Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
ISOLASI DAN KARAKTERISASI
MIKROORGANISME PADA TUBUH MANUSIA

OLEH :
KELOMPOK 2
LENNY MARLINA

08041181320036

OKSA VIONITA

08041281320029

PANDU SAPTA NUGRAHA

08041381320011

RASTI PUSPHA A.R

08041381320023

SARAH INDAH PERMATA

08041381320019

WAHDANIATI RAHMAH

08041181320037

Dosen Pengampu :
Dr. Munawar, M.Si
Dra. Hary Widjajanti, M.Si

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mikroba terdapat hampir di semua tempat. Di udara mulai dari permukaan
tanah sampai pada lapisan atmosfir yang paling tinggi. Di laut terdapat sampai
pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air sungai, selokan, kolam
atau air sawah. Mikroba terdapat di tempat di mana manusia hidup. Terdapat di
udara yang kita hirup, pada makanan yang kita makan, juga terdapat pada
permukaan kulit, pada jari tangan, pada rambut, dalam rongga mulut, usus, dalam
saluran pernafasan dan pada seluruh permukaan tubuh yang terbuka dan dianggap
sebagai flora normal (Entjang, 2003).
Mikroorganisme terdapat di mana-mana, seperti pada tanah, debu, udara, air,
makanan, ataupun permukaan jaringan tubuh kita. Keberadaan mikroorganisme
tersebut ada yang bermanfaat bagi manusia, tetapi banyak pula yang merugikan
manusia misalnya dapat menimbulkan berbagai penyakit atau bahkan dapat
menimbulkan kerusakan akibat kontaminasi. Ukuran sel mikroorganisme yang
sedemikian kecil dan ringan menyebabkan mudah terhembuskan oleh aliran udara
(Dwidjoseputro, 2005).
Bakteri yang hidup bebas di alam sangat mudah untuk berpindah dari
tempat yang satu ke tempat yang lain. Perpindahan tersebut melalui berbagai
macam perantara seperti air, udara dan benda-benda padat. Perpindahan tersebut
dapat menyebabkan bakteri menempel pada benda-benda apa saja, sehingga
dengan mudah benda-benda mati ataupun mahluk hidup lainnya dapat
terkontaminasi bakteri dan bahkan bakteri tersebut dapat merusak atau
menginfeksi apa yang ditempatinya (Falah, 2007)
Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya dan kerusakan. Hal itu
nampak dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, serta tanaman,
menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian.
Mikroorganisme pun dapat mencemari makanan dan menimbulkan perubahanperubahan kimiawi di dalamnya, membuat makanan tersebut tidak dapat dimakan

atau bahkan beracun. Kerusakan yang ditimbulkan juga dapat terjadi pada
berbagai bahan seperti kain (tekstil), kulit; struktur berkayu seperti pilar jembatan,
rumah-rumah, instalasi listrik yang terbuat dari plastik serta bahan-bahan organik
lainnya bahkan pula bahan bakar jet (Rachmawati, 2008).
Mikroba yang bukan merupakan flora normal tubuh dapat ditemukan dari
penularan, bisa melalui udara, vektor seperti nyamuk dan kontak langsung dengan
pasien yang terinfeksi. Salah satu tempat yang memungkinkan terjadinya
penularan bakteri adalah rumah sakit. Cara penularannya dapat melalui udara,
pengunjung, kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi atau melalui
perantara petugas medis yaitu dokter umum dan dokter spesialis, paramedis yaitu
perawat, bidan dan petugas lainnya (Pratami, 2011).
Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme.
Mikroba tidak hanya terdapat di lingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia.
Mikroba yang secara alamiah menghuni manusia disebut flora normal atau
mikrobiota. Selain itu disebutkan juga bahwa flora normal merupakan kumpulan
mikroorgnisme yang secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehat.
Kebanyakan flora normal yng terdapat pada tubuh manusia merupakan jenis
bakteri. Namun beberapa virus, jamur, dan protozoa juga dapat ditemukan pada
orang sehat (Falah, 2007)
Mikroba normal merupakan mikroorganisme yang tidak hanya terdapat di
lingkungan tetapi juga menghuni tubuh manusia. Pada keadaan alamiah manusia
mula-mula memperoleh mikroorganisme ketika lewat sepanjang saluran lahir.
Jasad-jasad renik itu diperoleh dari kontak permukaan, penelanan, dan
penghisapan. Mikroorganisme yang menenmukan lingkungan yang sesuai, pada
permukaan luar atau dalam tubuh, dengan cepat berbiak dan menetap
(Dwidjoseputro, 2005).
Tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering kontak dengan dunia
luar dan digunakan sehari-hari untuk melakukan aktivitas. Hal ini sangat
memudahkan terjadinya kontak dengan mikroorganisme dan mentransfernya ke
objek lain. Oleh karena itu, perlu diketahui mikroorganisme yang terdapat pada
tubuh manusia khususnya bagian tangan.
1.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:


1. Untuk mempelajari cara melakukan pemurnian pada mikroorganisme hasil
isolasi dari permukaan tubuh manusia
2. Untuk mengetahui mikroorganisme apa saja yang terdapat pada tubuh manusia
1.4.

Manfaat Praktikum

Manfaat dari hasil akhir penelitian ini adalah :


1. Manfaat untuk Penulis
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengalaman cara melakukan
pemurnian dan mengetahui mikrorganisme apa saja yang terdapat pada tubuh
manusia.
2. Manfaat untuk Pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang mikrorganisme apa saja
yang terdapat pada tubuh manusia.
3. Manfaat untuk Pendidikan
Untuk menjadi referensi dan pengetahuan dalam melakukan percobaan yang
sama tentang isolasi mikroorganisme dari permukaan tubuh manusia.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April. Bertempat di


Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah jarum ose, lampu bunsen, kaca preparat,
mikroskop, tabung reaksi, cawan petri, autoklaf, erlenmeyer, penangas air, gelas
ukur, magnetic stirer dan waskom untuk menampung bilasan. Sedangkan bahanbahan yang digunakan adalah biakan bakteri dan jamur, akuades, alkohol 70%,
kristal violet, iodine, safranin, malacite green, larutan Lactophenol Cotton Blue
(LPCB) dan tissue, medium NA dan PDA. Sedangkan bahan yang dibutuhkan
adalah biakan bakteri dan jamur, akuades, alkohol 70%, kristal violet, iodine,
safranin, malacite green, dan tissue, medium NA dan PDA.
3.3. Cara Kerja
3.3.1. Isolasi Bakteri
Sampel berupa permukaan tubuh praktikan yakni bagian tangan praktikan
laki-laki dan praktikan perempuan diambil secara steril dengan cara sweeping
menggunakan kapas kemudian dibuat suspensi dengan mencelupkan kapas yang
telah di sweeping ke permukaan tangan dan dibuat pengenceran bertingkat 10 -1
10-5. Kemudian 3 pengenceran terakhir masing masing diambil 1 mL untuk
kemudian diinokulasikan pada medium NA (Nutrient Agar), kemudian
diinkubasikan pada suhu 37oC selama 1 - 2 x 24 jam. Setiap koloni yang tumbuh
berbeda akan dipilih untuk tahap pemurnian.
3.3.2. Pemurnian Kultur Bakteri
Isolat yang menunjukkan morfologi yang berbeda selanjutnya diinokulasikan pada
medium yang sama yaitu medium NA (Nutrient Agar) selama 2x24 jam suhu 370C
dengan menggunakan metode goresan. Hal ini bertujuan mendapatkan koloni
yang terpisah atau biasa disebut dengan koloni murni.
3.3.3. Pengamatan Morfologi Secara Makroskopis

Pengamatan morfologi secara makroskopis dilakukan dengan melihat bentuk


koloni, tepi koloni dan warna koloni yang tumbuh pada medium Nutrient Agar
(NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA).
3.3.3. Pengamatan Morfologi Secara Mikroskopis
Pewarnaan Gram
Sebanyak satu sampai dua tetes akuades diteteskan pada kaca objek,
selanjutnya

diambil

koloni

tunggal

dari

masing-masing

isolat

bakteri

menggunakan jarum inokulasi kemudian disebar secara merata. Olesan bakteri


dibiarkan kering dan difiksasi di atas api bunsen. Selanjutnya olesan bakteri
ditetesi dengan larutan kristal violet selama satu menit dan dibilas dengan akuades
dan difiksasi di atas api bunsen. Olesan kemudian ditetesi larutan iodium selama
dua menit dan dibilas kembali dengan akuades serta difiksasi di atas api bunsen.
Selanjutnya ditetesi alkohol selama 30 detik sampai zat warna tidak luntur lagi
dan dibilas dengan akuades. Tahap akhir dari proses pewarnaan adalah dengan
menambahkan pewarnaan pembanding yaitu safranin selama satu menit dan
dibilas dengan akuades. Selanjutnya diamati di bawah mikroskop.
Pewarnaan Jamur Lactophenol Cotton Blue (LPCB)
Diambil satu ose isolat jamur menggunakan ose kemudian diletakkan pada
kaca objek. Ditetesi satu tetes Lactophenol Cotton Blue (LPCB) pada kaca objek.
Setelah itu ditutup dengan menggunakan kaca objek. Ditunggu selama 10 menit,
kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x atau 100x untuk
melihat miselium, tipe hifa, dan kantung spora.
Pewarnaan Endospora
Sebanyak satu sampai dua tetes akuades diteteskan pada kaca objek,
selanjutnya diambil koloni tunggal dari masing-masing isolat bakteri dengan
menggunakan jarum inokulasi kemudian disebar secara merata. Olesan bakteri
dibiarkan kering dan difiksasi. Selanjutnya ditutup dengan tissu dan ditetesi
pewarna malachite green dan dibiarkan kering selama dua menit dengan
pemanasan dan dijaga agar pewarna tidak menguap atau mendidih. Dibilas dengan
menggunakan akuades. Selanjutnya ditetesi safranin selama 30 detik dan dibilas

kembali menggunakan akuades dan dikeringkan dengan menggunakan tissue.


Kemudian diamati di bawah mikroskop.

DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
Entjang, Indan., 2003. Mikrobiologi Dan Parasitologi Untuk Akademi Perawat
Dan Sekolah Tenaga Kesehatan Yang Sederajat. Pt. Citra Aditia Bakti.
Bandung.

Pratami, H., Apriliana, E., Dan Rukmono, P. 2011. Identifikasi Mikroorganisme


Pada Tangan Tenaga Medis Dan Paramedis Di Unit Perinatologi Rumah Sakit
Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jurnal Majority (Medical Jorunal Of
Lampung University).Vol 2 (1): 85-94 Hlm.
Rachmawati, F.J., Triyana, S.Y. 2008. Perbandingan Angka Kuman Pada Cuci
Tangan Dengan Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja Di Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Jurnal
Logika. Vol 5(1). 6 Hlm.
Isdaryanti, Abdullah, A., Nawir, N.H. 2011. Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri
Pendegradasi Lignoselulosa Asal Rumen Sapi. Jurnal Penelitian. Fmipa :
Universitas Hasanuddin. 10 Hlm.

Anda mungkin juga menyukai