PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN)
membuat
masyarakat
belum
memberikan
apresiasi
yang
Perilaku
PNS
yang
diidentikan
dengan
penyelewengan
dari
bersama dan
meningkatkan
TUJUAN
Adapun tujuan dari rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
PNS adalah sebagai berikut:
1 Menumbuhkembangkan PNS yang profesional dalam mengemban
tugasnya sebagai abdi negara dan pelayan masayrakat;
2 Mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang prima bagi
tugas jabatannya;
4 Mampu mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan
tugas jabatannya;
5 Mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan
tugas jabatannya;
6 Mampu berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya;
7 Mampu
untuk
tidak
korupsi
dan
mendorong
percepatan
MANFAAT
Adapun manfaat dari rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS
antara lain:
1 Meningkatnya profesionalitas PNS;
2 Meningkatnya integritas dan tanggung jawab pegawai dalam
melaksanakan
tugas
pekerjaan
serta
pelayanan
kepada
masyarakat;
3 Meningkatnya kinerja pegawai dan kinerja organisasi;
4 Mampu memaknai kontribusi yang terkandung dalam setiap
pekerjaan yang dilakukan terhadap visi dan misi organisasi
BAB II
NILAINILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
PNS sebagai profesi harus berlandaskan pada prinsip nilai-nilai dasar
yang telah tertuang dalam UU No. 5 Tahun 2014. Nilai-nilai dasar kompetensi
profesi PNS tersebut dijabarkan dalam Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara (PERKA LAN) No. 38 dan 39 Tahun 2014 dengan 5
(lima)
nilai-nilai
dasar
yang
disebut
dengan
ANEKA (Akuntabilitas,
jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Aspek - Aspek Akuntabilitas
membutuhkan
adanya
laporan (Accountability
requiers reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan
memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi,
serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah
dilakukan. Dalam dunia birokrasi, bentuk akuntabilitas setiap individu
berwujud suatu laporan yang didasarkan pada kontrak kerja,
sedangkan untuk institusi adalah LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah).
Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences)
Akuntabilitas
adalah
kewajiban.
Kewajiban
menunjukkan
memperbaiki
kinerja
(Accountability
improves
performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal ini
proses
setiap
individu/kelompok/institusi
akan
diminta
konstitusional);
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Tingkatan Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda diantaranya:
Akuntabilitas Personal (Personal Accountability), Akuntabilitas
personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang
seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. Pribadi yang akuntabel
adalah yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi dan bukan
masalah.
Akuntabilitas Individu, Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan
antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan
instansinya sebagai pemberi kewenangan. Pemberi kewenangan
bertanggungjawab
untuk
memberikan
arahan
yang
memadai,
Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang
telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders
lainnya.
Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna
layanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan
kritik terhadap kinerjanya. Jadi akuntabilitas stakeholder adalah
tanggungjawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan
dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.
3) Integritas
Dengan
adanya
integritas
menjadikan
suatu
kewajiban
untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undangundang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan
adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan
keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
4) Tanggungjawab (Responsibilitas)
Responsibilitas
institusi
dan
responsibilitas
perseorangan
dan
dipromosikan
oleh
pimpinan
pada
lingkungan
11
6) Kepercayaan
Rasa
keadilan
akan
membawa
pada
sebuah
kepercayaan.
mencapai
diperlukan
akuntabilitas
adanya
dalam
keseimbangan
lingkungan
antara
kerja,
akuntabilitas
maka
dan
fokus
utama
untuk
kejelasan
adalah
mengetahui
informasi
telah
dijadikan
standar
normatif
untuk
disingkat:
KIP).
Konteks
lahirnya
UU
ini
secara
dan
good
governance
bermakna
bagi
proses
partisipasi
masyarakat
maupun
akuntabilitas
lembaga
pemerintah
dituntut
untuk
mampu
menyelenggarakan
pelayanan yang baik untuk publik. Hal ini berkaitan dengan tuntutan
untuk memenuhi etika birokrasi yang berfungsi memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Etika pelayanan publik adalah suatu panduan
atau pegangan yang harus dipatuhi oleh para pelayan publik atau
birokratuntuk menyelenggarakanpelayanan yang baik untuk publik.
Buruknya sikap aparat sangat berkaitan dengan etika.
c.
oleh
berbagai
aturan
dan
prosedur
yang
dikeluarkan
13
d.
Penyimpanan
dan
Penggunaan
Data
dan
Informasi
Pemerintah
Mulgan (1997) mengidentifikasikan bahwa proses suatu organisasi
akuntabel karena adanya kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan
informasi dan data yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pembuat
kebijakan atau pengguna informasi dan data pemerintah lainnya.
e.
kepentingan
pribadi
bertentangan.
Tindakan
harus
dapat
2.2
dengan
mempertahankan,
mengolah
dan
memuliakan
potensi
yang
dimilikinya.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan nilainilai Pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila bagi Aparatur Sipil Negara
yaitu:
a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa bagi ASN, setiap ASN harus
memiliki etos kerja, karakter, dan kepribadian yang kuat dalam
14
melaksanakan
tugas,
menghargai
keberagaman
beragama,
15
yang
dipimpin
oleh
permusyawaratan perwakilan
16
hikmat,
kebijaksaan
dalam
musyawarah
dalam
mengambil
keputusan
untuk
kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mufakat dalam semangat kekeluargaan.
5) Iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah.
6) Musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
7) Keputusan harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral
kepada Tuhan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
serta nilai kebenaran dan keadilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Perbuatan yang cerminkan sikap kekeluargaan/gotong-royong.
2) Bersikap adil.
3) Keseimbangan antara hak dan kewajiban
4) Menghormati hak-hak orang lain
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain
6) Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain
7) Tidak boros.dan bergaya hidup mewah
8) Tidak merugikan kepentingan umum
9) Suka bekerja keras
10)Menghargai hasil karya orang lain
11) Mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial
12)Perbuatan yang cerminkan sikap kekeluargaan/gotong-royong
Jadi nasionalisme merupakan bentuk sikap cinta kita pada tanah air
yang kita wujudkan melalui penghayatan pancasila dimana nilai-nilai
pancasila tersebut merupakan dasar bagi seorang PNS untuk bertindak dan
berbuat keadilan sehingga menjadi pelayanan publik yang sejati.
17
2.3
Nilai Dasar Etika Publik
Pengertian Etika
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik,
etika
publik
adalah
refleksi
tentang
standar/norma
yang
mengarahkan
kebijakan
publik
dalam
rangka
menjalankan
peraturan
perundang-undangan
dan
etika
pemerintahan.
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8) Menjaga
agar
tidak
terjadi
konflik
kepentingan
dalam
melaksanakan tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada
pihak
lain
yang
memerlukan
informasi
terkait
kepentingan kedinasan.
10)Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
12)
Melaksanakan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
Jadi etika publik merupakan dasar bagi seorang ASN untuk bertindak
yang
lebih
mengedapankan
norma-norma
sosial,
bertindak
secara
Efektif
Efisien
Inovatif
Kreatif
: tepat sasaran
: penggunaan sumber daya sesuai kebutuhan
: menghasilkan layout kearah perubahan yang lebih baik
: memiliki
daya
imajinasi,
mengembangkan
dan
20
pelatihan
pengembangan
ide
kolaborasi,
dan
benchmark.
Jadi Komitmen mutu merupakan upaya seorang ASN untuk dapat
berkreasi dengan mengedepankan perbaikan-perbaikan kualitas di
lingkungan masyarakat sekitar dengan metode pencapaian yang efektif
(cepat waktu) dan efisiensi (berdaya guna) dengan melakukan dan
mengembangkan suatu kreatifitas yang berguna bagi pelayanan publik
2.5
kebrobokan,
dan
kebusukan.
Dampak
korupsi
sangat
luar
biasa,
21
memperkaya
mereka
yang
dekat
dengan
dirinya,
dengan
cara
dan
22
sederhana, seseorang
juga dibina
untuk memprioritaskan
Sintesis Literatur
Tabel II.1
Sintesis Literatur
N
o
1
.
1
Dasar
ASN
Nilai-nilai
Profesi
Definisi
Aspek
Indikator
2.
3.
4.
5.
Akuntabil
23
Kepemim
itas
2
.
Nasionali
sme
3
.
Kewaji
ban
pertanggungjawaban
yang harus dicapai
(LAN, 2014b)
Etika
Publik
Pandangan
tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa
dan negara, sekaligus
menghormati
bangsa
lain(LAN, 2014f)
Pelaksa
na kebijakan publik
Pelayan
publik
Perekat
dan
pemersatu
bangsa(LAN, 2014f)
24
pinan
Tanggungj
awab (responsibilitas)
Keseimba
ngan
Transpara
nsi
Keadilan
Kejelasan
Integritas
Kepercaya
an
Konsisten
si (Budiati, 2014)
Sila Pancasila
1. KeTuhanan Yang Maha
Esa
2. Kemanusiaan
yang
Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan
yang
Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi
Seluruh
Rakyat
Indonesia
Kebersam
aan
Empati
Kepedulia
n
Kedewasa
an
Orientasi
organisasi
Respect
Kebajikan
Integritas
Inovatif
Keunggul
an
Keluwesa
Komitme
n Mutu
Anti
Korupsi
Suatu
kondisi
dinamis
berkaitan
dengan
produk,
jasa,
manusia, proses, dan
lingkungan
yang
sesuai atau bahkan
melebihi
harapan
konsumen/pengguna
(Goetsch& Davis,
2006)
Penilai
an mutu produk/jasa
tergantung persepsi
individual
berdasarkan
kesesuaian
nilai
yang terkandung di
dalamnya
dengan
kebutuhan
dan
keinginannya, tanpa
kesalahan
dan
pemborosan
(Christopher
&
Thor, 2001)
Bahasa
latin
corruptio yang berarti
kerusakan, kebrobokan,
dan kebusukan(LAN,
2014c)
Perubahan
produk
barang/jasa
Proses produksi
Nilai-nilai kelembagaan
Perubahan cara kerja
Tekanan
yang
digunakan
Layanan
sistem
manajemen
Mindset pegawai
(LAN, 2014e)
Kesediaan
(compliance)
Identifikasi
(identification)
Internalisasi
(internalization)
(LAN, 2014c)
Kearifan(
LAN, 2014d)
Efisiensi
Efektifitas
Inovasi
Mutu(LA
N, 2014e)
Kejujuran
Kepedulia
Kemandiri
Disiplin
Tanggungj
Kerja
Sederhana
Berani
Adil(LAN
n
an
awab
keras
25
, 2014c)
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUPOKSI PESERTA
3.1.
Identitas Organisasi
Bappeda (Badan perencanaan Pembangunan Daerah) diatur dengan
Daerah
Kota
Salatiga
Badan
Perencanaan
Pembangunan
yang
menyokong
dan
kelemahan,
peluang
dan
tantangan
serta
Pembangunan
Daerah
(Bappeda)
Kota
Salatiga
Pembangunan
Daerah
yang
Berkualitas
dalam
26
pembangunan
berbagai
permasalahan
utama
daerah
stakeholder
daerah,
yang
dan
berkualitas
berpijak
sehingga
pada
dengan
isu
pemerintahan
dan
dan
karena
terpenuhinya
perencanaan
27
salah
satu
unsur
pendukung
menuju
terciptanya
pusat-pusat
pertumbuhan
ekonomi
dengan
tetap
28
sosial,
termasuk
didalamnya
adalah
percepatan
29
bidang
perenanaan
pusat
pelayanan
kegiatan
sesuai
dengan
fungsinya;
b) Peningkatan
kualitas
dan
jangkauan
pelayanan
sistem
31
terjadi
merencanakan,
merumuskan
kebijakan,
mengkoordinasikan
kegiatan,
pengairan,
perhubungan,
komunikasi
dan
informatika,
kegiatan
perencanaan
komunikasi
dan
32
informatika,
kebersihan
dan
33
3.6.
Struktur Organisasi
34
Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi Bappeda Kota Salatiga
35