Anda di halaman 1dari 21

Komponen Harmonik

Pasut dan
Chart Datum

Kelompok III
Dwi Nanda
Mohammad Afif
Aulia Imania
Zainab Ramadhanis
Bernardinus Joko
Fida Wulan Istiaji
Farras Nabilah

Pasang Surut?

Pasang Surut dan Bulan

Analisis Harmonik Pasut


Analisis harmonik pasut adalah suatu cara untuk mengetahui sifat dan karakter
pasut di suatu tempat dari hasil pengamatan pasut dalam kurun waktu tertentu.
Analisis pasut dilakukan dengan cara menghitung nilai-nilai konstanta harmonik
pasut
Analisis pasut dilakukan dengan cara menghitung nilai-nilai konstanta harmonik
pasut
Tujuannya adalah menghitung amplitudo hasil respons dari kondisi laut setempat
terhadap pasut setimbang dan beda fase dari gelombang tiap komponen di tempat
itu terhadap keadaan pasut setimbangnya (Ali, dkk, 1994).

Analisis Harmonik Pasut


Kestabilan proses analisis harmonik pasut disebabkan karena faktor astronomis,
efek nonlinier, variasi topografi dasar laut, dan meteorology.

Untuk menghasilkan semua konstanta yang dapat menunjukan pengaruh dari gaya
pembangkit pasut memerlukan periode panjang kurang lebih selama 19 tahun

Variasi Pasut

Konstanta Harmonik Pasut


Konstanta harmonik pasut adalah konstanta-konstanta yang dapat menyebabkan
terjadinya pasut
Konstanta-konstanta pasut memilliki sifat yang harmonik terhadap waktu,
sehingga dinamakan konstanta harmonik pasut
Harmonik pasut dapat dibagi menjadi tiga kelompok :

Konstanta harmonik pasut periode harian (diurnal period tide).


Konstanta harmonik pasut periode harian ganda (semidiurnal period tide).
Konstanta harmonik pasut periode panjang (long period tide).

Komponen Konstanta Harmonik Pasang Surut (De Jong, 2002)

Tipe Pasut Berdasarkan Bilangan Fornzhal (De Jong, 2002)

Periode Sinodik
Banyaknya gelombang yang akan diperoleh dari hasil analisis pasang surut
tergantung pada panjang data pengamatan pasut. Panjang data pengamatan pasut
dapat diperoleh menggunakan kriteria Reyleigh, yaitu bahwa komponen A dan B
dapat saling dipisahkan apabila lama pengamatan data pasut melebihi periode
tertentu yang dikenal dengan periode sinodik (Ali, dkk. 2004).

Keterangan :
PS adalah periode sinodik
A - B adalah Kecepatan sudut dinyatakan dalam derajat/ jam dari
komponen A dan B

Jadi, periode sinodik merupakan lama pengamatan minimum yang digunakan untuk analisa
harmonik pasut agar dapat digunakan untuk menghitung amplitudo dan beda fase dari dua
buah komponen A dan B.

Apabila di tempat yang di amati tidak ada Stasiun acuan, maka dapat
digunakan harga perbandingan amplitudo antara dua komponen
equilibrium tide nya dengan persamaan :

Tabel Hasil Perhitungan Amplitudo

Chart Datum
Chart datum adalah bidang permukaan acuan pada suatu perairan yang
didefinisikan terletak dibawah permukaan air laut terendah yang mungkin terjadi

Chart Datum
Beberapa contoh dari muka surutan yang dipakai oleh badan-badan hidrografi di
dunia adalah :
Inggris : air rendah purnama rata-rata (mean Low Water spring).
Amerika Serikat : di Atlantik, air rendah rata-rata (mean low water).
Pasifik, air rendah terendah rata-rata (mean lower low water).

Australia : air rendah purnama Indian (Indian Spring Low water).


Belanda : air rendah terendah purnama rata-rata (mean lower low water
spring).
Bulgaria : permukaan laut rata-rata (mean sea level).
Norwegia : air rendah purnama equator (equatorial spring low water).

Aplikasi Penggunaan Chart Datum

Chart Datum
Penentuan chart datum secara teoritis dipilih dengan pertimbangan sebagai
berikut:
Air ketika surut tidak pernah berada dibawah muka surutan peta atau chart

datum sehingga para pemakai peta batimetri yakin bahwa pada kondisi normal
kedalaman air sesuai dengan yang tertera pada chart.
Chart datum tidak boleh lebih rendah daripada batas kedangkalan perairan
yang bersangkutan, sehingga tidak dijumpai kedalaman yang bernilai negatif.
Chart datum tidak boleh berbeda terlalu banyak dalam setiap perubahan

lokasi melainkan harus harmonis dengan chart datum perairan disekitarnya.


Dalam menentukan chart datum sebaiknya menyertakan semua konstanta
harmonik yang membentuknya.

Chart Datum
Syarat penempatan lokasi stasiun pasut (Poerbandono, 2005) :
Lokasi stasiun pasut harus menggambarkan karakteristik pasang surut di
daerah sekitarnya.

Tanah di daerah lokasi stasiun pasut harus keras (tidak berlumpur).


Lokasi stasiun pasut sebaiknya jauh dari muara sungai, untuk menghindari
pengaruh aliran serta endapan dan sampah yang terbawa menuju ke laut.
Perairan di lokasi stasiun pasut diupayakan bersih dan jernih serta tidak
terganggu oleh tetumbuhan laut yang ada di sekitarnya.

Lokasi dicari sedemikian rupa agar memudahkan pengawasan dan pemeliharaan


stasiun pasut.
Terlindung dari pengaruh ombak dan gelombang serta pengaruh lainnya.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai