Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Unit ini menyajikan pola perilaku yang ditampilkan oleh individu, keluarga, dan masyarakat
dan menyediakan pedoman untuk penilaian kesehatan di arena multipraktek. Penentuan pertumbuhan
dan perkembangan dalam setiap pola perilaku diperkenalkan dalam unit ini tetapi sangat diperluas
dan ditentukan untuk setiap fase perkembangan dalam bab unit empat.
Meskipun peran perawat telah berkembang dari waktu ke waktu, beberapa link tema sentral
yang menyatukan semua definisi, filosofi, dan kerangka kerja keperawatan. Dari keyakinan
Nightigale menyatakan bahwa hukum kesehatan dan keperawatan adalah sama dan relevan untuk
individu yang sehat maupu sakit dengan kerangka kerja konseptual keperawatan saat ini, promosi
kesehatan terus menjadi komponen integral. ANA mendefinisikan praktek keperawatan sebagai
kinerja pelayanan dengan menggunakan proses keperawatan dalam 1) mempromosikan dan menjaga
kesehatan; 2) penemuan kasus dan mengelola penyakit, cedera, atau kelemahan; 3) mengembalikan
fungsi optimal, atau 4) membantu pasien mencapai kematian yang bermartabat. Meskipun definisi ini
dirancang untuk menyediakan model untuk tindakan keperawatan praktek negara, terminologi yang
sering dalam pernyataan kebijakan sosial ANA adalah lebih ringkas: "Keperawatan adalah diagnosis
dan pengobatan respon manusia terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial". Respon-respon
ini digambarkan dalam respon memulihkan kesehatan (reaksi terhadap masalah kesehatan, seperti
penyakit) dan respon pendukung kesehatan (berhubungan dengan masalah kesehatan potensial,
seperti kerentanan terhadap penyakit).
Berdasarkan definisi tersebut, pencegahan primer adalah elemen penting dari keperawatan
dan mencakup promosi kesehatan umum serta perlindungan yang spesifik terhadap penyakit. Konsep
promosi kesehatan berkonotasi suatu proses aktif yang melibatkan perlindungan khusus (Imunisasi,
keselamatan kerja, kontrol lingkungan) bersama dengan sistem gaya hidup, nilai dan keyakinan, dan
satu set dengan perilaku yang meningkatkan kesehatan. Bab 1 menjelaskan kesehatan setiap
keluarga, invidual, atau komunitas sebagai keseimbangan yang berkelanjutan yang melibatkan
respon yang kompleks antara sistem fisiologis dan psikologik internal dan lingkungan eksternal.
Perawat membutuhkan kerangka kerja untuk menilai interaksi ini antara status biofisik seseorang,
seni (makeup) psikososial, dan lingkungan.
Dengan promosi kesehatan sebagai tema dasar, bab ini fokus pada pengkajian keperawatan
individu. Kerangka yang digunakan untuk penilaian adalah pola kesehatan fungsional yang
dijelaskan oleh Gordon, sebagaimana disebutkan dalam bab-bab sebelumnya dan didefinisikan ulang
di sini. Kerangka kerja yang sama digunakan di seluruh unit ini untuk menunjukkan pendekatan
penilaian untuk keluarga dan masyarakat juga (Bab 8 dan 9). Bab ini juga membahas komponen-

komponen dari proses keperawatan yang berkaitan dengan promosi kesehatan untuk individu. Hal ini
dimungkinkan hanya melalui pemahaman yang jelas dari kerangka pola kesehatan fungsional.

1.2.

Rumusan Masalah
a. Apa definisi kerangka kerja fungsional pola kesehatan yang dideskripsikan oleh Gordon
b. Bagaimana mendeskripsikan penggunaan kerangka pola kesehatan fungsional dalam menilai
individu sepanjang umur
c. Bagaimana memberikan contoh dari data klinis untuk dikumpulkan dalam masing-masing pola
kesehatan
d. Bagaimana memberikan contoh dari kategori perubahan perilaku dalam pola kesehatan:
fungsional, berpotensi disfungsional dan benar-benar disfungsional
e. Bagaimana menjelaskan aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan saat mengidentifikasi faktor
f.

risiko atau faktor etiologi pola kesehatan aktual atau potensial disfungsional
Bagaimana mendiskusikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi intervensi keperawatan di

promosi kesehatan individu


g. Bagaimana mengembangkan perencanaan promosi kesehatan spesifik yang berdasarkan pada
penilaian individu, diagnosis keperawatan, and kontribusi faktor risiko atau faktor etiologi

1.3.

Tujuan
a. Untuk dapat mendefinisikan kerangka kerja fungsional pola kesehatan yang dideskripsikan oleh
Gordon
b. Untuk dapat mendeskripsikan penggunaan kerangka pola kesehatan fungsional dalam menilai
individu sepanjang umur
c. Untuk dapat memberikan contoh dari data klinis untuk dikumpulkan dalam masing-masing pola
kesehatan
d. Untuk dapat memberikan contoh dari kategori perubahan perilaku dalam pola kesehatan:
fungsional, berpotensi disfungsional dan benar-benar disfungsional
e. Untuk dapat menjelaskan aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan saat mengidentifikasi faktor
risiko atau faktor etiologi pola kesehatan aktual atau potensial disfungsional
f. Untuk dapat mendiskusikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi intervensi keperawatan di
promosi kesehatan individu
g. Untuk dapat mengembangkan perencanaan promosi kesehatan spesifik yang berdasarkan pada
penilaian individu, diagnosis keperawatan, and kontribusi faktor risiko atau faktor etiologi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Penilaian Individu

Penilaian Keperawatan bertujuan untuk menentukan determinan dari status kesehatan klien.
Penilaian di sini mengacu pada pengumpulan data saja, meskipun pemisahan komponen buatan diagnosis atau identifikasi masalah - dianggap secara terpisah untuk memperjelas. Ini mengikuti
pedoman yang diusulkan oleh Bloch dan digunakan dalam Standar Pelayanan ANA. Penilaian status
kesehatan tidak hanya mempertimbangkan parameter fisiologis, tetapi seluruh biopsikososial yang
berinteraksi dengan lingkungan. Pola perilaku, keyakinan, persepsi, dan nilai-nilai merupakan
komponen penting dari penilaian kesehatan (keperawatan) jika potensi kesehatan maksimal individu
terrealisasikan. Memahami pola merupakan dasar untuk memahami kesehatan individu.
Gordon telah mengambil satu set perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, yang telah
fokus pada keperawatan tradisional dan mengembangkan kerangka penilaian dari 11 pola kesehatan
fungsional. Pola fungsional berinteraksi untuk membuat gaya hidup individu. Perawat, menggunakan
seperti kerangka, menggabungkan keterampilan penilaian dengan data subyektif dan obyektif untuk
membangun pola reflektif dari gaya hidup itu.

2.2.

Kerangka Kerja Fungsional Pola Kesehatan Individu


Definisi
Fungsional pola kesehatan merupakan kelompok area perilaku yang saling berkaitan yang
menentukan pandangan keseluruhan individual. Tipologi dari 11 pola pelayanan sebagai alat yang
berguna untuk mengumpulkan dan mengorganisasikan (mengatur) penilaian data dan menciptakan
mekanika untuk verifikasi informasi dengan klien atau menyiarkan kembali kepada perawat lain dan
anggota team pelayanan kesehatan.
Setiap pola, dengan singkat dideskripsikan pada tabel 7-2 tentang ekspresi biopsikososial
pada keseluruhan orang. Laporan klien dan observasi perawat menentukan data untuk
mendeskripsikan pola. Sebagai kerangka kerja untuk penilaian, fungsional pola kesehatan
menentukan makna efektif pada perawat untuk mempersepsikan dan mencatat interkasi komplek
status biopsikis seseorang, riasan psikologik, dan hubungan dengan lingkungan.

Karakteristik
Fungsional pola kesehatan dikarakteristikan oleh fokus. 4 area fokus telah diidentifikasi :
pola, lingkungan klien, pengembangan dan fungsional.

Fokus pola menyatakan bahwa perawat menyelidiki pola-pola atau rangkaian perilaku dari
waktu ke waktu. Penggunaan Gordon, istilah perilaku meliputi biofisikal, psikologik, sosiologik, dan
beberapa klasifikasi perilaku yang lain. Sebagai informasi yang dikumpulkan, suatu pola muncul
yang mewakili sejarah dan perilaku sekarang dari waktu ke waktu. Ini adalah paling mudah ketika
perilaku atau informasi dapat dihitung, seperti tekanan darah, dan memudahkan ketika data dasar
tersedia untuk individu. Pola di dalam pola merupakan pengembangan dan penilaian. Tekanan darah,
contohnya adalah pola di dalam pola aktivitas dan latihan. Dasar individual dan pembacaan berikut
boleh menyajikan pola di dalan norma yang diharapkan. Pengukuran tekanan darah yang tidak
menentu menandai ketiadaan pola yang membentuk tipe pola itu sendirui. Kategori fungsional
kesehatan menentukan struktur untuk fokus kepada menganalisis faktor di dalam kategori (tekanan
darah : pola aktivitas) dan juga menentukan struktur untuk fokus pada penelitian penyebab
penjelasan, yang biasanya di luar kategori (kelebihan asupan sodium : pola gizi).
Konsep focus lingkungan-klien dapat dicontohkan oleh asupan makanan. Berdasarkan teori
sistem, apapun di luar individu dikaitkan dengan lingkungan. Walaupun referensi ini menjelaskan
banyak pola lingkungan yang mempengaruhi, ini sering mengacu pada lingkungan fisik. Pada
umumnya setiap fungsional pola kesehatan adalah pengaruh lingkungan seperti nilai-nilai keluarga
dan adat istiadat masyarakat. Asupan makanan individual diatur oleh pilihan pribadi, pengetahuan
tentang persiapan makanan, dan kemampuan untuk mengkonsumsi dan mempertahankan makanan,
seperti halnya oleh kultural dan kebiasaan keluarga, kemampuan finansial untuk menjamin makanan,
dan crob ketersediaan. Untuk beberapa, terutama anak-anak, asupan nutrisi diatur oleh selain yang
menjamin, menyiapkan dan melayani makanan, seperti ibu atau ayah.
Pertumbuhan manusia dan fokus pengembangan adalah refleksi dari setiap pola. Diskusi
kesehatan sebelumnya menunjukkan interaksi yang komplek antara biopsikososial sistem individu
dan lingkungan. Salah satu dari pengaruh-pengaruh utama pada interaksi dinamik adalah
pengembangan orang. Pemenuhan pengembangan tugas meningkatkan kompleksitas komponen dan
interaksi kesehatan. Tugas-tugas ini, bagaimanapun juga menentukan peluang pembelajaran pada
individu untuk mempertahankan dan memperbaiki kesehatan. Bruhn dkk, telah menyarankan tugas
kesehatan spesifik pada invidu untuk memenuhi setiap pengembangan fase siklus hidup, yang
diidenfikasi oleh Erikson dan Havighurst. Pembelajaran tugas-tugas ini dimulai dari kelahiran dan
dilanjutkan pada akhir lifespan. Fokus pengembangan dan pengaruh termasuk di daerah pola yang
mengikutinya. Unit 4 menyelidiki setiap tugas pengembangan dan hubungan pembelajaran dengan
praktek perilaku kesehatan yang menghasilkan intervensi keperawatan yang tepat untuk promosi
kesehatan.

Area terakhir fokus adalah fokus fungsional, mengacu pada level fungsional individu, area
traditional yang fokus pada keperawatan. Displin (ilmu) lain menilai fungsional pola, tetapi penilaian
data bertukar-tukar. genitourinary berfungsi untuk kedokteran yang menyiratkan frekuensi atau
kekosongan pola, dan karakteristik air seni seperti warna, bau, dan analisa laboratorium. sebagai
tambahan terhadap faktor ini, ilmu keperawatan menilai bagaimana pola kekosongan tertentu
mempengaruhi gaya hidup orang, terutama efek frekuensi pada pola tidur dan kemampuan untuk
menyelesaikan aktivitas yang diinginkan seperti belanja atau pola sosialisasi. Perhatian tambahan
mungkin meliputi apakah individu bisa berjalan atau memanjat tangga menuju kamar mandi atau
mengatur . seperti aktivitasnya dengan aman pada malam hari
Keutuhan orang dan totalitas interaksi seseorang dengan lingkungan adalah dasar filosofis
buku ini. Ini juga adalah perspektif Tipologi Gordon dari 11 fungsional pola kesehatan, yang
menyediakan mekanisme untuk pengumpulan data yang mencakup seluruh orang dan semua proses
kehidupan. Dengan memeriksa pola fungsional yang spesifik dan interaksi antara pola-pola, para
perawat secara akurat dapat menentukan dan mendiagnosa masalah aktual atau potensial, campur
tangan lebih efektif, dan mencapai hasil yang mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan. Selain
menyediakan kerangka kerja untuk menilai individu, keluarga, dan masyarakat, fungsional pola
kesehatan memberikan kerangka diagnostik
Tipologi dari 11 Fungsional Pola Kesehatan
Pola Deskripsi

: Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan Persepsi klien tentang


sehat dan hidup yang baik, dan bagaimana memanajemen kesehatan

Gizi dan metabolisme

: Makanan dan konsumsi cairan merupakan kebutuhan relatif untuk


metabolik dan indikator suply gizi lokal

Eliminasi

: ekskretoris fungsi (usus, kandung kemih, kulit)

Aktivitas dan latihan

: Latihan, aktivitas, waktu luang dan rekreasi

Tidur dan istirahat

: Tidur, istirahat, dan relaksasi

Kognitif dan persepsi

: Persepsi sensorik dan pola kognitif

Persepsi diri dan konsep diri : Pola konsep diri dan persepsi diri (kenyamanan tubuh, citra tubuh dan
merasakan sebagai suatu bangsa
Peran dan hubungan

: Keterlibatan peran dan hubungan

Seks dan reproduktif

: Kepuasan dan ketidakpuasan klien dengan seks dan reproduktif


5

Mengatasi dan toleransi terhadap stress

: Pola penanggulangan umum dan efektivitas dalam


toleransi stress

Nilai dan keyakinan Nilai dan keyakinan (termasuk keagamaan), atau tujuan yang menunjukkan
pilihan atau keputusan

Persepsi dan Manajemen Kesehatan


Pola ini menyediakan tinjauan tentang status kesehatan klien dan praktik kesehatan yang
digunakan untuk mencapai status kesehatan atau kebaikan saat ini. Fokusnya ada pada persepsi
terhadap status kesehatan dan ditempatkan pada pentingnya kesehatan, bersama dengan tingkat
komitmen klien untuk menjaga kesehatan. Selain memunculkan informasi semacam ini,
kemungkinan bahwa akan diperkenalkan area yang perlu eksplorasi lebih lanjut di bawah fungsional
pola kesehatan lain. Sebagai contoh, jika sebuah lient mengatakan tidak mungkin lagi untuk
memotong rumput tanpa penderitaan sesak napas dan sakit punggung yang parah, informasi ini
disimpan dan diambil ketika menilai pola aktivitas dan latihan atau pola persepsi kognitif.
Pentingnya area pola ini untuk individu adalah jelas. Jika klien tidak menyadari bahwa
masalah kesehatan yang hadir, adalah ketidaksadaran promosi kesehatan yang diperlukan dalam
ketiadaan masalah, atau merasa bahwa mereka mampu mengelola kesehatan mereka sendiri atau
setiap kegiatan dalam mempromosikan kesehatan menurut mereka tidak berguna, gaya hidup mereka
dan kemampuan untuk berfungsi pasti akan terpengaruh. Kegiatan mempromosikan kesehatan (gizi
yang cukup, aktivitas dan olahraga, tidur, dan istirahat), pemeriksaan rutin secara profesional,
pemeriksaan diri, imunisasi, dan tindakan pengamanan (otomatis hambatan keamanan, lemari obat
yang terkunci) telah terbukti menjadi instrumen dalam meningkatkan atau mempertahankan optimal
kualitas hidup.
Tujuan dalam menilai persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan adalah untuk
memperoleh data tentang persepsi, manajemen, dan praktek upaya prevetif kesehatan. Petunjuk dapat
menyebabkan bahaya kesehatan tentatif mengidentifikasi potensial, ketidakpatuhan ke medis
diresepkan atau rejimen keperawatan, atau ketidakmampuan untuk mengelola kesehatan secara
efektif. Seiring dengan ini, perawat tidak boleh mengabaikan kesehatan realistis dan persepsi
penyakit dan harapan.
Nutrisi dan Metabolik
Pola ini menggambarkan asupan zat gizi relatif terhadap kebutuhan metabolisme. Fokus
kemudian tidak hanya mencakup deskripsi klien tentang konsumsi makanan dan cairan (sejarah)
6

tetapi juga pengamatan perawat dan persepsi mengenai kecukupan gizi (pemeriksaan fisik ).Semua
fungsi tubuh dan gaya hidup klien diatur oleh asupan dan pasokan nutrisi yang memadai ke jaringan
dan organ .tujuan penilaian adalah untuk mengumpulkan data tentang pola khas makanan dan
konsumsi cairan, kecukupan pola konsumsi, dan semua pola, setiap masalah yang dirasakan terkait
dengan asupan nutrisi .

Eliminasi
Pola ini dibentuk untuk menjelaskan mengenai fungsi usus, kandung kencing dan kulit dalam
mengeskresi sampah dalam tubuh. Perawat mengukur secara reguler, kualitas dan kunatitas dari
kotoran manusia dan urin tergantung dari hubungan laporan klien, menilai pertolongan digunakan
untuk pencapaian secara teratur atau control dari perubahan beberapa pola atau masalah yang ada.
Kulit terdiri dari hanya istilah fungsi excetory, jumlahnya keringat dan hubungan kontrol bau.
Pola eliminasi dari semua orang bermacam-macam pada tingkat individu. Beberapa klien
melihat secara tertaur eliminasi dan mengukur kesehatnnya dan sebagai indikator yang sensitif sesuai
dengan tingkat gizi dan tingkat stres. Persepsi klien adalah penting jika pola ini sudah menjadi
masalah atau tidak berfungsi dan penilaian tergantung apa yang disebut normal menurut masingmasing individu. Beberapa konsep yang salah mengenai adanya keteraturan, khususnya pada fungsi
usus. Lebih dari area yang lain, ini adalah salah satu yang sering diperlakukan ketika maslah itu
sudah dirasa. Ini penting untuk mengumpulkan data data mengenai metode perawatan yang
digunakan.

Aktivitas dan Latihan


Pola ini menggambarkan tingkat aktivitas klien, program latihan, dan kegiatan rekreasi.
Perawat menilai kemampuan gerakan, toleransi aktivitas, dan kemampuan perawatan diri, serta
penggunaan alat bantu, perubahan dalam pola, kepuasan klien dengan pola aktivitas dan latihan, dan
setiap masalah yang dirasakan.

Tidur dan Istirahat

Mungkin faktor yang paling penting yang dinilai dalam pola ini adalah persepsi kecukupan

tidur dan relaksasi. Laporan subjektif tentang kelelahan atau tingkat energi memberikan beberapa
indikasi kepuasan klien. Karena peran yang diasumsikan bahwa tidur dan istirahat bermain dalam
mempersiapkan individu untuk kegiatan harian yang diperlukan atau diinginkan, akan menjadi sangat
penting ketika pola-pola ini dianggap tidak cukup untuk mendukung istirahat dan menyediakan energi.

Kognitif dan Persepsi


Pola kognitif mencakup kemampuan individu untuk memahami dan mengikuti petunjuk,
menyimpan informasi, membuat keputusan, memecahkan masalah, dan menggunakan bahasa dengan
tepat. Pola sensorik dan persepsi menjelaskan audiotory, visual, olfatory, pengecapan, sensasi taktil,
dan kinestetik dan persepsi. Persepsi yang salah, serta toleransi sakit, diuraikan dalam area pola.

Persepsi Diri dan Konsep Diri


Pola ini mencakup pengertian klien tentang mengidentifikasi pribadi, tujuan, pola emosi, dan
perasaan tentang dirinya sendiri. Citra diri dan rasa yang layak dari persepsi klien tentang
penampilan pribadi, kompetensi, dan keterbatasan. Ini termasuk persepsi diri klien serta persepsi
orang lain. Perawat menilai petunjuk verbal dan non verbal.

Peran dan Hubungan


Pola ini menggambarkan peran dan hubungan yang diasumsikan terlibat oleh individu.
Sebagai bagian dari penilaian, persepsi klien merupakan komponen utama dan harus mencakup
tingkat kepuasannya dengan peran dan hubungan.

Seksualitas dan Reproduksi


Pola ini menjelaskan konsep seksual secara individu, fungsi seksual dan metode intimasi, dan
wilayah reproduksi. Ini mengkombinasikan data subjektif, observasi perawat dan pengujian fisik
mengumpulkan data. Perkembangan normal dan kepuasan yang dirasa adalah elemen yang penting.
Seksualitas adalah ekpresi perilaku identifikasi seksual. Pentingnya pola ini pada kehidupan
dan kesehatan individu sangat dekat hubungannya dengan persepsi dirinya sendiri dan hubungannya
dengan pola. Gambaran tubuh, konsep pribadi dan peran serta identitas gender dihubungkan pada
8

identitas seksual. Konsep seksual self ini, sepanjang pola hubungan kedekatan individu, hasil dari
tingkat fungsi seksual dicapai dan dirasa saling memuaskan keduanya. Meliputi fungsi seksual tetapi
ini tidak terbatas, huungan seksual dengan partner.
Pola reproduksi juga sama keduanya secara significan untuk penilaian pola dan individu
secara keseluruhan sebagus pada keluarga dan masyarakat

Toleransi Stres dan Penanggulangannya


Gordon mendeskripsikan pola ini sebagai pola penggandaan individu secara umum dan
efektifitas pola dalam istilah manajemen stres. Pola ini meliputi individual 1. Kemampuan untuk
menangani krisis hidup dan faktor pembalas yang mengganggu integritas pribadi terhadap ego, 2.
Bentuk resolusi konflik, 3. Terjangkaunya kebutuhan sehari-hari

Nilai dan Kepercayaan


Pola ini mendeskribsikan nilai, kepercayaan dan tujuan dari individudan termasuk salah
satunya adalah persepsi yang benar dan apa yang bagus untuk seseorang dan beberapa konflik yang
menjadi kepercayaan dan suatu nilai seseorang mungkin ada.
Masing-masing pola ditunjukkan dengan sistem nilai pada individu dan masyarakat. Hidup
itu diatur oleh apa yang kepercayaan dan nilai individu, nilai dan kepercayaan ini dikembangkan
sepanjang waktu, merefleksikan pengalaman seseorang seperti pengaruh dalam keluarga dan
masyarakat.

Alasan untuk Penggunaan


Seperti yang dibuktikan dalam pembahasan karakteristik, fokus tentu berorientasi kesehatan.
Pola sendiri mungkin dikategorikan di bawah klasifikasi perilaku akrab bagi perawat.
Keuntungan lain dari kerangka kerja fungsional pola kesehatan khusus untuk praktek
keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Struktur menyediakan sarana untuk mengumpulkan, mengorganisir, menyajikan, dan
menganalisis data untuk sampai pada keperawatan, bukan diagnosis, medis, serta
memberikan fokus keperawatan yang konsisten.
2. Formatnya adalah fleksibel dan dapat disesuaikan dengan klien, situasi, atau perawat.
9

3.

Informasi yang dikumpulkan ini cocok untuk setiap arena praktek, baik di rumah, klinik,
atau lembaga dan apakah menilai individu (dewasa atau anak), keluarga, atau komunitas.
Teori komponen keperawatan (pendidikan dan penelitian) juga difasilitasi oleh penggunaan

fungsional pola kesehatan. Mahasiswa atau peneliti mampu untuk:

Mengatur pengetahuan klinis dengan cara yang relevan untuk diagnosis keperawatan
Mendapatkan pengetahuan lanjutan dari masalah klien bisa diterima untuk pelayanan

keperawatan dan intervensi diagnosis spesifik dan hasil


Mengidentifikasi daerah-daerah di mana pengetahuan dalam keperawatan membutuhkan
perluasan.

Perhatikan bahwa ilmu kedokteran adalah dimasukkan ke dalam namun tidak fokus untuk
mengorganisir pengetahuan klinis.

Komponen Hidup Sehat


Nutrisi- yang memadai, aman, dan pasokan makanan didistribusikan dengan baik serta
tingkat gizi yang sesuai pribadi. (Nutrisi dan metabolik)
Kebersihan Mental- dimulai pada usia dini, penting bahwa individu mengembangkan
keseimbangan batin dalam menghadapi frustrasi alami yang tidak lepas dari hidup, apresiasi terhadap
nilai-nilai kehidupan keluarga, dan penerimaan diri dan keterbatasan. (mengatasi dan toleransi stres,
peran dan hubungan, persepsi diri dan konsep diri)
Perumahan yang memadai- perlindungan yang tepat terhadap kecelakaan bagi orang-orang
dari segala usia, terutama perlindungan untuk anak-anak, orang tua, dan cacat. (Manajemen
Kesehatan). Kebiasaan Pribadi yang moderat dan seimbang- pembatasan dalam penggunaan alkohol
dan tembakau, istirahat yang cukup dan jumlah yang tepat untuk latihan, perhatian kebersihan
pribadi. (Manajemen Kesehatan, tidur, dan istirahat, aktivitas dan olahraga, eliminasi)
Peran yang berguna dan produktif dalam masyarakat. (Peran dan hubungan, seks dan
kesehatan reproduksi).Pendidikan umum dan pendidikan khusus untuk kesehatan. (Kognititif dan
persepsi). Rekreasi- akses terhadap peluang rekreasi dan fasilitas dan menyeimbangkan kegiatan
rekreasi yang tepat terhadap pekerjaan yang memuaskan. (Aktivitas dan olahraga, peran dan
hubungan)
Rasa keamanan pribadi- terkait dengan akses ke layanan kesehatan, ditentukan ketentuan
upah minimum dan beberapa jenis keamanan pekerjaan, dan penyediaan untuk pemeliharaan
10

pendapatan selama sakit atau pensiun. (Kesehatan persepsi dan manajemen kesehatan, persepsi diri
dan konsep diri, peran dan hubungan)

2.3.

Pola Kesehatan Imdividu


Setiap pola adalah ekspresi biopsikososial individu dan harus mencerminkan gaya hidup atau
proses kehidupan dari kedua klien dan perspektif perawat. Selain itu, harus mencerminkan
1) pola atau urutan perilaku,
2) peran lingkungan (lingkungan fisik dan keluarga, sosial, dan pengaruh budaya), dan
3) adanya pengaruh yang bersifat perkembangan.
Penilaian masing-masing pola sebagai fungsional, disfungsional, atau berpotensi
disfungsional harus mencakup indikasi kepuasan klien dengan pola. Setiap masalah yang dilaporkan
harus lebih dinilai untuk menyertakan penjelasan masalah klien, tindakan perbaikan yang diambil,
dan dampak yang dirasakan dari tindakan.
Tujuan utamanya adalah menilai setiap pola untuk menentukan pengetahuan klien tentang
promosi kesehatan, kemampuan untuk mengelola kegiatan promosi kesehatan, dan nilai individu
yang mengacu pada promosi kesehatan.
Bagian ini berkembang pada masing-masing pola secara cukup rinci untuk memungkinkan
perawat untuk menggunakan kerangka fungsional pola kesehatan untuk penilaian dan diagnosis
dalam praktek klinis keperawatan. Karena ini juga berguna untuk memahami pelaksanaan peran
masing-masing pola dalam kehidupan individu dan praktik perawat, akan ada diskusi tentang
signifikansi individu dan implikasi keperawatan.

2.4.

Proses Promosi Kesehatan Individu


Proses Keperawatan - pendekatan sistematis untuk mengurangi atau menghilangkan masalahklien dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang diperlukan. Perawat melakukan
analisis data, mengidentifikasi diagnosis keperawatan, hasil proyek, menetapkan intervensi, dan
mengevaluasi efektivitas. Penilaian ulang, penataan ulang prioritas, penetapan tujuan baru, dan revisi
rencana berlanjut sebagai bagian dari proses menuju pencapaian hasil. Little dan Carnevali
menggambarkan proses keperawatan dapat membantu klien dan keluarga mereka dalam mengatasi

11

lebih efektif tentang tuntutan hidup sehari-hari dan aktivitas hidup dan gaya hidup yang diinginkan
dalam menghadapi tantangan aktual atau potensial untuk kesehatan mereka.
Bagian ini menunjukkan proses keperawatan yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan
individu. Karena banyak komponen dari proses keperawatan dibahas dalam bagian sebelumnya pada
fungsional pola kesehatan, diskusi ini lebih lanjut mencontohkan bahwa langkah-langkah yang
digunakan secara bersamaan dan berulang.

Pengumpulan dan Analisis Data


Penilaian adalah teknik sistematis untuk belajar sebanyak mungkin tentang klien. Tujuan
utama dalam mengumpulkan data dari klien baru adalah untuk melihat apakah masalah kesehatan
ada dan untuk mengidentifikasi tujuan kesehatan klien.
Pengumpulan data meliputi data biografi yang diperlukan, seperti usia dan jenis kelamin dan
tujuan kunjungan. Ini diikuti dengan penilaian dari 11 fungsional pola kesehatan yang diuraikan
sebelumnya. Pelaporan subjektif, pengamatan perawat dan persepsi, dan pemeriksaan fisik yang
dinilai dan dicatat. Pembahasan yang tersisa fokus pada diagnosis keperawatan.

Identifikasi Masalah
konsep identifikasi masalah telah diperdebatkan di masa lalu, sebagian besar perawat
sekarang memiliki perbedaan diagnosis keperawatan sebagai label masalah. Diagnosis merupakan
pemeriksaan hati-hati dan analisis dari fakta-fakta dalam upaya untuk menjelaskan sesuatu.
Diagnosis keperawatan adalah penamaan dari respon klien terhadap masalah kesehatan aktual atau
potensial / proses kehidupan. "Diagnosis keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil dari perawat bertanggung jawab". NANDA telah menyediakan
kepemimpinan dalam pengembangan standardisasi deskripsi tentang respon manusia yang diobati
oleh perawat. Revisi terbaru dari taksonomi ini berisi diagnosis 99 keperawatan yang disetujui untuk
uji klinis dan telah disahkan oleh ANA.
Gordon mengusulkan format yang diterima diagnosis keperawatan, PES, yang berisi daftar
masalah, etiologi, dan tanda-tanda dan gejala, atau ciri-ciri tertentu untuk setiap diagnosis diterima
untuk uji klinis.

12

Etiologi Masalah
Untuk rencana perawatan, perawat harus terlebih dahulu menentukan untuk kemampuannya
yang terbaik apa yang menyebabkan masalah kesehatan aktual atau potensial, atau memberikan
kontribusi tentang etiologi faktor. Faktor etiologi dari sebagian besar pola disfungsional terletak pada
pola lain. Meskipun etiologi tidak pernah mutlak dalam ilmu-ilmu manusia, proyeksi hasil atau
tujuan harus didasarkan pada beberapa kemungkinan penyebab. Intervensi kemudian fokus pada
mediasi atau menyelesaikan kemungkinan penyebab. Paling sering adalah keterlibatan faktor banyak
penyebab, dan masalah dikatakan untuk "berhubungan dengan" daripada disebabkan oleh faktorfaktor.
Karena masalah potensial bukan merupakan masalah sebenarnya, tetapi menyatakan risiko,
mereka tidak memiliki etiologi dan faktor risiko yang diidentifikasi ketika faktor risiko ada.
Intervensi diarahkan pada pengurangan risiko melalui pendidikan (kelas, brosur) untuk
meningkatkan gizi, mencegah kecelakaan, dan sebagainya.

Diagnosis Variabel
Kemampuan untuk sampai pada diagnosis yang akurat, bahkan jika semua informasi yang
tepat tersedia, diatur terutama oleh keterampilan klinis perawat. Pengalaman meningkatkan teknik
jika menyusui dilakukan sebagai proses ilmiah. Keperawatan membutuhkan pengumpulan informasi,
menafsirkan atas dasar nilai-nilai normatif, pengorganisasian dan pengelompokan temuan yang tidak
sesuai, mengidentifikasi masalah, dan kemudian mencoba untuk merencanakan tujuan dan intervensi
yang sesuai.
Kesulitan yang ditemui ketika tidak ada norma-norma yang tersedia, yang sering terjadi
dalam ilaian psikososial.

Perencanaan Pelayanan
Perencanaan dalam proses keperawatan adalah usulan spesifik diagnosis pengobatan untuk
membantu klien ke arah tujuan kesehatan yang optimal. Hal ini didasarkan pada tujuan klien dan

13

ketentuan diagnosis keperawatan. Kejelasan tujuan dan diagnosa sangat penting untuk
pengembangan rencana perawatan yang efektif.
Yura dan Walsh mengidentifikasi tujuan-tujuan tahap perencanaan sebagai berikut: 1) untuk
menetapkan prioritas untuk diagnosis masalah, 2) untuk menentukan hasil perilaku atau tujuan klien,
termasuk waktu yang diharapkan dari prestasi; 3) untuk membedakan masalah klien yang dapat
diselesaikan oleh intervensi keperawatan, yang dapat ditangani oleh klien atau anggota keluarga, dan
yang harus ditangani dengan atau disebut anggota lain dari tim kesehatan; 4) untuk menunjuk
tindakan-tindakan spesifik, frekuensi tindakan ini, dan, langsung hasil jangka menengah, dan
panjang, dan 5) ke daftar masalah klien (diagnosis keperawatan) dan tindakan keperawatan
(frekuensi, hasil yang diharapkan atau tujuan) pada rencana asuhan keperawatan atau cetak biru
untuk tindakan. Rencana ini memberikan arahan untuk kegiatan klien dan keperawatan dan
merupakan panduan untuk evaluasi.

Implementasi Rencana
Mengimplementasikan kebutuhan tindakan dengan komplek untuk memenuhi tujuan kearah
kesehatan yang optimal. Ini adalah pemberitahuan rencana merawat keperawatan kearah peilaku
yang mendeskribsikan usulan outcome clien. Perilaku kognitif, afektif dan psikomotor, keduanya
klien dan perawat perlu didemonstrasikan.

Evaluasi Perencanaan
Proses analisa mengalami perubahan dari dari kejadian klien pada tahap evaluasi keperaeatan,
dengan perawat menguji aksi keperawaratan dengan pencapaian tujuan klien. Yura dan Walsh
menekankan pada pertimbangan klien responden merencanakan tindakan. Seperti yang telah
didiskusikan diagnosis keperawatan atau masalah kesehatan dan tujuan atau harapan, menjadi
petunjuk evaluasi dari rencana keperawatan.

Ringkasan
Data yang sesuai untuk aktifitas promosi kesehatan pad individu fokus pada penilaian status
kesehatan yang terbaru sehingga perawat dapat mengidentifikasi masalahnya, atau wilayah yang
tidak berfungsi, dengan pola gaya hidup dan kesehatan seseorang. Ini adalah langkah yang penting

14

dan mendahului semua komponen pada proses keperawatan. Tanpa gambaran masalah yang jelas
aktifitas keperawatan tidak ada hasilnya apa-apa.
Kerangka berpikir pola fungsi kesehatan Gordon menyediakan kerangka berpikir untuk
penilaian seseorang. Fokus dari pola ini termasuk meliputi digunakannya pengaruh perkembangan,
peran dari lingkungan, fungsi kemampuan yang ditunjukkan, bersamaan dengan pla perilaku yang
spesifik untuk setiap individu. Interaksi antara mekanisme internal dan lingkungan dinilai melalui 11
fungsi pola kesehatan.
Ketika penilaian masing-masing pola, perawat harus mengerti pengertian pola,
signifikansinya pola pada individu secara keseluruhan, tujuan penilaian, penilaian tolok ukur dan
indikator, dan implikasi keperawatan. Penilaian ini penting untuk semua komponen proses
keperawatan pada promosi kesehatan untuk individu.

BAB III
PENUTUP

15

A.

Simpulan

Promosi Kesehatan Individu merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan individu melalui proses
pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya individu , sesuai dengan kondisi social budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga
disebut etik, berasal dari kata Yunani ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.

B.

Saran
1.

Perawat
Dalam melakukan promosi kesehatan perawat harus menjaga hubungan dengan klien, agar isi dari
promosi kesehatan yang disampaikan dapat diterima dan diterapkan oleh klien.

2.

Klien
Dalam menerima promosi kesehatan klien harus berperan dalam menentukan keputusan untuk
dirinya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Mubarak, Wahit Iqbal. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
16

http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan
http://www.scribd.com/doc/71379835/Etika-Promosi-Kesehatan-Bagian-1
http://penerbitsalemba.com/v2/product/view/731

17

Anda mungkin juga menyukai