MODUL ULSER
ULKUS TRAUMATIK
Disusun Oleh :
Rahmi Fitri Azizah, S.KG
20100340113
I. PENDAHULUAN
Radang mukosa mulut/stomatitis merupakan sejenis penyakit radang mukosa mulut
yang sangat lazim dijumpai dan diderita oleh sekitar 10-25% dari seluruh jumlah penduduk
yang ada, tetapi kebanyakan dari kasus penyakit ini tergolong ringan dan dialami dengan
sedikit keluhan (Gandolfo dkk., 2006). Penyebab dari radang mukosa belum diketahui secara
pasti, dugaan antara lain karena trauma, infeksi, gangguan pencernaan, kelainan darah, infeksi
HIV, gangguan emosional, gangguan imunologik, defisiensi nutrisi, dan kelainan hormonal
(Cawson dan Odel, 2002).
Menurut (langlais dan miller, 1992), Ulkus dapat diakibatkanoleh kontak dengan gigi
patah, cengkeram gigi tiruan sebagian atau mukosa tergigit secara tidak sengaja. Luka bakar
dari makanan dan minuman yang terlalu panas umumnya terjadi pada palatum. Ulkus
traumatikus lain disebabkan oleh cedera akibat kuku jari yang mencungkil-cungkil mukosa
mulut. Diagnosis dari keadaan ini sederhana dan seringkali diperoleh dari riwayat cermat dan
pemeriksaan temuan fisik. Ulkus traumatic merupakan lesi umum yang sering dijumpai pada
beberapa pasien di bidang kedokteran gigi. Ulkus traumatic yang terjadi pada membrane
mukosa mulut merupaka salah satu gambaran klinis dari imflamasi akut (Hardiono
dkk.,2012).
Ulkus traumatic dapat terjadi pada semua usia dan pada kedua jenis kelamin. Biasanya
ulkus traumatic berlokasi pada mukosa pipi, mukosa bibir, palatum dan tepi perifer lidah.
Ulkus traumatki bisa disebabkan oleh bahan-bahan kimia, panas, listrik, atau gaya mekanik,
dan sering diklasifikasikan menurut sifat penyebabnya. Gambaran dari ulkus traumatikus
akibat faktor mekanis bervariasi, sesuai dengan intensitas dan ukuran dari penyebabnya.
Ulkus tersebut biasanya sedikit cekung dan oval bentuknya. Pada awalnya daerah
eritematosus dijumpai di perifer, yang perlahan-lahan menjadi muda karena proses
keratinisasi. Bagian tengah ulkus biasanya kuning kelabu. Mukosa yang rusak karena bahan
kimia seperti terbakar umumnya batasnya tidak jelas dan mengandung kulit permukaan yang
teragulasi dan mengelupas. Setelah pengaruh traumatic hilang, ulkus akan sembuh dalam
waktu 2 minggu, jika tidak penyebab lain harus dicurigai dan dilakukan biopsy (Langlais dan
Miller, 1992)
4.
DIAGNOSA
Berdasarkan pemeriksaan subjektif dan
objektif pada kasus di atas maka, dapat
ditarik kesimpulan diagnosa kasus adalah
Ulkus traumatik.
5.
TREATMENT PLANNING
2
a. KIE
b. Edukasi pasien bahwa jika penyebabnya tidak dihilangkan, maka ulkusnya juga tidak
akan hilang. Pada kasus ini penyebab utama dari ulkus ini adalah trauma pada
bracketnya.
c. Terapi paliatif
d. Follow up
Kunjungan II (26/1/2016)
IV.
DISKUSI /PEMBAHASAN
4
Trauma termal bisa disebabkan karena makanan yang panas sehingga menimbulkan
luka bakar dalam lidah dan palatum, atau da;at disebabkan oleh berkontaknya
instrument dental yang panas dengan mukosa.
3. Trauma Kimiawi
Trauma kimiawi dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan yang bersifat kaustik,
seperti obat kumur yang mengandung tinggi alcohol, hydrogen erokside dan fenol dan
penggunaan aspirin sebagai obat sakit gigi. Selain itu sodium perborat dan
turpentinjuga dapat menyebabkan terjadinya ulkus.
4. Terapi Radiasi dan Kemoterapi
Manifestasi oral akibat terapi radiasi adalah oral mucositis yang timbul pada minggu
kedua setelah terapi, dan akan sembuh perlahan 2-3 minggu setelah terapi dihentikan.
Area yang terkena adalah area mukosa yang disinari langsung oleh sinar x.
Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan teori di atas bahwa pada kasus ini setelah dilakukan
pemeriksaan subjektif dan objektif tergolong dalam ulkus traumatik tipe minor. Etiologi ulkus
V. KESIMPULAN
1. Ulkus traumatik merupakan ulser pada mukosa mulut yang disebabkan karena trauma
mekanik, termal, kimiawi, dan terapi radiasi atau kemoterapi.
2. Peradangan pada mukosa mulut terbagi menjadi 3 tipe yaitu tipe minor, tipe mayor dan
tipe herpetiformis.
3. Pengobatan untuk ulkus traumatic yaitu menghilangkan penyebabnya dan menghilangkan
rasa sakit.
7
DAFTAR PUSTAKA
9
Neville, B.W., Damm, D.D. dan White, D.H. 1999. Color Atlas of Clinical Oral Pathology.
Ed ke-2. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
Langlais R.P dan Miller C.S., 1992. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim.
Hipokrates, Jakarta
Sulistiawati, D.A.N 2011. Pemberian ekstrak Daun LIdah Buaya (Aloe vera) Konsentrasi
75% lebih menurunkan jumlah makrofag daripada konsentrasi 50% dan 25% pada radang
mukosa mulut tikus putih jantan. Denpasar Bali : Bagian Penyakit Mulut FKG Udayana.
Hardiono I.K, dkk., Pengaruh pemberian ekstrak ganggang coklat (Phaeophyceae) Jenis
Sargassum sp. Terhadap Jumlah Limfosit Pada Ulkus Traumatikus. Surabaya: Bagian
Penyakit Mulut FKG Hang Tuah.
10