
antibakteri, anti virus,penyakit kardiovaskuler, dan insektisida.
10. Lidah buaya (Aloevera Linn, aloe barbadensis Mill)
Senyawa aktif di dalam lidah buaya sengat banyak, diantaranya saponin,
atrakuinon, enzim, vitamin, kalsium, natrium, kalium, mangan, seng, polisakarida, KH,
asam amino, lemak, flavonoid, dan hormon. Lidah buaya digunakan sebagai obat
diabetes karena kandungan mukopolisakarida di dalamnya.
Kandungan giberelin dan beberapa polisakarida yang berperan aktif mengatasi
masalah seperti mengobati penyakit tukak lambung atau luka pada tenggorokan.
11. Daun sendok (plantago mayor L)
Senyawa kimia yanga ada di dalam daun sendok antara lain plantangin, aucubin,
vitamin B1, C, A serta mineral kalium. Kandungan rhinantin berfungsi sebagai agen
andrenegikunyuk menghilangkan nyeri otot. Daun sendok juga bersifat hepatoprotektor
dan menormalkan fungsi hati. Selain itu vitamin A, C, dan B1 didalamnya mampu
memperbaiki fungsi penglihatan pada penderita diabetes melitus.
12. Kayu manis (Cinnamomum burmanni)
Kayu manis dikenal sebagai rempah-rempah. Kayu manis sering digunakan
sebagai bumbu, parfum, atau obat karena memiliki bau aromatik.
Kayu manis juga digunakan untuk mengobati diare, perut kembung, atau asma.
Selain itu kayu manis juga memiliki efek farmakologis yang dibutukan dalmpembuatan
obat-obatan seperti obat antirematik

C. Ramuan herbal
1. Ramuan herbal untuk Influenza
Bahan :
10 gram daun sambiloto kering
20 gram daun sendok kering
800 ml air (4gelas air)
Cara membuat
Rebus semua bahan di atas api kecil hingga tersisa dua gelas air rebusan.
Tambahkan gula merah secukupnya jika suka.
Minum satu gelas air rebusan dua kali sehari (pagi dan sore ) satu jam sebelum
makan atau dua jam sesedah makan
2. Ramuan herbal untuk sinusitis
Bahan
10 gram sambiloto
20 gram daun sendok
20 gram kunir putih
1 liter air (5 gelas air)
Cara membuat
Rebus semua bahan di atas api kecil hingga tersisa dua gelas air rebusan.
Tambahkan gula merah secukupnya jika suka.
Minum satu gelas air rebusan tiga kali sehari (pagi, siang dan sore ) satu jam
sebelum makan atau dua jam sesedah makan. Minum ramuan ini 5-7 hari.
3. Ramuan herbal untuk Paringitis
Bahan
10 gram sambiloto
10 gram kunyit
10 gram pegagan
20 gram daun sendok
1 liter air (5 gelas)
Cara membuat
Rebus semua bahan di atas api kecil hingga tersisa dua gelas air rebusan.
Tambahkan gula merah secukupnya jika suka.
Minum satu gelas air rebusan tiga kali sehari (pagi, siang dan sore ) satu jam
sebelum makan atau dua jam sesedah makan. Minum ramuan ini 5-7 hari.
4. Ramuan herbal untuk bronkitis
Bahan
2 ruas jari jahe, kupas , memarkan
2 batang kayu manis (1x2 cm)
10 lembar daun beluntas
200 ml air
Cara membuat
Rebus semua bahan di atas api kecil hingga tersisa dua gelas air rebusan.

Tambahkan gula merah secukupnya jika suka.


Minum satu gelas air rebusan dua kali sehari (pagi dan sore ) satu jam sebelum
makan atau dua jam sesedah makan. Minum ramuan ini 5-7 hari.

5. Ramuan herbal untuk grastritis


Bahan
20 gram daging lida buaya
Cara membuat
Blender daging lidah buaya hingga halus, tambahkan madu jika suka
Minum eramuan 2 kali sehari, sebelum makan
6. Ramuan herbal untuk tifoid
Bahan
10 gram sambiloto
10 gram temulawak
10 gram kunyit
1liter air
Cara membuat
Rebus semua bahan di atas api kecil hingga tersisa dua gelas air rebusan.
Tambahkan gula merah secukupnya jika suka.
Minum satu gelas air rebusan tiga kali sehari (pagi, siang dan sore ) satu jam
sebelum makan atau dua jam sesedah makan. Minum ramuan ini 5-7 hari.
7. Ramuan herbal untuk infeksi kulit
Bahan
10 gram daun sendok, cuci bersih.
Cara membuat
Tumbuh daun sendok hingga halus, lalu borehkan pada bagian yang gatal.

ANTIBIOTIK ALAMI UNTUK


MENGATASI ANEKA PENYAKIT

DISUSUN OLEH :

APRIANSYAH ABDURRAHMAN
NIM : PO3131113003
KELAS : III A GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


TA. 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai