Anda di halaman 1dari 16

MILITERY TRAINING

BAB V
TATA UPACARA MILITER (TUM)
1. Dasar Hukum
2. Pengertian Tata Upacara Militer (TUM)
3. Umum :
a. Pejabat Dalam Upacara.
b. Irup
c. Komandan Upacara
d. Perwira Upacara
e. Bentuk Pasukan Upacara
f. Susunan Pasukan Upacara
g. Urutan Upacara
4. Perlakuan Terhadap Bendera Kebangsaan dan Lagu
Kebangsaan

Pembahasan

1. DASAR HUKUM TUM- AB


Surat Keputusan Pangab
Nomor
Tanggal
Tentang

:
:
:

Skep/612/X/1985g
8 Oktober 1985
Pengesahan Tata Upacara Militer ABRI

2. PENGERTIAN TATA UPACARA MILITER (TUM-AB)


Tata Upacara Militer ABRI adalah :
Hakekat dan pencerminan dari nilai-nilai kebangsaan
keperibadian militer Indonesia yang merupakan sebagian
dari keperibadian bangsa Indonesia yang membedakan
kelainan ujud dengan mililiter Bangsa lain.

3. U M U M
a). Pejabat Dalam Upacara
1 Dalam setiap pelaksanaan upacara bendera selalu
tentukan oleh pejabat sebagai berikut :
a). Inspektur Upacara (Irup)
b). Komandan Upacara (Dan Up)
c). Perwira Upacara (Pa Up)

3
di

2). Dalam
tiap-tiap Upacara tidak mutlak ada ke 3 (tiga)
pejabat Upacara tersebut.
b). Inspektur Upacara (Irup)
Adalah Pejabat tertiinggi dalam upacara yang bertindak
hsebagai pimpinan Upacara dan kepadanya disampaikan
penghormatan
oleh
pasukan
yang
mengikuti/melaksanakan upacara.

Pimpinan Upacara
Dalam setiap bentuk upacara yang mengadakan acara
pemeriksaan
maupun tidak, tetap disebut
Inspektur
Upacara.

Irup
- Mengesahkan rencana pelaksanaan upacara.
Kecuali upacara yang diadakan untuk Kepala/Pejabat
Negara Asing tidak diperlukan pengesahan rencana,
berlaku aturan tertentu dalam pengecualian.
Irup bertugas mengadakan pemeriksaan pasukan pada
upacara-upacara yang telah dilaksanakan.
Pada prinsipnya Irup tidak memberikan komando (aba-aba)
selama upacara berjalan kecuali acara mengheningkan
cipta.
Perlakuan terhadap Irup berbeda dengan Irup yang di
jabat Presiden/Wakil Presiden dengan tamu asing.

c). Komandan Upacara (Dan Up)


Adalah Pejabat dalam upacara yang memimpin seluruh
pasukan
upacara termasuk memimpin penghormatan
upacara.
Dalam upacara bertanggung jawab atas ketertiban
upacara kepada Irup.
Komandan Upacara di jabat oleh Perwira yang di tunjuk
berdasarkan kekuatan pasukan upacara.
Dalam keadaan tertentu atau lingkungan kesatuan yang
kecil Komandan Upacara sekaligus bertindak sebagai Irup.
d). Perwira Upacara (Pa Up)
Adalah Pejabat dalam upacara yang bertugas menyusun
rencana upacara dan mengendalikan jalannya ketertiban
acara dalam suatu upacara.
Perwira Upacara mengajukan rencana pelaksanaan
upacara dan memberikan penjelasan seperlunya kepada
Irup untuk mendapatkan pengesahan.
Dalam pelaksanaan Perwira Upacara , dibantu oleh
Pembawa Acara

e). Bentuk Pasukan Upacara


Bentuk Pasukan Upacara dapat disusun dalam bentuk :
1). Bentuk
Segaris
adalah
Suatu bentuk
pasukan upacara yang disusun dalam bentuk satu garis
lurus dan menghadap ke Pusat Upacara resmi. (Lamp. 3).
2).
Bentuk
U
adalah Suatu bentuk pasukan
upacara yang disusun sedemikian
rupa sehingga
membentuk huruf U dan menghadap ke Pusat
Upacara.

Lampiran
3.

Tenda
Tamu

Tenda
Tamu

17

1
6

1
5

1
4

13

IRU
P

DAN UP

12

1
1

Peserta Upacara

Lambang2
16. L.
P..
Pas Pa

1
0

5
6
7

Lampiran
4.

Undanga
n

Undanga
n

8 L

IRU
P

Lambang2
16 L
Pas Pa

DAN UP

5
6
7
8

16
L

15

9
1
4

11
43

1
2

1
1

Peserta Upacara

1
0

f). Susunan Pasukan Upacara


Susunan Pasukan Upacara ditentukan dari kanan ke kiri
dengan urutan sebagai berikut :
a). Bendera dan/atau sangkakala.
b). Korp Musik / Drum Band bila perlu
c). Barisan tidak bersenjata
1). PA
2). BA
3). TA
d). Barisan Taruna, Siswa, Pelajar, Mahasiswa
e). Barisan senjata ringan
f). Barisan senjata berat
g). Barisan non ABRI (Menwa, Hansip/Wanra, Pramuka).
h). Lain-lain

1
0

g). Urutan Upacara


1). Kegiatan Pokok
- Dilaksanakan dalam bentuk acara Parade
- Dilanjutkan dengan acara defile
dengan Acara :
a). Acara Persiapan
Pasukan upacara memasuki lapangan upacara
Dan upacara memasuki lapangan upacara
Dan persiapan hunus pedang
Dan upacara ambil alih pasukan
b). Acara Pendahuluan
Lambang-lambang kesatuan memasuki
lapangan upacara
- Irup tiba dilapangan upacara sebelum Irup duduk di
mimbar menyanyikan Salam Kebangsaan
- Perwira Upacara laporan Irup upacara siap dimulai.

1
1
dan

c. ACARA POKOK
Urutan acara pokok ditentukan menurut keperluan
disesuaikan dengan maksud dan tahapan upacara.

Irup memasuki lapangan upacara

Penghormatan

Laporan Dan Up

Pemeriksaan Pasukan

Pengibaran/penurunan bendera

Mengheningkan cipta

Pembacaan Teks Proklamasi/PS

Pengucapan Sapta Marga/Korpri

Penganugerahan tanda kehormatan

Pelaksanaan tujuan upacara (Wisuda PA) dan lain-lain

Amanat

Andika Bhayangkara

Lap dan Up

Penghormatan pasukan.

1
2
meninggalkan

d). ACARA PENUTUP

Salam Kebangsaan (sebelum Irup


lapangan upacara)

Lapangan PA UP

Irup pergi dilanjutkan dengan penghormatan lambanglambang

Komandan Upacara menyarungkan pedang


e). ACARA TAMBAHAN

Demonstrasi

Keterampilan / Ketangkasan
f).
a.

Perlakuan Terhadap Bendera Kebngsaan dan Lagu


Kebangsaan
Dasar Hukum
Pasal 35 UUD 1945
- Bendera
Kebangsaan
sebagai lambang
kedaulatan
dan tanda kehormatan RI.
- Serta lambang Perstuan Bangsa Indonesia dengan
sebutan
SANG MERAH PUTH .
PP No. 40/1958 (Lembaran Negara 1958 1968),

1
3
saat

b. Perlakuan dan Penggunaan Bendera Kebangsaan


Hanya dikibarkan pada waktu pagi hari pada
matahari terbit sampai dengan matahari terbenam.
Berlaku dilingkungan instansi Pemerintah/Swasta,
Sekolah Negeri/Swasta.
Dilakukan setiap hari di rumah-rumah Pejabat Militer
yang memiliki tanggung jawab wilayah, Taman
Makam Pahlawan, Gedung/markas/Kesatrian ABRI,
Kapal Laut pada saat tertentu pada pesawat udara.
Dikibarkan
setengah
tiang
sebagai
tanda
berkabung.
Untuk menutup peti jenazah, warna merah sebelah
kiri, warna putih sebelah kanan.
Di ruang rapat, ruang pertemuan, ruang kerja
pejabat.

1
4

c. Perlakuan Terhadap Lagu Kebangsaan


1). Dasar Hukum
- PP No. 44/1958. (LN. 1958 1972), tentang Lagu
Kebangsaan Republik Indonesia.
2). Penggunaan
Lagu kebangsaan harus di
hormati setinggi tingginya dan dipergunakan sebagai berikut :
- Untuk
menghormati
Presiden /Wakil Presiden
pada saat tiba dan meninggalkan suatu upacara.
- Dipergunakan secara bersama-sama dengan lagu
Kebangsaan Negara Asing.
3). Tata Cara Penghormatan
- Dalam upacara Militer
- Dalam upacara lainnya

1
5

c. Perlakuan Terhadap Lagu Kebangsaan


1). Dasar Hukum
- PP No. 44/1958. (LN. 1958 1972), tentang Lagu
Kebangsaan Republik Indonesia.
2). Penggunaan
Lagu kebangsaan harus di
hormati setinggi tingginya dan dipergunakan sebagai berikut :
- Untuk
menghormati
Presiden /Wakil Presiden
pada saat tiba dan meninggalkan suatu upacara.
- Dipergunakan secara bersama-sama dengan lagu
Kebangsaan Negara Asing.
3). Tata Cara Penghormatan
- Dalam upacara Militer
- Dalam upacara lainnya
- Diluar situasi
tersebut diatas bilamana
setiap Agustus mendengar lagu Kebangsaan, dalam
situasi dan tempat tertentu tersebut harap mengambil
sikap sempurna dan memberikan penghormatan.

3). Ketentuan-Ketentuan Lain


Bilamana
perlu
44/1958

pedoman

PP

1
6
No.

Anda mungkin juga menyukai