Print 1docx
Print 1docx
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di jenjang pendidikan SMA, di cabang ilmu biologi pernah disinggung
mengenai ilmu pewarisan sifat. Seorang ayah menurunkan sifatnya ke anaknya.
Hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah berdasarkan prinsip pewarisan sifat. Ilmu
yang mempelajari pewarisan sifat ini disebut ilmu genetika. Gen sebagai
pembawa sifat yang dimliki orang tua akan diwariskan ke keturunannya melalui
proses fertilisasi sperma dan ovum. Dengan demikian, seorang anak dapat
memiliki sifat perpaduan antara ayah dan ibunya. Dalam penerapannya, ilmu
genetika ini seringkali digunakan untuk mengetahui hubungan antara gen yang
dimiliki orang tua dan anaknya dan setelahnya akan dianalisa.
Prinsip tentang gen dan pewarisan sifat modern pertama kali dikemukakan
oleh Gregor Mendel. Mendel mempelajari 7 jenis sifat yang diturunkan pada
tanaman buncis dan menemukan teori persilangan untuk gen-gen yang
independen. Teori tersebut menyatakan bahwa gen dari anak merupakan
perpaduan (persilangan) dari gen-gen yang dari kedua orang tuanya. Pewarisan
sifat dan kombinasi antar gen, tak jarang menghasilkan gen yang kurang
diinginkan, seperti gen hemofilia dan albinism. Gen yang kurang diinginkan
tersebut
dapat
dihindari
dengan
mempelajari
pohon
keluarga
yang
disebut persilangan. Sifat beda ditentukan oleh gen di dalam kromosom yang di
turunkan dari generasi ke generasi berikutnya.
Untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi pada
penurunan sifat yang terjadi pada anak dari kedua orangtuanya, teori peluang atau
probabilitas bisa digunakan untuk membantu memprediksi sifat-sifat apa saja
yang bisa kemungkinan diturunkan oleh orangtua kepada anaknya.
Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan
sebagainya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat
dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak
diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada.
Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari
genetika. Kemungkinan atas terjadinya suatu yang diinginkan ialah sama dengan
perbandingan antara suatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya
(Suryo:1984).
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk dapat mengetahui
bagaimana caranya orangtua dapat memprediksi sifat-sifat yang diturunkan
kepada anaknya dengan menggunakan teori peluang.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini untuk menambah ilmu dan
wawasan berpikir bagi penulis maupun pembaca pada umumnya. Bahwa dengan
menggunakan teori peluang dapat memprediksi sifat pada seorang anak yang
diturunkan oleh kedua orang tuanya, baik itu sifat yang tampak dari luar maupun
tidak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hukum Pewarisan Mandel
akan
terekspresikan.
Alel
resesif,
yang
tidak
Gen adalah unit terkecil bahan-bahan sifat menurun yang terletak berderet
teratur pada kromosom. Lokasi gen pada kromosom disebut lokus. Tiap lokus
memuat satu gen. Tiap-tiap gen mengandung satuan informasi genetik dan
mengatur sifat menurun tertentu. Gen dapat berduplikasi pada saat terjadi
pembelahan sel artinya dapat membentuk gen yang serupa sedemikian sehingga
dapat menyampaikan informasi genetik pada keturunannya. Gen selalu
berpasangan. Anggota dari sepasang gen yang terletak pada lokus yang
bersesuaian dari kromosom homolognya (kromosom pasangannya) disebut alel.
Pada beberapa sifat dapat ditemukan gen dengan alel lebih dari satu.
Contohnya golongan darah. Misalkan gen untuk golongan darah adalah I, maka
untuk system golongan darah ABO dapat dituliskan sebagai berikut.
I A , I B , IO
Seri Alel:
Golongan Darah A:
I A I O/ I A I A
Golongan Darah B:
I B I O /I B I B
Golongan Darah O:
IA IB
IO I O
seterusnya)
Hibrid : Hasil perkawinan antara 2 individu dengan perbedaan sifat dari
masing-masing individu
sehingga setiap sifat pada individu tersebut akan diwakili oleh sebuah gen
(bukan berpasangan seperti pada individu).Contoh : Misalkan gamet
seekor tikus memiliki gen Ab dimana induknya memiliki gen Aa untuk
warna bulunya dan gen bb untuk panjang ekornya.
B. Teori Peluang
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menetukan nisbah yang
diharapkan dari tipe tipe persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori
memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil
tertentu dari persilangan tersebut. (Crowder, 1986)
Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, keboleh jadian, peluang dan
sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat
dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak
diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada.
Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari
genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama
dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya
(Suryo, 2005).
Beberapa dasar mengenai teori kemungkinan yang perlu diketahui ialah:
1) Besarnya kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama
dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap
keseluruhannya.
2) Besarnya kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih yang masingmasing berdiri sendiri adalah sama dengan hasil perkalian dari besarnya
kemungkinan untuk masing-masing peristiwa itu.
3) Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau
lebih
yang
saling
Contoh:
Gen ayah Aa terpisah menjadi A dan a
Gen ibu AA terpisah menjadi A dan A
Pada persilangan dihibrid, juga mengikuti prinsip yang sama. Misal kedua induk
memiliki zigot MmNn, maka persilangannya akan menjadi:
Untuk fenotipe:
Banyaknya kemungkinan jenis fisik yang terbentuk adalah 2 x 2 = 4
Jika dalam sifat ini ada sifat intermediet pada kedua sifat, maka jumlah
kemungkinan jenis fisik adalah 3 x 3 = 9, memiliki distribusi peluang yang sama
dengan peluang pada genotipe, jika intermediet pada 1 jenis sifat, maka jumlah
kemungkinan jenis fisiknya adalah 3 x 2 = 6, distribusinya bisa dilihat dari tabel 2
di atas. Untuk persilangan trihibrid atau lebih bisa menggunakan prinsip kerja
yang sama.