BAB I Peranan Makanan Sebagai Agent
BAB I Peranan Makanan Sebagai Agent
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan yang sangat penting di dalam
kehidupan manusia, makanan yang kita makan bukan saja harus memenuhi
gizi dan mempunyai bentuk menarik, akan tetapi juga harus aman dalam
arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia yang dapat
menularkan penyakit.
Pada dasarnya makanan merupakan campuran berbagai senyawa
kimia serta dapat dikelompokkan ke dalam karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral dan air. Makanan sehat dan aman merupakan syarat
penting untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia. Oleh karena itu
untuk mendapatkan makanan berkualitas baik harus terjaga dengan baik
secara fisik, kimiawi maupun bakteriologis.
Makanan yang terkontaminasi dapat menimbulkan gejala penyakit
baik infeksi maupun keracunan. Kontaminasi makanan adalah terdapatnya
bahan atau organisme berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja.
Bahan atau organisme disebut kontaminan. Terdapatnya kontaminan dalam
makanan dapat terjadi melalui 2 (dua) cara yaitu kontaminasi langsung dan
tidak langsung atau kontaminasi silang. Kontaminasi langsung adalah
kontaminasi yang terjadi pada makanan mentah, karena ketidaktahuan atau
kelalaian baik disengaja atau tidak disengaja. Sedangkan kontaminasi
silang adalah kontaminasi yang terjadi secara tidak langsung akibat
ketidaktahuan dalam pengelolaan makanan.
B. Rumusan Masalah
Apa sajakah golongan makanan sebagai agen (penyebab) keracunan pada
makanan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui golongan makanan sebgai agen (penyebab) keracunan
pada makanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan Makanan Sebagai Perantara Penyebab Penyakit Keracunan .
Dalam hubungannya dengan penyakit/ keracunan, makanan dapat berperan
sebagai Agent (Penyebab) Contohnya: jamur / ikan/tumbuhan lain yang secara
alamiah memang mengandung zat racun.
Adapun penyebab penyakit dalam makanan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Golongan Racun (Toksin)
Adanya racun dalam makanan dapat dibedakan 2 macam yaitu :
Ada yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang hidup atau berada
dalam makanan tersebut. Yang mendatangkan penyakit bukanlah
mikroorganisme tersebut melainkan toksin yang dihasilkan oleh
bakteri tersebut.
Bahan makanan itu sendiri telah mengandung racun, yang karena tidak
tahu, lalai atau dalam keadaan darurat terpaksa dimakan.
1) Gejala :
Penderita keracunan tempe bongkek menunjukan gejala-gejala sebagai
berikut:
Sakit Kepala
Rasa Mual , Muntah-muntah dan mencret
Kepala pusing, mulut berbusa
Timbul kejang-kejang
Kencing sedikit sekali , bahkan sama sekali tak kencing.
Penderita dapat jatuh pingsan denyut nadi cepat dan pada akhirnya
dapat meninggal. kadang-kadang penderita menunjukan Gejala neurose
psychose. Perubahan patologis anatomistak menunjukan kelainan-kelainan
pada alat penting ditubuh hanya kadang-kadang terdapat hyperaemia. Kulit
lambung kelihatan merah dan isi lambung kelihatan merah yang ternyata
banyak berisi sel darah dan suatu enzyme yang disebut sarcine.
Jika bongkrek dimakan sebagai sayur maka gejala akan timbul 6
jam sesudah makan, tapi jika dimakan sebagai bongkrek sendiri Gejalanya
timbul lebih cepat. Keracunan bongkrek berlangsung amat cepat dan juga
berakhir cepat dengan kematian. Racun bongkrek rupanya amat cepat
diisap karenanya dapat menyebabkan kematian dalam beberapa jam saja.
2) Pencegahan
Pembuat tempe bongkrek harus memperhatikan dan memenuhi semua
persyaratan yang disaratkan dalam proses pembibikan tempe bongkrek.
3) Pengobatan
Pengobatan yang tepat belum diketahui karena pengetahuan mengenai
toxin, baik persenyawaannya maupun efek samping yang sebenarnya belum
mendalam atau masih terbatas, sehingga antibodi yang tepat belum temukan.
Sebagai pertolongan kepada penderita biasanya dilakukan cuci lambung
dengan air atau larutan pisiologis.
b) Keracunan Singkong
Ketela/singkong.cassave dapat dimakan dan juga merupakan bahan
makanan yang mudah diperoleh. Kadang-kadang singkong berbahaya karena
dapat menimbulkan keracunan baik ringan, sedang ataupun menyebabkan
kematian, kelainan yang timbul pada keracunan singkong.
1) Gejala:
Gejala intoxicasi tak sama berat pada setiap korban. Hal ini tergantung
dari umur si korban, makin muda usia makin berat keadaannya.
2) Pencegahan
Karena anjuran pemerintah untuk menanam singkong untuk makanan,
maka keracunan dapat bertambah. Lembaga makanan rakyat menyelidiki
pencegahannya. Diselidiki singkong yang banyak dan yang sedikit
racunnya. Ternyata kulit singkong banyak mengandung racun. Daun
singkong mengandung racun dua kali lebih tinggi dari pada akarnya.
3) Cara menghilangkan HCN
- Cari jenis singkong yang HCN-nya sedikit.
- Kulit harus dibuang.
- Singkong diiris jadi potongan yang tipis.
- Direndam dalam air yang mengalir selama 24 jam.
HCN larut dalam air dan akan dibawa serta oleh air yang
mengalir. Dengan cara ini masih ada sisa 20% dari racun yang ada dalam
singkong. Bila air tak mengalir air perendaman harus cukup banyak dan
selama 24 jam air harus diganti berulang-ulang. Untuk menghilangkan
racun HCN dianjurkan supaya memasak singkong dengan air yang
banyak. Bila dikukus racun HCN hanya sedikit yang hilang. Digoreng
dengan minyak tak cukup menghilangkan HCN. Sebagian dari jumlah
orang yang keracunan dikarenakan makan kripik singkong goring.
Cara mengolah yang baik yaitu singkong direndam terlebih
dahulu dalam air mengalir selama 24 jam dan kemudian digodog dengan
banyak air. HCN suatu benda cair yang mudah menguap pada
temperature 20-25C ke atas.
4) Pengobatan
Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan tio sulfasnatricus
yang dapat melawan racun HCN. Sementara di injeksi penderita bangun
dari pingsan, warna kulit yang biru hilang, sesak nafas hilang. Bila
6
c) Keracunan Jengkol
Jengkol biasa dimakan di kalangan rakyat. Intoxicasi yang ringan kadangkadang terjadi, sedangkan keracunan yang hebat jarang terjadi. Hubungan
keracunan jengkol dengan musim tak jelas sebab jengkol sepanjang tahun dapat
dibeli di pasar. Hubungan keracunan ini harus dicari dengan cara makan jengkol
itu sendiri, apakah:
-
dimakannya
- Setelah di masak terlebih dahulu
- Setelah ditanam ditanah sebagai penolak racun.
- Yang masih mudah relative tak berbahaya dibanding dengan yang sudah tua.
Selanjutnya ada orang yang berpendapat bahwa seseorang yang pernah
keracunan untuk selanjutnya punya kerentanan , jadi harus hati-hati.
7
1) Gejala:
Sakit kepala
Pusing kepala
Rasa mual
Muntah-muntah ( kadang-kadang darah)
Berak-berak encer
Persaan panas dalalm jalan pencernaan bagian atas dan dilambung
Perasaan seperti tercekik dalam tenggorokan
Rasa gatal di tenggorokan
Rasa mengantuk, lemah dank ram pada lambung dan otot betis.
Korban kelihatan gelisah dan tak sadar
Penderita kelihatan pucat, banyak keringat dan kulit dingin
Denyut nadi kecil
Pupil mata kecil dan tak menunjukkan reaksi terhadap cahaya
Tekanan darah naik dan timbul udema pada kaki
Kotoran mengandung darah
2) Pengobatan
Jika dalam Tanya jawab dengan keluarga penderita ada tanda-tanda
bahwa sipenderita sebelum sakit pernah makan gadung, maka penderita
diberi cuci lambung untuk mengeluarkan sisa gaadung yang masih ada di
lambung. Pengobatan selanjutnya systomatis. Penderita disuruh banyak
minum dan diberi obat melancarkan kencing dan penguat jantung.
3) Pencegahan
Untuk menghindarakan keracunan ada tiga cara untuk menghindarkan
racunnya yaitu :
Discrine
dari
Gadung.
Kemudian
mengadakan
keracunannya
tetap
sama.
Keracunan
gadung
kuning
10
menyebabkan kepala pusing yang segera hilang setelah muntahmuntah , bila tidak muntah bisa pingsan.
Banyak orang menganggap keracunan gadung merupakan soal ringan .
menurut kepercayaan gadung dapat dipakai obat shipilis dan penyakit
frambusia terutama pada kelainaan dikaki.
e) Keracunan Ikan
Ikan yang dapat menimbulkan keracunan adalah ikan nogi-nogi . ikan
nogi-nogi yaitu ikan yang akan berbentuk bulat, panjangnya kuranng lebih 40
cm, warnanya biru baja . Pada sisik badan terdapat dua garis putih yang lebar,
sedang perut berwarna putih kuning. Badannya , giginya satu baris keras dan
tajam .
Ikan ini dikelilingi oleh satu masa lender yang mengandung racun.
Jika ikan menyentuhnya maka ikan itu jadi beracun pula . ikan ini hidup di
bagian bawah jarang dipermukaan . ikan nogi-nogi punya kebiasaan berenang
di belakang ikan besar dan oleh ikan nogi-nogi itu dibiarkan .
1) Gejala Keracunan :
12
13
14
keracunan
timah
hitam
dilakukan
dengan
cara
15
membuang
mineral
yang
berguna
di
tubuh
seperti
PENCEGAHAN
Ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah
keracunan timah hitam antara lain :
1. Mencuci tangan . untuk membantu mengurangi masuknya debu atau
tanah yang terkontaminasi dari tangan ke mulut. Cuci tangan anak setelah
selesai main di luar rumah.\, sebelum makan, dan saat akan tidur.
2. Bersihkan permukaan yang berdebu.
3. Jangan mengamplas cat yang mengandung timah hitam.
4. Membuang cat yang mengandung timah hitam tidak selalu mungkin
dilakukan untuk itu anda dapat mengecat diatasnya. Selain itu anda juga
dapat menggunakan pelapis dinding lainnya yang cukup tebal untuk
melapisi.
16
a. Taenia saginata
Menyebabkan anaemia dan gejala-gejala syaraf. Dan pencegahannya dengan
memasak daging sapi sampai masak betul, sehingga larva cacing akan mati.
b. Taenia solium (cacing pita babi)
Larva menetap dalam jaringan otot manusia, kadang-kadang larva sampai ke
mata atau otak dan menimbulkan akibat yang gawat, karena tekanan pada
jaringan mata atau otak. Adapan pencegahannya dengan memasak daging babi
cukup lama, sampai masak betul.
c. Piphyllobotrium latum
Menyebabkan anaemia. Pencegahannya dengan memasak ikan sampai masak
betul, atau membekukan sampai -100 C.
d. Trichinella spiralis
17
4.
Golongan Mikroorganisme
Berbagai jenis bakteri yang dapat menimbullkan penyakit melalui
makanan ialah Shigella yang menimbulkan penyakit dysentri basiler,
Salmonellosis yang menimbulkan penyakit tipus perut, Staphylococcus yang
menimbulkan penyakit Scarlet fever, serta berbagai macam virus yang
menimbulkan penyakit seperti hepatitis dan sebagainya. Mikroorganisme
dalam makanan dapat dengan beberapa cara anatara lain :
Dipindahkan lalat dari feases , makanan tersebut ditangani oleh orang
yang mengandung bibit penyakit baik penderita maupun karier . jenis-jenis
bakterinya adalah :
18
5.
menjaga kebersihan
Menyimpan makanan pada suhu dibawah 60 C atau diatas 600.
Golongan fisik
Pada makanan, bahaya tersebut dapat terjadi melalui berbagai cara:
dari pangan itu sendiri, pekerja, peralatan, proses pengolahan dan
pembersihan serta dari konsumen. Makanan dapat dikatakan tidak aman atau
terkontaminasi oleh cemaran fisika apabila terdapat kotoran yang kasat mata
atau benda-benda fisik. Contohnya, pecahan gelas, pecahan lampu, pecahan
logam, paku, potongan kawat, kerikil, stapler, rambut, bulu binatang,
karet dan benda asing lainnya. Cemaran fisika akan merusak kualitas dan
mutu dari makanan tersebut, dan tentu juga dapat membahayakan manusia
jika termakan dan masuk ke dalam alat-alat pencernaan.Meskipun bahaya
fisik tidak selalu menyebabkan terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan,
tetapi bahaya ini dapat menjadi pembawa atau carier bakteri-bakteri patogen
dan tentunya dapat mengganggu nilai estetika makanan yang akan
dikonsumsi.
Beberapa bahan pangan yang terindikasi telah tercemar cemaran
fisika seprti; bahan pangan atau makanan yang kotor karena tercemar benda-
19
benda asing seperti pecahan gelas, potongan tulang, potongan kayu, kerikil,
rambut, kuku, sisik dan sebagainya. Makanan yang dibungkus plastik atau
daun dengan menggunakan stapler beresiko bahaya fisik, karena stapler yang
terlepas dapat masuk ke dalam makanan tanpa diketahui.
Pencemaran makanan yang disebabkan golongan fisik, misalnya
bahan radioaktif yang mengenai manusia secara langsung dan tidak langsung
dapat menderita sakit karena makanan yang telah tercemari radioktif
tersebut. Contoh radioaktif adalah : Potasium
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam hubungannya dengan penyakit/ keracunan, makanan dapat berperan
sebagai Agent (Penyebab) . Adapun penyebab penyakit dalam makanan dapat
digolongkan sebagai berikut:
1. Golongan Racun meliputi keracunan tempe bongkrek, keracunan
singkong, keracunan jengkol, keracunan gadung, dan keracunan ikan.
2. Golongan Kimia. Kontaminasi kimiawi adalah berbagai macam bahan
atau unsur kimia yang menimbulkan pencemaran atau kontaminan pada
bahan makanan.
3. Golongan parasit , yang mencemari makanan ialah amoeba dan berbagai
jenis cacing. Parasit-parasit seperti Taenia saginata, Taenia solium,
Diphylobotrium latum, Trichinella spiralis dan sebagainya.
4. Golongan Mikroorganisme. Berbagai jenis bakteri
menimbullkan
penyakit
melalui
makanan
ialah
yang
dapat
Shigella
yang
20
Makanan
dalam
Penularan
Penyakit.
www.
21