Anda di halaman 1dari 31

Hubungan Negara dan Warga

Negara
Oleh: Kelompok 3
Universitas Sriwijaya
Tahun 2014

Pendahuluan
Thomas Hobbes mengatakan:

HOMO HOMINI LUPUS, bellum


omnium contra omnes
Manusia adalah srigala bagi manusia yang
lainnya, perang semua melawan semua
Sehingga fungsi negara adalah menertibkan
kekacauan atau chaos dalam masyarakat

Pengertian Hak dan Kewajiban

ngpun
a
r
o
e
s
k
a
id
T
tidak
g
n
a
y
ia
s
u
man
i ak
mempunya h lijk
urger
(Pasal 13 B
erdata)
H
U
P
K
/
k
e
Wetbo

ya,
n
t
a
r
d
o
k
nur ut
e
m
a
i
s
atas
u
n
a
b
i
Man
j
a
w
an ke
d
k
a
h
i
k
i
l
ani
l
a
j
n
memi
e
m
alam
an
n
sesuatu d
e
g
d
a
y
n
l
n sosia
a
p
u
d
i
h
e
k
lain.
a
i
s
u
n
a
m

Hak pada pihak satu berakibat


timbulnya kewajiban pada pihak lain
untuk menghormati hak tersebut .
Seseorang tidak boleh menggunakan
haknya secara bebas, sehingga
menimbulkan kerugian terhadap orang
lain.

Harus ada
Keseimbangan

Pengertian Hak menurut


Para Ahli

Van Apeldoorn menyatakan hak adalah kekuasaan (wewenang) yang


oleh hukum diberikan kepada seseorang atau badan hukum, dan yang
menjadi tantangannya adalah kewajiban orang lain untuk mengakui
kekuasaan itu.
Satjipto Rahardjo menyatakan hak adalah kekuasaan yang diberikan
oleh hukum kepada seseorang dengan maksud melindungi
kepentingan sesorang tersebut.
Fitzgeraid menyatakan ada 5 ciri suatu hak, yaitu: (1) Diletakkan pada
seseorang yang disebut sebagi pemilik atau subjek dari hak tersebut,
(2) tertuju kepada orang lain, yaitu menjadi pemegang kewajiban, (3)
Hak yang ada pada seseorang mewajibkan pihak lain untuk
melakukan (commision) atau tidak melakukan seuatu perbuatan
(ommision) disebut isi hak, (4) commision atau ommision menyangkut
sesuatu disebut objek hak, (5) adanya suatu peristiwa tertentu yang
menjadi alasan melekatnya hak itu kepada pemiliknya

Disimpulkan Bahwa Hak


Mengandung 3 Unsur:

Unsur Pelindungan, misalnya seseorang tidak boleh


dianiaya, artinya setiap orang mempunyai hak untuk
dilindungi oleh hukum dari penganiayaan.
Unsur Pengakuan, misalnya ada kewajiban untuk
melindungi A dari penganiayaan berarti mengakui
hak si A untuk tidak dianiaya.
Unsur Kehendak, misalnya A memiliki sebuah rumah,
maka hukum memberinya hak atas rumah tersebut
untuk bebas menggunakan kehendaknya atau
memakainya dan orang lain wajib menghormatinya
dan tidak mengganggu hak si A.

Penyalahgunaan hak (misbruik van


recht)

Penyalahgunaan hak yang dianggap terjadi


apabila seseorang menggunakan haknya
bertentangan dengan tujuan diberikannya hak itu,
atau bertentangan dengan tujuan
kemasyarakatan (Marwan Mas, 2004)
Sehingga meskipun seseorang diberi perlindungan
oleh hukum terhadap haknya dan bebas
memanfaatkannya, tetapi kebebasan
memanfaatkan hak tidak boleh mengganggu hak
orang lain. Diatas pemanfaatan suatu hak,
terdapat kewajiban untuk menghargai hak orang
lain.

Kewajiban dalam teori ilmu hukum


menurut Curson (Satjipto Rahardjo,
1982):

Kewajiban Mutlak, adalah kewajiban yang tidak mempunyai


pasangan hak, misalnya kewajiban yang tertuju pada diri sendiri.
Kewajiban Nisbi, adalah kewajiban yang disertai dengan adanya
hak.
Kewajiban Publik, adalah kewajiban yang berkorelasi dengan
hak-hak publik.
Kewajiban Perdata, adalah kewajiban yang berkorelasi denga
hak-hak perdata.
Kewajiban Positif, adalah kewajiban yang menghendaki suatu
perbuatan positif. Misalnya kewajiban penjual untuk
menyerahkan barang ke pembeli.
Kewajiban Negatif, adalah kewajiban yang menghendaki untuk
tidak melakukan sesuatu. Misalnya kewajiban seseorang untuk
tidak mengambil atau mengganggu hak orang lain.

Hak dan Kewajiban


Asasi
lekat pada
e
m
g
n
a
k
a
h
y
perangkat
e
s
h
la
han Yang
a
u
d
T
a
k
ia
lu
s
h
u
k
n
a
a
m
M
i
i
Hak Asas
usia sebaga
n
a
m
ormati,
n
ih
a
d
a
d
b
a
ji
r
a
e
w
b
e
g
k
n
hakikat dan
erah-Nya ya
g
u
n
a
n
a
k
m da n
a
p
u
ru
u
e
h
,
m
k
ra
n
a
a
g
d
e
a
n
Maha Es
dungi oleh
il
d
n
in
a
d
i
g
atan serta
g
m
o
h
e
r
k
i
m
e
d
dijunjung tin
tiap orang
e
s
n
a
d
,
n
a
h
manusia
t
b
ta
r
a
a
Pemerinta
m
n
a
harkat d
1999)
perlindungan
n
u
h
a
T
3
.
o
9
(Pasal 1, UU N

kewajiban as
asi adalah ke
wajiban dasa
oleh seseora
r yang harus
ng dalam kait
dijalankan
a
nnya dengan
sendiri, alam
kepentingan
semesta, ma
dirinya
syarakat, ban
gsa, negara
kedudukanny
maupun
a sebagai ma
khluk Tuhan.

Jembatan Keseimbangan antara Hak


Asasi dan Kewajiban Asasi

Kerukunan
dan
Gotong Royong

Hak dan Kewajiban Warga


Negara Menurut UUD NRI 1945

UUD NRI 1945 mengakui dan menghormati hakhak asasi setiap individu manusia (hak-hak
dasar yang diakui secara universal) yang
berada dalam wilayah NKRI, baik WNI maupun
WNA.
UUD NRI 1945 memberikan jaminan tertentu
(kewajiban negara) kepada WNI, akan tetapi
tidak wajib memenuhi tuntutan WNA. Jaminan
tertentu tersebut meliputi: Hak atas pekerjaan,
hak atas pendidikan, dan lain-lain yang secara
timbal balik menimbulkan kewajiban bagi WNI.

Kewajiban Negara
Melindungi segenap bangsa, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
(Pembukaan UUD 1945, alinea IV)
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan
hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara,
terutama pemerintah (Pasal 28I, ayat 4)
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamnya dan kepercayaannya itu
(Pasal 29, ayat 2)

Untuk pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui


sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(Pasal 30, ayat 2)
Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara (Pasal 30, ayat 3)
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum (Pasal
30, ayat 4)
Membiayai pendidikan dasar (Pasal 31, ayat 2)
Mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Pasal 31, ayat
3)

Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan


menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia (Pasal 31, ayat 5)
Memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat
dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya (Pasal 32, ayat 1)
Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional (Pasal 32, ayat 2)
Mempergunakan bumi dan air dan kekayaan alam untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 33, ayat 3).

Memelihara fakir miskin dan anak-anak yang terlantar


(Pasal 34, ayat 1)
Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan (Pasal 34, ayat 2)
Bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak
(Pasal 34, ayat 3)

Hak Negara

Keharusan Warga Negara


Taat Kepada Negara
Berdasarkan teori keadilan kontributi/ keadilan
bertaat, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga
negara terhadap negara

Hak Warga Negara


Pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27
ayat 2)
Berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan (Pasal 28)
Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah (Pasal 28B ayat 1)
hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminsasi (Pasal 28 B ayat 2)
mengembangkan diri melelui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari IPTEK, seni dan budaya (Pasal 28C ayat
1)

Memajukan dirinya dalam memperjuangkan


haknya secara kolektif untuk membangun
masyarkat, bangsa dan negaranya (Pasal 28C
ayat 2)
Pengakuan, jaminan, pelindungan dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hukum (Pasal 28D ayat 1)
Bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja
(Pasal 28D ayat 2)
Memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan (Pasal 28D ayat 3)
Status kewarganegaraan (Pasal 28D ayat 3)

Memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,


memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak
kembali (Pasal 28E ayat 1)
Kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap sesuai dengan hati nuraninya (Pasal 28E ayat
2)
Kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat (Pasal 28E ayat 3)
Berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya,
serta berhak mencari memperoleh,
Memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia (Pasal 28F)
Perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat,
dan
harta
benda
yang
dibawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat
atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

Bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang


merendahkan derajat martabat manusia dan berhak
memperoleh suaka politik dari negara lain. (Pasal 28G,
ayat 2)
Hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
(Pasal 28H, ayat 1).
Mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama
guna mencapai persamaan dan keadilan (Pasal 28H,
ayat 2)
Jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya
secara
utuh
sebagai
manusia
yang
bermartabat (Pasal 28H, ayat 3).
Mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang

Hidup, tidak disiksa, kemerdekaan pikiran dan


hati nurani, beragama, tidak diperbudak, diakui
sebagai pribadi di hadapan hukum, tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut (Pasal 28I,
ayat 1).
Bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif
atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu (Pasal 28I, ayat 2)
Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional
dihormati selaras dengan perkembangan zaman
dan peradaban (Pasal 28I, ayat 3).
Ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara (Pasal 30, ayat 1)
Mendapat pendidikan (Pasal 31, ayat 1)

Kewajiban Warga Negara


Menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1)
Menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara (Pasal 28J, ayat 1).
Tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak
dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis (Pasal 28J, ayat 2)

Ikut serta dalam usaha pertahanan dan


keamanan negara (Pasal 30, ayat 1).
Untuk pertahanan dan keamanan negara
melaksanakan sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta (Pasal 30, ayat
2).
Mengikuti pendidikan dasar (Pasal 31,
ayat 2)

Pandangan tentang Hubungan


Negara dan Warga Negara
Pluralis
Kaum pluralis berpandangan bahwa negara itu bagaikan
sebuah
arena tempat berbagai golongan dalam masyarakat
berlaga. Masyarakat berfungsi memberi arah pada
kebijakan yang diambil negara. Pandangan pluralis persis
sebagaimana dikatakan Hobbes dan John Locke bahwa
masyarakat itu mendahului negara. Mayarakat yang
menciptakan negara dan bukan sebaliknya, sehingga
secara normatif negara harus tunduk kepada masyarakat
(Wibowo, 2000: 11-12).

Marxis

Teori Marxis b
erpendapat
bahwa negar
a adalah
serangkaian in
stitusi yang
dipakai kaum
borjuis untuk
menjalankan
kekuasaanny
a.
Dari pandang
an ini, sangat
jelas perbeda
annya denga
n
teori pluralis.
Kalau teori
pluralis melih
at dominasi
kekuasan pad
a warga nega
ra,
sedangkan te
ori Marxis pad
a
negara. Seora
ng tokoh Marx
is
dari Italia, An
tonio Gramsc
i,
yang mempe
rkenalkan istil
ah
hegemoni u
ntuk menjela
skan
bagaimana n
egara
menjalankan
penindasan t
etapi
tanpa menye
babkan peras
aan
tertindas, bah
kan negara d
apat
melakukan ko
ntrol kepada

Sintesis

enyatukan
m
g
n
a
y
n
a
g
n
a
d
n
Pa
but adalah
e
rs
te
n
a
g
n
a
d
n
a
p
a
du
g
teori strukturasi yan
nthony
dikemukakan oleh A
ada kata
Giddens. Ia melihat
ri di atas
kunci untuk dua teo
teori
yaitu struktur untuk
ntuk
Marxis dan agensi u
rhasil
Pluralis. Giddens be
ua kata
mempertemukan d
kunci tersebut. Ia
a antara
berpandangan bahw
harus
struktur dan agensi
dualitas
dipandang sebagai
(duality) yang selalu
tik, saling

Pelaksanaan Hak dan Kewajiban


Negara dan Warga Negara di
Negara Pancasila
Tiga hal penting dalam pelaksanaan hak dan
kewajiban

Pertama, Pancasila perlu dimengerti secara


tepat dan benar baik dari pengertian,
sejarah, konsep, prinsip dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Tanpa mengerti
hal-hal yang mendasar ini amat sulit
Pancasila untuk diamalkan.

Kedua, pedoman pelaksanaan. Pedoman


ini sangat diperlukan agar negara dan
warganegara mengerti apa yang musti
dilakukan, apa tujuannya dan bagaimana
strategi mencapai tujuan tersebut.
Manakala tidak ada pedoman
pelaksanaan, maka setiap orang berusaha
membuat pedoman sendiri-sendiri
sehingga terjadi absurditas
(kebingungan).

Ketiga, perlunya lembaga yang bertugas


mengawal pelaksanaan Pancasila.
Lembaga ini bertugas antara lain
memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang
bertujuan untuk mensosialisasikan
Pancasila. Membuka ruang-ruang dialog
agar tumbuh kesadaran ber-Pancasila
baik di kalangan elit politik, pers, anggota
legislatif, eksekutif, yudikatif, dan
masyarakat luas.

Gambaran tentang konsep, prinsip dan nilai Pancasila


yang dikutip dari Pedoman Umum Implementasi
Pancasila dalam Kehidupan Bernegara yang ditulis
oleh Lembaga Pengkajian dan Pengembangan
Kehidupan Bernegara:
bahwa hak
Manusia adalah
makhluk Tuhan
yang Maha Esa
, berperan seba
g ai
pengelola dan
pemelihara ala
m
secara seimban
g dan serasi da
lam
keimanan dan
ketakwaan. Da
lam
mengelola alam
, manusia
berkewajiban d
an bertanggun
g
jawab menjam
in kelestarian
eksistensi, hark
at dan martaba
t,
memuliakan se
rta menjaga
keharmonisann
ya

ndang
a
m
e
m
a
il
anusia
m
i
Pancas
s
a
s
a
n
kewajiba
n
a
, nilai
d
a
i
s
m
a
a
s
g
a
a
n
a
dari ajar
r
e
b
m
u
s
r
udaya
b
be
i
a
il
n
l,
a
ers
moral univ
malan
a
g
n
e
p
a
t
r
bangsa se
asional
n
ik
t
li
o
p
kehidupan

Hak asasi manusia meliputi hak


hidup, hak berkeluarga, hak
mengembangkan diri, hak keadilan,
hak kemerdekaan, hak
berkomunikasi, hak keamanan dan
hak kesejahteraan yang tidak boleh
dirampas atau diabaikan oleh
siapapun.

Perumusan hak asasi manusia


berdasarkan Pancasila dilandaskan oleh
pemahaman bahwa kehidupan manusia
tidak terlepas dari hubungan dengan
Tuhan, sesama manusia, dan dengan
kui,
a
g
n
e
m
,
i
nyadar
lingkungannya
e
m
a
i
s
asasi
e
n
k
o
a
h
d
n
I
n
i
a
m
Bangs
menja
n
a
d
. Hak
i
n
t
a
a
b
i
j
m
r
a
o
w
h
meng
uatu ke
s
i
a
g
Negara K
a
b
e
du dan
ns
i
a
a
p
l
esatuan R
r
e
g
t
n
i
a
s
r
a
o
epublik
Indonesia
gai
iban as
j
a
a
b
e
w
s
e
k
ia
n
s
mempun
da
i manu
ir
d
yai hak
asasi yan
a
d
a
ggota
p
n
t
a
a
,
k
a
e
g harus d
l
g
r
e
a
m
ihormati
ta kelu
o
g
g
dan ditaa
sa, dan
n
g
a
n
,
i
a
d
b
a
u
t
ib
ti oleh se
pr
ota sua
g
g
tiap
n
gsa.
a
n
orang/wa
,
a
t
b
a
k
a
s
a
r
g
rga nega
masya
kat ban
a
r
a
y
ra
s
a
m
anggota
Bangsa dan negara Indonesia sebagai anggota
Perserikatan Bangsabangsa mempuyai tanggung jawab
dan kewajiban menghormati ketentuan Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948 dengan semua
instrumen yang terkait, sepanjang tidak bertentangan
dengan Pancasila

Anda mungkin juga menyukai