Kegawatdruratan Neuromuskular
Kegawatdruratan Neuromuskular
AN
NEUROMUSKULAR
Meningkat
Klonus
Tonus
Refleks patologis
Fasikulasi dan
fbrilasi
Refleks fsiologis
LMN
+
Menurun atau hilang
+
Hipertonus
Hipotonus
Pola kelainan
Contoh
Motor neuron
Radiks
Pleksus
(Plexopathy)
Mononeuropati
Mononeuropati
multiplex
Polineuropati
Neuropati DM
Poliradikuloneuropa
ti
GBS
Neuromuscular
Junction
Myastenia Gravis
Botulism
Otot
Saraf perifer
Eksplorasi riwayat:
Ada tidaknya riwayat trauma
Pola kelemahannya : miogen, kelemahan lebih
dominan di proximal. Neurogen seperti
polineuropati di distal.
Apakah gejala sensorik?
Lokalisasinya dimana?
Apakah kedutan otot (fasikulasi) dan kram?
Apakah nyeri berhubungan dengan:
HNP
Trauma pleksus
Kelainan Neuropatik
Gejala otonom:
BAB dan BAK
Gangguan penglihatan
Impotensi
Anhidrosis
Ortostatik dizziness
Otot:
Poliomyelitis
Paralysis periodic (PP)
Miopati toksik
Mioglobinuri/ rabdomiolisis
Neuroleptic Malignant Syndrome
(NMS)
Paut saraf-otot:
Miastenia gravis
Miastenia yang disebabkan oleh obat-obatan
Eaton Lambert (myasthenic) syndrome (ELS)
Botulism
Keracunan organofosfat
Disfungsi otonomik
AIDP
Gangguan elektrolit
Paralysis periodik
Antikonvulsan :
Fenitoin
Trimetadon
Obat-obatan psikotropik :
Garam litium
Khlorpromasin
Hormon :
Kortikosteroid (pada permulaan)
ACTH
Hormon Tiroid
Obat-obatan lain :
Garam magnesium
Narkotika
Barbiturat
Plasma exchange (55 ml/ kg/ hr selama 5 hari) adalah pilihan terapi untuk
pengobatan kelemahan yang membahayakan hidup. IVIg kurang
menguntungkan dalam pengobatan krisis miastenik dibandingkan dengan
plasmaferesis. Dosis tinggi kortikosteroid (prednisone, 40-60 mg/hr) atau
Azatioprine (2-4 mg/kg/hr), setelah palsma exchange akan melindungi pasien
dari suatu krisis yang berulang bila efek perbaikan dari plasma exchange
mulai berkurang.
Gejala dari botulism secara superficial bisa menyerupai myastenia gravis.
Kelemahan, pandangan yang kabur, nausea dan vomitus dalam 18-36 jam
setelah terkena toksin. Reaksi pupil yang menghilang.
Serum dan fases seharusnya diperiksan untuk menemukan toksin botulinum
dan C. botulinum.
Pada stimulasi repetitive dengan frekuensi 3x/detik tampak suatu penurunan
amplitude (decrement) CMAP.
iv infuse 2 vial trivalent (ABE) antitoksin botulism (10.000 IU dari setiap
antitoksin dalam setiap vial)
Terapi awal biasanya dengan pemberian kortikosteroid dosis tinggi (prednison 50100 mg). Pada beberapa penderita yang berat penyakitnya, diperlukan pemberian
makanan secara parenteral, monitoring jantung dan alat bantu pernafasan, CKP.
Terimakasih