Anda di halaman 1dari 23

Media transmisi

- Getaran
sinyal
pembawa
itu
harus
disampaikan kepada penerima
- Proses penyampaian ini harus dilakukan
melalui suatu media
- Analogi dengan pembawa truk maka maka
jalan rayanya disebut media transmisi
- Proses perambatan sinyal gelombang
pembawa dari satu tempat ketempat lain
disebut propagasi.
- Didalam media, carrier dalam bentuk
gelombang pembawa. ( carrier wave ).

Macam macam media transmisi


Kabel :
Pasangan kabel tembaga

Kabel coaxial / bawah laut

fiber optik

Radio :
Radio jarak pendek

Radio troposcater

Radio Microwave
Satelit

Pasangan kabel tembaga


Kabel tembaga
Mux

Mod /Tx

rx/dem

Demux

Terdiri dari sepasang kabel dengan berbagai


ukuran diamter
Redamannya besar tergantung pada diamternya
Biasa digunakan untuk jarak pendek
Kapasitas yang disalurkan kecil

Kabel coaxial / bawah laut


Contoh kabel coaxial Kabel antena TV.
Redamannya < kabel tembaga biasa.
Kapsitasnya penyalurannya mencapai 4000 kanal @3 KHz
VBW
Pada kabel laut digunakan kawat penguat karena
perenggangan yang cukup besar.
Rangkaian pengulang ( repeater ) untuk hubungan yg jauh
jarak repeater antara 10 km dan dibutuhkan catuan listrik DC
Contoh : kabel transatlantik th 1976, kapasitas 4000 @ 3 KHZ
bw, maks frek 28 MHz, 1 kabel dengan diameter 2.4 cm,
repeater terbuat dari transistor berjarak 6 km. Panjang kabel =
6400 km.

Kabel serat optik


n
step index mode

N
Gradual index mode

Filling material
Fiber optik
Kevlar /penyangga
Polyurethane jacket
Kevlar
Poliurethane jacket
Coated aluminium
Black polyethylene outer jacket

kabel kaca antara 1 10 m untuk jenis monomode dan 50 60 m


untuk jenis multi mod
pembungkusnya 125 m
tiap haspel ( gulungan) dapat membawa kabel fiber optik sampai 1
km
Redaman jauh lebih kecil
Jarak jangkau dapat mencapai 70 km antar repeater.

Propagasi lewat kabel optik


Index bias kaca 1,3 1,5
n = c/v
c= 3.108 m/s
Jika n = 4/3
maka v=2,25 108 m/s
Panjang gel cahaya dalam kabel
optik dapat 0.8 nm, 1.3 nm atau 1550
nm.
Membawa 40.000 VBW atau video
Bebas interferensi
2.5
2.0
1.5
1.0
.5
db/km
.8 .9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 n m
Redaman oleh kabel optik pada berbagai macam
panjang gelombang.

Perambatan multi mode

Step index mode

Gradual index mod

Perhitungan redaman dan jarak jangkau


kabel optik
Konektor
Input serial

light

Light

Data source

source

Detektor

output
serial data

fiber optik dengan sambungan


O/p pemancar = 0 dBm minimal power di penerima 37dBm.

Kehilangan power terjadi pada:


Konektor dikedua sisi (1 dB/sisi)
2 dB
Margin untuk penyambungan jika putus
6 dB
Redaman per sambungan /splicing
0,1 dB
Redaman fiber optik
0,2 dB/km
Redaman per km menjadi
0,3 dB/km
Maka jarak antara terminal menjadi (372-6)/0,3=97 km

Media transmisi Radio


pembagian frekwensi radio
3 - 30
KHz
0.3 - 3
MHz
30 - 300
MHz
3 - 30
GHz

sbb:
VLF
MF
VHF
SHF

30 -300 KHz
3 - 30 MHz
0.3 - 3 GHz
30 -300 GHz
antena
Tx

LF
HF
UHF
EHF

Rx

Amplifier merubah sinyal electric menjadi sinyal gelombang elektromagnetik


(Tx) atau sebaliknya (Rx)
Reflektor antena berfungsi untuk mengarahkan pancaran
Masalah yang selalu dibahas dalam antena adalah penguatan dan sudut
pengarahan
Antara transmiter dan receiver selalu ada loss karena antena penerima
tidak dapat mengambil semua power yang dipancarkan

Macam maca konfigurasi antena


Dipole

Dipole dengan

pemantul
Yagi

Dipole dengan pemantul dan penyearah

Hpbw
Parabola dengan prime focus

Horn

Parabola dengan casegrain

Propagasi lewat ionospere


Ion pada lapisan ionosphere terbentuk karena sorotan sinar matahari
Propagasi ionosphere dilakukan dengan pantulan oleh lapirsan ionosphere
Ketika matahari terbenam maka ion akan kembali ke atom gas normal.
Pada ketinggian diatas 500 km tidak ada lagi gas jadi tidak mungkin ada
ionosphere.
Propagasi lewat ionosphere tidak stabil dan tidak dipakai lagi.
Lapisan
jarak dari muka bumi
F2
250 500 km
F1
200-200 Km
E
90-150 Km
D
50-90 Km
Kepadatan elektron/m3 prop. Lewat ionsopher
Mengapa pada lapisan tinggi konsentrasi elektron makin tinggi.

Propagasi lewat gel microwave terrestrial


Hubungan disebut Line Off Sight (tanpa
halangan
Frekwensi Gelombang yang digunakan
> 1 GHz
Masalah utama yang harus diperhatikan
adalah redaman hujan (rain attenuation ) dan gangguan karena pantulan
serta lapisan udara yang tidak seragam.( fading )
Jarak antara pemancar dan penerima 30 100 km
Ketinggian antena merupakan masalah yang harus diperhitungkan. Karena
menara tidaklah murah.
Pembangunan bisa memakan waktu lama karena waktu untuk
pembangunan site ( lokasi pemancar dan penerima )
Repeater bisa ditaruh diatas gunung tinggi yang berhutan lebat dengan
menggunakan solar panel untuk tenaga listriknya

Media radio lewat satelit


Satelit beredar mengelilingi bumi
Menurut hukum kepler maka waktu edar
dan ketinggian satelit dapat dihitung
seperti tabel disamping ini
Fcp = Mm/R2
M = 400. 000 km3/s2
Fcf = m v2/R
v= R
= m R 2
= 2/T
= m R 42/T2
Fcp = Fcf Mm/R2 = m R 42/T2
R = 3[100.000 T2/2]
jari jari bumi = 6370
R= 6370 + h

Ketinggian (km ) Perioda putar / jam


600
1.6
LEO
700
1.7
LEO
1200
1.9
LEO
1600
2
LEO
4000
3
LEO
10000
6
MEO
20000
12
MEO
35780
24
GSO

Fcp
Fcf

Satelit sebagai repeater/ stasiun


pengulang

Carrier dari stasiun bumi di pancarkan


ke satelit

Oleh Satelit carrier tersebut di perkuat

Dipancarkan oleh stasiun bumi secara


broadcast pada frek 5925-6425 MHz

Dipancarkan kembali kebumi secara


broadcast pada frek 3700 4200 mhz

Gelombang yang digunakan adalah


gelombang UHF / SHF

Constelasi satelit di orbit


Satelit GSO adalah satelit
dengan ketinggian 36000 km
dan terletak Pada bidang
khatulistiwa
LEO < 10.000 km
MEO 10.000 36.000 km
Satelit juga dapat bertindak
sebagai sebuah sentral di
angkasa
Baik Satelit MEO atau LEO
harus menggunakankan lebih
dari satu satelit dan
pelayanannya bersifat global.

Gambar konstelasi satelit.

HAPS ( High Altitude platform system)

Komunikasi bergerak

B
S
M
S

MSC

hubungan antara sentral dengan pelanggan bergerak


konfigurasi jaringan terdiri dari :
MSC ( Master Switching Control )
BSC
BSC (Base Station Control )
BS ( Base Station )
MS ( Mobile Station )
MS dilayani langsung oleh
MSC lewat BSC dan BS

Proses perpindahan MS dari satu BS ke BS lain disebut


hand over dan dilakukan oleh MSC
Luas cakupan tergantung pada konsentrasi pelanggan
dalam BS

B
S

B
S

Komunikasi bergerak lanjutan


frekwensi yang digunakan ~
900 MHZ dan ~ 1800 2000
MHz
Tiap BS dibedakan oleh
daerah cakupan dank ode /
frekwensi cakupan.
.
Luas cakupan tergantung
pada konsentrasi pelanggan
dalam BS.

F1

F2

F7
F5

F1

F1

F3

F6
F7

F1
F6

F3

F7

F1
F6

F2

F5

F4
F2

F5

F4

F7

F1

F6
F3

F2

F5

F4

F2

F5

F6

F4

F7

F3

F2
F7

F1
F6

F4

F7
F5

F4
F2

F6
F3

F3

F5

F4

F3
F4

F2

Transmisi digital

Tegangan
Analog

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bentuk tegangan pada analog sesuai dengan


perubahan informasi
Bentuk tegangan pada digital adalah bit ( tegangan
tinggi 1 atau teg rendah 0)
Lebih mudah mengirim digital karena :
Untuk deteksi on dan OFF mudah
Pembuatan
rangkaian
digital
lebih
mudah.
(Menggunakan IC VLSI)
Dengan sistem koding, maka error yang terjadi
selama perjalanan pada sinyal digital dapat diperbaiki.
Sinyal digital dapat compress walau dengan
mengorbankan kwalitas
Sistem digital dapat diproses terpadu dengan sistem
komputer. ( misalnya Video CD, dll)
Transmisi digital lebih handal dibandingkan transmisi
analog.
Sinyal digital jauh lebih mudah digabungkan
( Multiplexing ) dengan sinyal dari berbagai
bagai sumber maupun tujuan dan sangat flexibel

digital

Merubah analog menjadi digital


Sistem transmisi digital menyalurkan informasi
digital.
Proses sampling
Proses kwantisasi
Out put adalah sinyal digital.
Jumlah sampling ~ 2 x 4000 bh/s
Jumlah bit kwantisasi = 8 / sampling
Maka jumlah bit perdetik adalah
2 x 4000x 8 = 64.000 bit /det.

Continous/ analog

t
Time
Discrete / digital

t
Time
Sampli
ng

kwantis
asi

PAM
bit
stream

sampling

0110 1001 0111 0100


kwantisasi
/pengkodean

Masalah /feature dalam transmisi digital

Masalah pengkodean. BW menjadi lebih besar


Error dalam kwantisasi karena yang dikodekan
hanya sampling
Noise / derau di sepanjang jalan
Features digital
Perbaikan kesalahan di penerima
Kompresi
Pemaketan / relay

Penumpangan sinyal pada carrier


sinyal tak dapat bergerak sendiri pd jarak jauh.
Contoh: suara kita tak dapat sampai ke Jakarta.
Supaya sampai ke jakarta maka prosesnya sebagai
berikut:
- sinyal dirubah dalam bentuk sinyal listrik ( contoh :
amplifier dan loud speaker )
- sinyal listrik ini juga tidak dapat sampai ke Jakarta .
( dengan cara apa?)
- sinyal listrik bisa disalurkan dengan kabel
Seberapa jauh sinyal ini dapat disalurkan lewat kabel?

Penumpangan sinyal pada carrier


cara yang terbaik adalah menumpangkan sinyal tersebut pada
gelombang. Karena gelombang dapat bergerak pada jarak yang
jauh.
Untuk itu salah parameter gelombang harus dirubah sesuai
dengan perubahan sinyal yang mau dikirim.
Contoh gelombang cahaya. Jika suatu sumber cahaya diubah
ubah intensitasnya ( terang/ gelap ) maka perubahan itu dapat
diterima ditempat jauh.
Contoh lain: gelombang radio, jika gelombang radio dirubah rubah
amplitudonya maka perubahan amplitudo ini dapat diterima
ditempat jauh.
Sebelum lanjut marilah kita mempelajari apakah gelombang itu?

Anda mungkin juga menyukai