Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lulua Romjanah Lestari

NIM : 4311413044
Prodi : Kimia
TUGAS KIMIA KOMPUTASI
BAB III
1. a. E = energy yang berkaitan dengan konformasi tertentu dari molekul. Energy MM
ini tidak memiliki makna sebagai kuantitas tetap. Hanya perbedaan energy antara dua
atau lebih konformasi yang mempunyai arti. Persamaan energy MM yaitu : Energy =
energi rentangan + energy pembengkokan + energy torsi + energy interaksi berikatan.

= energy rentangan ini didasarkan atas hukum hooke, Kb

mengontrol kemiringan dari

pegas ikatan. Sementara r0 adalah panjang ikatan

kesetimbangan.

sementara

)=

merupakan parameter pengontrol kemiringan pegas sudut,

=menunjukkan sudut kesetimbangan dan persamaan ini berkaitan dengan

vibrasi di sekitar sudut ikat keseimbangan

A merupakan parameter pengontrol amplitude kurva,

parameter n mengontrol periodisitasnya,


merupakan sudut torsi

= energy tak berikatan memperhitungkan tarikan,

tolakan van des waals dan interaksi elektrostatik, parameter A dan B mengontrol ke
dalaman dan posisi dari sumber energy potensial nya untuk suatu pasangan atom-atom
yang berinteraksi secara bukan ikatan
b. Kelebihan metode mekanika molekul dalam penentuan sifat senyawa adalah
metode ini tidak memerlukan perangkat komputer dengan spesifikasi tinggi, dan
waktu perhitungan metode ini juga relatif singkat, bergantung pada kemampuan
hardware yang digunakan.
Kelemahan metode mekanika molekul dalam penentuan sifat molekul adalah metode
ini tidak

dapat

menjelaskan

fenomena

kimia

yang

sangat

bergantung pada

perilakuelektron medan gaya sangat spesifik digunakan pada jenis senyawa tertentu.

Selain itu tingkat ketepatan perhitungan metode ini juga ccenderung kurang tepat
dibandingkan metode lainnya, seperti ab initio ataupun semiempiris.
2. a. Proses optimasi dilakukan untuk mendapatkan struktur molekul dengan tingkat
kestabilan tertinggi. Oleh karena itu perhitungan energinya selalu lebih rendah
dibandingkan perhitungan energi pada saat single point, karena pada single point tidak
dilakukan penstabilan struktur terlebih dahulu.
b. Struktur yang lebih stabil adalah sikloheksana dengan struktur kursi dengan energi
teroptimasi 3,1102 kkal/mol yang merupakan lebih stabil dari struktur perahu yang
memiliki energi optimasi lebih besar.

BAB V
3. a. Proses optimasi geometri dilakukan untuk mendapatkan struktur molekul dengan
tingkat energi terendah, mengapa? Karena senyawa dengan tingkat energi terendah
cenderung
berlangsung,

memiliki

struktur

yang

stabil.

Selama

proses

optimasi

geometri

program akan menghitung dan memposisikan setiap atom dalam

senyawa sehingga diperoleh struktur yang paling stabil. Proses optimasi geometri
dikatakan selesai ketika notifikasi perhitungan (pada bagian kiri bawah jendela
program) telah berhenti.

b. Kita tidak bisa menyimpulkan bahwa metode yang menghasilkan energi terendah
atau bahkan negatif adalah yang paling benar. Sebelum menentukan metode mana
yang lebih tepat maka harus dibandinkan keduanya dengan data eksperimen. Hasil
perhitungan yang paling mendekati data eksperimen dapat dikatakan sebagai data
yang lebih tepat.

c. karena pada bentuk enol merupakan senyawa jenuh dengan semua ikatan yans ada
adalah ikatan tunggal. Sementara pada senyawa keto terdapat ikatan rangkap dua
sehingga mudah mengalami reaksi adisi sehingga menurunkan kestabilan.
4. a. Data hasil perhitungan dengan metode MM+ adalah 1,069 D, sedangkan

data

eksperimen sebesar 1,70 D. Adanya perbedaan yang besar antara hasil perhitungan
dengan data eksperimen menunjukkan bahwa metode ini tidak dapat menghitung
secara tepat momen dipol dari metanol.

b. STO-2G Akronim untuk kemudian S-T-O rbitals ype disimulasikan dengan 2


Gaussians

ditambahkan

bersama-sama.

Fungsi

Gaussian

disesuaikan

untuk

memberikan cocok sama bagusnya mungkin dengan orbital Slater. Ini adalah salah
satu alasan mengapa metode ab initio tidak tepat apa namanya: perhitungan dari
prinsip-prinsip pertama tanpa konsesi untuk diturunkan parameter empiris. STO 2G
dikenal sebagai basis set minimal, yang berarti bahwa hanya sebagai orbital sebanyak
yang

diperlukan

untuk

mengakomodasi

elektron

dari

atom

netral

dan

mempertahankan simetri bola.


Dengan demikian, STO-2G hanya memiliki satu fungsi basis per hidrogen, lima per
atom dari Li ke Ne (1s, 2s, 2p 2p y, x, dan 2p z), dan enam untuk elemen baris kedua
Na - Ar (1s, 2s , 2p x, 2p y, 2p z). Perhatikan dimasukkannya "inti" orbital, yang
dihilangkan dalam perhitungan semi-empiris.Hanya satu yang paling cocok untuk
jenis tertentu orbital Slater adalah mungkin untuk sejumlah tertentu fungsi Gaussia.
Oleh karena itu, semua set basis STO-2G untuk setiap baris dari tabel periodik adalah
sama, kecuali untuk eksponen fungsi Gaussian. Para eksponen disajikan sebagai
faktor skala, kuadrat yang digunakan sebagai pengali dari eksponen disesuaikan
dalam fungsi aslinya Gaussian terbaik fit. Dengan cara ini, rasio eksponen tetap sama
sedangkan eksponen efektif setiap orbital dapat bervariasi. Basis STO-2G set, dan
lainnya set dasar yang minimal, biasanya cukup baik pada mereproduksi geometri
molekul organik sederhana. Namun, mereka melebih-lebihkan-karakteristik akseptor

untuk cincin kecil. Mereka gagal untuk hal-hal buruk seperti karbokation dan
karbanion.
b. 3-21G
Di sini kita menggunakan basis 3-21G diatur untuk menghitung atom karbon. Ini
berarti kita menjumlahkan 3 gaussians untuk orbital shell batin, dua gaussians untuk
STO pertama orbital valensi dan 1 gaussian untuk STO kedua. Setelah Anda
mengambil file basis set output, Anda bisa menggunakan angka ini untuk menghitung
persamaan Anda. Untuk karbon, Anda akan memerlukan tiga persamaan: orbital 1s,
2s orbital, dan 2p orbital.
c. 6-31G*

* 6-31G menambahkan polarisasi untuk semua atom, dan meningkatkan pemodelan


elektron inti. * 6-31G sering dianggap sebagai kompromi terbaik dari kecepatan dan
akurasi, dan merupakan basis set paling sering digunakan.
d. 6-31G**
Difusi fungsi untuk 6-311G **. 6-311G ** merupakan fungsi yang menambahkan
fungsi polarisasi untuk hidrogen set 6-311G * basis.
c. Himpunan basis yang tepat untuk sifat metanol adalah AM1, karena dengan
himpunan basis ini dihasilkan perhitungan momen dipol dan sudut COH yang
mendekati data eksperimen. Walaupun perhitungan energi total bukan yang terkecil
dari semua himpunan basis data yang digunakan.
d. Tidak, karena tepat atau tidaknya suatu metode perhitungan secara komputasi harus
dibandingkan dengan data eksperimen. Semakin mendekati data eksperimen maka
hasil perhitungan dapat diasumsikan tepat. Pada parameter energi total tidak diketahui
berapa data eksperimen untuk parameter ini sehingga parameter ini tidak dapat
digunakan untuk menentukan ketepatan metode kimia komputasi dalam penentuan
sifat metanol.
e. Metode yang paling tepat untuk sifat metanol adalah AM1, karena dengan metode
ini dihasilkan perhitungan momen dipol dan sudut COH yang paling mendekati data
eksperimen. Walaupun perhitungan energi total bukan yang terkecil dari semua
himpunan basis data yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai