bambang_giyanto07@yahoo.com
NAMA
NIP
PANGKAT/GOL. RUANG
JABATAN SEKARANG
ALAMAT
KANTOR
JL.
ADMINISTRASI
II
PEJOMPONGAN
JAKARTA PUSAT
e-mail
bambang_giyanto07@yahoo.com
ALAMAT RUMAH
02/22,
Bojong
Tangerang 15820
Nangka,
Kelapa
Dua,
Batasan Hukum
1.
2.
3.
4.
E.
Utrech
:
Hukum
adalah
Himpunan
peraturanperaturan/larangan-larangan)
yang dan karena itu harus
ditaati oleh masyarakat itu mengurus tata tertib suatu
masyarakat.
E.M. Meyers (De Algemene Begrippen van het Burgelijk
Recht)
:
Hukum
semua
aturan
yang
mengandung
pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku
manusia Dalam
masyarakat, dan menjadi pedoman bagi
Penguasa Negara Dalam melakukan tugasnya.
Leon Duguit : Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota
masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat
tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat. sebagai jaminan
dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar
menimbulkan
reaksi
bersama
terhadap
orang
yang
melakukan pelanggaran itu.
Immanuel Kant : Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat
yang dg ini kehendak bebas dari orang yang satu dpt
menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain,
menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.
5.
6.
7.
NEGARA HUKUM
1.
2.
Rule of Law
Perlindungan terhadap
HAM.
Pemisahan/pembagian
kekuasaan negara utk
menjamin HAM.
Pemerintah berdasarkan
PUU.
Adanya Peradilan
Administrasi.
PENGERTIAN
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
1)
2)
3)
4)
5)
6)
c)
d)
P.
de
Haan
Cs.
2.
3.
4.
5.
b.
c.
PERBUATAN PEMERINTAH
(Perbuatan yang Dilaksanakan Pejabat
Administrasi
a.
PERBUATAN
PEMERINTAH
DILAKSANAKAN
BERDASARKAN:
1. Peraturan Perundang-undangan yang ada;
2. Belum
ada Peraturan Perundangannya
(Freies Ermessen / Discretion).
b.
2.
3.
c.
4.
5.
KEWENANGAN
1.
2.
3.
ATRIBUSI
1.
Atribusi adalah pemberian wewenang oleh pembuat undangundang kepada organ pemerintahan.
2.
Dalam atribusi wewenang dikemukakan bila undang-undang
menyerahkan wewenang tertentu kepada organ tertentu.
3.
Tanggungjawab
melekat
pada
organ
yang
diserahi
wewenang.
4.
Dalam
atribusi akan terjadi, penerima wewenang dpt
menciptakan wewenang baru atau memperluas wewenang
yang sudah ada;
DELEGASI
1.
2.
3.
4.
c.
d.
e.
MANDAT
1. Mandat adalah pemberian kewenangan oleh
organ pemerintahan kepada organ lainnya utk
mengambil Keputusan atas namanya;
2. Dalam mandat, penerima mandat (mandataris)
hanya bertindak utk dan atas nama pemberi
mandat (mandans), tanggungjawab akhir
Keputusan yang diambil mandataris tetap
berada pada pemberi mandat (mandans).
Tanggungjawab
tanggung gugat
Dari
suatu
organ
pemerintahan
kepada
organ lain: dengan PUU
MANDAT
Dalam hubungan rutin
atasan-bawahan:
hal
biasa kecuali dilarang
tegas.
dan Tanggungjawab
dan Tetap
pada
tanggung gugat beralih mandat
kepada delegataris
pemberi
Setiap
saat
dpt
menggunakan
sendiri
wewenang itu yang telah
dilimpahkan.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Peraturan Pemerintah;
Keputusan (Peraturan) Presiden;
PERMEN/KEPMEN
Peraturan Daerah (PERDA);
Yurisprudensi;
Hukum Tidak Tertulis;
Hukum Internasional;
Keputusan TUN;
Doktrin.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4.
1.
Jenis
Peraturan
Perundang-undangan
selain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
mencakup peraturan yang ditetapkan oleh MPR, DPR,
DPD, MA, MK, BPK, KY, BI, Menteri, badan, lembaga,
atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan UU
atau Pemerintah atas perintah UU, DPRD Provinsi,
Gubernur, DPRD Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota,
Kepala Desa atau yang setingkat. (Pasal 8 ayat (1)).
2.
Peraturan
Perundang-undangan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diakui keberadaannya dan
mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan
yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan
kewenangan.
PERADILAN TUN
(UU NO. 5 TAHUN 1986 Jo UU NO. 9 TAHUN 2004)
1.
Landasan Yuridis:
1)
c.
2.
TUJUAN:
utk menyelesaikan sengketa antara pemerintah
dg negaranya yang ditimbulkan akibat Keputusan
TUN yang diambil oleh Penjabat Administrasi
Negara.
2.
3.
TUN
adalah
Administrasi
Negara
yang
melaksanakan fungsi utk menyelenggarakan
urus-an pemerintah baik di pusat maupun
daerah.
Badan atau Pejabat TUN adalah Badan atau
Pejabat yang melaksanakan urusan pemerintah
ber-dasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Keputusan TUN adalah suatu penetapan tertulis
yang dikeluarkan oleh badan atau Pejabat Tata
Usaha yang berisi tindakan hukum TUN yang
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
yang berlaku,yang bersifat konkret , individual
dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang atau badan hukum perdata.
4.
5.
6.
HUKUM ACARA
PERADILAN TATA USAHA NEGARA
a.
b.
Badan/Pejabat
TUN
pada
waktu
mengeluarkan
Keputusan telah menggunakan wewenangnya utk
tujuan lain dari maksud yang diberikan wewenangnya;
3.
Pasal 55
Gugatan dpt diajukan hanya Dalam tenggang waktu sembilan puluh hari
terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan
Badan atau Pejabat TUN.
Pasal 67
(1)
a.
sidang
b.
c.
d.
d.
e.
f.
g.
Dalam
hal tergugat ditetapkan harus melaksanakan
kewajibannya, dan kemudian setelah 3 (tiga) bulan ternyata
kewajiban
tsb.
tidak
dilaksanakannya,
maka
penggugat
mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan, agar
Pengadilan memerintahkan tergugat melaksanakan putusan
Pengadilan tsb. (Ps. 116 ayat 3);
Jika tergugat masih tetap tidak mau melaksanakannya ,
Ketua Pengadilan mengajukan hal ini kepada instansi atasannya
menurut jenjang jabatan (Ps 116 ayat 4) UU No. 5 Tahun 1986;
Instansi atasan Dalam waktu 2 (dua) bulan setelah menerima
pemberitahuan dari Ketua Pengadilan harus sudah memerintahkan
pejabat utk melaksanakan putusan Pengadilan tsb. (Ps. 116 ayat
5);
Dalam hal instansi atasan, tidak mengindahkan maka Ketua
Pengadilan mengajukan hal ini kepada Presiden sebagai
pemegang kekuasaan pemerintah tertinggi utk memerintahkan
pejabat tsb. melaksanakan putusan Pengadilan tsb. (Ps. 116 ayat
6).
2.
3.
GANTI RUGI :
a.
Salinan putusan Pengadilan yang berisi
kewajiban membayar ganti rugi dikirimkan
kepada penggugat dan tergugat Dalam waktu
tiga hari setelah putusan Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap (Ps. 120 ayat 1);
b.
Salinan Putusan Pengadilan yang berisi
kewajiban membayar ganti rugi dikirimkan pula
oleh pengadilan kepada Badan atau Pejabat
TUN yang dibebani kewajiban utk membayar
ganti rugi tsb. Dalam waktu 3 hari setelah
Keputusan pengadilan memperoleh kekuatan
hukum tetap(Ps. 120 ayat 2);
c.
Besarnya ganti rugi beserta tata cara
pelaksanaan diatur lebih lanjut dg Peraturan
Pemerintah (Ps. 120 Ayat 3).
4.
REHABILITASI :
a.
Dalam hal gugatan yang berkaitan Dalam bidang
kepegawaian di-kabulkan sesuai dg ketentuan
sebagaimana dimaksud Dalam ps. 97 ayat (11),
salinan putusan Pengadilan yang berisi
kewajiban tentang rehabilitasi dikirimkan
kepada penggugat dan tergugat Dalam waktu
tiga hari setelah putusan itu memperoleh
kekuatan hukum tetap (Ps. 121 ayat 2);
b.
Salinan putusan Pengadilan yang berisi kewajiban
tentang rehabilitasi sebagaimana dimaksud Dalam
ayat (1) dikirmkan pula oleh Pengadilan kepada
Badan atau Pejabat TUN yang dibebani kewajiban
melaksanakan.
c.
UPAYA ADMINISTRATIF :
Upaya Administratif adalah suatu
prosedur yang dpt ditempuh oleh
seorang atau badan hukum perdata
apabila ia tidak puas terhadap suatu
Keputusan TUN.
PENYELESAIAN SENGKETA
KEPEGAWAIAN
a.
b.
1.
2.
3.
4.
PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 129 UU ASN
Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui
upaya administratif.
Upaya administratif terdiri dari keberatan dan
banding administratif.
Keberatan diajukan secara tertulis kepada
atasan pejabat yang berwenang menghukum
dengan memuat alasan keberatan dan
tembusannya disampaikan kepada pejabat
yang berwenang menghukum.
Banding administratif diajukan kepada badan
pertimbangan ASN.
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
5.