Anda di halaman 1dari 8

Tanda Klinis

Kulit dan membrane mukosa


Pucat
Sclera icterus
Atrofi papil lidah
Ptekiae
ulkus

Penyakit yang berhubungan

semua anemia
anemia hemolitik
anemia pernisiosa, anemia
defisiensi besi
trombositopenia, anemia aplastic
sickle cell disease

Nodus limfa
limfadenopati
limfoma, leukemia
Jantung
dilatasi jantung, takikardi, murmur
anemia berat
anemia ringan
keras
murmur lembut
Abdomen
splenomegaly
leukemia, limfoma
splenomegaly massif
CML, mielofibrosis
hepatosplenomegali dengan
Penyakit hati
asites
System saraf pusat
anemia pernisiosa
penurunan reflex tendon Achilles
hipotiroid
degenerasi tulang belakang
(sumber: Diagnosis of Anemia, Sherrie Perkins, MD, PhD)

Riwayat penyakit
Riwayat atau kondisi medis
Waktu terjadinya anemia

Kemungkinan penyebab anemia


melena
Baru terjadi: penyakit yand didapat
Lifelong: herediter (hemoglobinopati,
sferositosis herediter)
Etnis dan daerah asal penderita
Thalassemia dan hemoglobinopati
Penyakit penyerta
Uremia, penyakit hati kronis, hipotiroid
Episode hemolitik
Icterus dan hemoglobinopati
(sumber: Diagnosis of Anemia, Sherrie Perkins, MD, PhD)

Klasifikasi anemia
Jenis

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan
penunjang

Hemolitik
(thalassemia)
(transfuse darah
diberikan berupa

lemah, mudah
lelah, Pucat yang

Anemis,
Organomegali
Ikterus
Terdapat

Laboratorium: Hb
MCV <79
Retikulosit tinggi
SI

lama, , sering
berdebar, perut

PRC bila Hb
didapatkan <7g/dl
atau Hb >7g/dl
disertai gejala:
perubahan muka,
gangguan tumbuh
kembang, fraktur
tulang.
Terapi kelasi besi
bila ferritin serum
>1000
*lihat algoritma
terapi kelasi besi

membesar,
gangguan
pertumbuhan, rasa
ngilu/sakit di tulang,
riwayat penyakit
yang sama di dalam
keluarga

hiperpigmentasi
Facies cooley

IBC
Terdapat tanda
hemolitik: target cell,
poikiloansitosis
HbF lebih dari 30%
Radiologi:
Pada tulang panjang
akan tampak
gambaran
osteoporosis serta
kortek tulang
menipis akibat
medulla yang
melebar, hair brush
appearance

Aplastic

Anak lemah, pucat,


sering demam
tanpa penyebab
yang jelas, disertai
dengan keluhan
sering terjadi
perdarahan
spontan gusi atau
perdarahan di
bawah kulit

Trias aplasia:
anemia, sering
demam yang tidak
jelas penyebabnya,
tanda-tanda
perdarahan seperti
ptekiae, ekimosis,
epistaksis, atau
perdarahan gusi
tanpa
organomegali

Laboratorium: Hb
rendah, Rt rendah,
pansitopenia,
limfositosis
relative, sel sangat
kurang, penurunan
system
eritropoeiteik,
granulopoeietik
dan trompoeietik,

Anak tampak
pucat, lemah,
mudah lelah,
sering berdebardebar dan sakit
tulang, asupan besi
kurang pada
makanan, muntah

Anemis, tidak
icterus, mungkin
ditemukan atrofi
papil lidah, dapat
ditemukan
pansistolik
murmur, tidak
ditemukan
organomegali,
biasanya tidak
tampak sakit berat
karena perjalanan
penyakit menahun
kecuali bila Hb
rendah sekali

Laboratorium:
kadar Hb rendah,
MCV <79, MCH
<27, MCHC <32%,
hipokrommikrositik,
poikilositosis,
retikulosit
tergantung
penyebab, serum
iron merendah,
TIBC meningkat,
ferritin serum
menurun

Defisiensi
( transfusi
diberikan PRC bila
terdapat tandatanda oksigenasi
atau kadar Hb <6g
% , jumlah yang
diberikan=
kenaikan Hb yang
diinginkan x BB
(kg) x 4)
Fe:

berulang pada bayi,


pemberian makanan
tambahan yang tidak
sempurna,
malabsorbsi,
malnutrisi,
kecacingan, infeksi
menahun, BBLR,
gmelli, sosioekonomi
rendah, defisiensi ibu
waktu hamil,

pertumbuhan yang
cepat

Asam folat

Perdarahan

Pucat, lemah, lesu,


irritable, lekas letih,
berdebar-debar,
pussing dan sukar
tidur, riwayat
diberikan susu
kambing dalam
waktu lama,
kehamilan,

Adanya riwayat
trauma/
perdarahan,
operasi, infeksi
parasite, bersifat
mendadak/segera
dengan keluhan
anak pucat,
berdebar-debar,
dapat terjadi syok.
Bila bersifat
menahun
(misalnya: akibat
defisiensi besi),
gejala akan
tampak seperti
ADB dan tidak
tampak sakit berat

Sama dengan
anemia def. Fe
Laboratorium: Hb
rendah, MCV >96%
makrositik
normokrom,
aktivitas asam folat
serum rendah, Rt
rendah
dibandingkan
derajat anemia
BMP: system
eritropoeitik cukup
aktif, eritroblas
besar
Besi atau ferritin
serum bias
meningkat/normal
1. bila kehilangan
darah sebanyak 12
15 %, akan timbul
gejala gejala :
pucat, takikardi,
berkeringat, tensi
normal / turun
2. bila kehilangan
darah sebanyak 15
20 %, akan timbul
renjatan yang
reversibel
3. bila kehilangan
darah lebih dari 20 %
akan timbul renjatan
yang ireversibel bila
tidak segera diatasi
- pengaruh yang
timbul lambat
bila sudah terjadi
hemodilusi karena
masuknya cairan
ekstravaskuler
Gejala klinis:
a) Terdapat
manifestasi

a) Hb rendah
b) Eritrosit
c) Trombosit
d) Leukositosis
ringan

perdarahan ( lokal )
b) Tidak ada
organomegali

Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi sel darah merah

Sumber:

(CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013)


CDK-194/ vol. 39 no. 6, th. 2012
Diagnosis of Anemia, Sherrie Perkins, MD, PhD

Anda mungkin juga menyukai