Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Nama
NRP
No. Meja
Kelompok
Tanggal Praktikum
Asisten
: Siti Armilah
: 133020265
: 5 (Lima)
:J
: 19 Maret 2016
: Pika Apriyance
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pengolahan selai adalah untuk mengetahui cara
pembatan selai sebagai diversifikasi pengolahan buah dan untuk memperpanjang
umur simpan.
Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan pengolahan selai adalah berdasarkan pada proses
pemotongan buah serta pencampuran dengan pektin dan sukrosa dilanjutkan
proses pemasakan hingga konsentrasinya stabil selama masa simpan.
Air Bersih
Buah Apkir
Trimming
Pencucian
Air Kotor
Penghancuran
Bubur Buah
Penimbangan
Pencampuran
Jar
Pengemasan
Selai
Uap Air
HASIL PENGAMATAN
Hasil percobaan teknologi pengolahan selai dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Selai
Keterangan
Hasil
Basis
200 gram
Bahan Utama
Nanas 74,80%
Pektin 0,35%
Bahan Tambahan
Sukrosa 24,35%
Potongan buah 0,5%
Berat Produk
70 gram
% Produk
35%
Organoleptik:
1. Warna
Kuning
2. Rasa
Manis asam
3.
Khas nanas
Aroma
4. Tekstur
Lembut
5. Kenampakan
Menarik
PEMBAHASAN
humektan. Jumlah penambahan gula yang tepat pada pembuatan selai tergantung
pada banyak faktor, antara lain tingkat keasaman buah yang digunakan,kandungan
gula dalam buah,dan tingkat kematangan buah yang digunakan.
Asam sitrat yang sering ditambahkan pada pembuatan selai adalah asam
organik seperti asam tartrat, asam sitrat, dan asam malat. Penambahan asam
bertujuan untuk menurunkan pH selai agar diperoleh kondisi asam yang cocok
untuk pembentukan gel dan menghindari pengkristalan gula. Jumlah asam yang
ditambahkan tergantung dari keasaman buah dan pH akhir selai yang dikehendaki.
Kondisi optimum agar terbentuk gel terjadi pada pH 3,2. Selain itu asam juga
digunakan untuk memperbaiki sifat koloidal dari makanan yang mengandung
pektin dan membantu ekstraksi pektin dan pigmen dari buah-buahan
(Agustina, 2007).
Bahan pengental yang berupa pektin yang digunakan dalam pembuatan selai
nanas ditujukan untuk memodifikasi tekstur selai sehingga mendapatkan rasa
cicip (mouthfeel) yang disukai. Selain itu juga berfungsi untuk menstabilkan,
memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampur dengan air, sehingga
membentuk kekentalan tertentu (Agustina, 2007).
Menurut definisi SNI (Standar Nasional Indonesia) (1995), selai buah
adalah produk pangan semi basah yang merupakan pengolahan bubur buah dan
gula yang dibuat dari campuran 45% bagian berat buah dan 55% bagian berat gula
dengan atau tanpa penambahan bahan makanan yang diizinkan. Campuran ini
kemudian dipekatkan sehingga hasil akhirnya mengandung total padatan
minimum 65%. Berdasarkan viskositasnya, selai merupakan makanan semi padat
(Muchtadi dkk., 1979).
Syarat mutu selalu diterapkan agar produk yang dihasilkan memiliki nilai
gizi
maupun
keamanan
yang
dapat
menjamin
keselamatan
dalam
mengonsumsinya. Kualitas selai buah yang baik dapat diketahui dari syarat mutu
selai berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 3746:2008). Syarat mutu selai
yang baik dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Syarat Mutu Selai Buah SNI 3746:2008
tekstur selai yang keras dan kental, sedangkan pemanasan yang kurang akan
menghasilkan selai yang encer. Pemanasan berlebihan akan menyebabkan
perubahan yang merusak kemampuan membentuk gel, terutama pada buah yang
sangat asam.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pengolahan pangan yang telah dilakukan
dapat diketahui bahwa selai nanas yang diperoleh dengan basis 200 gram
memiliki berat produk sebesar 70 gram dan % produk sebesar 35%.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Adelynniesa. 2007. Pengaruh Jenis & Konsentrasi Bahan Pengental
Terhadap Karakteristik Selai Lembaran, Jurusan Teknologi Pangan :
Universitas Pasundan Bandung.
Cruess,W.V. 1958. Commercial Fruit and Vegetable Products. 1st Ed.
McGraw-Hill Book Company, Inc. New York
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Perhitungan Pembuatan Selai
W buah nanas
Basis
=
74,80
x 200
100
= 149,6 gram
W pektin
Basis
0,5
x 200
= 100
=
= 1 gram
0,35
x 200
100
= 0,7 gram
W sukrosa
= 70 gram
Basis
% Product
24,35
x 200
100
W produk
x 100
W basis
70
x 100
= 200
= 48,7 gram
W asam sitrat
Basis
= 35%