Keju adalah salah satu produk olahan susu yang terbentuk karena koagulasi
susu oleh rennet (enzim pencernaan dalam lambung hewan penghasil susu).
Bagian dari susu cair yang teragulasi tersebut akan membentuk substansi
padat seperti gel yang disebut curd, sejumlah besar air serta beberapa zat
terlarut yang selanjutnya akan terpisah dari curd dan disebut whey.
Keju berasal dari susu segar hewan sapi, kerbau, kambing, atau domba yang
melalui beberapa pemrosesan khusus. Susu segar akan diproses pasteurisasi
dan koagulasi susu, pemotongan dan penirisan curd (dadih), lalu fermentasi
dan pematangan, serta terakhir pengemasan. Terkadang keju dicampur
rempah-rempah dan bumbu-bumbuan untuk menambah cita rasa. Warna
kuning atau merah pada keju berasal dari penambahan zat annato dari biji
buah pohon achiote
Prinsip Pembuatan Keju :
Pasteurisasi susu : dilakukan pada susu dengan suhu 70C , untuk
membunuh seluruh bakteri pathogen
Pengasaman susu : tujuannya adalah agar enzim rennet dapat bekerja
optimal. Pengasaman dapat dilakukan dengan penambahan lemon, jus, asam
tartrat, cuka atau bakteri streptococcus lactis.
Penambahan enzim rennet : rennet memiliki daya kerja yang kuat yang dapat
digunakan dalam konsentrasi yang kecil. Perbandingan antara rennet dan
susu adalah 1:1500. kurang lebih 30 menit setelah penambahan rennet
kedalam susu yang asam maka terbentuklah curd. Bila suhu sistem
dipertahankan 40 C akan terbentuk curd yang padat. Kemudian dilakukan
pemisahan curd dari whey.
Edam, keju Belanda populer bertekstur keras dan beraroma mirip kacang.
Kemasannya terbungkus lapisan sejenis lilin berwarna merah. Mengandung
28% lemak. Cocok untuk campuran kue kering (cookies) atau taburan
hidangan panggang.
Parmesan, keju bertekstur keras dari Parma, Italia berbentuk silinder warna
kuning muda. Beraroma tajam karena proses pemeraman yang lama (14-48
bulan). Cocok sebagai keju parut, taburan pizza, sup maupun aneka pasta.
Kandungan lemak 26%.
Cheddar, keju Inggris paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Rasanya
lezat dengan aroma tidak terlalu tajam. Cocok untuk masakan apa saja
seperti casseroles, sup, isi sandwich dan salad. Mengandung lemak 33%
dengan masa pemeraman 9-24 bulan.
Emmenthal, keju keras Swiss yang cukup populer. Jika dipotong akan terlihat
lubang-lubang yang terbentuk selama proses fermentasi. Banyak disuka
karena lembut dan kaya aroma. Cocok sebagai table cheese dimakan dengan
anggur merah
Keju yang masuk kategori blue-vein atau berdasarkan umur keju diantaranya
adalah :
Camembert, keju lunak Perancis dari susu sapi yang diperam dengan jamur
selama 3 minggu. Sangat lembut dan creamy dengan warna kuning pucat.
Mengandung 24% lemak. Bisa langsung dimakan dengan roti, daging, atau
red wine. Juga sebagai table cheese dan campuran omelette, isi souffle,
pancake atau apple pie.
Brie, keju lunak Perancis dari susu sapi yang diperam minimal 1 minggu. Kulit
luar berwarna kuning pucat, sedikit abu-abu karena lapisan jamur, dengan
bagian dalam lembut meleleh. Lapisan jamurnya dapat dimakan (tidak untuk
Keju Inggris : keju inggris yang paling terkenal adalah keju cheddar , stilton ,
bonchester , buxton blue , dovelade dan sweledale
Keju Spanyol : keju manchego , memiliki kulit berwarna hitam. Keju biri-biri
dari la mancha ini bila berumur 2bln disebut curado, keju ini memiliki rasa
rempah dan gurih dan biasa dimakan bersama minyak zaitun, buah kurma
atau selai.
Keju Italia : keju lunak italia yang dikenal adalah keju pecorino (lebih pedas
dari manchego) dan keju parmesan, kedua keju ini biasa dipakai menemani
pasta serta ada juga keju mozzarella yaitu keju segar yang biasa dimakan
untuk sarapan.
Keju Prancis : keju Tete de moine adalah keju lunak dengan rasa rempah
yang agak kuat. Selain itu ada juga keju kambing yang dikenal luas sebagai
chevre
Keju Jerman : keju schonegg dari allgau. Keju yang matang setelah setahun
ini memiliki rasa sedikit asin dan. manis
Faktor yang mempengaruhi jenis keju :
Asal susu
Kadar lemak
Metode penggumpalan/koagulasi
Proses pematangan
Keasaman
Suhu
Nilai gizi keju :
Keju mengandung :
a.kalsium (Ca)
b.protein
c.asam lemak linoleat dan linolenat
d.kolestrol
e.fosfor (P)
f.vitamin A
g.magnesium , seng dan selenium
h.riblovafin dan folat
Namun keju juga kaya akan lemak jenuh yang tidak sehat bagi tubuh. Apakah
lemak jenuh keju ini meningkatkan resiko penyakit jantung masih belum
terbukti, bahkan pada para konsumen keju terbanyak di Perancis dan Yunani
sekalipun. Diyakini kebiasaan minum anggur merah oleh warga Perancis-lah
yang menjadi faktor penetralisir kelebihan kalori dan mengurangi resiko
penyakit kardiovaskular. Disarankan untuk membatasi konsumsi keju
sebanyak 57 gr seminggu. Atau pilihlah jenis keju yang rendah/ bebas lemak
atau keju kedelai atau almond.