Cara Mengatasi Perilaku
Cara Mengatasi Perilaku
Suatu perilaku menyimpang, jika tidak diatasi atau dikendalikan maka dapat
merusak tatanan hidup bermasyarakat. Cara mengatasi perilaku menyimpang inilah
yang dinamakan Pengendalian Sosial. Pengendalian sosial adalah suatu proses
yang direncanakan atau tidak direncanakan yang mengajak, membimbing, bahkan
memaksa warga masyarakat mematuhi nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
1.
a.
Pengendalian preventif,
b.
penugasan oleh badan-badan resmi, misalnya negara maupun Agama. Badan resmi
kenegaraan mengawasi sejauh mana kepatuhan masyarakat terhadap peraturan-
mengetahui
ketaatan
masyarakat
terhadap
perintah
agama
yang
peraturan-peraturan tidak resmi milik masyarakat. Peraturan itu dianggap tidak resmi
karena peraturan itu sendiri tidak dirumuskan dengan jelas, tidak ditemukan dalam
hukum tertulis. Petugas yang mwngawasi pun tidak diangkat secara resmi, tetapi
hanya disepakati secara aturan adat masyarakat tersebut. Tetapi berarti bahwa
pengawasan
menjadi
berkurangkarena
lebih
halus
dan
spontan,
namun
pengaruhnya lebih tajam dan hasilnya lebih besar. Pengawasabn tidak resmi ini
biasanya dilakukan di keluarga, asrama, RT, paguyuban, dan Agama.
c.
kebudayaan yang dimiliki institusi tertentu. Kaidah-kaidah lembaga itu tidak saja
mengontrol para anggota lembaga, tetapi juga warga masyarakat yang berada di
luar lembaga tersebut.
2.
Pengendalian berpribadi, yaitu pengaruh baik atau buruk yang datang dari
orang tertentu. Maksudnya, seseorang yang berpengaruh itu disebut tokoh karena
banyak dikenal, bahkan riwayat dan silsilah hidupnya dan yang istimewa yaitu
ajarannya dikenal. Hal inilah yang dapat membedakan pengawasan berpribadi
dengan institusional. Dalam pengawasan institusional sulit diketahui dari siapa
pengaruh itu datang. Sebaliknya, dalam pengawasan berpribadi pengawasnya
mudah diketahui
2.
a)
karena walaupun suatu masyarakat dikatakan tentram dan damai, selalu ada warga
atau individu yang berperilaku menyimpang. Oleh karena itulah pengendalian
paksaan perlu diterapkan kepada mereka agar tidak terjadi kejadian, goncangan
yang dapat merusak ketentraman yang telah ada. Upaya-upaya yang ditempuh yaitu
ceramah-ceramah dan pidato-pidato umum maupun keagamaan.
b)
a.
b.
Pervasi, yaitu penanaman nilai dan norma yang ada secara berulang-ulang
dengan harapan bahwa hal tersebut dapat masuk ke dalam kesadaran seseorang.