KAJIAN TEORI
2.1.Teori Perubahan Sosial Budaya
Perubahan yang menyangkut kehidupan manusia di sebut perubahan sosial
dapat mengenai nilai-nilai sosial, nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku organisasi,
susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Karena luasnya bidang di mana
mungkin terjadi perubahan-perubahan tersebut.
Kehidupan manusia, ada pandangan segolongan atau sekelompok yang
mempunyai rasa membangun di mana selalu menginginkan adanya kemajuankemajuan dan perombakan-perombakan sesuai tuntutan zaman. Di samping itu pula,
di dukung oleh pandangan segolongan masyarakat yang bersifat optimis yang di
artikan sebagai sekelompok masyarakat yang berfaham mempunyai bahwa besok di
kemudian hari akan ada hari lebih cerah, sehingga di dorong oleh rasa kejiwaan
paham optimis tersebut mereka akan selalu berhati-hati dalam membawa arus
massyarakat cenederung untuk maju dan berubah.
Di bawah ini adalah beberapa pendapat para ahli tentang perubahan sosial yaitu
sebagai berikut:
Menurut Wibert moore (dalam Jacobus Ranjabar 2008:15) berpendapat bahwa
perubahan sosial bukanlah suatu gejala masyarakat modern tetapi sebuah hal yang
universal dalam pengalaman hidup manusia.
peranan,
ketiga, peningkatan terhadap kualitas nilai-nilai moral agama dan kesadaran hukum
masyarakat dan pelaku pembangunan; keempat, mempertahankan dan meningkatkan
wibawa dan kesadaran hukum pemerintah dengan memberikan teladan perilaku yang
baik dan benar sesuai dengan cita-cita pembangunan nasional. Jika keempat upaya ini
dapat diterapkan secara konsekuen, maka di harapkan usaha penyesuaian dan
pengusahaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi relatif lebih mudah, sehingga
perubahan dapat di lakukan secara terencana dan terarah sesuai dengan cita-cita dan
pembangunan yaitu kesejahteraan masyarakat secara luas dan umum. Unsur eksternal
meninggalkan pola-pola kehidupan budaya dan sistem sosial lama kemusian.
Menurut Burhan Bungin (1994:123) perubahan sosial adalah proses sosial
yang di alami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan
sistem-sistem sosial, di mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara
suka rela atau di pengaruhi oleh unsurmenyesuaikan diri dan menggunakan
pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru.
Lanjut menurut Burhan Bungin hal-hal penting dalam perubahan sosial
menyangkut aspek-aspek sebagai berikut, yaitu; perubahan pola pikir masyarakat
perubahan perilaku masyarakat,perubahan budaya materi. Pertama, perubahan pola
pikir dan sikap masyarakat yang menyangkut persoalan sikap masyarakt terhadap
berbagai persoalan sosial dan budaya di sekitarnya yang berakibat terhadap
pemerataan pola-pola pikir baru yang di anut oleh masyarakat sebagai sebuah sikap
yang modern. Contohnya sikap terhadap pekerjaan. kedua, perubahan perilaku
masyarakat menyangkut persoalan perubahan sistem-sistem sosial dimana masyarakat
meningglkan sosial lama dan menjalankan sistim sosial baru, seperti perubahan
perilaku pengukuran kinerja suatu lembaga.
Menurut Munandar (dalam Ridwan 1998 hal: 58-59). Perubahan menurut di
mensi interaksional mengacu kepada perubahan sosial di dalam masyarakat, yang
diidentifikasikan dalam
siap bekerja di tempat yang baru maka besar kemungkinan justru tidak hanya
menguntungkan bagi pihak transmigran melainkan dapat terpengaruh terhadap
penduduk asli sehingga kehidupan masyarakat pun akan berubah.
1.2. Ciri-Ciri Perubahan Sosial
Menurut Jacobus Ranjabar (2008:58-63) ciri perubahan sosial yaitu:
1. Diferential social organization.
2. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perubahan
pemikiran ideologi, politik dan ekonomi.
3. Mobilitas
4. Culture conflict
5. Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan
6. Kontroversi(pertentangan).
Senada dengan pendapat
Invention merupakan hasil ciptaan baru manusia atas nama individu atau kelompok
masyarakat (dalam Abdul Syani 1995:90).
Perubahan masyarakat yang disebabkan oleh faktor pertumbuhan penduduk,
yaitu perubahan msyarakat yang disebabkan oleh pertambahan atau berkurangnya
penduduk daerah tertentu. Pertambahan penduduk dapat di sebabkan oleh datangnya
penduduk baru berarti hadirnya sekolompok orang lain dari daerah lain yang
menempati suatu daerah tertentu dalam maksud usaha, tugas dalam rangka
memperbaiki atau mengembangkan taraf kehidupannya. Bagi penduduk daerah tujuan
akan mengalami proses penerimaan, sedangkan bagi penduduk pendatang akan
menyesuaikan diri. Kedua belah pihak, baik pendatang maupun penduduk daerah
setempat sama-sama akan mengalami proses perubahan. Proses perubahan terjadi
karena adanya percampuran atau benturan antara dua atau lebih budaya dan latar
belakang kehidupan yang berbeda. Perubahan bisa terjadi terhadap perilaku, adat
istiadat ataupun cara bermata pencaharian.
Faktor kebudayaan lain juga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
masyarakat. Secara timbal balik perubahan pada unsur-unsur kebudayaan dapat
mendorong perubahan pada bentuk dan hubungan sosila kemasyarakatannya.
Perubahan masyarakat tidak semata di sebabkan oleh faktor kebudayaan yang ada
dalam tubuh masyarakat itu sendiri, melainkan dapat pula di sebabkan oleh pengaruh
kebudayaan yang datang dari masyarakat sekitar. Beberapa kemungkinan bentuk
perubahan masyarakat, yaitu antara lain:
a. Kebudayaan saling berdampingan dan bercampur menjadi satu kebulatan
b. Salah satu kebudayaan menjadi pudar karena pengaru kebudayaan orang lain
c. Masing-masing kebudayaan menjadi lembur, timbul kebudayaan baru sebagai
akibat saling mempengaruhi, (dalam Abdul Syani 1995:99-100).
Menurut Astrid Susanto (dalam Abdul Syani 1995: 89). bahwa terjadinya
perubahan masyarakat dapat di sebabkan oleh terganggunya keseimbangan atau tidak
hanya sinkronisasi.
Terganggunya
keseimbangan
dan
sinkronisasi
ini
dengan
sendirinya
Penemuan
b.
c.
b.
c.
d.
Faktor kebudayaan.
Jacobur Ranjabar
Salah satu cara yang berguna untuk meninjau penyebab perubahan sosial adalah
dengan memperhatikan struktur-struktur atau proses-proses dinamik tentang
masyarakat dalam melaksanakan maka aktivitas sebagai keseluruhan satuan atau
sistem sosial.
3. Inovasi
Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang di anggap baru oleh seseorang.
Setiap inovasi pasti berubah seiring dengan berlalunya waktu.
4. Perubahan lingkungan hidup.
Tidak ada seorang pun yang akan menyatakan bahwa manusia tidak terpengaruh
oleh lingkungan hidup. Perubahan besar dalam lingkungan hidup walaupun jarang
terjadi, akan tetapi bila perubahan lingkungan hidup tersebut benar-benar terjadi
maka akibatnya sangat besar terhadap makhluk hidup termasuk kehidupan
masyarakat manusia.
5. Ukuran Penduduk dan Komposisi Pendududuk
Perubahan pendududuk dan komposisi penduduk itu sendiri merupakan perubahan
sosial dan berakibat pada stuktur masyarakat maupun lembaga-lembaga
masyarakat. Ukuran penduduk di kaitkan dengan perubahan antara lain penduduk
bertambah, maka pemilikan tanah berkurang timbul penduduk yang tidak memiliki
tanah.
6. Inovasi dalam teknologi
Bila memperhatikan berbagai perubahan sosial tertentu dan mencoba mencari
penyebabnya
ke
perubahan
teknologi
tertentu
dan
mencoba
menurut
Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia
b) Peperangan.
c)
sebagai berikut:
a)
Toleransi
b) Sifat terbuka
c)
Heterogenitas
Karakter masyarakat
f)
Disorganisasi sosial
g)
Pendidikan
h) Ideologi.
Menurut Soerjono Soekanto faktor pendorong perubahan sosial adalah:
a)
b) Penemuan-penemuan baru
c)
oleh
besarnya
kemampuan
dan
tanggung
jawab
dari
para
pembaharunya.
Perubahan yang tergantung pada kehendak individu, maksudnya perubahan
yang erat kaitannya dengan selera pribadi. Bentuk perubahan ini relatif sedikit
pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat yaitu hanya terbatas pada perbedaan selera
masing-masing individu tidak berpengaruh pada keseluruhan pola sikap dan perilaku
masyarakat dan tidak mengakibatkan perubahan pada keseluruhan tatanan masyarkat.
Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya dapat terjadi secara cepat maupun
lambat. Selain itu, perubahan sosial budaya ini juga dapat berpengaruh luas maupun
tidak luas dan perubahan sosial budaya dapat direncanakan pula dapat tidak
direncanakan. Adapun macam-macam perubahan sosial budaya meliputi :
1. Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda sehingga
satu sama lain saling mempengaruhi. Misal lahir kebudayaan Hindu-Jawa.
2. Sinkretisme adalah perubahan kebudayan di masyarakat secara damai, tidak ada
pertentangan karena kedua sisi berpadu dengan sinkron
3. Milenarisme atau mesianisme adalah perubahan kebudayaan di masyarakat yang
sudah dinantikan bersamaan munculnya pemimpin yang dianggap bijaksana, adil,
dan wibawa. Misalnya adanya gerakan ratu adil di Indonesia di awal masa
kemerdekaan.
4. Asimilasi adalah proses sosial dua kebudayaan yang berbeda secara berangsurangsur sehingga berkembang dan melahirkan kebudayaan baru.
kata
colera.
Colera
berarti
mengolah
mengerjakan
menyuburkan
b)
Lingkungan alam.
c)
norma dan segala nilai-nilai kemasyarakatan yang perlu untuk mengatur masalahmasalah kemasyarakatan dalam arti yang luas yang termaksud di dalamnya misalnya,
idiologi agama, kesenian kebatinan, dan semua anasir yang merupakan hasil ekspresi
jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Cipta merupakan kemampuan
mental, kemampuan berfikir dari orang hidup bermasyarakat yang antara lain
menghasilkan ilmu-ilmu pengetahuan baik wujud ilmu pengetahuan terapan dan di
amalkan dalam kehidupan masyarakat.
Kecenderungan perubahan sosial dan kebudayaan banyak dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor tersebut ada yang mendorong, memperlancar, mempengaruhi,
menghambat, ataupun menghalangi setiap perubahan sosial dan kebudayaan.
2.5.1 Faktor Yang Mendorong Dan Mempengaruhi Perubahan Kebudayaan
Faktor yang dapat mendorong dan mempengaruhi perubahan kebudayaan meliputi
hal-hal sebagai berikut :
a. Perubahan lingkungan alam (musim, iklim).
b. Perubahan kependudukan (jumlah, penyebaran, dan kerapatan penduduk).
c. Perubahan struktur sosial (Organisasi pemerintahan, politik, negara, dan
hubungan internasional).
d. Perubahan nilai dan sikap (sikap mental penduduk, kedisiplinan, dan kejujuran
para pemimpin).
Perubahan kebudayaan pada masyarakat biasanya ada yang di sebabkan oleh
masyarakat itu sendiri, atau pun berasal dari masyarakat pendatang. Biasanya
penyebab perubahan yang di lakukan oleh masyarakat itu sendiri terjadi akibat
adanya kelahiran, juga hala-hal baru serta media yang mereka lihat biasanya akan
menimbulkan pengaruh positif juga negatif bagi masyarakat itu sendiri. Begitu juga
sebaliknya dengan penyebab perubahan budaya yang di akbatkan dengan adanya ke
datangan masyarakat dari luar yang biasanya terjadi karena adanya bencana alam,
transmigrasi maupun lainnya. Mereka biasanya hanya mampu meninggalkan tempat
di mana mereka tinggal dulu, tetapi sulit bagi mereka meninggalkan budaya yang
sudah ada dan menggantikannya dengan yang baru. Contohnya, perubahan yang di
lakukan masyarakat atau penduduk yang datang dari desa kekota atau sebaliknya.
Masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan
masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya
berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh,
akibatnya mereka terkadang terjebak akan hal-hal negatif baru yang mereka tidak
ketahui sebelumnya. Begitu pula sebaliknya, penduduk kota yang merasa lebih
modern dan pintar akan tekhnologi biasanya cenderung pamer dengan budaya yang
mereka biasa lakukan tanpa berfikir dampak positif atau negatif bagi penduduk desa,
akibatnya tidak sedikit dari masyarakat desa justru menirukan hal-hal buruk saja, tapi
banyak juga hal baik yang mereka contoh. Hal ini lah yang terkadang dapat
menimbulkan konflik pada masyarakat luas karna adanya perbedaan pandangan
kebudayaan. Akan tetapi, seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju
perbedaan pandangan tentang kebudayaan ini mulai surut. Hal ini di sebabkan karena
mereka ingin budaya yang mereka miliki dapat di satukan nantinya.
Dari warnet faktor yang menyebabkan perubahan, terjadinya pengaruh
kebudayaan masyarakat lain adalah sebagai berikut:
a) Apabila terjadi hubungan primer, maka akan terjadi pengaruh timbal balik. Di
samping dipengaruhi, suatu masyarakat akan memengaruhi masyarakat lain.
b) Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa seperti radio,
televisi, majalah atau surat kabar. Dalam hal ini pengaruh kebudayaan hanya
terjadi sepihak, yaitu pengaruh dari masyarakat yang menguasai sarana
komunikasi massa tersebut.
c) Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf
kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi justru cultural animosity, yaitu
keadaan di mana dua masyarakat yang meskipun berkebudayaan berbeda dan
saling hidup berdampingan itu saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhadap
yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat yang pada masa lalunya
mempunyai konflik fisik ataupun non fisik. Apabila dua kebudayaan bertemu
salah satunya mempunyai taraf yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah proses
imitasi (peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh
kebudayaan yang masih rendah.
2.5.2. Bahasa
Bahasa setiap hari digunakan oleh manusia di seluruh dunia. Tanpa bahasa,
manusia tidak dapat berkomunikasi. Bahasa berperan penting secara langsung sebagi
bentuk pernyataan dan pertukaran pemikiran ataupun pandangan mengenai orang
lain. Penggunaan bahasa berperan untuk mengatur manusia sesuai dengan faktorfaktor usia, jenis kelamin, dan bahkan sosial-ekonomi.
Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau, yang dihuni
oleh ratusan suku bangsa dengan pola kebudayaan sendiri-sendiri, pasti melahirkan
berbagai ragam bahasa yang bermacam-macam dan ini disebut Ragam Bahasa
Indonesia.
Bahasa adalah sejumlah simbol atau tanda yang disetujui untuk digunakan
oleh sekelompok orang untuk mengahasilkan suatu arti atau makna Bahasa
merupakan medium untuk menyatakan kesadaran dalam suatu konteks sosial. Dalam
komunikasi antarmanusia sehari-hari kita diperkenalkan oleh istilah-istilah seperti
bahasa lisan, bahasa tulisan, bahasa isyarat, bahasa jarak dan lain sebagainya.
Bahasa merupakan alat utama berkomunikasi dalam mengungkapkan pikiran,
idea tau gagasan, pengalaman-pengalaman, tujuan agar komunikasi berjalan secara
alami.
Bahasa adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan bermasyarakat,
karena dengan adanya bahasa sehingga komunikasi akan mudah terjalin,
dari
komunikasi ini proses interaksi antar individu dengan individu, individu dengan
kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Masyarakat transmigrasi merupakan
masyarakat yang berbeda-beda suku yang tempat tinggalnya berada di Kecamatan
Wonosari.dimana mereka hidup berbaur dengan suku yang lainnya.
Manusia untuk beradaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan
membaurkan diri dengan anggota masyarakat, penyesuaian ini di antara unsur-unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola
kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian.
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi:
a.
b.
c.
d.
Fungsi heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan
sesuatu.
e.
f.
hukum akan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sma
yang berguna.
Dikalangan masyarakat di kenal kerja sama tradisional dengan nama gotong
royong. Koentjaranigrat (1974:59) menyatakan bahwa konsep gotong royong
merupakan suatu konsep yang erat kaitanya dengan kehidupan rakyat sebagai petani
dalam masyarakat agraris. Di dalam kehidupan masyarakat Wonosari gotong royong
ini sudah tidak diadakan lagi karena mereka sudah melakukan gaji upahan atau yang
di sebut buruh tani.
2.5.4.Persaingan
Persaingan atau cooperation dapat diartikan sebagai proses sosial, dimana
individu atau kelompok kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu yang menjadi
perhatian umum baik perseorangan maupun kelompok manusia dengan cara menarik
perhatian publik atau dengan memepertajam prasangka yang telah ada tanpa
menggunakan kekerasan.
Persaingan mempunyai 2 tipe umum yakni bersifat pribadi dan yang bukan
bersifat pribadi.yang bersifat pribadi atau perorangan atau individu yang secara
langsung bersang untuk misalnya memperoleh kedudukan tertentu didalam suatu
organisasi .
Soejono Soekanto 2006:83) mengemukakan bentuk-bentuk persaingan sebagai
berikut:
a)
Persaingan Ekonomi.
penuhi
untuk
menyangkut
seluruh
aspek
kehidupan
manusia
secara
menyeluruh dalam upayanya menciptakan suatu tatanan system sosial serta aspekaspek didalamnya. Kebudayaan dapat memungkinkan perbedaan pola pikir dari
masing-masing penganut kebudayaan tersebut. Persaingan kebudayaan dapt
menyangkut,misalnya persaingan dalam keagamaan lembaga masyarakat seperti
pendidikan dan sebagainya.
c)
Persaingan Ras
Perbedaan ras, baik perbedaan warna kulit maupun corak lainnya hanya
kelompok etnis di atas, yaitu menentukan ciri khasnya sendiri yang bersifat kategoris
adalah ciri khas yang mendasar dan secara umum menentukan seorang termasuk etnis
mana pun, dan ini dapat diperkirakan dari latar belakang asal usulnya. Kelompok
etnis sebagai tatanan sosial terbentuk bila seseorang mengemukakan identitas etnis
dalam mengkategorikan dirinya dan orang lain untuk tujuan interaksi.
Kajian mengenai identitas etnik berkaitan langsung dengan konsep etnis karena
konsep identitas etnis mengacu pada hubungan dua atau lebih, kelompok etnis yang
berbeda dalam suatu masyarakat identitas etnik di miliki oleh oleh setiap kelompok
etnik karena itu untuk mengkaji identitas etnis di perlukan pengkajian secara
mendalam tentang budaya etnik tersebut.
2.6.Pengertian Masyarakat
Koentrajaranigrat, (dalam basrowi, mengemukakan bahwa istialh masyarakat
berasal dari bahasa arab syaraka yang berarti ikut serta, berpartisivasi atau
musyaraka yang berarti saling bergaul. Di dalam bahasa inggris di pakai istilah
society. Yang sebelumnya berasal dari kata latin socius ,berarti kawan.
selanjutnya Abdul Syani (dalam Basrowi) 2005:37 menjelaskan, bahwa perkataan
masyarakat berasal dari musyarak (Arab), yang artinya bersama-sama, kemudian
berubah menjadi masyarakat, yang artinya berkumpul bersama-sama, hidup bersama
dengan saling berhubungan dan saling mempengaruhi, selanjutnya mendapatkan
kesempatan menjadi masyarakat (Indonesia).
Kehidupan sehari-hari orang sering membicarakan soal kebudayaan .juga dalam
kehidupan sehari-hari, orang tidak mungkin berurusan dengan hasil-hasil
kebudayaan. Setiap hari orang melihat, mempergunakan bahkan kadang-kadang
merusak.
Beberapa pengertian masyarakat menurut para ahli:
1. Koentjaranigrat (1987:14) justru lebih melihat masyarakat sebagai suatu system
adatnya istilahnya bersifat kontinyu, oleh suatu rasa edentitas yang sama artinya
luar yang bukan warga masyarakat yang bersangkutan. Seorang warga yang telah
hidup dalam lingkungan masyarakat biasanya tidak terlihat dari corak khas tersebut.
Beberapa pengertian di atas bahwa masyarakat juga dapat di katakana sebagai
suatu wadah dan wahama pendidikan medan kehidupan manusia yang majemuk
(plural suku, agama, kegiatan kerja. Tingkat pendidikan serta tngkat ekonomi sosial
budaya dan sebagainya.manusia berbeda dalam multi kompleks antara hubungan
sosial di dalam masyarakat.
mata
pencaharian baru,
metode barat melalui menentang konsep kolonialisme sendiri nilai-nilai hak asasi
manusia dalam hukum pergaulan, politik ekonomi mulai diresapinya yang selama ini
menjadi idaman-idaman. Dari pendidikan dan latihan mereka mendapat kemahiran
dan keterampilan baru yang juga ingin di gunakanya.
Berdasarkan penjabaran dari dua orang penulis diatas dapat disimpilkan
bahwa masyarakat transisi adalah masyarakat yang secara perlahan namun
berkelanjutan, mengalami perubahan dari pola-pola kehidupan lama kepola-pola yang
lebih baru. Misalnya dalam pola pengaturan masyarakat, di mana sebelumnya di
kenal dengan kerajaan sistim monarki kemudian berkembang menjadi sistim
pemerintahan saat ini yang demokratis namun sebelum itu di kenal adanya transisi
yang pada umumnya di hiasi oleh anarki (kekacauan).
2.6.3. Masyarakat Modernisasi
Masyarakat
modern berusaha
agar anggota
masyarakat
mempunyai
selanjutnya kini diperingati sebagai hari bakti tansmigrasi. Pada masa pemerintahan
orde baru (soeharto) fungsi dan kedudukan tranmigrasi dalam kedudukan nasional di
rasakan semakin penting, demikian pentingya transmigrasi, mentri transmigrasi
pembangunan IV martono menegaskan bahwa besarnya cita-cita yang terkandung
dalam dan menjdi embanan (misi) transmigrasi, maka transmigrasi harus di bangun di
atas landasan yang kokoh, kuat serta di jabarkan dalam suatu kerangka kerja
konseptual.
Waktu berjalan, zaman berubah dan lingkungan srategi tampaknya bergerak
lebih cepat, ketika gelombang reformasi bergolak menuntut pemimpin nasional
program transmigrasi di pertanyakan banyak pihak. Kabinet persatuan nasional di
bawah kepemimpinan presiden abdulrahman wahid dihadapkan kepada situasi
dilematis antara transmigrasi diperlukan atau tidak.dalam bimbingan itu transmigarasi
ditempatkan dalam kementrian Negara. Transmigrasi dan kependudukan alasanya
operasionalisasi transmigrasi di anggap dapat di laksanakan oleh pemerintah daerah
namun dalam perjalananya ternyata kementrian menghadapi kesulitan untuk
mengendalikan operasional program trasmigrasi.namun pada masa kabinetgotong
royong pimpinan megawati soekarno putri pada masa ini citra transmigrasi terburuk
hingga
mendekati
lantaran
belum
ada
kesepakatan
tentang
peran
dan
sumber daya keluasan disatu pihak dan potensi sumber daya manusia di pihak lain
akan menjadi kekuatan dasyat untuk memperbaiki wajah bangsa masa depan.