Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Indeks Jantung =
(Cardiac Index)
T1 + T2
DTI
Gbr. 2.
2. Pembesaran atrium kiri/left atrial enlargment (LAE), ditandai dengan kontur ganda di
batas kanan jantung, aurikel kiri menonjol, dan bronchus utama kiri terangkat.
Gbr. 7. ASD
A. Aorta knob kecil, arteri pulmonalis dan cabangcabangnya meningkat dan apeks jantung terangkat
sebagai tanda RVE.
B. Segmen pulmonalis menonjol dan vaskuler paru
meningkat
C. ASD dengan hipertensi pulmonal
Jantung membesar ke kiri dan apeks tertanam sebagai tanda LVE disertai adanya
tanda-tanda LAE. Vaskuler paru bertambah.
3. Kebocoran yang berat > 1 cm
LAE, RVE, LVE, atrium kanan normal (RAN), aorta kecil, arteri pulmonalis dan
cabang-cabangnya melebar.
4. VSD dengan hipertensi pulmonal :
-Aorta mengecil
-Conus pulmonalis menonjol
-RVE makin bertambah
-Atrium kiri normal (LAN)
-Pangkal A.pulmonalis dan cabangnya sangat lebar dan bagian perifer berkurang.
Thorax menjadi emfisematous, secara klinik biasanya disertai dengan
syndroma Eisenmeinger, dimana pasien bisa mengalami sianosis karena terjadi
aliran balik (R-L shunt).
B
Gbr. 8. VSD
A. Bayi umur 1 hari tampak jantung sedikit membesar tanpa adanya
gejala-gejala klinik
B. Bayi yang sama sesudah 1 bulan, jantung bertambah besar dan
vaskuler paru bertambah, dengan gangguan minum.
B
Gbr. 10. PDA
A. Jantung membesar dan vaskuler paru meningkat.
B. Jantung mengecil sesudah operasi penutupan ductus Botalli.
Sirkulasi besar : darah dari ventrikel kanan mengalir melalui aorta keseluruh tubuh
dan kembali melalui vena cava ke atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan lagi.
Sirkulasi kecil : darah dari ventrikel kiri mengalir ke dalam paru-paru dan kembali
melalui vena pulmonalis ke atrium kiri lalu ke ventrikel kiri lagi.
Biasanya terjadi komunikasi antara kedua sirkulasi tersebut melalui ASD, VSD
dan PDA, bisa terjadi R L Shunt sehingga terjadi sianosis.
Gambaran radiologik :
- Jantung tampak membesar dengan bentuk oval atau seperti telur berdiri, apeks
jantung menuju ke bawah, bagian atas jantung (basis) umumnya sempit. Vaskuler
paru melebar baik vena maupun arteri.
- Bila disertai stenosis pada arteri pulmonalis maka gambaran pembuluh darah paru
menjadi berkurang, sehingga gambaran jantung menjadi mirip dengan gambaran
Tetralogi Fallot.
TF (Tetralogy Fallot)
Banyak dijumpai pada bayi dan anak-anak : sianosis dari ringan sampai berat.
Pada TF ada 4 jenis kelainan, yaitu :
1. Pulmonal Stenosis (PS)
2. VSD dengan R-L shunt
3. Semitransposisi aorta/overriding aortae
4. Hipertrofi ventrikel kanan
Gambaran radiologik :
- Jantung melebar ke kiri dengan apeks diatas diafragma sebagai tanda dari
pembesaran ventrikel kanan (RVE/RVH). Pembesaran ini tidak seberapa karena
ventrikel kanan hanya mengalami hipertrofi tanpa dilatasi.
- Pinggang jantung lebih konkaf karena tidak ada pembesaran dari jalur keluar
(outflow tract) dari ventrikel kanan.
- Pada stenosis yang berat, pinggang jantung ini lebih dalam lagi sehingga bentuk
jantung seperti sepatu kayu coeur en sabot
Aorta tampak melebar, tetapi kadang-kadang sukar terlihat oleh karena superposisi
dengan sternum. Aorta akan jelas terlihat bila letaknya di sisi kanan columna
vertebralis (right sided aortae) tetapi sering pula terlihat arcus aorta berada di sisi
kiri.
Pembuluh darah paru menjadi kecil dan berkurang sehingga paru nampak lebih
radiolusen.
Pada TF yang ringan, bentuk jantung bisa normal walaupun vaskuler paru tampak
berkurang.
Trilogi Fallot adalah kombinasi dengan ASD tanpa VSD. Kelainannya berupa : PS,
RVH dan ASD.
MS (Mitral Stenosis)
Gambaran radiologik :
MS menyebabkan perubahan pada bentuk jantung dan perubahan pada vaskuler paru.
Pada mitral stenosis yang ringan mungkin hanya terjadi pembesaran atrium kiri
dengan pendorongan esofagus 1/3 tengah ke kanan dan aurikel kiri menonjol
dipinggang jantung, bronchus utama kiri bisa juga terangkat.
Pada keadaan lanjut bisa terjadi penonjolan conus/segmen pulmonalis, aorta menjadi
kecil dapat dilihat dengan aorta knob tidak menonjol.
Jantung membesar ke kiri dengan apeks yang letaknya diatas diafragma sebagai tanda
pembesaran dari ventrikel kanan. Bentuk jantung semacam ini disebut : konfigurasi
mitral (mitral configuration).
Pada proyeksi lateral esofagus 1/3 tengah terdorong kebelakang sebagai tanda
pembesaran atrium kiri. Ventrikel kiri tidak membesar jadi retrocardiac clear space
(segitiga Holtzknecht) masih bebas. Sebaliknya, retrosternal clear space tampak
menyempit sebagai tanda dari RVE, bisa terjadi pembesaran atrium kanan (RAE) atau
tidak.
Perubahan vaskuler dan parenkim paru :
1. Vaskuler paru suprahiler kanan kiri bertambah, karena disamping pembuluh darah
arteri juga vena-vena yang terbendung, biasanya yang kanan lebih jelas. Vena-vena
pulmonalis tampak sekitar hilus bentuk pendek dan lebar. Semakin parah keadaan
mitral stenosis makin banyak vena-vena yang tampak. Demikian juga bila terjadi
dekompensasi ventrikel kiri, maka vena-vena semakin bertambah lebar. Keadaan
ini disebut hipertensi venous yang akan disusul hipertensi arterial, dimana terlihat
arteri pulmonalis melebar disekitar hilus. Pelebaran pembuluh darah ini disertai
penonjolan conus pulmonalis dan pembesaran ventrikel kanan.
2. Edema paru pada MS terjadi pada jaringan interstitial dan ruangan-ruangan
alveolar. Edema interstitial tampak sebagai bercak-bercak tipis halus sehingga
gambaran paru menjadi suram dan terjadi kesuraman di daerah hilus (parahiler
heziness).
Edema paru alveolar, tampak sebagai perselubungan yang lebih tebal pada
parahiler paru kanan dan kiri, kadang-kadang menyerupai sayap kupu-kupu
(butterfly appearance).
Pada MS dimana terjadi bendungan secara kronis, maka paling sering terjadi
edema interstitial. Pada gagal jantung akut lebih banyak terjadi edema alveolar,
karena cairan ini tidak dapat disalurkan oleh pembuluh limfe ke ductus thoracicus.
3. Garis-garis Kerley B
Garis ini timbul akibat terjadinya bendungan pembuluh limfe pada septa-septa
interalveolar. Terlihat sebagai garis-garis mendatar sepanjang 1-2 cm dilapangan
bawah paru terutama kanan.
4. Hemosiderosis
Terlihat bintik-bintik radiopak halus pada kedua lapangan paru, sebagai akibat
terjadinya timbunan hemosideran yang mengandung ferrum.
10
MI (Mitral Insufficiency)
- Terjadi pembesaran atrium dan ventrikel kiri.
- Pada proyeksi PA : sebagai tanda pembesaran atrium kiri dapat terlihat esofagus
terdorong ke kanan, main bronchus kiri elevasi, kontur ganda di kanan dan juga
aurikel kiri menonjol pada pinggang jantung.
Jantung membesar ke kiri dengan apeks tertanam dibawah diafragma sebagai tanda
pembesaran ventrikel kiri.
- Conus pulmonalis kadang-kadang menonjol ringan.
- Vaskuler paru tidak begitu melebar kecuali vena-vena pulmonalis suprahiler dapat
melebar bila MI sudah lanjut.
- Pada proyeksi Lateral : atrium kiri mendorong esofagus ke posterior, ventrikel kiri
membesar ke posterior sehingga retrocardiac clear space tertutup. Ventrikel kanan
akan membesar bila bendungan vena-vena bertambah.
Kombinasi MS dan MI sering terjadi oleh karena dilatasi atrium kiri pada MS
menyebabkan renggangnya katup-katup mitral sehingga terjadi MI. Gambaran
radiologik kombinasi tersebut adalah gambaran MS disertai dengan pembesaran
ventrikel kiri.
11
Gbr.15. AS
Aorta asendens melebar dan ventrikel kiri membesar
12
Jantung membesar ke kiri dengan apeks yang tertanam dibawah diafragma karena
pembesaran / hipertrofi ventrikel kiri, aorta dilatasi mulai dari pangkal, arcus aortae
membesar dan menonjol sehingga pinggang jantung dalam. Atrium kiri, ventrikel
kanan serta vaskuler paru normal.
Bila AI berlangsung lebih lanjut dan terjadi kegagalan ventrikel kiri yang akan mengisi
retrocardiac clear space maka terjadi bendungan pada atrium kiri paru sehingga atrium
kiri dilatasi dan vena-vena pulmonalis suprahiler melebar kemudian ventrikel kanan
mengalami pembesaran. Jantung tetap berbentuk sepatu (konfigurasi aorta). Arcus
aortae akan tampak lebih melengkung dan aorta desendens akan menjauhi kolumna
vertebralis. Pinggang jantung bertambah cekung.
13
Cor Pulmonale
14
Terjadi kelainan jantung karena hipertensi pulmonal akibat hypoventilasi dari paru
atau dari luar paru misalnya kelainan bentuk thorax (kyposcoliosis).
Mula-mula terjadi hipertrofi ventrikel kanan tanpa adanya pembesaran jantung. Bila
terjadi dilatasi jantung kanan maka ukuran jantung akan membesar. Jantung akan
melebar ke kiri dan apeks terangkat dan pada posisi lateral akan tampak retrosternal
clear space menyempit sebagai tanda dari pembesaran ventrikel kanan. Atrium dan
ventrikel kiri tidak mengalami perubahan.
Conus pulmonalis/segmen pulmonalis akan menonjol di pinggang jantung dan
pangkal arteri pulmonalis tampak melebar dan menyempit secara tiba-tiba. Tandatanda tersebut menunjukkan terjadinya hipertensi pulmonal. Sementara itu terlihat
adanya kelainan paru misalnya emfisema atau proses spesifik lama, dll.
Pericardiac Effusion
Bila cairan pericard sedikit maka sukar sekali dilihat tanda-tandanya pada foto thorax,
bila cairan bertambah jumlahnya > 100 cc baru dapat dilihat dengan pemeriksaan foto
thorax dengan posisi tegak dan berbaring.
Bila cairan cukup banyak di cavum pericardiac, maka dengan pemeriksaan foto thorax
PA, tampak jantung membesar ke kiri dan ke kanan sehingga berbentuk seperti guci,
sudut cardiofrenicus tampak lebih tajam.
Pada posisi berbaring, maka cairan bergerak ke basis jantung sehingga basis lebih
lebar, dan jantung berbentuk globular.
Pada pemeriksaan fluoroskopi, pulsasi jantung berkurang, kecuali di daerah dorsal.
Gambaran diatas terjadi bila proses terjadinya PE secara chronis, sedangkan pada
proses akut tidak akan mengalami perubahan bentuk akibat perubahan posisi.
15
16
V. BUKU BACAAN
17
1.
2.
3.
4.
5.
18