A. Definisi
Glaukoma adalah neuropati optik yang dikarateristikkan dengan optic disk
cupping dan kehilangan lapang pandang yang biasanya diasosiasikan
dengan peningkatan tekanan intraokular. Pada mayoritas kasus, glaukoma
tidak berhubungan dengan penyakit okular lainnya (glaukoma primer).
Sekitar 60 juta orang menderita glaukoma di seluruh dunia.
Tahanan aliran keluar aqueous dari kamera okuli anterior adalah lapisan
endotel pada kanal Schlemm dan sebagian trabecular meshwork. Tekanan
pada jaringan vena di episklera menentukan tekanan intraokular minimal
yang dapat dicapai dengan terapi medis.
C. Patofisiologi Glaukoma
Mekanisme yang paling berkontribusi dalam kehilangan visual pada
glaukoma adalah atrofi sel ganglion retina yang menyebabkan penipisan
lapisan nervus dan nuklear dalam pada retina dan hilangnya akson pada
nervus optikus. Optic disc mengalami atrofi dan optic cup membesar. Iris
dan korpus siliaris juga mengalami atrofi, dan prosesus siliaris mengalami
degenerasi hialin.
akut pada iris dengan edema kornea dan kerusakan nervus optikus. Pada
glaukoma sudut terbuka primer, tekanan intraokular biasanya tidak
meningkat di atas 30 mm Hg dan kerusakan sel ganglion retina terjadi
pada jangka waktu yang lama (beberapa tahun).
D. Klasifikasi Glaukoma
a. Glaukoma Primer
1. Glaukoma Sudut Terbuka Primer (POAG)
Glaukoma merupakan suatu neuropati optik yang ditandai dengan
penggaungan diskus optikus (cupping), penurunan lapang pandang
serta berhubungan dengan peningkatan tekanan intra okular.
Glaukoma kronik sering disebut juga dengan glaukoma simpleks
ataupun glaukoma primer sudut terbuka (POAG).
TIO >21mmHg
Epidemiologi
Glaukoma primer sudut terbuka merupakan kasus glaukoma yang
paling umum dan paling sering, yaitu mencakup sebanyak 90%
kasus dari semua kasus glaukoma secara umum. Sebanyak 0,40,7% orang diatas usia 40 tahun dan 4,7% orang berusia diatas 75
tahun diperkirakan menderita glaukoma primer sudut terbuka.
Penyakit ini juga 4 kali lebih banyak dan 6 kali lebih agresif pada
orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih. Selain itu
primer
sudut
terbuka
sering
diwariskan
dan
Patogenesis
Pada glaukoma kronik, adanya peningkatan TIO dapat disebabkan
karena beberapa hal antara lain terjadinya obstruksi trabekular,
adanya kehilangan sel endotel trabekular, kehilangan kemampuan
densitas trabekular dan menyempitnya kanal Schlemm, kehilangan
vakuola di dinding endotel kanal schlemm, gangguan aktivitas
fagositik, gangguan metabolisme KS, disfungsi kontrol adrenergik,
dan proses imunologik abnormal. Dikatakan bahwa fitur patologis
utama dari POAG adalah degenerasi trabecular meshwork di mana
terdapat deposit ekstraseluler di dalamnya serta terdeposit juga di
bawah lapisan endotel kanal Schlemm.
Gejala Klinis
1) Gejala
Perjalanan penyakit basanya lambat dan sering kali tidak
menimbulkan keluhan pada pasien. Galukoma primer sudut
terbuka ini baru menimbulkan gejala jika sudah timbul
penurunan lapang pandang yang nyata. Hal ini disebabkan
karena penurunan lapang pandang dimulai dari daerah nasal
yang biasanya sulit dideteksi karena terdapat kompensasi dari
mata sisi sebelahnya. Walaupun penyakit ini terjadi secara
bilateral, progresi yang terjadi sering tidak simetris. Kadangkadanga pasien dengan tekanan intra orbita yang tinggi dapat
mengeluhkan sakit kepala, sakit mata dan bahkan adanya
gambaran halo/pelangi disekitar lampu.
diabetes
melitus,
migrain,
hipertensi,
vasospasme.
2) Tanda
Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan pada pasien yang
dicurigai menderita glaucoma primer sudut terbuka antara lain
pemeriksaan
visus
(terutama
telah
diketahui
visus
sudut
terbuka
tanpa
adanya
tanda-tanda
Goldmann
dan
perimetri
otomatis
berbantu
komputer.
Pemeriksaan yang penting dalam mendiagnosis galukoma
adalah
pemeriksaan
peningkatan
tekanan
intra-orbita.
yang
dapat
ditemukan
antara
lain
tanda
Diagnosis
Diagnosis POAG ditegakkan apabila terdapat diskus optik
glaukomatosa atau perubahan LP yang terasosiasi dengan
peningkatan TIO, dengan bilik mata depan yang terbuka (tampak
normal), serta tidak terdapat alasan lain yang berkontribusi dalam
peningkatan TIO. Setidaknya 1/3 pasien dengan POAG memiliki
TIO normal saat pemeriksaan pertama, oleh karena itu tonometri
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien dengan glaukoma berujuan untuk
mempertahankan fungsi visual dengan mengendalikan tekanan
intraokuler dan dengan begitu akan mencegah atau menunda
kerusakan saraf optik yang lebih lanjut. Pemberian penatalaksanaan
secara dini dapat meminimalisasi terjadinya gangguan penglihatan.
Penurunan
tekanan
intraokular
dapat
mencegah
terjadinya
aliran
keluar
aqueous
humor
melalui
2) Penatalaksanaan bedah
Pada umumnya operasi ditangguhkan selama mungkin dan baru
dilakukan bila terjadi beberapa keadaan antara lain:
serta
bedah
untuk
drainase
(prosedur
Pemeriksaan skrining
Masalah utama dalam mendeteksi glaukoma primer sudut terbuka
adalah tidak adanya gejala yang terjadi sampai penyakit sudah
lanjut. Pemeriksaan skrining sebaiknya dilakukan pada populasi
risiko tinggi (misalnya ras Afrika-Amerika), pada orang lanjut usia,
pada pasien asimptomatik berusia 40 tahun atau lebih muda dan
lebih sering pada yang berusia lebih lanjut. Pemeriksaan skrining
sebaiknya dilakukan pada pasien dengan riwayat keluarga setiap
dua tahun pada usia diatas 40 tahun dan setiap tahun setelah usia 50
tahun.
Prognosis
Tanpa tatalaksana yang adekuat, POAG dapat berprogresi terus
hingga menjadi kebutaan total. Apabila obat drop antiglaukoma
dapat mengontrol TIO pada mata yang belum mengalami keruakan
glaukomatosa yang ekstensif, maka prognosisnya bagus (walaupun
masih ada kemungkinan penurunan visus). Saat terdeteksi dini,
kebanyakan
pasien
glaukoma
dapat
tertatalaksana
secara
Hipertensi Okular
Hipertensi okular adalah peningkatan TIO tanda abnormalitas
diskus atau lapang pandang, dan lebih prevalen dari POAG. Sekitar
1-2%-nya diperkirakan akan berprogresi menjadi glaukoma.
Risikonya akan meningkat dengan peningkatan TIO, usia, optic
disc cupping, riwayat keluarga, myopia, DM, dan penyakit
kardiovaskular. Perkembangan menjadi perdarahan diskus pada
pasien dengan HO juga mengindikasikan risiko yang lebih tinggi
untuk mengalami glaukoma. Pasien dengan HO adalah tersangka
glaukoma dan harus menjalani monitoring reguler (1-2 kali per
tahun) untuk pemeriksaan TIO, diskus optik, dan LP.
Patofisiologi
Pada glaukoma sudut tertutup primer, terjadi aposisi dari iris dan
lensa yang menyebabkan kontak antara iris dan lensa, disebut
sebagai blokade pupil. Blokade pupil ini akan menyebabkan
peningkatan tekanan intraokular di kamera okuli posterior sehingga
akan menyebabkan iris menempel pada kornea di bagian perifer
dan struktur iris terdorong ke depan, keadaan ini disebut iris
bombe.Glaukoma akut primer terjadi apabila terbentuk iris bombe
yang menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris
perifer. Hal ini akan menyumbat aliran humor aqueous dan tekanan
Diagnosis banding
Diagnosis banding glaukoma sudut tertutup akut adalah iritis akut
dan konjungtivitis akut. Dari gejala dan tanda klinis, penyakit ini
dapat dibedakan.
Pada iritis akut nyeri dapat ringan sampai hebat; pupil miosis
dengan reaksi cahaya lambat atau hilang; injeksi silier yang dalam;
kornea biasanya jernih, tidak edema; onset serangan bersifat
perlahan; visus turun sedikit; tekanan intraokular normal; di
kamera anterior tampak sel-sel.
Tatalaksana
Glaukoma sudut tertutup akut merupakan keadaan kedaruratan
oftalmologik. Terapi pada awalnya ditujukan untuk menurunkan
tekanan intraokular secepatnya. Obat-obatan yang dapat dipilih
adalah:
laser.
Iridektomi
perifer
secara
bedah
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada glaukoma sudut tertutup akut
adalah penurunan tajam penglihatan yang permanen, serangan
berulang, serangan pada mata sebelahnya, dan oklusi arteri dan
vena sentral.
penutupan akut.
proses
degeneratif
di
jalinan
trabekular,
termasuk
lapang
pandang
selama
bertahun-tahun.
Tekanan
Pasien
harus
dididik
untuk
memahami
bahwa
b. Glaukoma Sekunder
1. Glaukoma sekunder pada dislokasi lensa
Lensa kristalina dapat mengalami dislokasi akibat trauma atau
secara spontan, misalnya sindrom Marfan. Dislokasi anterior dapat
menimbulkan
sumbatan
pada
bukaan
pupil
yang
akan
2. Glaukoma fakolitik
Sebagian katarak stadium lanjut dapat mengalami kebocoran
kapsul lensa anterior, sehingga protein-protein lensa yang mencair
masuk ke kamera anterior. Jalinan trabekular menjadi edematosa
dan tersumbat oleh protein-protein lensa dan menimbulkan
peningkatan mendadak tekanan intraokular. Ekstraksi lensa adalah
terapi definitif setelah tekanan intraokular terkontrol dengan
medikasi termasuk steroid topikal intensif.
bedah.
Setiap
uveitis
dengan
kecenderungan
seberapa
jauh
penurunan
penglihatan
yang
terjadi.
Pemeriksaan TIO
Bola mata merupakan suatu kompartemen tertutup dengan sirkulasi
humor aqueous yang konstan. Cairan ini mempertahankan bentuk dan
tekanan relatif merata di dalam bola mata. Tekanan karena cairan ini
dapat diukur dan nilai yang dianggap dalam batas normal adalah di
antara 10-24 mmHg.
Satu
hasil
pemeriksaan normal
tidak
Pemeriksaan Gonioskopi
Gonioskopi adalah teknik untuk memeriksa struktur sudut bilik mata
depan. Sudut bilik mata depan dapat diperkirakan dengan melihat
iluminasi oblik menggunakan penlight, namun lebih baik digunakan
gonioskopi yang dapat memberikan visualisasi langsung strukturstruktur yang membentuk sudut tersebut (pertemuan kornea perifer
dan iris, di antaranya terdapat trabecular meshwork). Apabila hanya
dapat dilihat Schwalbes line atau sebagian kecil trabecular meshwork
mendanakan bahwa sudut sempit. Apabila Schwalbes line tidak dapat
dilihat mendanakan bahwa sudut tertutup.
Selain itu bisa terdapat Hoyts sign, yaitu kerusakan neuron pada
glaukoma berupa atropi sarah-saraf retina yang merupakan awal dari
perubahan diskus optikus.
1. Medikamentosa
a. Penyekat beta (Supresi produksi aqueous)
Berfungsi menurunkan TIO melalui penurunan tekanan vena
episklera sehingga pengeluaran humor aqueous melalui
uveoskleral menjadi lebih mudah. Efek samping sistemik yang
terjadi antara lain bronkospasme, bradikardi, hipotensi,
hipoglikemi, merasa letih, pusing mual, muntah dan lain
laPenatalaksanaan pada pasien dengan glaukoma berujuan
untuk mempertahankan fungsi visual dengan mengendalikan
tekanan intraokuler dan dengan begitu akan mencegah atau
menunda kerusakan saraf optik yang lebih lanjut.
contoh-contoh
preparasi
yang
digunakan.
menurunkan
TIO
dengan
cara
meningkatkan
synechiae
posterior.
Siklopegik
seperti
dan
methazolamide
digunakan
pada
meningkatkan
aliran
keluar
aqueous
dan
menurunkan
produksinya.
2. Terapi Bedah
Pada umumnya operasi ditangguhkan selama mungkin dan baru
dilakukan bila terjadi beberapa keadaan antara lain:
a. Trabekuloplasti Laser
Laser yang membakar trabecular meshwork dan kanal Schlemm
memfasilitasi aliran keluar aqueous. Teknik ini diaplikasikan
pada glaukoma sudut terbuka. Reduksi tekanan yang terjadi
membuat berkurangnya terapi obat-obatan serta tertundanya
operasi glaukoma. Trabeculoplasti laser dapat digunakan
sebagai terapi inisial glaukoma sudut terbuka primer.
Indikasi :
-
Kontraindikasi :
-
Glaukoma
lanjut
dan
progresif
cepat
dengan
kepatuhan
Cincin
laser
membakar
iris
perifer
sehingga
Indikasi :
-
Mata yang lain dimana mata yang satu telah tersetang glaukoma
akut.
Sudut sempit
Kontraindikasi :
-
edema kornea
c. Bedah drainase
Operasi dapat lebih banyak menurunkan tekanan intraokular
dibandingkan medikasi dan laser. Trabekulektomi merupakan
prosedur yang paling sering dilakukan untuk mem-bypass kanal
drainase normal, membuat akses langsung dari kamera okuli
anterior ke jaringan subkonjungkiva dan orbital serta ruang subTenon.
Komplikasi yang dapat terjadi adalah fibrosis pada jaringan
episkleral yang dapat menutup jalur drainase yang baru.
Gambar. Trabekulektomi
3. Prosedur siklodestruktif
Tekanan intraokular diturunkan dengan cara merusak epitel
sekterorik dari badan silier. Kegagalan tatalaksana medis dan
operasi pada glaukoma lanjut dapat menjadi pertimbangan untuk
dilakukannya destruksi badan siliaris dengan laser atau operasi
untuk mengontrol tekanan intraokular. Metode yang dapat
digunakan
yaitu
krioterapi,
diatermi,
thermal
mode
DAFTAR PUSTAKA