org/web/kbibu/2-1-3-sistem-dancara-rujukan/
SISTEM DAN CARA RUJUKAN
Rujukan ibu hamil dan neonatus yang berisiko tinggi merupakan komponen yang penting dalam
sistem pelayanan kesehatan maternal. Dengan memahami sistem dan cara rujukan yang baik,
tenaga kesehatan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan pasien.
Rujukan kegawatdaruratan
Rujukan kegawatdaruratan adalah rujukan yang dilakukan sesegera mungkin karena
berhubungan dengan kondisi kegawatdaruratan yang mendesak.
Rujukan berencana
Rujukan berencana adalah rujukan yang dilakukan dengan persiapan yang lebih panjang
ketika keadaan umum ibu masih relatif lebih baik, misalnya di masa antenatal atau awal
persalinan ketika didapati kemungkinan risiko komplikasi. Karena tidak dilakukan dalam kondisi
gawat darurat, rujukan ini dapat dilakukan dengan pilihan modalitas transportasi yang lebih
beragam, nyaman, dan aman bagi pasien.
PERENCANAAN RUJUKAN
Komunikasikan rencana merujuk dengan ibu dan keluarganya, karena rujukan harus
medapatkan pesetujuan dari ibu dan/atau keluarganya. Tenaga kesehatan perlu memberikan
kesempatan, apabila situasi memungkinkan, untuk menjawab pertimbangan dan pertanyaan
ibu serta keluarganya. Beberapa hal yang disampaikan sebaiknya meliputi:
o
Waktu yang tepat untuk merujuk dan durasi yang dibutuhkan untuk merujuk
Tujuan rujukan
Jam operasional dan nomer telepon rumah sakit/pusat layanan kesehatan yang
dituju
Petunjuk arah dan cara menuju tujuan rujukan dengan menggunakan modalitas
transportasi lain
Hubungi pusat layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan sampaikan kepada
tenaga kesehatan yang akan menerima pasien hal-hal berikut ini:
o
Indikasi rujukan
Rencana terkait prosedur teknis rujukan (termasuk kondisi lingkungan dan cuaca
menuju tujuan rujukan)
Hal yang perlu dicatat oleh pusat layanan kesehatan yang akan menerima pasien adalah:
o
Nama pasien
Indikasi rujukan
Saat berkomunikasi lewat telepon, pastikan hal-hal tersebut telah dicatat dan diketahui oleh
tenaga kesehatan di pusat layanan kesehatan yang akan menerima pasien.
Lengkapi dan kirimlah berkas-berkas berikut ini (secara langsung ataupun melalui faksimili)
sesegera mungkin:
o
Formulir rujukan pasien (minimal berisi identitas ibu, hasil pemeriksaan, diagnosis
kerja, terapi yang telah diberikan, tujuan rujukan, serta nama dan tanda tangan tenaga
kesehatan yang memberi pelayanan)
Bila terdapat indikasi, pasien dapat dipasang jalur intravena dengan kanul berukuran 16 atau
18.
Periksa kelengkapan alat dan perlengkapan yang akan digunakan untuk merujuk, dengan
mempertimbangkan juga kemungkinan yang dapat terjadi selama transportasi.
Presentasi
Dilatasi serviks
Letak janin
Kondisi ketuban
Catat dengan jelas semua hasil pemeriksaan berikut nama tenaga kesehatan dan jam
pemeriksaan terakhir
untuk memudahkan dan meminimalkan resiko dalam perjalanan rujukan, keperluan
untuk merujuk ibu dapat diringkas menjadi BAKSOKU(Bidan, Alat, Keluarga, Surat,
Obat, Kendaraan, dan Uang)
PERLENGKAPAN
Perlengkapan dan modalitas transportasi secara spesifik dibutuhkan untuk melakukan rujukan tepat
waktu (kasus kegawatdaruratan obstetri). Pada dasarnya, perlengkapan yang digunakan untuk
proses rujukan ibu sebaiknya memiliki kriteria:
Akurat
Bertahan dengan baik dalam perubahan tekanan jika digunakan dalam pesawat terbang
Mempunyai sumber listrik sendiri (baterai) tanpa mengganggu sumber listrik kendaraan
Perlengkapan umum
Tandu (stretcher)
Stetoskop
Termometer
Baskom muntah
Lampu senter
Lubrikan steril
Larutan antiseptik
1000 ml 5% D/W
Cairan koloid
Plester
Torniket
Swab alkohol
MgSO4 1 g/ampul
Ca glukonas
Oksitosin 10 unit/ml
Tablet nifedipin 10 mg
Lidokain 2%
Epinefrin
Sulfas atropin
Diazepam
Selimut ibu
Self inflating bagdan sungkup oksigen untuk bayi, berukuran 0,1, dan 2
Spuit 1 ml dan 2 ml
Pipa orogastrik
Airwaynomor 3
Kendaraan
Kendaraan yang dipakai untuk merujuk ibu dalam rujukan tepat waktu harus disesuaikan dengan
medan dan kondisi lingkungan menuju tujuan rujukan. Berikut ini adalah contoh tampilan desain
ambulans sederhana yang dapat digunakan untuk merujuk ibu.
Kendaraan